Menjadi Ecopreneur sebagai jawaban upaya mengembangkan prilaku etis para
entrepreneur untuk memperhatikan lingkungan dalam menjalankan usaha. Eco Preneurship berasal dari dua kata yaitu Eco dan Entreprenuer. Hal ini terjadi karena responden sudah menggali banyak informasi tentang bisnis ramah lingkungan, praktek-praktek ekologis dari berbagai media. Serta responden juga banyak menggali pengetahuan melalui pengusaha yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di bisnis ramah lingkungan, keterlibatan dalam komunitas dan seminar atau workshop. Faktor limited public funding dianggap sebagai faktor penghambat yang tinggi bagi mereka untuk menjadi seorang ecopreneur, meskipun dukungan pemerintah atau lembaga-lembgaa terkait sudah ada, namun responden menganggap masih kurang, belum ada dukungan yang berkelanjutan baik dari sisi pendanaan, bantuan teknik ataupun promosi dan kebijakan- kebijakan terkait bisnis ramah lingkungan. 2. Eco Preneurship berasal dari dua kata yaitu Eco dan Entreprenuer. Eco diambil dari kata Ecological atau ekologi (Oikos: rumah atau tempat hidup). Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentag hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkunganya. Sedangkan Preneur berasal dari kata Entrepreneurship yaitu kewirausahaan yang berasal dari bahsa perancis (entreprende) berarti peluang, pencipta, dan pengelola usaha. 3. Produk Eco Prenuer adalah salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan, karena terdapat beberapa produk Eco Preneur yang mendaur ulang (reycle) sampah dan limbah yang dapat merusak lingkungan. Sampah dan limbah merupakan zat kimia, energi yang tidak mempunyai nilai guna dan memiliki kecenderungan untuk merusak segala yang disekitarnya. Di antara berbagai jenis sampah, sampah elektronik menjadi salah satu yang tersulit untuk diatasi, sebab sampah ini memang sulit terurai kembali. Inilah yang bisa dijadikan sebagai peluang bisnis, yakni dengan ikut serta mengolah sampah elektronik yang jumlahnya semakin lama memang semakin banyak. Saya bisa mengumpulkan sampah-sampah ini dan menjualnya langsung kepada mereka yang berminat untuk mengolahnya kembali, atau bisa juga mengolahnya menjadi berbagai macam hiasan yang menarik. 4. Sistem pengolahan sampah yang baik dan efisien bertujuan menghindarkan dampak negatif terhadap lingkungan. Upaya tersebut diharapkan dapat mewujudkan kualitas lingkungan yang baik, hingga akhirnya mampu menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang baik pula. Mengingat hal tersebut harus dilakukan upaya sistematis dalam mengolah sampah mulai dari sumber sampah hingga Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan jumlah sampah yang sangat besar ini, maka diperlukan metode pengolahan sampah yang tepat dan efektif, yaitu menjadikan sampah sebagai alternatif bahan bakar. Karena dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar, akan secara langsung memberikan dua keuntungan, yaitu di bidang energi dan lingkungan. Berbagai upaya untuk penanggulangan sampah telah banyak dilakukan, hal ini menjadi sangat penting mengingat sampah sebagai salah satu penyumbang bagi kerusakan alam. Terdapat tiga cara penanggulangan sampah sebagai solusi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah itu sendiri yang meliputi mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain) untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki; pengolahan sampah menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang lebih mudah terurai di alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi penanggulangan sampa.