Rekayasa Ekonomi
Semester V
Disusun Oleh:
Kelompok II
Nama Kelompok:
Pengelolaan usaha kost-kostan ini pun juga tidak begitu rumit. Dengan
manajemen yang sangat sederhana kita sudah bisa menjalankan bisnis ini. Dalam
pelaksanaannya berbisnis rumah kost ini tidak begitu merepotkan. Jika lokasinya
strategis dan harga bersaing maka bisnis ini memiliki prospek yang baik dengan
harga sewa yang tidak pernah turun. Disamping itu keuntungan lain dari bisnis
jangka panjang ini adalah keuntungan dari terus menaiknya harga tanah yang
sekaligus dapat menjadi investasi jangka panjang bagi pelaku bisnis ini
1.3.1 Luas tanah yang ditinjau kurang lebih dari 500 m2,
1.3.2 Jumlah kamar sebanyak 21 kamar
1.3.3 Jumlah orang dalam rumah kos-kosan
LANDASAN TEORI
Cara ini nilai uang dianggap “tidak susut“ pada tahun-tahun berikutnya. Jika
jumlah keuntungan sudah lebih besar dari pada jumlah biaya yang dikeluarkan,
asalkan masa pengembalian modal masih lebih cepat dibandingkan dengan umur
fungsi proyek (property), maka proyek dianggap menguntungkan.
A. Biaya Langsung
Biaya langsung itu sendiri dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
Biaya tenaga kerja langsung merupakan hak pekerja yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundanga-undangan
atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Sehingga, dapat ditentukan biaya langsung produksi satu unit rak pada stasiun
kerja tersebut. Biaya Langsung = BBBL + BTKL + BPML+ BPLL
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak ada hubungan
secara langsung dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Biaya tidak langsung
adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi selain biaya bahan baku langsung
dan biaya tenaga kerja langsung
A. Pengertian
Break Even Point adalah Break Even point atau BEP adalah suatu analisis
untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada
konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan / profit.
B. Analisa BEP (Break Even Point)
Analisa BEP adalah alat yang digunakan untuk menentukan besaran harga
dan anggaran yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk mencapai BEP.
Dalam melakukan analisa BEP, perusahaan akan meperoleh volume produksi,
penjualan, dan keuntungan yang akan diperoleh, serta waktu yang diperlukan
untuk mencapai BEP.
Note : semakin banyak barang yang diproduksi, semakin rendah nilai harga jual,
dan semakin lama proses mencapai BEP, namun semakin mudah untuk mengikat
konsumen. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit barang yang diproduksi,
semakin tinggi nilai jual barang, dan semakin cepat untuk mencapai BEP.
Contoh perhitungan :
Jawab :
Asumsi - asumsi dalam mengadakan BEP : Harga jual produk harus tetap,Tidak
menggunakan lebih dari satu jenis produk, apabila menggunakan lebih dari satu
jenis produk maka menggunakan perhitungan analisa BEP tersendiri,Produksi
haruslah konstan Semua biaya besaran produksi dapat diukur secara realistik.
Sekalipun Analisa break even ini banyak digunakan oleh perusahaan, tetapi
tidak dapat dilupakan bahwa analisa ini mempunyai beberapa kelemahan.
Kelemahan utama dari analisa break even point ini antara lain : asumsi tentang
linearity, kliasifikasi cost dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang
pendek.(Soehardi,2004).
Pada umumnya baik harga jual per unit maupun variabel cost per unit,
tidaklah berdiri sendiri terlepas dari volume penjualan. Dengan perkataan lain,
tingkat penjualan yang melewati suatu titik tertentu hanya akan dicapai dengan
jalan menurunkan harga jual per unit. Hal ini tentu saja akan menyebabkan garis
renevue tidak akan lurus, melainkan melengkung. Disamping itu variabel
operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan meningkatkan volume
penjualan mendekati kapasitas penuh. Hal ini bisa saja disebabkan karena
menurunnya efesiensi tenaga kerja atau bertambah besarnya upah lembur.
2. Klasifikasi biaya
Kelemahan kedua dari analisa break even point adalah kesulitan di dalam
mengklasifikasikan biaya karena adanya semi variabel cost dimana biaya ini tetap
sampai dengan tingkat tertentu dan kemudian berubah-ubah setelah melewati titik
tersebut.
Kelemahan lain dari analisa break even point adalah jangka waktu
penerapanya yang terbatas, biasanya hanya digunakan di dalam pembuatan
proyeksi operasi selama setahun. Apabila perusahaan mengeluarkan biaya-biaya
untuk advertensi ataupun biaya lainnya yang cukup besar dimana hasil dari
pengeluaran tersebut (tambahan investasi) tidak akan terlihat dalam waktu yang
dekat sedangkan operating cost sudah meningkat, maka sebagai akibatnya jumlah
pendapatan yang harus dicapai menurut analisa break even point agar dapat
menutup semua biaya-biaya operasi yang bertambah besar juga.
A. Pengertian Investasi
Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)
menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu
saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar
nya pendapatan Investasi Tetap, umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-
faktor produksi yang bersifat tetap seperti: mesin, bangunan, tanah, investasi
untuk mendirikan usaha.investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi
dapat meningkatkan pendapatan nasional.
b. Investasi persediaan
a. Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan
pinjaman; makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal.
Akibatnya minat berinvestasi makin menurun. Namun, tidak jarang,walaupun
tingkat bunga pinjaman rendah, minta akan investasi tetap rendah. Hal ini
disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Faktor yang mempengaruhi
terutama adalah masalah kelembagaan.
Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara
nasional dapat di turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva
MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonimian tetapi ada
beberapa ekonom yang tidak sependapatan dengan cara penurunan kurva MEC.
Padahal jika permintaan barang akan modal secara nasional meningkat, logikanya
tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan permintaan akan investasi tidak
sebesar lurva MEC kurva yang lebih relevan adalah kurva yang marginal
efficiency of investment (MEI) atau efisiensi investasi marginal (EIM).
Jadi,dapat disimpulkan bahwa Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran
atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Investasi atau pembentukan modal merupakan komponen kedua
yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.Dan Dalam Undang-undang No. 1
Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam
Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung
yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini
dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti
bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal.
a. Tabungan di bank
b. Deposito di bank
c. Saham
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
e. Barang-barang koleksi
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah
mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-
negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin
tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula
kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi
itu sendiri.
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau
membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan
deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit
lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan
obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi
maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash
flow), atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran
investasi di awal periode. Metode payback period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow).
Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present
value) dari keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu.
Kemudian jumlah present value dari keseluruhan selama usianya dikurangi
dengan present value dari jumlah investasinya (initial investment). Selisih antara
Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal
(Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present Value).
IRR ialah menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future
proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if
capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan
cara coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu
investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil
perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya.
Model ini adalah menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari
suatu proyek dibagi nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar daripada biaya
modal proyek, maka dianggap proyek tersebut layak dan begitupula sebaliknya.
Model ini adalah menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai
tunai investasi. Jika nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut
dianggap layak, dan sebaliknya.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar
kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari:
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.
C. Aktivitas Operasi
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar
pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea.
Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman
menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga
dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
E. Aktivitas Pendanaan
METODOLOGI PENELITIAN
3.2. LokasiPenelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah unja mendalo, mendalo darat.
3.4.2. Kuisioner
3.4.3. Wawancara
3.5.1. Tahap I
3.5.2. Tahap I
Tahap pengumpulan data yang meliputi:
a. Mencari informas tentang kos-kosan dijambi khususnya informasi tentang
kos-kosan daerah mendalo darat.
b. Pengumpulan data.
3.5.4. Tahap IV
PEMBAHASAN
4.1. Data
A. Investasi Kost
1. Luas Tanah x Harga/m2 :
500 m2 x Rp.350.000,00 = Rp. 175.000.000,00
2. Luas Bangunan (m2) x Harga Maks Bangunan :
336 m2 x Rp.2.000.000,00 = Rp. 672.000.000,00
3. Funiture/ kamar x Jumlah kamar :
Rp. 5.000.000,00 x 21 kamar = Rp. 105.000.000,00
4. Biaya Total :
Rp. 952.000.000,00
Persentase penyusutan
Rumah 2,2 % /thn dengan umur bangunan (45 tahun)
Hotel 2,5 % /thn dengan umur bangunan (40 tahun)
Biaya Penyusutan
DxV
Keterangan:
D : Persentase Penyusutan
V : Harga bangunan
4.3. Pendapatan
= Rp.2.700.000,00 x 21 Kamar
= Rp. 56.700.000,00
= Rp. 56.700.000,00 x 12
= Rp.680.400.000,00
Kenaikan harga pertahun = Total pendapatan / tahun x 7%
= Rp. 680.400.000,00 x 7%
= Rp. 47.628.000,00
= Rp. 51.030.000,00
= Rp. 51.030.000,00 x 12
= Rp.612.360.000,00
= Rp. 612.360.000,00 x 7%
= Rp. 42.865.200,00
SELISI TAHUN
BEP = 9+ X 1ta h un
SELSISI SISA
1
BEP = 9+ X 1 ta h un
32.011 .000
= 9 tahun 10 bulan
SELISI TAHUN
Bep = 11+ X 1ta hun
SELSISI SISA
1
Bep = 11+ X 1 ta h un
34.155 .800
= 11 tahun 12 bulan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan dapat di simpulkan beberapa hal, yaitu:
Bahwa Investasi kost-kostan di Mendalo Jambi layak untuk dilaksanakan dan
menarik untuk penanaman investasi, dimana:
a. Pemilihan kelayakan dilakukan dengan cara teknik analisi titik impas (break
event point) .
b. Dana yang dibutuhkan untuk investasi Kost-kostan ini relatif besar namun
hasilnya juga menjanjikan karena dalam jangka waktu yang ditentukan target
yang ingin dicapai akan terpenuhi.
5.2. Saran
Setelah mengevaluasi hasil analisis yang telah dilakukan, diungkap saran sebagai
berikut:
a. Besaran nilai investasi itu dipengaruhi oleh biaya langsung yaitu biaya tanah
semakin strategis lokasinya semakin mahal.
b. Besaran nilai investasi dipengaruhi oleh biaya tidak langsung yaitu biaya
teknik, biaya tidak terduga dan bunga selama masa rehabilitasi.
c. Dalam pemilihan perabot, dekorasi interior dan perlengkapan Kost-kostsan
itu dapat mempengaruhi besaran nilai investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Sri. 2011. Study kelayakan investasi hotel best western premier kapasitas hotel
bintang tiga disurakarta. Skripsi. Surakarta : FT UNS
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/20/break-event-point-bep/