Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

Oleh Kelompok 6:

1. Ranie Robiatul Adawiyah (012191009)


2. Oktoberti Gadi Doke (012191010)
3. Muslimah (012191004)
1. Anggun Sri Utami (012191016)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Ungaran, Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
1
A. Latar PENDAH
Belakang
ULUAN
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dengan mengharapkan perawatan profesional
sebagai penyedia perawatan
kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan perawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat diunit
pelayanan kesehatan seperti dirumah sakit, dimana tenaga yang selama 24 jam
harus berada berada di sisi pasien adalah perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini
masih jauh dari apa yan diharapkan.
Proses perawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah
yang digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah
yang digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan
pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan
mengevaluasi mutu serta hasil asuhan
keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu
sebagai satu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen,
elemen-elemen, atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi,
saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara
berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam
memecahkan masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya
masalah karena berbagai faktor).
B. Tujuan
Pada masalah ini mempunyai tujuan meliputi :
1. Memberikan gambaran bagaimana penerapan pendekatan sistem dalam
keperawatan
2. Memberikan pemecahan masalah demi pengembangan proses keperawatan
3. Memberikan bagaimana peaksanaan proses keperawatan yang sesuai
dengan standar keperawatan
BAB
II
PEM
BAH
ASA
N
A. Konsep Dasar Teori
Pada era sekarang ini, kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari berbagai
komponen didalamnya, seperti sifat mereka, interaksi mereka, dan derajat organisasi
yang lekat didalamnya. Organisasi seperti ini dianggap sebagai suatu sistem karena
kenaturalannya seperti organisme yang hidup, tersusun seperti organisasi sosial. Oleh
karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya dalam bagian-bagiannya,
akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul sebagai reaksi
positif terhadap administrasi klasik yang teralu menekankan pembagian tugas dalam
melaksanakan suatu program. Suatu organisasi pada dasarnya dibentuk oleh sekelompok
manusia yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, maka munculah teori
hubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar teori sistem.
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori sistem ini
kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan
internal dan lingkungan disekitarnya.
Keberhasilan pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter atau tm
kesehatan lain berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam
melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Dalam
melakukan pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan.
Pada perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara berkualitas bagi
masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, sehingga tidak ada perbedaan
yang akanterjadi antara perawat dan pasien. Di samping itu, dalam menerapkan prinsip-
prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara menyeluruh (holistik).

Salah satu kemajuan yang dicapai saat ini adalah kemajuan dalam pengembangan
sistem informasi. Dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah Sistem Informasi
Kesehatan, yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung
fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi kesehatan.
Sistem Informasi menerima masukkan data dan instruksi, serta mengolah data tersebut
sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem berupa masukan,
pengolahan dan keluaran adalah model yang sesuai bagi suatu kasus informasi yang
paling sederhana. Oleh karena itu, pengetahuan sistem dan pendekatan sistem dasar
sangat penting untuk dipelajar dalam sistem informasi kesehatan.

B. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berintekasi, di mana suatu model matematika
seringkali bias dibuat. Beberapa definisis sistem :
1. Ludwig Von Bertalanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat anatara
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2. Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan
antara satu sama lain.
3. L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
4. John-A. Beckett, sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.
Dari beberapa definisi diatas yang lebih jelas memaparkan sistem adalah Gordon B.
Davis dalam bukunya “Managemen Development” yang menyatakan bahwa sistem
terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroprasi untuk mencapai beberapa tujuan.
Dengan kata lain, suatu bukanlah merupakan unsur-unsur yang terkait secara
sembarangan, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang dapat didefinisikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.

Wilian A. Shorde dan Dan Voich J.R. dalam bukunya “Organization and
Management” menyebut enam ciri sistem sebagai berikut :
1. Perilaku berdasarkan tujuan tertentu sistem terorientas ikan pada sasaran tertentu.
2. Keseluruhan : keseluruhan melebihi jumlah semua bagian.
3. Keterbukaan : sistem saling berhubungan dengan sebah sistem yang lebih besar, yakni
lingkungannya.
4. Trasformasi : bagian-bagian yang beroperasi menciptakan sesuatu yang mempunyai
nilai.
5. Antara hubungan : berbagai macam bagian harus cocok satu sama lain
6. Mekanisme kontrol : adanya kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan
sistem bersangkutan.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu Negara denga rakyat sebagai penggeraknya. Kata
“sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang sehingga
memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebagai sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapaian tujuan akhir.
Sistem merupakan suatu kerangka yang berhubungan dengan keseluruhan aspek
social manusia, masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya. Sistem terdiri atas tujuan, proses da nisi. Tujuan adalah sesuatu
yang harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai da nisi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem.

C. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/ berfungsi
sebagai mestinya, maka sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Komponen sistem terdiri dari input, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Masukan dapat berupa potensi masyarakat,
tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sitem tersebut. Sebagai contoh dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem pelayanan
kesehatan hasinya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efesien
serta dapat dijangkau olrh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat
optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka
dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan
kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi
dari sebuah sistem yang salingberhubungan dan saling mempengaruhi. umpan balik
dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga menjadikan
input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi yang ada di masyarakat
seperti institusi diluar pelayanan kesehatan.
Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen berikut :
1. Masukan
Masukkan dalam proses keperawatan data atau informasi yang berasal dari pengkajian
klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan fungsi fisiologis
klien).
2. Hasil
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil asuhan
keperawatan.
3. Umpan Balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang bagaimana
sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil menggambarkan
respons klien terhadap intervensi keperawatan.
4. Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan proses
keperawatan sebagai sempel, isi merupakan informasi tentang pelayanan keperawatan
untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.
Layaknya semua sistem proses keperawatan mempunyai tujuan. Yaitu untuk mengatur
dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.

D. Jenis Sistem
1. Sistem terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan
interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan lingkungan.
2. Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan
lingkungan.

Table : Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup :


Sistem Terbuka Sistem Tertutup
Terjadi proses interaksi Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi
lingkungan
Terdapat masukkan dari lingkungan Tidak ada masukan dari/ dan lingkungan
Terdapat proses transformasi Proses tidak mengadakan penyesuaian
Keluaran (hasil) dikembalikan ke lingkungan Tak ada alur umpan balik
Bersifat dinamis Tak ada adaptasi terhadap lingkungan
Terdapat proses terus menerus dalam
mengadakan penyesuaian
Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan
Mempunyai daya adaptasi terhadap
lingkungan dan dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan.
Masukan terus berubah dengan akibat proses
terus berubah
Menggunakan umpan balik

E. Tujuan Sistem
Suatu sistem memiliki tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objektives).
Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran (objektif) meliputi
ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak aka nada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu sistem
dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak
tercapai.

F. Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselanggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu
perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakay (menurut Lovely dan Loomba).
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kesatuan dari
serangkaian usaha teratur yang terdiri atas komponen guna mencapai suatu tujuan derajat
kesehatan yang optial bagi masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian paling meningkatkan pelayanan
kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen
yang masuk dalam pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk
dalam pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu
satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para
perawat diharapkan juga dapat memberikan pelayanan secara berkualitas.
1. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelatanan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui
kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan.

a. Heatlh Promotion (Promosi Kesehatan)


Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasaran tidak terjadi gangguan
kesehatan.
b. Specifie Protection (Perlindungan Khusus)
Perlinfungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang
akan menyebabkan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang masuk dalam tingkat perlindungan pada
penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang masuk dalam tingkat
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette
Guerin) untuk mencegah TB (Tuberculosis), DPT (Difteri Pertusis Tetanus),
Hepatitis, campak, dan lain-lain.
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnose dini dan pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat
berupa kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu maupun
masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.
d. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat
tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Bentuk
kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk menghentikan penyakit,
mencegah komplikasi lebih lanjut dan pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan serta mencegah kematian.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosa sembuh.

G. Lembaga Pelayanan Kesehatan


Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan
pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan
kesehatan ini sangat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan.
Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, community
based agency, dan hospice.
1. Rawat Jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada
tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut dan mendadak
dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan
pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan sepesialis
yang lain-lain.
2. Institusi
Institusi merupakan lembaga kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan
berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat rehabilitasi dan lain-lain.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan kepada klien
yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminal dengan
tenang. Lembaga ini biasanya digunakan dalam home care.
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada
keluargnya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawatan
keluarga dan lain-lain.

H. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan


Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencangkup pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-
masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk, yaitu primary health care (pelayanan
kesehatan tingkat pertama), secondary healty care (pelayanan kesehatan tingkat kedua),
dan tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk
pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan
pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.
1. Primary Heatlh Care (Pelayanan Kesehtan Tngkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi opimal dan sejahtera. Sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah kesehatan dasar.
2. Secoundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama.
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Tingkat pelayanan kesehatan ini digunakan apabila tingkat pertama dan kedua tidak lagi
digunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan
sehingga rujukkan utama seperti rumah sakit A atau B

I. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan


Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan dasar dan pelayanan rujukkan. Pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat
dalam pelayanan memiliki tugas, diantaranya memberikan keperawatan keluarga,
komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan keperawatan
secara umum pada pelayanan rujukan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat
memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan anak. Untuk
lingkup keperawatan jiwa, perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan jiwa dll.

J. Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan
politik.
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan
diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan. Seperti dalam pelayanan kesehatan
untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya, maka
digunakan alat seperti laser, terapi pembuatan gen dll. Maka pelayanan kesehatan ini
membutuhkan biaya yang cukup besar dan butuh tenga yang professional di bidang
tertentu.
2. Pergeseran nilai masyarakat
Masyar akat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Demikian juga sebaliknya, pada masyarakat yang memiliki pengetahuan
kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga
kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan
jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntunan hukum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan dituntut harus
memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan memperhatikan norma dan
etik yang ada dalam masyarakat.
4. Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang, maka pelayanan kesehatan lebih mudah
diperoleh dan diajangkau. Begitu sebaliknya, dengan orang yang tergolong ekonomi
rendah. Keadaan ekonomi ini akan mempengaruhi dalam sistem pelayanan keshatan.
5. Politik
Kebikakkan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh
sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakkan-kebijakkan yang ada
dapat memberikan pola pada sistem pelayanan.
Strategi yang ada dalam visi “Indonesia Sehat” diantaranya adalah : pemahaman
tentang paradigm sehat, strategi professionalism dalam segala tugas, adanya JKPKM dan
desentralisasi.
Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah menyusun misi yang
akan dijalankan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, diantaranya :
a. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
b. Memelihara meningkatkan melindungi kesehtan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bemutu, merata dan terjangkau
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat
Dalam melaksanakan misi yang ada, keperawatan sebagai profesi dalam bidang
kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan berorientasi pada
paradigma sehat sesuai dengan paradigm keperawatan yang dimiliki. Salah satunya
adalah pembangunan kesehatan yang berorientasi penyembuhan pada orang. Pemberian
pelayanan kesehatan difokuskan pada promotif, agar dapat lebih meningkatkan dan
memelihara kesehatan. Sehingga akhirnya akan terjadi pada gaya hidup sehat pada
semmua lapisan masyarakat Indonesia.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sebuah sistem adalah sekumpulan
alat yang memiliki hubungan antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai
hubungan yang fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan,
dan keperawatan. Menusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik dan
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup dalam suatu
lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses dan output (hasil/keluaran) dan
umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematis, tidak parsial dan dan fragmentis. Beberapa penerapan
sistem keperawatan :
a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan
c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi keperawatan
d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara umum

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/suhendidarma/tugas-kdk-konsep-sistem-dalam-keperawatan-
57590478
https://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-pelayanan-
kesehatan-55858673

Anda mungkin juga menyukai