Anda di halaman 1dari 5

TAKSONOMI TUMBUHAN

Oleh:Resti Puji

Taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama, dan


klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja sering disebut
dengan taksonomi tumbuhan.Taksonomi Tumbuhan juga merupakan ilmu yang
mempelajari penelusuran,penyimpanan contoh,pemerian,pengenalan (identifikasi),
dan penamaan tumbuhan. Ilmu Indonesia merupakan cabang dari taksonomi.
Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang
digunakan adalah penamaan dengan 2 sebutan, yang dikenal sebagai tata nama
binomial ataupun binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne
(Latin: Carolus Linnaeus), adalah naturalis berkebangsaan Swedia.
Sejarah Taksonomi Tumbuhan Terdapat 4 tahapan perkembangan taksonomi
tumbuhan,yaitu: fase eksplorasi, konsolidasi, biosistematika da ensiklopedik.
Selain itu, sejumlah ahli juga membagi perkembangan taksonomi dengan cara yang
berbeda dengan lebih menunjukkan kesinambungan antara satu fase ke fase yang
lain, yaitu taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase eksplorasi dan konsolidasi,
dan taksonomi omega ekuivalen dengan fase ensiklopedik. Fase eksplorasi disebut
juga fase pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu inventarisasi
semua tumbuhan yang ada di muka bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan
adalah identifikasi yang didasarkan pada herbarium yang jumlahnya terbatas.
Acuan utama adalah morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut. Fase konsolidasi
atau disebut juga fase sistematika, dimana studi lapangan dilakukan secara intensif
dan bahan herbarium sudah lebih lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan
sebagai jenis pada fase eksplorasi ternyata merupakan varian dari jenis lainnya dan
banyak menemukan jenis-jenis baru. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi
mulai diterbitkan.Fase Biosistematika atau fase eksperimental merupakan tahapan
dimana pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya pada distribusi geografis
tetapi juga informasi pada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan morfologi
kromosom. Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: analisis sistem kawin
silang, pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek- aspek taksonomi di
bidang kimia (kemotaksonomi), taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy),
sitologi, anatomi, embriologi, palinologi. Fase Ensiklopedik merupakan koordinasi
dari ketiga fase sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi) yang ada dianalisis dan
disintesis untuk membuat satu atau lebih sistem klasifikasi yang mencerminkan
hubungan kekerabatan secara filogenetis. Selain itu, sejumlah ahli juga membagi
perkembangan taksonomi dengan cara yang berbeda dengan lebih menunjukkan
kesinambungan antara satu fase ke fase yang lain, yaitu taksonomi alfa yang
ekuivalen dengan fase eksplorasi dan konsolidasi, dan taksonomi omega ekuivalen
dengan fase ensiklopedik.
Tujuan utama taksonomi tumbuhan ialah menginventaris dan mempelajari jenis
tumbuhan yang ada dijagad ini,memberi nama,menentukan perbedaan dan
persamaan,menentukan agihannya,mendeskripsi ciri diaknostik,dan habitatnya.
Menurut wettstein yang dikutip tjitrosoepomo (1993) menyatakan bahwa tugas
taksonomi tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi),tumbuhan,baik yang
sekarang ada maupun yang hidup dalam perkembangan bumi masa yang silam,yang
disatu pihak dengan kemajuan ilmu pengetahuan,yaitu memberikan gambran
hubungan kekerabatan dalam sejarah perkembangan antara tumbuhan yang satu
dengan yang lain,dan dilain pihak memenuhi kebutuhan praktis yang berupa iktisar
ringkas dunia tumbuhan:
• mengelompokkan tumbuhan berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
• mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis tumbuhan untuk membedakannya
dengan tumbuhan dari jenis yang lain.
• mengetahui hubungan kekerabatan antar tumbuhan.
• memberi nama tumbuhan yang belum diketahui Namanya.

Secara etimalogi,taksonomi berasal dari Bahasa Yunani kata dari takson artinya
kelompok atau unit dan nomos berarti hukum. Berarti taksonomi adalah
aturan/hukum yang digunakan untuk menggolongkan makhluk hidup. Istilah
taksonomi diciptakan A.P.Condolle,ahli botani bangsa swiss, yang artinya teori
tentang klafikasi tumbuhan. Davis dan Heywood (1973) mendefinisikan taksonomi
sebagai studi tentang klasifikasi tercakup didalamnya dasar-dasar,prinsip,prosedur
dan aturan yang digunakan. Menurut lawrency (1968) taksonomi merupkan ilmu
yang mencakup identifikasi,tatanama,dan klasifikasi suatu objek,yang biasanya
terbatas pada objek biologi.yang bila dibatasi pada tumbuhan saja,sering diacu
sistematil tumbuhan.corre (1955) mengartikan taksonomi sebagai ilmu yang
memusatkan pembahasan pada identifikasi,tatanama,dan klasifikasi dari banyak
macam tumbuhan yang hidup diplanet.stace (1980) menyebutkan bahwa taksonomi
adalah studi tentang dekskripsi dari keanekaragaman makhluk hidup,menemukan
penyebab dan akibat dari variasi,serta mengolah data guna memperoleh suatu
system klasifikasi. Radford A.E. (1986) menyebutkan bahwa komponen dasar
taksonomi adalah klasifikasi,identifikasi,deskripsi,dan tatanam.apabila yang
digunakan sebagai objek adalah tumbuhan.maka taksonomi itu disebut sebagai
taksonomi tumbuhan.
Dulu nama-nama ilmiah tumbuhan itu merupakan sebuah pertelaan sehingga sering
disebut nama pertelaan, yaitu terdiri atas tiga atau lebih kata (disebut juga
polinomial). Sebagai contoh: Sambucus caule arboreo ramoso floribus umbellatis,
artinya Sambucus dengan batang berkayu dan bercabang-cabang serta bunga
bentuk payung. Bisa dibayangkan betapa rumitnya untuk berkomunikasi dengan
nama yang panjang seperti ini. Berdasarkan hal ini para ahli botani berusaha untuk
memperbaiki dan menyempurnakan sistim penamaan tersebut untuk
mempermudah komunikasi. Sejak tahun 1753 sistim polynomial digantikan dengan
binomial sejak publikasi “systema plantarum” oleh Carolus Linnaeus dan berlaku
secara internasional. Sistim binomial yaitu sistim penamaan dimana nama jenis
terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama marga dan kata kedua merupakan
penunjuk jenis atau spesies epithet. Contoh: Hibiscus tiliaceus.
Tujuan utama sistem ini adalah menciptakan satu nama untuk setiap takson
(Rideng, 1989). Rifai (1973) menyatakan bahwa kode tatanama ini bertujuan untuk
menyediakan cara yang mantap dalam pemberian nama bagi kesatuan-kesatuan
taksonomi, menjauhi atau menolak pemakaian nama-nama yang mungkin
menyebabkan kesalahan atau keragu-raguan atau yang menyebabkan timbulnya
kesimpangsiuran dalam ilmu pengetahuan. Tatanama ini juga bertujuan
menghindarkan terciptanya nama-nama yang tidak perlu.
Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus
dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga
terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma
raksasa (Rafflesia arnoldii).
Klasifikasi adalah proses pengaturan hewan atau tumbuh-tumbuhan ke dalam
takson tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan. Hasil proses pengaturan ini
ialah suatu sistim klasifikasi, yang sengaja diciptakan untuk menyatakan hubungan
kekerabatan jenis-jenis makhluk hidup satu sama lainnya.
Davis and Heywood (1963) membagi perkembangan klasifikasi atas dua, yaitu:
klasifikasi sebelum Darwin dan sesudah Darwin. Klasifikasi sebelum Darwin
dibedakan lagi atas tiga yaitu: klasifikasi yang didasarkan atas habitus, seksual dan
hubungan bentuk morfologi.
Urutan Klasifikasi
▪ Kingdom atau kerajaan.
▪ Divisio atau divisi.
▪ Classis atau kelas.
▪ Ordo atau bangsa.
▪ Familia atau famili.
▪ Genus atau marga.
▪ Species atau spesies.
▪ Varietas atau ras.
Perbedaan Klasifikasi Tumbuhan dan Hewan
1. Cara Mendapatkan Makanan
- Hewan : Heterotrof
- Tumbuhan : Autotrof dan Heterotrof
2. Pigmen / Pigmentasi
- Hewan : Tidak memiliki klorofil
- Tumbuhan : Pada umumnya berklorofil
3. Susunan Tubuh
- Hewan : Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap
- Tumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang
selalu
berganti-ganti
4. Reaksi Terhadap Rangsangan
- Hewan : Peka dan memiliki sistem syaraf / saraf
- Tumbuhan : Kurang peka dan tidak mempunyai sistem syaraf / saraf
5. Pertumbuhan
- Hewan : Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas
- Tumbuhan : Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi
lingkungan sekitar
6. Cairan Tubuh
- Hewan : Cairan tubuh kaya akan zat garam
- Tumbuhan : Cairan tubuh sedikit mengandung garam
7. Diferensiasi
- Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh
- Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh
8. Susunan Sel
- Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan
tidak
memiliki vakuola
- Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnya
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin.2018.Botani Tumbuhan Tinggi.Banda Aceh:Syiah Kuala Press
University.
https://www.scribd.com/document/333484578/Perbedaan-Klasifikasi-Tumbuhan-
Dan-Hewan

Anda mungkin juga menyukai