Anda di halaman 1dari 13

PERUBAHAN FISIOLOGIS SISTEM MUSKULOSKELETAL

PADA MASA NIFAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui

Dosen Pengampu:

Happy Marthalena S, SST. M. Keb

Disusun Oleh:

1. Dewi Ayu Kinanthi


2. Lina Rahmawati
3. Rizka Rahmandita
4. Rushna Oktavianie

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

JURUSAN D IV KEBIDANAN

REGULER 4

2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mengenai perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal
pada masa nifas.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi
makalah yang baik dan benar.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah


pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi
makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Akhir kata kami meminta semoga makalah tentang perubahan fisiologis


sistem muskuloskeletal pada masa nifas ini bisa memberi manfaat atau inspirasi
pada pembaca.

Palangka Raya, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

D. Manfaat......................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Muskuloskeletal..........................................................3

B. Perubahan Sistem Muskuloskeletal...........................................................4

C. Gejala Perubahan Sistem Muskuloskeletal...............................................6

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya placenta
sampai 6 minggu (42 hari ) setelah itu. Pada akhir masa puerperium, pemulihan
persalinan secara umum dianggap telah lengkap. Pandangan ini mungkin terlalu
optimis. Bagi banyak wanita, pemulihan adalah sesuatu yang berlangsung terjadi
dan menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang normal. Pelayanan
pascapersalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan Ibu
dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan
komplikasi dan penyakit dan lain-lain.
Pengetahuan menyeluruh tentang perubahan fisiologis dan psikologis pada
masa puerperium adalah sangat penting jika bidan menilai status kesehatan ibu
secara akurat dan memastikan bahwa pemulihan sesuai dengan standar yang
diharapkan. Hal yang sama pentingnya adalah menyadari potensi morbiditas
pascapartum dalam jangka panjang dan factor-faktor yang berhubungan
dengannnya seperti obstetric, anestesi dan factor social.
Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini
kadang-kadang disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan. Perubahan
fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, di mana proses-
proses pada kehamilan berjalan terbalik. Banyak factor, termasuk tingkat energi,
tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir, dan perawatan serta dorongan
semangat yang diberikan tenaga kesehatan professional ikut membentuk respons
ibu terhadap bayinya selama masa ini. Untuk memberi perawatan yang
menguntungkan ibu, bayi, dan keluarganya, seorang perawat harus mampu
memanfaatkan pengetahuannnya tentang anatomi dan fisiologi ibu pada periode
pemulihan.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub bab masalah


sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :

1. Apakah pengertian dari sistem muskuloskeletal?

2. Apa saja perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas?

3. Apa saja gejala dari perubahan sistem muskuloskeleteal?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengertian dari sistem muskuloskeletal.

2. Mengetahui perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas.

3. Mengetahui gejala dari perubahan sistem muskuloskeletal.

D. MANFAAT

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini ialah penyusun dan pembaca
dapat mengetahui pengertian, perubahan dan gejala perubahan dari sistem
muskuloskeletal pada masa nifas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system
musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari:

- Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligament

- Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi

Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah


energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah
bagian tubuh yang terdiri dari tulang -tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem
muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi
oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga
dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).

Seperti dengan sistem tubuh lainnya, sistem muskuloskeletal


mengalami perubahan selama periode postpartum. Relaxin adalah hormon
yang bertanggung jawab untuk relaksasi dari ligamen dan sendi panggul
selama kehamilan. Setelah melahirkan, tingkat relaksin mereda dan ligamen
panggul dan sendi kembali ke pra-hamil. Namun, sendi kaki tetap diubah dan
banyak orang melihat peningkatan permanen dalam ukuran sepatu. (Crum,
dikutip dalam Lowdermilk & Perry, 2006)

Dinding perut melemah dan nada otot perut berkurang setelah


kehamilan. Beberapa orang memiliki pemisahan antara otot dinding perut,
disebut diastasis recti. Pemisahan ini sering dapat diperbaiki dengan latihan
perut tertentu yang dilakukan selama periode postpartum. Klien harus
diinstruksikan untuk memulai latihan perut kapan menyusul pengiriman

3
vagina dan setelah nyeri tekan abdomen menyelesaikan setelah operasi
caesar. (Cunningham et al., 2005). Klien juga harus diinstruksikan untuk
menghindari kelelahan selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan


semakin bertambah. Adaptasi muskuloskeletal ini mencakup peningkatan
berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran rahim, relaksasi dan
mobilitas. Namun demikian, pada saat post partum sistem muskuloskeletal
akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini dilakukan segera setelah
melahirkan untuk membantu mencegah komplikasi dan mempercepat involusi
uteri.

B. Perubahan Sistem Muskuloskeletal


Adapun perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :

1. Dinding perut dan peritoneum


2. Kulit abdomen
3. Striae
4. Perubahan ligament
5. Simpisis pubis

1. Dinding perut dan peritoneum


Peritoneum adalah membran berkilau yang melapisi semua organ
perut. Dengan mengeluarkan cairan peritoneal, membran ini
memungkinkan isi perut bergerak dengan lancar selama pengolahan
makanan di usus. Luas permukaan peritoneum sama besar dengan
permukaan kulit, sekitar dua meter persegi.
Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan
pulih kembali dalam 6 minggu. Pada saat wanita asthenis terjadi diastasis
dari otot-otot rectus abdonimis, sehingga sebagian dari dinding perut di
garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis, dan kulit.

4
2. Kulit Abdomen
Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian
dari tubuh yang berada di antara thorax atau dada dan pelvis di hewan
mamalia dan vertebrata lainnya. Pada arthropoda, abdomen adalah bagian
paling posterior tubuh, yang berada di belakang thorax atau cephalothorax
(sefalotoraks). Dalam bahasa Indonesia umum, sering pula disebut dengan
perut. Bagian yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen disebut cavitas
abdominalis atau rongga perut.
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar
dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen
dapat kembali normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan
dengan latihan post natal.

3. Striae
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada
dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang
sempurna melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis
muskulus trektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji melalui
keadaan umum, aktivitas, paritas, dan jarak kehamilan, sehingga dapat
membantu menentukan lama pengembalian tonis otot menjadi normal.

4. Perubahan Ligamen
Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang
tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang
lain pada sendi.
Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia
yang meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut
kembali seperti sediakala. Tidak jarang ligametum rotundum menjadi
kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.

5
5. Simpisis pubis
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini
dapat menyebabkan mordibitas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis
pubis antara lain : nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat
bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat
dipalapasi. Gejala ini dapat menghilang setelah beberapa minggu atau
bulan pasca meahirkan, bahkan ada yang menetap.

C. Gejala Perubahan Sistem Muskuloskeletal


Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul antara lain :
1. Nyeri punggung bawah
2. Sakit kelapa dan nyeri leher
3. Nyeri pelvis posterior
4. Disfungsi simpisis pubis
5. Diastasis rekti
6. Osteoporosis akibat kehamilan
7. Disfungsi rongga panggul

1. Nyeri punggung bawah


Nyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang
sering terjadi. Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada sistem
muskuloskeletal akibat posisi saat persalinan.
2. Sakit kepala dan nyeri leher
Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah melahirkan, sakit kepala dan
migraine bisa terjadi. Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan
ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakit kepala dan nyeri leher yang
jangka panjang dapat timbul akibat setelah pemberian anestasi umum.
3. Nyeri pelvis posterior
Nyeri pelvis posterior ditunjukkan untuk rasa nyeri dan disfungsi area
sendi sakrioiaka. Gejala ini timbul sebelum nyeri punggung bawah dan
disfungsi simfisis pubis yang ditandai nyeri di atas sendi satrioiaka pada
bagian otot penumpu berat badan serta timbul pada saat membalikkan

6
tubuh di tempat tidur. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha
posterior.
4. Disfungsi simfisis pubis
Disfungsi simfisis pubis merupakan istilah yang menggambarkan
gangguan fungsi sendi simfisis pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar
area sendi. Fungsi sendi simfibis pubis adalah menyempurnakan cincin
tulang pelvis dan memintahkan berat badan melalui pada posisi tegak. Bila
sendi ini tidak menjalankan fungsi semestinya, akan terdapat
fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal, diperburuk dengan terjadinya
perbuhan mekanis, yang dapat mempengaruhi gaya berjalan suatu gerakan
lembur pada sendi simfibis pubis untuk menumpu berat badan dan disertai
rasa nyeri yang hebat.
5. Diastase Rekti
Diastase rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm
pada tepat setinggi umbilicus sebagai akibat pengaruh hormone terhadap
linea alba serta akibat dari peregangan mekanis dinding abdomen. Kasus
ini sering terjadi pada multi pariatas, bayi besar , poli hidramnion,
kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu, juga
disebabkan gangguan kolagen yang lebih ke arah keturunan, sehingga ibu
dan anak mengalami diastasis.
6. Osteoporosis akibat kehamilan
Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini
ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya
hendaya (tidak dapat berjalan), ketidak mampuan mengangkat atau
menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, postur tubuh yang
buruk.
7. Disfungsi dasar panggul
Disfungsi dasar panggul meliputi :
a. Inkontinensia urin, adalah keluhan rembesan urin yang tidak
disadari. Masalah yang paling umum dalam kehamilan dan pasca
partum adalah inkontinensia stress.

7
b. Inkontinensia alvi, disebabkan oleh robeknya atau merenggangnya
sfingter anal atau kerusakan yang nyata pada suplai saraf dasar
panggul selama persalinan.
c. Prolaps. Prolaps genetalia, dikaitkan dengan persalinan per vagina
yang dapat disebabkan peregangan dan kerusakan pada fasia dan
persyarafan pelvis. Prolaps uterus adalah penururnan uterus. Sistokel
adalah prolaps kandung kemih dalam vagina, sedangkan rektokel
adalah prolaps rectum ke dalam vagina.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung


jawab terhadap pergerakan.
Perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :
1. Dinding perut dan peritoneum
2. Kulit abdomen
3. Striae
4. Perubahan ligament
5. Simpisis pubis
Dan Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul antara lain :
1. Nyeri punggung bawah
2. Sakit kelapa dan nyeri leher
3. Nyeri pelvis posterior
4. Disfungsi simpisis pubis
5. Diastasis rekti
6. Osteoporosis akibat kehamilan
7. Disfungsi rongga panggul

B. Saran

Perubahan – perubahan yang sudah dipaparkan tersebut, semuanya terjadi


secara fisiologis (alamiah). Diharapkan bagi bidan atau tenaga kesehatan yang
bersangkutan untuk menjelaskan pada pasien, bahwa perubahan yang terjadi
akan kembali seperti semula.

9
DAFTAR PUSTAKA
 Anisah, N., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. Surakarta:
Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
 Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika (hlm: 59).
 https://www.scribd.com/document/393196057

Anda mungkin juga menyukai