Makalah Spi
Makalah Spi
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan
Islam
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,
Oleh sebab itu, kami ingin memohon maaf apabila dalam makalah
ini terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan,dan kami sangat
berharap kritik dan saran dari para pembaca sebagai bentuk apresiasi untuk
kami kedepannya dalam membuat makalah supaya menjadi lebih baik dan
benar dari sebelumnya.
Dan kami juga ingin berterima kasih kepada bapak /ibu dosen yang
sudah mau membimbing kami dan juga kepada semua pihak yang sudah
memberikan dukungan dan semangat untuk kami,semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya untuk penyusun dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………….…… 16
B. Saran …………………………………………………………………... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam, baik
dari perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangana pendidikan. Melihat
kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam mencapai
keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri untuk
kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.
Perlu diketahui bahwa sejarah pendidikan islam di Indonesia mencakup
fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam di Indonesia, baik formal maupun non formal.
Yang dikaji melalui pendekatan metode oleh sebab itu pada setiap disiplin ilmu
jelas membutuhkan pendekatan metode yang bisa memberikan motivasi dan
mengaktualisasikan serta memfungsikan semua kemampuan kejiwaan yang
material, naluriah, dengan ditunjang kemampuan jasmaniah, sehingga benar-benar
akan mendapatkan apa yang telah diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda dan Masa
Penjajahan Jepang ?
2. Bagaimana Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan
Belanda dan Masa Penjajahan Jepang ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan
Belanda dan Masa Penjajahan Jepang.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Pendidikan Islam Pada
Masa Penjajahan Belanda dan Masa Penjajahan Jepang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pendidikan pada masa ini bercirikan sebagai berikut :
1. Dilakukan secara perorangan, melalui rumah tangga, maupun surau atau
mesjid.
2. Lebih menekankan ilmu praktis, seperti tentang ketuhanan dan
peribadahan.
3. Pelajaran diberikan satu demi satu.
4. Pelajaran ilmu sharaf didahulukan ketimbang ilmu nahwu.
5. Buku pelajaran pada umumnya dikarang oleh ulama Indonesia, kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.
6. Kitab yang digunakan umumnya ditulis tangan.
7. Pelajaran suatu ilmu hanya diajarkan dalam satu macam buku saja.
8. Karena terbatasnya bacaan, materi ilmu agama sangat sedikit.
9. Belum lahir aliran baru dalam islam.
Pendidikan islam pada tahun 1900-1908
Masa ini disebut juga periode peralihan, dengan bercirikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pelajaran untuk dua sampai enam ilmu dihimpun secar sekaligus.
2. Pelajaran ilmu nahwu didahulukan atau disamakan dengan ilmu sharaf.
3. Semua buku pelajaran merupakan karangan ulama kuno dalam bahasa
arab.
4. Semua buku dicetak.
5. Suatu ilmu diajarkan dari beberapa macam buku: renadah, menengah dan
tinggi.
6. Telah ada toko buku yang memesan buku-buku dari mesir dan mekah.
7. Ilmu agama telah berkembang luas berkat banyaknya buku bacaan.
8. Aliran baru islam seperti yang dibawa oleh majalah al-manar di mesir
mulai lahir.
pendidikan islam sesudah tahun 1909
3
Pada masa ini sistem madrasah baru dikenal pada permulaan abad ke 20.
Sistem ini membawa pembaharuan, antara lain :
1. Perubahan sistem pengajaran dari perseorangan atau sorogan menjadi
klasikal.
2. Pengajaran pengetahuan agama dan bahasa arab sudah menyebar cukup
luas.
Pendidikan islam pada zaman penjajahan jepang dimulai pada tahun 1942-
1945, sebab bukan hanya belanda saja yang mencoba berkuasa di Indonesia.
Dalam perang pasifik (perang dunia ke II), jepang memenangkan peperangan pada
tahun 1942 berhasil merebut indonesia dari kekuasaan belanda. Perpindahan
kekuasaan ini terjadi ketika kolonial belanda menyerah tanpa sayarat kepada
sekutu.Penjajahan jepang di indonesia mempunyai konsep Hokko Ichiu
(kemakmuran bersama asia raya) dengan semboyan asaia untuk asia. Jepang
mengumumkan rencana mendirikan lingkungan kemakmuran bersama asia timur
raya pada tahun 1940. Jepang akan menjadi pusat lingkungan pengaruh atas
delapan daerah yakni: manchuria, daratan cina, kepuluan muangtai, malaysia,
indonesia, dan asia rusia. Lingkungan kemakmuran ini disebut dengan Hokko
Ichiu (delapan benang dibawah satu atap).
Dengan konteks sejarah dunia yang menuntut dukungan militer kuat,
Jepang mengelola pendidikan di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari
kepentingan ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di masa
pendudukan Jepang sangat dipengaruhi motif untuk mendukung kemenangan
militer dalam peperangan pasifik.
Setelah Februari 1942 menyerang Sumatera Selatan, Jepang selanjutnya
menyerang Jawa dan akhirnya memaksa Belanda menyerah pada Maret
1942.Sejak itulah Jepang kemudian menerapkan beberapa kebijakan terkait
pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi sistem pendidikan di era
kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar
pendidikan menggantikan Bahasa Belanda.
4
2. Adanya integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem
pendidikan berdasarkan kelas sosial di era penjajahan Belanda.
Sementara itu terhadap pendidikan Islam, Jepang mengambil beberapa
kebijakan antara lain:
1. Mengubah Kantoor Voor Islamistische Zaken pada masa Belanda yang
dipimpin kaum orientalis menjadi Sumubi yang dipimpin tokoh Islam
sendiri, yakni K.H. Hasyim Asy’ari.
2. Pondok pesantren sering mendapat kunjungan dan bantuan pemerintah
Jepang.
3. Mengizinkan pembentukan barisan Hizbullah yang mengajarkan latihan
dasar seni kemiliteran bagi pemuda Islam di bawah pimpinan K.H. Zainal
Arifin.
4. Mengizinkan berdirinya Sekolah Tinggi Islam di Jakarta di bawah asuhan
K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakkir dan Bung Hatta.
5. Diizinkannya ulama dan pemimpin nasionalis membentuk barisan
Pembela Tanah Air (PETA) yang belakangan menjadi cikal-bakal TNI di
zaman kemerdekaan.
6. Diizinkannya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) terus beroperasi,
sekalipun kemudian dibubarkan dan diganti dengan Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) yang menyertakan dua ormas besar Islam,
Muhammadiyah dan NU.
Lepas dari tujuan semula Jepang memfasilitasi berbagai aktivitas kaum
muslimin ketika itu, nyatanya hal ini membantu perkembangan Islam dan keadaan
umatnya setelah tercapainya kemerdekaan.
Kepercayaan jepang ini dimanfaatkan juga oleh umat islam untuk bagkit
memberontak melawan jepang sendiri. Pada tanggal 8 juli 1945 berdirilah sekolah
tinggi islam di Jakarta. Kalau ditinjau dari segi pendidikan zaman jepang umat
islam mempunya kesempatan yang banyak untuk memajukan pendidikan islam,
sehingga tanpa disadari oleh jepang sendiri bahwa umat islam sudah cukup
mempunyai potensi untuk maju dalam bidang pendidikan ataupun perlawanan
kepada penjajah. Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian
dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
5
1. Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko atau Sekolah Rakyat). Lama studi 6
tahun. Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi
nama dari Sekolah dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia
Belanda.
2. Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah
Pertama) dengan lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah
Menengah Tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun.
3. Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional
antara lain di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan
pertanian.
4. Pendidikan Tinggi. Mencangkup perkuliahan yang bersifat rasional,
sosialisasi yang tinggi serta berfikir kritis.
6
Pendidikan Islam di Aceh
Materi pendidikan Islam di Aceh pada masa penjajahan Belanda adalah sebagai
berikut:
1. Belajar huruf Hijaiyah (alfabeth Arab)
2. Juz ‘Amma (disebut Al-Qur’an kecil).
3. Mengaji Al-Qur’an (disebut Al-Qur’an besar).
Setelah materi di atas dilanjutkan dengan kitab-kitab berbahasa Melayu,
seperti: Bidayah, Masail Al Muhadi, Fur’ Masail, dan lain-lain. Setelah selesai
masa pembacaan kitab-kitab Melayu dilanjutkan mempelajari kitab-kitab
berbahasa Arab, seperti: Dammun, Al-‘Awamil, Al Jurumiyah, Tafsir Jalalain.
Setelah perang Aceh melawan Belanda berakhir, pendidikan Islam di Aceh mulai
berkembang, ditandai dengan berdirinya berbagai pondok pesantren. Di pondok
pesantren banyak dipelajari kitab-kitab seperti: Fathul Qarib, Fathul Mu’in, dan
lainnya. Berikutnya mulai lahir madrasah, salah satunya madrasah Sa’adah
Abadiyah di Blang Paseh Sigli yang didirikan pada tahun 1930 oleh Tgk. Daud
Berueh.
Madrasah itu memiliki tujuh kelas dengan lama masa belajar empat tahun.
Materi yang diajarkan: bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama serta sedikit Ilmu Bumi
Mesir dan Tarikh Islam. Lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren sebagai
basis perlawanan penjajahan Belanda.
Pendidikan Islam di Minangkabau
Pendidikan Islam di Minangkabau mengalami perkembangan yang pesat
karena banyaknya buku-buku pelajaran agama Islam yang masuk ke sana. Adapun
susunan materi pendidikan Islam di Minangkabau antara lain:
1. Belajar huruf Hijaiyah seperti halnya di Aceh.
2. Pengajian kitab yang terbagi atas tiga tingkatan, yaitu:
– Nahwu, Saraf, dan Fiqih
– Tauhid
– Tafsir
3. Pengajian ilmu Tasawuf, Mantiq, dan Balaghah.
Sistem pendidikan yang digunakan masih seperti masa-masa awal,
yaitu halaqah dan sistem majelis taklim. Di Minangkabau yang menjadi pusat
7
pendidikan awal permulaan Islam adalah Surau. Pada masa penjajahan Belanda
mulai dibuat ruang-ruang berbentuk kelas, dinamakan madrasah.
Pendidikan Islam di Jambi
Pesantren Nurul Iman didirikan pada tahun1914 oleh H. Abdul Samad
seorang ulama besar di jambi. Pesantren ini juga berawal dari
system halaqah kemudian menggunakan kelas-kelas seperti madrasah modern.
Pelajarannya juga begitu, dari sekedar ilmu-ilmu agama kemudian memasukkan
ilmu umum yang dibimbing dua guru khusus.
8
Kweekschool Muhammadiyah, Mualimat Muhammadiyah, Zuama, Tabligh
School, dan H.I.K. Muhammadiyah. Model pendidikannya dengan
menggabungkan antara pelajaran umum dengan agama. Selain Muhammadiyah
juga ada pondok pesantren Krapyak.
9
Di Kalimantan pada masa penjajahan Belanda tidak banyak madrasah dan
pesantren yang berdiri, namun andil dan maknanya cukup berarti dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di tanah air Indonesia ini di
bagian timur.
D. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Jepang
10
Hasyim Asy’ari beserta kalangan santri menentang kebijakan kufur jepang yang
memerintahkan untuk melakukan seikere (menghormati kaisar jepang yang
dianggap keturunan dewa matahari) . Akibat sikap tersebut beliau ditangkap dan
dipenjarakan oleh jepang selama 8 bulan. Dapat disimpulkan meski pun dunia
pendidikan secara umum terbengkalai, karena murid-muridnya sekolah setiap hari
hanya disuruh gerak badan, baris-berbaris, kerja bakti (romusha), bernyayi dan
sebagainya. Yang agak beruntung adalah madrasah-madrasah yang ada di dalam
lingkungan pondok pesantren yang bebas dari pengwasan langsung pemerintah
pendudukan jepang. Pendidikan dalam pondok pesantren masih dapat berjalan
secara wajar.
11
2. Memperkerjakan Tanpa Adanya Upah
Bukan hal yang aneh lagi, kalo bangsa asing yang sering datang ke
Indonesia melakukan hal yang tidak baik dan tidak menyenangkan. Mengapa kok
begitu? Kerena, kebanyakan dari mereka saat itu cuma ingin melakukan sesuatu
yang mengerikan. Dimana, mereka akan melakukan hal sesukanya seperti
menjajah tanpa adanya keperikemanusiaan. Salah satunya yaitu Belanda, bangsa
mereka datang dan memonopoli pemasaran rempah-rempah di Indonesia.
Mereka, saat itu hidup dimasa penjajahan belanda jadi saksi bisu dimana
bangsa Belanda melakukan beragam hal keji seperti contoh negara netral. Salah
satu kekejian yang dilakukan oleh bangsa Belanda yaitu mengambil tenaga
Indonesia dalam bekerja buat mereka, tapi tanpa adanya upah atau sesuatu yang
bisa mereka dapatkan setelah bekerja. Itulah yang dinakan dengan kerja rodi atau
yang sering dilakukan oleh para penjajah.
Tanpa adanya rasa kasihan, mereka selalu memaksa dan mengambil
tenaga para rakyat Indonesia yang saat itu masih miskin dan tidak bisa
membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
12
4. Dijadikan Pegawai dan Orang yang Bisa Bahasa Belanda
Disini, tujuan dari bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu cuma demi
perdagangan yang bisa mereka monopoli sebisanya. Bahkan, mereka akan
melakukan berbagai macam hal yang mengerikan demi mendapatkan apa yang
mereka inginkan dari bangsa Indonesia. Termasuk dalam mengabaikan masalah
pemabayaran dan upah atas jasa yang mereka pakai pada waktu itu, seperti TNI
Indonesia. Sejak masa VOC sampai Kerajaan Belanda, Belanda tidak pernah
banyak penjajah dan menemukan kehidupan di koloni-koloni gak menyenangkan,
maka Belanda tidak pernah benar-benar mengambil akar dan memperluas koloni.
Dengan begitu, sebagian besar wilayah di Indonesia di luar pelabuhan, hub dan
pusat produksi sering kali tetap ada dalam kepemilikan penguasa lokal sesuatu
yang benar-benar didorong oleh Belanda. Karena, mereka gak berkepentingan
dalam memerintah sebuah kerajaan besar, mereka terutama berfokus pada
memastikan jalur perdagangan dan pusat-pusat produksi yang sempit. Para
penguasa lokal ini sering punya kesepakatan dengan Belanda buat menjaga
kepentingan bersama dan sering bertengkar dengan penguasa lokal lainnya atas
nama Belanda. Tapi, bangsa Belanda awalnya datang ke Indonesia ini adalah buat
perdagangan rempah-rempah.
13
Jadi, tidak ada yang benar-benar tahu kapan motif itu benar-benar berubah
dari perdagangan menjadi monopoli ke penjajahan. Kemudian, penjajahan bangsa
Belanda berakhir pada tahun 1942 dan digantikan oleh bangsa Jepang. Jepang
menduduki Indonesia dimotivasi oleh besarnya keinginan Jepang untuk menjdi
superpower di Asia dan menguasai dunia.
Adapun Tujuannya memilih Indonesia sebagai daerah jajahan :
1. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, sehingga
Jepang ingin menjadikan Indonesia sebagai pemasok bahan mentah dan
bahan bakar untuk kepentingan Industri
2. Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang
3. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh
yang banyak dengan upah yang relatif murah.
4. Menjadikan rakyat Indonesia sebagai pertahanan perang
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda dan Masa Penjajahan Jepang
Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda
Kehadiran Belanda di Indonesia tidak hanya mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia, tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat.
Segala aktivitas umat Islam yang berkaitan dengan keagamaan ditekan. Belanda
terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan agama
Islam. Upacara-upacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka dilarang,
pengajaran ilmu agama diawasi, ibadah haji dibatasi dan setiap jama’ah haji yang
pulang ke Indonesia diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pengaruh muslim
yang telah haji yang dapat membangkitkan semangat perlawanan pemerintah
Belanda.
Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada masa Jepang tujuan pendidikan Islam yang pertama adalah
menanamkan rasa keislaman yang benar guna kepentingan dunia dan Akhirat, dan
yang kedua membelah bangsa dan tanah air untuk memdapatkan kemerdekaan
bangsa itu sendiri ataupun kemerdekaan secara manusiawi. Sedangkan maksud
dari pemerintahan Jepang ialah supaya kekuatan umat Islam dan nasionalis dapat
dibina untuk kepentingan perang Asia Timur Raya yang dipimpin oleh Jepang.
Jepang membentuk badan-badan pertahanan rakyat seperti Haihoo, Peta,
Keibondan sehingga penderitaan rakyat lahir dan batin makin tak tertahankan lagi.
15
300 pesantren di Jawa dan Madura. Hal itu ditambah lagi banyaknya orang-orang
Hadhramaut yang bermigrasi dan mencari penghidupan yang layak di Indonesia
yang juga membuka wawasan baru.
16
DAFTAR PUSTAKA
Engku, Iskandar. 2014. Sejarah Pendidkan Islami. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Mudyaharjo, Redja. 2001 pengantar pendidikan Jakarta : PT Grafindo Persada.
Nizar, Samsul. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana.
Ramayulis.2012. Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta : Kalam Mulia.
Sunanto, Musyrifah.2010. Sejarah peradaban Islam Indonesia Jakarta: Rajawali
Pers.
Suwendi. 2004 sejarah dan pemikiran pendidikan islam Jakarta : PT Grafindo
Persada
Wahab, Drs Rohidin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
Bandung:Alfabeta.
Zuhairini. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi aksara
17