Anda di halaman 1dari 7

Memahami Pentingnya Asset

Management Bagi Perusahaan


Banyak perusahaan maju dan bahkan yang sedang berkembang sedang gencarnya
menerapkan prinsip ’Asset Management’ (AM) dalam implementasi manajemen
mereka. Hadirnya Asset Management merupakan sebuah langkah baik untuk
meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien. Keberadaan AM dalam
strategi perusahaan merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindarkan, namun
sayangnya masih belum banyak perusahaan yang mampu mengimplementasikan
strategi AM secara optimal dalam lingkup manajemen mereka.
Asset Management bisa diartikan sebagai sebuah metode pengelolaan asset
perusahaan (baik yang tangible, maupun intangible) melalui proses yang sistematis
untuk mempertahankan, memperbaharui, atau menggunakan aset dengan cara optimal
agar tercapai prinsip efektif dan efisien. AM berfungsi sebagai sebuah metode untuk
memperhitungkan seluruh kegunaan dan kebermanfaatan asset perusahaan agar bisa
digunakan secara optimal hingga memberikan manfaat yang maksimal kepada
perusahaan.
Kenapa AM sangat penting? Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan memiliki sumber
daya yang terbatas. Baik sumberdaya manusia (SDM) begitu pula sumber daya
material lainnya. Oleh karena itu, peran AM penting untuk mengoptimalkan kegunaan
aset perusahaan agar terpakai dengan baik sesuai kemampuannya.
Namun, perlu ditekankan bahwa penerapan Asset Management di sebuah perusahaan
bukan hanya sekadar proses implementasi di bagian produksi saja, tetapi harus
menyeluruh sejak rencana strategi perusahaan dikreasikan. Peran AM harus memiliki
pemahaman pada prinsip ideologis perusahaan, bukan hanya pada tataran praktis
semata.
Secara umum, berikut tujuan AM yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
 Berguna untuk memastikan status kepemilikan suatu asset di perusahaan.
 Memudahkan untuk inventarisasi kekayaan dan masa pakai aset yang dimiliki.
 Fungsi kontrol untuk menjaga agar nilai aset tetap tinggi dan memiliki usia hidup yang
panjang.
 Meminimalisasi biaya selama umur suatu asset masih berlaku.
 Sarana untuk memastikan suatu aset dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum.
 Memandu agar penggunaan dan pemanfaatan aset bisa secara optimal.
 Untuk keperluan pengamanan aset.
 Sebagai acuan untuk menyusun neraca dalam akuntansi bagi tim inventarisasi.
Bagaimana menerapkan Asset Manajemen dalam perusahaan?
Banyak rujukan ahli yang telah mengembangkan berbagai metode atau kerangka
dalam menerapkan Asset Management di perusahaan. Pendekatan yang digunakan
dari berbagai kerangka analisis ini memberikan hasil yang secara khusus
mengedepankan poin pendekatannya masing-masing. Ada yang menggunakan
pendekatan kualitas asset, ada juga kerangka yang mengedepankan pada siklus
operasional atau proses produksi di perusahaan.
Pertama, kita mengenal kerangka “Quality Management Framework”. Pendekatan
ini menekankan bahwa Asset Management bisa dilakukan dengan mengkaji 7 (tujuh)
komponen Quality, yaitu Information system, Data & Knowledge, People Issues,
Organizational Issues, Lifecycle process, Total Asset Management Plan, dan
terakhir commercial tactics. Lima komponen pertama menjadi faktor yang
mempengatuhi untuk membentuk perencanaan Asset Management di perusahaan,
sehingga kalau Total AM Plan sudah terbentuk, maka ini akan berpengaruh positif
pada hubungan dengan pelanggan atau dikenal juga dengan istilah commercial tactics.

Kedua, ada pendekatan yang disebut dengan “Management System


Framework” yang lebih menekankan pada rangkaian produksi dari hulu ke hilir
berdasarkan proses bisnis yang berlangsung di perusahaan tersebut. Kerangka ini juga
menekankan bahwa Asset Management sangat erat kaitannya dengan kontrol
penggunaan biaya dalam tahap produksi, sehingga manajemen puncak bisa
melakukan pengawasan dengan baik. Menariknya, dalam kerangka ini, perusahaan
bisa menyesuaikan rencana asset management berdasarkan budget tahunan yang
dimiliki dan juga kemungkinan risiko kegagalan yang bisa terjadi dari tiap proses
produksi yang terjadi. Pendekatan ini membantu manajemen untuk merencanakan
kemungkinan terburuk yang bisa menimpa asset perusahaan dan upaya

penanganannya.
Kerangka ketiga ialah “Five Core Management Questions” yang mengedepankan 5
(lima) pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mengetahui sejauh mana kualitas
pengelolaan asset yang dilakukan oleh perusahaan. Kenapa harus mengajukan lima
pertanyaan ini? Karena dengan mengemukakan kelima pertanyaan ini, manajemen
bisa memulai untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penerapan asset
manajemen mereka, baik itu yang sudah terencana ataupun bahkan yang dilakukan
tanpa perencanaan. Melalui lima kelompok pertanyaan ini, manajemen bisa menyusun
rencana terbaik untuk menerapkan Perencanaan Asset Management mereka.
Keempat ialah pendekatan AM yang menggunakan kerangka “Core Processes and
Practices View”. Kerangka ini menekankan pada langkah sistematis yang melihat
asset management sebagai sebuah proses yang kompleks dan berkesinambungan.
Pendekatan ini mengedepanan framework analisis yang menekankan 10 (sepuluh)
kelompok variable yang harus dianalisis. Kelompok variable tersebut juga memiliki
berbagai pendekatan pengukuran yang bisa disesuaikan dengan pola manajerial yang
sudah dijalankan perusahaan. Misalnya, dalam melakukan evaluasi untuk “Inventory
Analysis”, perusahaan bisa menggunakan pengukuran data inventory atau juga
menggunakan pengukuran dari Data Hierarcy. Untuk lebih jelasnya, kerangka Core
Processes & Practices dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Itulah empat kerangka atau pendekatan yang digunakan dalam menyusun Total Asset
Management Plan oleh beberapa perusahaan secara nasional maupun multinasional.
Namun, tantangannya seringkali ialah keterbatasan SDM dan pola manajerial yang
berjalan di perusahaan membuat AM belum bisa berjalan optimal. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan mitra untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Asset
Management tersebut. Silahkan menghubungi GRC Indonesia yang siap membantu
perusahaan Anda untuk menyusun dan mengevaluasi perencanaan Asset Management
yang diimplementasikan di perusahaan Anda.
Related

Memahami Pentingnya Asset


Management Bagi Perusahaan
Artikel, Artikel PQNo Comments
Banyak perusahaan maju dan bahkan yang sedang berkembang sedang gencarnya
menerapkan prinsip ’Asset Management’ (AM) dalam implementasi manajemen
mereka. Hadirnya Asset Management merupakan sebuah langkah baik untuk
meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien. Keberadaan AM dalam
strategi perusahaan merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindarkan, namun
sayangnya masih belum banyak perusahaan yang mampu mengimplementasikan
strategi AM secara optimal dalam lingkup manajemen mereka.
Asset Management bisa diartikan sebagai sebuah metode pengelolaan asset
perusahaan (baik yang tangible, maupun intangible) melalui proses yang sistematis
untuk mempertahankan, memperbaharui, atau menggunakan aset dengan cara optimal
agar tercapai prinsip efektif dan efisien. AM berfungsi sebagai sebuah metode untuk
memperhitungkan seluruh kegunaan dan kebermanfaatan asset perusahaan agar bisa
digunakan secara optimal hingga memberikan manfaat yang maksimal kepada
perusahaan.
Kenapa AM sangat penting? Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan memiliki sumber
daya yang terbatas. Baik sumberdaya manusia (SDM) begitu pula sumber daya
material lainnya. Oleh karena itu, peran AM penting untuk mengoptimalkan kegunaan
aset perusahaan agar terpakai dengan baik sesuai kemampuannya.
Namun, perlu ditekankan bahwa penerapan Asset Management di sebuah perusahaan
bukan hanya sekadar proses implementasi di bagian produksi saja, tetapi harus
menyeluruh sejak rencana strategi perusahaan dikreasikan. Peran AM harus memiliki
pemahaman pada prinsip ideologis perusahaan, bukan hanya pada tataran praktis
semata.
Secara umum, berikut tujuan AM yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
 Berguna untuk memastikan status kepemilikan suatu asset di perusahaan.
 Memudahkan untuk inventarisasi kekayaan dan masa pakai aset yang dimiliki.
 Fungsi kontrol untuk menjaga agar nilai aset tetap tinggi dan memiliki usia hidup yang
panjang.
 Meminimalisasi biaya selama umur suatu asset masih berlaku.
 Sarana untuk memastikan suatu aset dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum.
 Memandu agar penggunaan dan pemanfaatan aset bisa secara optimal.
 Untuk keperluan pengamanan aset.
 Sebagai acuan untuk menyusun neraca dalam akuntansi bagi tim inventarisasi.
Bagaimana menerapkan Asset Manajemen dalam perusahaan?
Banyak rujukan ahli yang telah mengembangkan berbagai metode atau kerangka
dalam menerapkan Asset Management di perusahaan. Pendekatan yang digunakan
dari berbagai kerangka analisis ini memberikan hasil yang secara khusus
mengedepankan poin pendekatannya masing-masing. Ada yang menggunakan
pendekatan kualitas asset, ada juga kerangka yang mengedepankan pada siklus
operasional atau proses produksi di perusahaan.
Pertama, kita mengenal kerangka “Quality Management Framework”. Pendekatan
ini menekankan bahwa Asset Management bisa dilakukan dengan mengkaji 7 (tujuh)
komponen Quality, yaitu Information system, Data & Knowledge, People Issues,
Organizational Issues, Lifecycle process, Total Asset Management Plan, dan
terakhir commercial tactics. Lima komponen pertama menjadi faktor yang
mempengatuhi untuk membentuk perencanaan Asset Management di perusahaan,
sehingga kalau Total AM Plan sudah terbentuk, maka ini akan berpengaruh positif
pada hubungan dengan pelanggan atau dikenal juga dengan istilah commercial tactics.

Kedua, ada pendekatan yang disebut dengan “Management System


Framework” yang lebih menekankan pada rangkaian produksi dari hulu ke hilir
berdasarkan proses bisnis yang berlangsung di perusahaan tersebut. Kerangka ini juga
menekankan bahwa Asset Management sangat erat kaitannya dengan kontrol
penggunaan biaya dalam tahap produksi, sehingga manajemen puncak bisa
melakukan pengawasan dengan baik. Menariknya, dalam kerangka ini, perusahaan
bisa menyesuaikan rencana asset management berdasarkan budget tahunan yang
dimiliki dan juga kemungkinan risiko kegagalan yang bisa terjadi dari tiap proses
produksi yang terjadi. Pendekatan ini membantu manajemen untuk merencanakan
kemungkinan terburuk yang bisa menimpa asset perusahaan dan upaya

penanganannya.
Kerangka ketiga ialah “Five Core Management Questions” yang mengedepankan 5
(lima) pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mengetahui sejauh mana kualitas
pengelolaan asset yang dilakukan oleh perusahaan. Kenapa harus mengajukan lima
pertanyaan ini? Karena dengan mengemukakan kelima pertanyaan ini, manajemen
bisa memulai untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penerapan asset
manajemen mereka, baik itu yang sudah terencana ataupun bahkan yang dilakukan
tanpa perencanaan. Melalui lima kelompok pertanyaan ini, manajemen bisa menyusun
rencana terbaik untuk menerapkan Perencanaan Asset Management mereka.
Keempat ialah pendekatan AM yang menggunakan kerangka “Core Processes and
Practices View”. Kerangka ini menekankan pada langkah sistematis yang melihat
asset management sebagai sebuah proses yang kompleks dan berkesinambungan.
Pendekatan ini mengedepanan framework analisis yang menekankan 10 (sepuluh)
kelompok variable yang harus dianalisis. Kelompok variable tersebut juga memiliki
berbagai pendekatan pengukuran yang bisa disesuaikan dengan pola manajerial yang
sudah dijalankan perusahaan. Misalnya, dalam melakukan evaluasi untuk “Inventory
Analysis”, perusahaan bisa menggunakan pengukuran data inventory atau juga
menggunakan pengukuran dari Data Hierarcy. Untuk lebih jelasnya, kerangka Core
Processes & Practices dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Itulah empat kerangka atau pendekatan yang digunakan dalam menyusun Total Asset
Management Plan oleh beberapa perusahaan secara nasional maupun multinasional.
Namun, tantangannya seringkali ialah keterbatasan SDM dan pola manajerial yang
berjalan di perusahaan membuat AM belum bisa berjalan optimal. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan mitra untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Asset
Management tersebut. Silahkan menghubungi GRC Indonesia yang siap membantu
perusahaan Anda untuk menyusun dan mengevaluasi perencanaan Asset Management
yang diimplementasikan di perusahaan Anda.
Related

Anda mungkin juga menyukai