Oleh Kelompok 6:
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
1
A. Latar PENDAH
Belakang
ULUAN
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dengan mengharapkan perawatan profesional
sebagai penyedia perawatan
kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan perawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat diunit
pelayanan kesehatan seperti dirumah sakit, dimana tenaga yang selama 24 jam
harus berada berada di sisi pasien adalah perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini
masih jauh dari apa yan diharapkan.
Proses perawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah
yang digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah
yang digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan
pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan
mengevaluasi mutu serta hasil asuhan
keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu
sebagai satu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen,
elemen-elemen, atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi,
saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara
berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam
memecahkan masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya
masalah karena berbagai faktor).
B. Tujuan
Pada masalah ini mempunyai tujuan meliputi :
1. Memberikan gambaran bagaimana penerapan pendekatan sistem dalam
keperawatan
2. Memberikan pemecahan masalah demi pengembangan proses keperawatan
3. Memberikan bagaimana peaksanaan proses keperawatan yang sesuai
dengan standar keperawatan
BAB
II
PEM
BAH
ASA
N
A. Konsep Dasar Teori
Pada era sekarang ini, kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari berbagai
komponen didalamnya, seperti sifat mereka, interaksi mereka, dan derajat organisasi
yang lekat didalamnya. Organisasi seperti ini dianggap sebagai suatu sistem karena
kenaturalannya seperti organisme yang hidup, tersusun seperti organisasi sosial. Oleh
karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya dalam bagian-bagiannya,
akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul sebagai reaksi
positif terhadap administrasi klasik yang teralu menekankan pembagian tugas dalam
melaksanakan suatu program. Suatu organisasi pada dasarnya dibentuk oleh sekelompok
manusia yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, maka munculah teori
hubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar teori sistem.
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori sistem ini
kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan
internal dan lingkungan disekitarnya.
Keberhasilan pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter atau tm
kesehatan lain berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam
melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Dalam
melakukan pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan.
Pada perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara berkualitas bagi
masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, sehingga tidak ada perbedaan
yang akanterjadi antara perawat dan pasien. Di samping itu, dalam menerapkan prinsip-
prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara menyeluruh (holistik).
Salah satu kemajuan yang dicapai saat ini adalah kemajuan dalam pengembangan
sistem informasi. Dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah Sistem Informasi
Kesehatan, yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung
fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi kesehatan.
Sistem Informasi menerima masukkan data dan instruksi, serta mengolah data tersebut
sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem berupa masukan,
pengolahan dan keluaran adalah model yang sesuai bagi suatu kasus informasi yang
paling sederhana. Oleh karena itu, pengetahuan sistem dan pendekatan sistem dasar
sangat penting untuk dipelajar dalam sistem informasi kesehatan.
B. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berintekasi, di mana suatu model matematika
seringkali bias dibuat. Beberapa definisis sistem :
1. Ludwig Von Bertalanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat anatara
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2. Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan
antara satu sama lain.
3. L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
4. John-A. Beckett, sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.
Dari beberapa definisi diatas yang lebih jelas memaparkan sistem adalah Gordon B.
Davis dalam bukunya “Managemen Development” yang menyatakan bahwa sistem
terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroprasi untuk mencapai beberapa tujuan.
Dengan kata lain, suatu bukanlah merupakan unsur-unsur yang terkait secara
sembarangan, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang dapat didefinisikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.
Wilian A. Shorde dan Dan Voich J.R. dalam bukunya “Organization and
Management” menyebut enam ciri sistem sebagai berikut :
1. Perilaku berdasarkan tujuan tertentu sistem terorientas ikan pada sasaran tertentu.
2. Keseluruhan : keseluruhan melebihi jumlah semua bagian.
3. Keterbukaan : sistem saling berhubungan dengan sebah sistem yang lebih besar, yakni
lingkungannya.
4. Trasformasi : bagian-bagian yang beroperasi menciptakan sesuatu yang mempunyai
nilai.
5. Antara hubungan : berbagai macam bagian harus cocok satu sama lain
6. Mekanisme kontrol : adanya kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan
sistem bersangkutan.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu Negara denga rakyat sebagai penggeraknya. Kata
“sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang sehingga
memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebagai sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapaian tujuan akhir.
Sistem merupakan suatu kerangka yang berhubungan dengan keseluruhan aspek
social manusia, masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya. Sistem terdiri atas tujuan, proses da nisi. Tujuan adalah sesuatu
yang harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai da nisi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem.
C. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/ berfungsi
sebagai mestinya, maka sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Komponen sistem terdiri dari input, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Masukan dapat berupa potensi masyarakat,
tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sitem tersebut. Sebagai contoh dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem pelayanan
kesehatan hasinya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efesien
serta dapat dijangkau olrh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat
optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka
dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan
kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi
dari sebuah sistem yang salingberhubungan dan saling mempengaruhi. umpan balik
dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga menjadikan
input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi yang ada di masyarakat
seperti institusi diluar pelayanan kesehatan.
Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen berikut :
1. Masukan
Masukkan dalam proses keperawatan data atau informasi yang berasal dari pengkajian
klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan fungsi fisiologis
klien).
2. Hasil
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil asuhan
keperawatan.
3. Umpan Balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang bagaimana
sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil menggambarkan
respons klien terhadap intervensi keperawatan.
4. Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan proses
keperawatan sebagai sempel, isi merupakan informasi tentang pelayanan keperawatan
untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.
Layaknya semua sistem proses keperawatan mempunyai tujuan. Yaitu untuk mengatur
dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.
D. Jenis Sistem
1. Sistem terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan
interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan lingkungan.
2. Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan
lingkungan.
E. Tujuan Sistem
Suatu sistem memiliki tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objektives).
Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran (objektif) meliputi
ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak aka nada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu sistem
dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak
tercapai.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sebuah sistem adalah sekumpulan
alat yang memiliki hubungan antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai
hubungan yang fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan,
dan keperawatan. Menusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik dan
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup dalam suatu
lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses dan output (hasil/keluaran) dan
umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematis, tidak parsial dan dan fragmentis. Beberapa penerapan
sistem keperawatan :
a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan
c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi keperawatan
d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara umum
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/suhendidarma/tugas-kdk-konsep-sistem-dalam-keperawatan-
57590478
https://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-pelayanan-
kesehatan-55858673