penanganannya.
Kerangka ketiga ialah “Five Core Management Questions” yang mengedepankan 5
(lima) pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mengetahui sejauh mana kualitas
pengelolaan asset yang dilakukan oleh perusahaan. Kenapa harus mengajukan lima
pertanyaan ini? Karena dengan mengemukakan kelima pertanyaan ini, manajemen
bisa memulai untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penerapan asset
manajemen mereka, baik itu yang sudah terencana ataupun bahkan yang dilakukan
tanpa perencanaan. Melalui lima kelompok pertanyaan ini, manajemen bisa menyusun
rencana terbaik untuk menerapkan Perencanaan Asset Management mereka.
Keempat ialah pendekatan AM yang menggunakan kerangka “Core Processes and
Practices View”. Kerangka ini menekankan pada langkah sistematis yang melihat
asset management sebagai sebuah proses yang kompleks dan berkesinambungan.
Pendekatan ini mengedepanan framework analisis yang menekankan 10 (sepuluh)
kelompok variable yang harus dianalisis. Kelompok variable tersebut juga memiliki
berbagai pendekatan pengukuran yang bisa disesuaikan dengan pola manajerial yang
sudah dijalankan perusahaan. Misalnya, dalam melakukan evaluasi untuk “Inventory
Analysis”, perusahaan bisa menggunakan pengukuran data inventory atau juga
menggunakan pengukuran dari Data Hierarcy. Untuk lebih jelasnya, kerangka Core
Processes & Practices dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Itulah empat kerangka atau pendekatan yang digunakan dalam menyusun Total Asset
Management Plan oleh beberapa perusahaan secara nasional maupun multinasional.
Namun, tantangannya seringkali ialah keterbatasan SDM dan pola manajerial yang
berjalan di perusahaan membuat AM belum bisa berjalan optimal. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan mitra untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Asset
Management tersebut. Silahkan menghubungi GRC Indonesia yang siap membantu
perusahaan Anda untuk menyusun dan mengevaluasi perencanaan Asset Management
yang diimplementasikan di perusahaan Anda.
Related
penanganannya.
Kerangka ketiga ialah “Five Core Management Questions” yang mengedepankan 5
(lima) pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mengetahui sejauh mana kualitas
pengelolaan asset yang dilakukan oleh perusahaan. Kenapa harus mengajukan lima
pertanyaan ini? Karena dengan mengemukakan kelima pertanyaan ini, manajemen
bisa memulai untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penerapan asset
manajemen mereka, baik itu yang sudah terencana ataupun bahkan yang dilakukan
tanpa perencanaan. Melalui lima kelompok pertanyaan ini, manajemen bisa menyusun
rencana terbaik untuk menerapkan Perencanaan Asset Management mereka.
Keempat ialah pendekatan AM yang menggunakan kerangka “Core Processes and
Practices View”. Kerangka ini menekankan pada langkah sistematis yang melihat
asset management sebagai sebuah proses yang kompleks dan berkesinambungan.
Pendekatan ini mengedepanan framework analisis yang menekankan 10 (sepuluh)
kelompok variable yang harus dianalisis. Kelompok variable tersebut juga memiliki
berbagai pendekatan pengukuran yang bisa disesuaikan dengan pola manajerial yang
sudah dijalankan perusahaan. Misalnya, dalam melakukan evaluasi untuk “Inventory
Analysis”, perusahaan bisa menggunakan pengukuran data inventory atau juga
menggunakan pengukuran dari Data Hierarcy. Untuk lebih jelasnya, kerangka Core
Processes & Practices dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Itulah empat kerangka atau pendekatan yang digunakan dalam menyusun Total Asset
Management Plan oleh beberapa perusahaan secara nasional maupun multinasional.
Namun, tantangannya seringkali ialah keterbatasan SDM dan pola manajerial yang
berjalan di perusahaan membuat AM belum bisa berjalan optimal. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan mitra untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Asset
Management tersebut. Silahkan menghubungi GRC Indonesia yang siap membantu
perusahaan Anda untuk menyusun dan mengevaluasi perencanaan Asset Management
yang diimplementasikan di perusahaan Anda.
Related