Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HEDONISME DALAM AKSIOLOGI PANCASILA

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi nilai tugas kelompok

Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :

Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si.

Disusun oleh,

1. Annisa Nurul Anggraini (40011421650031)


2. Sekar Kinasih (40011421650036)
3. Panji Samudera Pangestu (40011421650043)
4. Dea Arta Mevia Eka Saputri (40011421650087)

D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Hedonisme dalam Aksiologi
Pancasila ini dengan sebaik mungkin dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW.
Makalah Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila disusun guna memenuhi salah satu
tugas pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Diponegoro. Tidak
lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan mendorong
kami untuk dapat menyelesaikan makalah Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan. Meski
demikian, inilah usaha maksimal yang dapat kami lakukan selaku para penulis. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca maupun para penulis.

15 September 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Makna Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila....................................................
2.2 Penyebab Munculnya Hedonisme........................................................................
2.3 Dampak Adanya Hedonisme................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi, ideologi asing mudah bermetamorfosa dalam aneka bentuknya
dan menjadi pesaing Pancasila. Salah satu nilai yang perlu dikritisi yaitu hedonisme (aliran
yang mengutamakan kenikmatan hidup). Nilai ini semakin terasa menjadi pesaing yang
membahayakan potensialitas Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Nilai intrinsik Pancasila
pun masih sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor kondisional. Tentu saja hal ini
memerlukan usaha bersama guna menghayati Pancasila sebagai warisan budaya bangsa yang
bernilai luhur yaitu dengan suatu sistem filsafat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
agama, bersifat normatif dan ideal. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
ditinjau dari 3 (tiga) aspek, yakni : aspek ontologis, aspek epistemologis dan aspek
aksiologis.
Aksiologi adalah filsafat nilai, nilai yang dimaksudkan adalah nilai kegunaan. Tentu
kita semua setuju dan sepakat bahwa ilmu telah banyak memberikan manfaat dalam
kehidupan dan kesejahteraan umat manusia di dunia. Secara etimologis, aksiologi berasal
dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” yang
berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari suatu nilai.
Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri (1990) mendefinisikan
aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995) adalah kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut
Wibisono seperti yang dikutip Surajiyo (2007), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak
ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian,
serta penerapan ilmu. Suseno (2007) mengemukakan bahwa hakikat nilai salah satunya
dilihat dari kesenangan (hedonisme).
Berdasarkan uraian di atas perkembangan era globalisasi yang sangat pesat menjadikan
hal-hal dari negara asing mudah masuk ke dalam negeri kita. Kita sebagai warga negara
Indonesia harus bisa memilah manakah nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan tentunya harus sesuai dengan ideologi negara kita yaitu Pancasila. Dan
manakah nilai yang perlu kita kritisi dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah nilai
hedonisme.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari hedonisme ?
2. Apa penyebab munculnya hedonisme ?
3. Bagaimana dampak dari hedonisme ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dicapai dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Mengetahui apa pengertian dari hedonisme.
2. Mengetahui apa penyebab munculnya hedonisme.
3. Mengetahui bagaimana dampak dari hedonisme.

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan, informasi, serta
referensi mengenai hedonisme dalam aksiologi Pancasila. Secara praktis, manfaat makalah
ini yaitu diharapkan pembaca dapat mengambil sikap terhadap hedonisme sehingga dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara itu selaras dengan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila

Hedonisme dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari
kebahagiaan dalam hidup, melalui ukuran materi dan kesenangan duniawi. Hedonisme juga
dapat diartikan sebagai kegiatan yang terkesan hura-hura dan menghamburkan uang.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan
merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Pandangan hidup ini hanya ingin memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya dan hanya berlandaskan materi keuntungan semata.

Gaya hidup hedonisme sudah menjadi semangat pada zaman ini. Suatu pola hidup
yang aktivitasnya hanya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan materi, berkeyakinan
akan pentingnya harta dalam hidup dan menjadikan materi sebagai sumber kepuasan dan
ketidakpuasan. Orang-orang yang menganut aliran hedonis umumnya memiliki penampilan
yang modis, dan sangat memperhatikan penampilan serta boros. Penganut hedonisme berasal
dari kalangan berada dan memiliki banyak uang karena banyaknya materi yang dibutuhkan
sebagai penunjang gaya hidupnya. Gaya hidup hedonis, konsumtif dan fantatif ini akibat dari
pengaruh era globalisasi dan era informasi.

Mencermati semakin maraknya perilaku gaya hidup hedonis yang menunjukkan


kemewahan, kesenangan, menghamburkan uang, berfoya-foya serta kehidupan yang
menuntut agar terlihat lebih modis, trendi dan mengikuti jaman ternyata telah menjerumuskan
sebagian dari kita ke lubang bencana. Pandangan hidup hedonis ini menjadikan hidup kita
semakin bermasalah, hal itu dikarenakan rendahnya pemikiran sebagian orang dalam
menyikapi sebuah persoalan atau kebutuhan apa yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Berdasarkan hal tersebut tentu kita tahu bahwa hedonisme sangat bertentangan dengan
ideologi bangsa negara Indonesia yaitu Pancasila. Kita sebagai warga negara Indonesia harus
bergerak bersama guna menghayati Pancasila sebagai warisan budaya bangsa yang bernilai
luhur yaitu dengan suatu sistem filsafat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama,
bersifat normatif dan ideal. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat ditinjau
dari tiga aspek yaitu aspek ontologis, aspek epistemologis, dan aspek aksiologis. Aspek
aksiologis adalah aspek yang menekankan keutamaan, bukan kewajiban. Dalam aksiologi
pancasila ada beberapa hal yang perlu dikritisi seperti Hedonisme, Feodalisme, Paternalisme,
dan Primordialisme.

2.2 Penyebab Munculnya Hedonisme


Hedonisme tidak muncul dengan sendirinya melainkan ada hal atau faktor yang
mendorong munculnya hedonisme dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut ini adalah
faktor-faktor yang mendukung munculnya ideologi hedonis :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah penyebab munculnya hedonisme dari diri sendiri. Ini termasuk
faktor paling utama seseorang yang pada akhirnya memutuskan untuk menganut ideologi
hedonisme. Seperti yang kita tahu bahwa setiap orang tentu memiliki sifat yang paling
dasar yaitu ingin mempunyai banyak kesenangan dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Padahal kita semua tahu bahwa dalam kehidupan tidak hanya serta merta mengenai
kesenangan dan kebahagiaan melainkan mengenai kesusahan dan kesedihan. Belum lagi
sifat manusia yang memang pada dasarnya tidak akan mudah merasa puas akan apa yang
sudah dicapai dan dimiliki. Inilah yang akhirnya menggiring seseorang untuk menganut
ideologi hedonisme tersebut.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri sendiri. Biasanya pemicu munculnya ideologi
hedonisme ini adalah perkembangan era globalisasi yang sangat pesat. Ditunjang dengan
kemajuan teknologi yang sangat pesat yaitu dengan adanya internet dan media sosial yang
sangat mudah diakses oleh semua orang yang terhubung dengan internet tanpa terkecuali.
Hal ini pada akhirnya memudahkan semua orang untuk melihat bagaimana kehidupan
orang lain yang tanpa sadar kebiasaan-kebiasaan serta paham yang ada di dunia maya atau
di lingkungan orang lain tersebut menarik seseorang untuk mengadopsinya dan dari
sanalah muncul gaya hedonisme di tengah masyarakat kita.

2.3 Dampak Adanya Hedonisme


Munculnya hedonisme dalam kehidupan bermasyarakat tentu saja ada dampak yang
disebabkan oleh hedonisme itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan yaitu :
1. Dampak Positif
a. Menciptakan kebahagiaan dari diri sendiri
Banyak orang mengeluh karena sulit mencari kebahagiaan yang asalnya dari diri
sendiri. Mungkin hal seperti itu bisa ditemukan di orang-orang yang menerapkan gaya
hidup hedon sebab mereka bisa dengan mudahnya bahagia dengan mendapatkan apa
yang dia inginkan, contohnya seperti berbelanja baju.
b. Menggerakan roda perekonomian
Ternyata sikap hedonisme secara langsung maupun tidak langsung bisa berdampak
kepada kehidupan banyak orang. Salah satunya dengan menggerakan roda
perekonomian, semakin banyak orang yang berbelanja suatu kebutuhan atau keinginan
tentunya akan meningkatkan ekonomi di suatu wilayah.

2. Dampak Negatif
a. Individualis
Gaya hidup hedonisme ini membuat orang menjadi lebih individualis. Bisa dikatakan
orang seperti ini menganggap dirinya sendiri lebih penting daripada orang lain di
sekitarnya. Hal ini tentu saja sangat berdampak pada orang di sekitarnya karena orang
seperti ini akan cenderung egois dan tidak peduli dengan sesama.
b. Konsumtif
Orang yang konsumtif tentu akan merugikan diri sendiri karena bisa mengarahkan diri
sendiri kepada lubang kebangkrutan akibat perilakunya sendiri. Barang-barang yang
tidak dibutuhkan atau tidak terlalu mendesak tetap dibeli dan akhirnya tidak terpakai.
Ketika membeli sesuatu, orang yang konsumtif tidak melihat dari kebutuhan
melainkan kesenangan semata.
c. Pemalas
Orang yang menerapkan gaya hidup hedonisme ini cenderung jadi orang yang
pemalas. Orang yang pikirannya hanya untuk bersenang-senang tentu akan jadi
pemalas dan suka membuang waktu. Selain merugikan diri sendiri tentu hal ini
merugikan orang di sekitarnya juga.
d. Tidak Bertanggung Jawab
Selain jadi orang malas, orang yang hanya mementingkan kesenangan diri sendiri
tentu juga akan lalai dalam tanggung jawab. Orang yang menganut ideologi
hedonisme ini cenderung bersikap seenaknya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
e. Boros
Demi memenuhi tuntutan kesenangan pribadi, orang dengan gaya hidup hedon akan
cenderung boros. Mereka akan dengan mudah menghamburkan uang tanpa
memikirkan manfaatnya. Dari sifat boros yang tidak terkontrol ini lama kelamaan bisa
menggiring orang untuk melakukan korupsi demi memenuhi gaya hidup hedon
tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perilaku hedonisme tentu berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh pada
sila ke-5 Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sila ke-5
mengajarkan suatu sikap bagaimana bersifat adil kepada diri sendiri maupun sesama manusia
karena dengan adanya perilaku hedonisme ini berdampak pada sifat boros yang nantinya akan
menggiring diri sendiri untuk melakukan korupsi demi memenuhi gaya hidup tersebut.
Banyak tokoh politik maupun pejabat yang sudah seharusnya memberikan keadilan untuk
masyarakatnya tetapi malah korupsi demi kesenangan diri sendiri.
Sikap hedonisme ini juga ada hubungannya dengan aksiologi pancasila. Seperti yang
sudah dijelaskan bahwa aksiologi sendiri memiliki pengertian cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi, aksiologi merupakan
suatu teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh.
Aksiologi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat
manfaat atau kegunaan dari pengetahuan yang sudah ada. Walaupun banyak dampak negatif
dengan adanya hedonisme, akan tetapi hedonisme sendiri juga memiliki beberapa manfaat
atau kegunaan, yaitu menciptakan kebahagiaan pada diri sendiri dan menggerakkan roda
perekonomian.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai