Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328738279

STUDI KASUS AUDIT MAINTENANCE MESIN PEMINDAH BAHAN MATERIAL


HANDLING DIPABRIK TEKSTIL

Article  in  International Journal of Continuing Engineering Education and Life-Long Learning · November 2018

CITATIONS READS

0 1,869

3 authors, including:

Junaidi ...
Universitas Harapan Medan ,Indonesia
150 PUBLICATIONS   463 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Analisa Pengaruh Pemanasan dan MEdia Pendingin Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Proses Tempering Baja Perkakas SKD 11 View project

Analisa Pahat View project

All content following this page was uploaded by Junaidi ... on 05 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STUDI KASUS AUDIT MAINTENANCE MESIN PEMINDAH BAHAN MATERIAL HANDLING DIPABRIK
TEKSTIL

M.RINOZA1,M AGUNG PRATAMA2,DERMAWANSYAH3 JUNAIDI4

m.rinoza7@gmail.com1 , magungpratama16@gmail.com2, dermawansyah900@gmail.com3 , iconjunaidi@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui sistem Preventive Maintenance pada perusahaan, mesin peralatan
dan mencari masalah (kerusakan) yang sering terjadi serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung padabagian maintenance, kemudian
melakukan observasi langsung mesin/peralatan yang ada pada perusahaan. Dari data observasi ditemukan masalah yang
sering timbul pada mesin/peralatanpemindah bahan yaitu belt conveyor dan wheel loader dengan data kerusakan antara
lainkerusakan pada sabuk, pulley dan gearbox pada belt conveyor dan kerusakan pada komponenhidrolic dan work
equipment pada wheel loader. akibat dari umur pemakaian, kesalahanpenggunaan, serta perawatan yang kurang efektif.
Penanganan dalam masalah ini dilakukandengan dua cara yaitu rekayasa enginering dan rekayasa material, serta
melakukan analisaterhadap satu temuan masalah yang kritis, yaitu koyaknya belt akibat dari beban yang berlebihan.

Kata kunci:Material handling, Preventive Maintenance, Belt Conveyor dan Wheel Loader, sabuk

1.PENDAHULUAN
Tata letak pabrik adalah suatu landasanu tamad alam dunia industri.Tata letak pabrik (plant kryout) atau
tata letak fastlitas (fqcilities /oJorl) merupakan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik
seperti gedung sebagai fasilitas utama maupun fasilitas produksi lainnya, guna menunjankge
lancarapnroseps produksi. Dalam kasus ini, kami mengambil studi kasus di PT. Berlina Pandaan. PT.
Berlina adalah salah satu perusahaan manufakur yang memproduksi berbagai macam bentuk produk siap
pakai dari bahan plastik.D alamm emprodukspi,e rusahaain i berdasarkapne sanasne hingga variasi
bentukproduk sering berubah[1].
Pada dasarnya, kertas merupakan bahan produk yang banyak dipergunakan oleh manusia.Semakin
meningkat kebutuhan akan kertas, secara langsungkebutuhan akan pulp sebagai bahan baku kertas
semakin meningkat pula. Sejalandengan kemajuan teknologi, perkembangan industri tekstil pun
berkembang secara pesat didukung oleh sumber daya yang ada, tenaga kerja yang melimpah dan
pemasaran yang sudah jelas[2] Toba pulp lestari, Tbk yang lerletak di desa sosor ladang Porsea,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Perusahaan ini berlokasi di Porsea kira-kira 220km. Pada
umumnya, aktifitas produksi suatu industri secara manualnya akan berlangsungla ma dengant ata letak
yang tetap, maka setiap kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akanmenyebabkabne
berapak erugian,m isalkan sajab esarnyaja rak dan biayad alamp roses pemindahan bahan. Berdasarkan
survey
kami yaag kami lakukan pada departemen blow molding, yaitu departemen yang memproduksi produk
kemasan siap pakai

LANDASAN TEORI

Macam atau Tipe Tata Letak Pabrik


Untuk menetapkar prosedur atau meto depengaluranta ta letak dari fasilitas-fasilitas produksi tersebut, ada
empat macam tipe tata letak yarg umum diaplikasikan dalam desain layout[3]
a. Tata letak fasilitasb erdasarkan aliranproduksi (Production line product atauProduct lalout)
b. Tata letak fasilitas berdasarkan lokasih material tetap (Fixed malerial location
product lay oul atav fxed position layout)
c. Tata Ietak fasilitas berdasarkan kelompok proflft fam1ly (Productfmnily, product lay oul atal group
lechnolog)
d. Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Fnrctional alalu
process lay out )
2.1 Maintenace (Perawatan)

Pengertian perawatan (maintenance) menurut JIS adalah semua pengaturan dan kegiatan yang diperlukan
untuk menjaga dan memelihara suatu peralatan pada kondisi siap operasi atau dengan memperbaikinya
sehingga bebas dari kerusakan [4] .

a. Tujuan utama dari perawatan adalah [5]:


 Kemampuan produksi dapat dipenuhi sesuai dengan rencana dan target produksi yang
diinginkan.
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat.
Membantu mengurangi pemakian dan penyimpanan yang di luar batas dan menjaga modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan.
Mengadakan kerjasama yangerat dengan fungsi – fungs iutama lainnya dari suatu perusahaan.
Menjamin keselamatan orangyang menggunakan sarana tersebut.
b. Jenis – jenis Maintenance
1. Preventive Maintenace merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan yang
terjadi secara dini pada alat dan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar yang dapat
menurunkan efektivitas produksi. Yang meliputi kegiatan.
2. corrective maintenance hanya dilakukan pada perbaikan perbaikan equipment yang secara berkala harus
diperbaiki mau pun yang rusak di luar perhitungan.
3. Prediktive maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi.
4. Breakdown maintenacemerupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu.
Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada suatu alat/produk yang sedang beroperasi.

2.2 Audit Maintenance[6]

Audit adalah suatu kegiatan untuk meninjau kembali dari fungsi pemeliharaan dalam suatu perusahaan
secara keseluruhan dengan mempertimbangkan semua dari fungsi perusahaan tersebut. Salah satu
tujuandari audit maintenance adalah untuk mendapatkan strategi dari suatu system pemeliharaan, yang
bertujuan untukmemberikan fungsi perbaikan pada fungsi
pemeliharaan umum, menyediakan komunikasi yang lebih jelas dan untuk mengembangkan suatu set best
practices untuk fungsi pemeliharaan.

2.3 Strategi Perawatan[7]

Pada umumnya strategi pemeliharaan (Maintenance Strategi)terdapat dua bagian yaitu, pemeliharaan yang
direncanakan (Planed Maintenance)dan dan pemeliharaan diluar dari main (Unplaned Maintenance),dimana
perencanaan pemeliharaan(planed maintenance) dilakukan secararutin (Preventive Maintenance) dengan
jadwal pemeliharaan yang ditentukan(Scheduled Maintenance) atau punpredictive maintenance,
sedangkanpemeliharaan diluar perencanaan(Unplaned Maintenance) adalah pemelihraan darurat yang tidak
diinginkan(Emergency Maintenance) yang terjadi diluar dugaan tetapi harus segera diperbaiki kembali
(Correktive Mintenance),sebab hal tersebut sangat berpengaruhdengan proses produksi.

Mesin Pemindah Bahan[8]


Mesin pemindah bahan (materialshandling equipment) dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri khas,
penggunaan, keadaan/jenis muatan yang ditangani, serta arah gerakan.Berdasarkan hal tersebut maka
mesinpemindah bahan dapat dibagi atas tiga kelompok adalah :
1. Peralatan pengangkat, yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan satuan dalam satu
batch, misalnya :mesin pengangkat seperti kerek, dongkrak, kemudian crane dan elevato
2. Peralatan pemindahan (conveyor),yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan
curah(banyak partikel, homogen)maupun muatan satuan secarakontinya
3. Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yangditujukan untuk memindahkan muatan curah
dan satuan, baikbatch maupun kontinyu, misalnya scapper, excavator, bulldozer, dll [9]
Tabel I
Jarak antar Mesin Pada Proses Pemindahan Bahan Layout Awal

Kode Dari Mesin Ke Pada Sumbu Pada Sumbu Metode Rectiliner (m)
Produk Mesin j Koordinat x Koordinat yj
Xi Xi yj yj Xi – XJ + yj - yj
(m) (m) (m) (m)
A - - - - - -
B 1 - 15 1.5 40 49 2.5 85
C 2 - 16 1.5 46 41.5 2 84
D 2 –16 1.5 46 41.5 2 84
3 – 16 1.5 46 36.5 2 79
E
16 -15 46 40 2 2.5 6.5
F 3 -14 1.5 33.5 36.5 2.5 66
G 4 - 14 1.5 33.5 31.5 2.5 61
H 5 - 15 1.5 40 26.5 2.5 62.5
I 4 -15 1.5 40 31.5 2.5 67.5

Tabel 2
Jarak Tempuh Prpindahan Bahan Layout Awal

Frekuensi
Dari mesin i Jarak Jarak Tempuh
Kode Produk ke Eesh i (M) Perpindahan (M)

A 1 - - -
B 1-15 85 14 1190
C 2-16 84 11 924
D 2-16 84 14 1176
3-16 79 14 1106
E 16-15 6.5 19 123.5

F 3-14 66 14 924
G 4-14 61 11 671
H 5-15 62.5 9 562.5
I 4-14 67.5 9 607.5
J 7-15 51.5 9 463.5

Perbandingan Biaya Tata Letak Mesin


Awal dengan yang Baru Padap erbandingabni ayam aterialh andling,maka perhitungan terhadap tata letak
mesin baru berdasarkan biaya per meter per hari Eti Kis{nawati.P, erancffiganfd a Letaki tesin DenganG rc;ryTe &
ndfrw yang sudah diketahui pada tata letak mesin awal, yaitu sebesaRr p. 1,85/meter,&adrai ntabel berikut
ini adalah tabel perban dinganbiayat atal etakm esina wald enganta tal etak mesin baru dalam setiap meter
per harinya.

Tata Letak Mesin Awal Tata Letak Mesin Baru

Rp. Rp.

Rp. 1,85x 46831.=5 Rp.8 6638,275 Rp. 1,85x 27853.=5 Rp.5 1528,975

KESIMPULAN
1. Dengan ruming program gtlaypc.exe berdasarkan konsep group technol og/, akan terbentuk
pengelompokan produk menjadi 7 paft .famrly serta pengelompokal mesin menjadi 'l nmchine cell
2. Hasil dari rancangan layout traru terhitung memiliki jaral dan biaya material handling 59.48Vo lebih minimal
dibandingkan dengan layout awal.

DAFTAR PUSTAKA :

[1] Eti Kristinawati’, “No Title,” Peranc. TATA LETAK MESIN DENGAN MENGGTJNAKAN KONSEP Gr.
Technol. UPAYA MINIMASI JARAK DAN BIAYA ffITEB]AL Handl., vol. 1, no. 1, pp. 71–79, 2000.
1 2
[2] Alfian Hamsi Freddy Silalahi, “No Title,” STUDY KASUS Audit Maint. MEISIN PEMINDAH BAHAN
PADA BELT CONVEYOR DAN Wheel LOADER DI PABRIK KERTAS PADA PT TOBA PULP
LESTARI, Tbk, vol. 7, no. 3, pp. 154–163, 2013.
[3] J. Junaidi, S. Hestukoro, A. Yanie, J. Jumadi, and E. Eddy, “IMPLEMENTATION ANALYSIS of
CUTTING TOOL CARBIDE with CAST IRON MATERIAL S45 C on UNIVERSAL LATHE,” in Journal
of Physics: Conference Series, 2017, vol. 930, no. 1.
[4] Junaidi, “WORKING PROCESS OF TU 3A CNC FRAIS MACHINE USING SOFTWARE SYSTEM.”
[5] S. Hestukoro, T. Siagian, A. Bakhori, and I. Siregar, “Analysis Characteristics of Silicon Aluminum
Material Based on Fracture Period In Torque Test.”
[6] S. Hestukoro, T. Siagian, A. Bukhori, I. Roza, and I. Siregar, “Characteristics of Silicon Aluminum
Material Based on Fracture Period In Torque Test.”
[7] S. Hestukoro and I. Siregar, “Analysis Effects of Exposuretime on Long Steel Stainless Steel Material
Proper Which Experiance Stress Corrosion Cracking.”
[8] JUNAIDI, “Analyze cutting tools (HSS) with cast iron material on Universal Lathes,” in Makalah
PEKAN ILMIAH Periode XXII-TA.2014/2015 FAKULTAS TEKNIK UISU, 2015, pp. 51–58.
[9] S. Hestukoro, I. Roza, and D. Morfi Nst, “Process Analysis of High Speed Steel Cutting Calculation
(HSS) with S45 C Material on Universal Machine Tool,” Int. J. Innov. Sci. Res. Technol., vol. 3, no. 1,
2018.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai