Oleh:Resti Puji
Secara etimalogi,taksonomi berasal dari Bahasa Yunani kata dari takson artinya
kelompok atau unit dan nomos berarti hukum. Berarti taksonomi adalah
aturan/hukum yang digunakan untuk menggolongkan makhluk hidup. Istilah
taksonomi diciptakan A.P.Condolle,ahli botani bangsa swiss, yang artinya teori
tentang klafikasi tumbuhan. Davis dan Heywood (1973) mendefinisikan taksonomi
sebagai studi tentang klasifikasi tercakup didalamnya dasar-dasar,prinsip,prosedur
dan aturan yang digunakan. Menurut lawrency (1968) taksonomi merupkan ilmu
yang mencakup identifikasi,tatanama,dan klasifikasi suatu objek,yang biasanya
terbatas pada objek biologi.yang bila dibatasi pada tumbuhan saja,sering diacu
sistematil tumbuhan.corre (1955) mengartikan taksonomi sebagai ilmu yang
memusatkan pembahasan pada identifikasi,tatanama,dan klasifikasi dari banyak
macam tumbuhan yang hidup diplanet.stace (1980) menyebutkan bahwa taksonomi
adalah studi tentang dekskripsi dari keanekaragaman makhluk hidup,menemukan
penyebab dan akibat dari variasi,serta mengolah data guna memperoleh suatu
system klasifikasi. Radford A.E. (1986) menyebutkan bahwa komponen dasar
taksonomi adalah klasifikasi,identifikasi,deskripsi,dan tatanam.apabila yang
digunakan sebagai objek adalah tumbuhan.maka taksonomi itu disebut sebagai
taksonomi tumbuhan.
Dulu nama-nama ilmiah tumbuhan itu merupakan sebuah pertelaan sehingga sering
disebut nama pertelaan, yaitu terdiri atas tiga atau lebih kata (disebut juga
polinomial). Sebagai contoh: Sambucus caule arboreo ramoso floribus umbellatis,
artinya Sambucus dengan batang berkayu dan bercabang-cabang serta bunga
bentuk payung. Bisa dibayangkan betapa rumitnya untuk berkomunikasi dengan
nama yang panjang seperti ini. Berdasarkan hal ini para ahli botani berusaha untuk
memperbaiki dan menyempurnakan sistim penamaan tersebut untuk
mempermudah komunikasi. Sejak tahun 1753 sistim polynomial digantikan dengan
binomial sejak publikasi “systema plantarum” oleh Carolus Linnaeus dan berlaku
secara internasional. Sistim binomial yaitu sistim penamaan dimana nama jenis
terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama marga dan kata kedua merupakan
penunjuk jenis atau spesies epithet. Contoh: Hibiscus tiliaceus.
Tujuan utama sistem ini adalah menciptakan satu nama untuk setiap takson
(Rideng, 1989). Rifai (1973) menyatakan bahwa kode tatanama ini bertujuan untuk
menyediakan cara yang mantap dalam pemberian nama bagi kesatuan-kesatuan
taksonomi, menjauhi atau menolak pemakaian nama-nama yang mungkin
menyebabkan kesalahan atau keragu-raguan atau yang menyebabkan timbulnya
kesimpangsiuran dalam ilmu pengetahuan. Tatanama ini juga bertujuan
menghindarkan terciptanya nama-nama yang tidak perlu.
Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus
dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga
terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma
raksasa (Rafflesia arnoldii).
Klasifikasi adalah proses pengaturan hewan atau tumbuh-tumbuhan ke dalam
takson tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan. Hasil proses pengaturan ini
ialah suatu sistim klasifikasi, yang sengaja diciptakan untuk menyatakan hubungan
kekerabatan jenis-jenis makhluk hidup satu sama lainnya.
Davis and Heywood (1963) membagi perkembangan klasifikasi atas dua, yaitu:
klasifikasi sebelum Darwin dan sesudah Darwin. Klasifikasi sebelum Darwin
dibedakan lagi atas tiga yaitu: klasifikasi yang didasarkan atas habitus, seksual dan
hubungan bentuk morfologi.
Urutan Klasifikasi
▪ Kingdom atau kerajaan.
▪ Divisio atau divisi.
▪ Classis atau kelas.
▪ Ordo atau bangsa.
▪ Familia atau famili.
▪ Genus atau marga.
▪ Species atau spesies.
▪ Varietas atau ras.
Perbedaan Klasifikasi Tumbuhan dan Hewan
1. Cara Mendapatkan Makanan
- Hewan : Heterotrof
- Tumbuhan : Autotrof dan Heterotrof
2. Pigmen / Pigmentasi
- Hewan : Tidak memiliki klorofil
- Tumbuhan : Pada umumnya berklorofil
3. Susunan Tubuh
- Hewan : Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap
- Tumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang
selalu
berganti-ganti
4. Reaksi Terhadap Rangsangan
- Hewan : Peka dan memiliki sistem syaraf / saraf
- Tumbuhan : Kurang peka dan tidak mempunyai sistem syaraf / saraf
5. Pertumbuhan
- Hewan : Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas
- Tumbuhan : Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi
lingkungan sekitar
6. Cairan Tubuh
- Hewan : Cairan tubuh kaya akan zat garam
- Tumbuhan : Cairan tubuh sedikit mengandung garam
7. Diferensiasi
- Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh
- Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh
8. Susunan Sel
- Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan
tidak
memiliki vakuola
- Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnya
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin.2018.Botani Tumbuhan Tinggi.Banda Aceh:Syiah Kuala Press
University.
https://www.scribd.com/document/333484578/Perbedaan-Klasifikasi-Tumbuhan-
Dan-Hewan