Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi nilai tugas kelompok
Dosen Pengampu :
Disusun oleh,
D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Hedonisme dalam Aksiologi
Pancasila ini dengan sebaik mungkin dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW.
Makalah Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila disusun guna memenuhi salah satu
tugas pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Diponegoro. Tidak
lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan mendorong
kami untuk dapat menyelesaikan makalah Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan. Meski
demikian, inilah usaha maksimal yang dapat kami lakukan selaku para penulis. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca maupun para penulis.
15 September 2021
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Makna Hedonisme dalam Aksiologi Pancasila....................................................
2.2 Penyebab Munculnya Hedonisme........................................................................
2.3 Dampak Adanya Hedonisme................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dicapai dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Mengetahui apa pengertian dari hedonisme.
2. Mengetahui apa penyebab munculnya hedonisme.
3. Mengetahui bagaimana dampak dari hedonisme.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan, informasi, serta
referensi mengenai hedonisme dalam aksiologi Pancasila. Secara praktis, manfaat makalah
ini yaitu diharapkan pembaca dapat mengambil sikap terhadap hedonisme sehingga dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara itu selaras dengan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
Hedonisme dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari
kebahagiaan dalam hidup, melalui ukuran materi dan kesenangan duniawi. Hedonisme juga
dapat diartikan sebagai kegiatan yang terkesan hura-hura dan menghamburkan uang.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan
merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Pandangan hidup ini hanya ingin memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya dan hanya berlandaskan materi keuntungan semata.
Gaya hidup hedonisme sudah menjadi semangat pada zaman ini. Suatu pola hidup
yang aktivitasnya hanya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan materi, berkeyakinan
akan pentingnya harta dalam hidup dan menjadikan materi sebagai sumber kepuasan dan
ketidakpuasan. Orang-orang yang menganut aliran hedonis umumnya memiliki penampilan
yang modis, dan sangat memperhatikan penampilan serta boros. Penganut hedonisme berasal
dari kalangan berada dan memiliki banyak uang karena banyaknya materi yang dibutuhkan
sebagai penunjang gaya hidupnya. Gaya hidup hedonis, konsumtif dan fantatif ini akibat dari
pengaruh era globalisasi dan era informasi.
Berdasarkan hal tersebut tentu kita tahu bahwa hedonisme sangat bertentangan dengan
ideologi bangsa negara Indonesia yaitu Pancasila. Kita sebagai warga negara Indonesia harus
bergerak bersama guna menghayati Pancasila sebagai warisan budaya bangsa yang bernilai
luhur yaitu dengan suatu sistem filsafat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama,
bersifat normatif dan ideal. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat ditinjau
dari tiga aspek yaitu aspek ontologis, aspek epistemologis, dan aspek aksiologis. Aspek
aksiologis adalah aspek yang menekankan keutamaan, bukan kewajiban. Dalam aksiologi
pancasila ada beberapa hal yang perlu dikritisi seperti Hedonisme, Feodalisme, Paternalisme,
dan Primordialisme.
2. Dampak Negatif
a. Individualis
Gaya hidup hedonisme ini membuat orang menjadi lebih individualis. Bisa dikatakan
orang seperti ini menganggap dirinya sendiri lebih penting daripada orang lain di
sekitarnya. Hal ini tentu saja sangat berdampak pada orang di sekitarnya karena orang
seperti ini akan cenderung egois dan tidak peduli dengan sesama.
b. Konsumtif
Orang yang konsumtif tentu akan merugikan diri sendiri karena bisa mengarahkan diri
sendiri kepada lubang kebangkrutan akibat perilakunya sendiri. Barang-barang yang
tidak dibutuhkan atau tidak terlalu mendesak tetap dibeli dan akhirnya tidak terpakai.
Ketika membeli sesuatu, orang yang konsumtif tidak melihat dari kebutuhan
melainkan kesenangan semata.
c. Pemalas
Orang yang menerapkan gaya hidup hedonisme ini cenderung jadi orang yang
pemalas. Orang yang pikirannya hanya untuk bersenang-senang tentu akan jadi
pemalas dan suka membuang waktu. Selain merugikan diri sendiri tentu hal ini
merugikan orang di sekitarnya juga.
d. Tidak Bertanggung Jawab
Selain jadi orang malas, orang yang hanya mementingkan kesenangan diri sendiri
tentu juga akan lalai dalam tanggung jawab. Orang yang menganut ideologi
hedonisme ini cenderung bersikap seenaknya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
e. Boros
Demi memenuhi tuntutan kesenangan pribadi, orang dengan gaya hidup hedon akan
cenderung boros. Mereka akan dengan mudah menghamburkan uang tanpa
memikirkan manfaatnya. Dari sifat boros yang tidak terkontrol ini lama kelamaan bisa
menggiring orang untuk melakukan korupsi demi memenuhi gaya hidup hedon
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku hedonisme tentu berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh pada
sila ke-5 Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sila ke-5
mengajarkan suatu sikap bagaimana bersifat adil kepada diri sendiri maupun sesama manusia
karena dengan adanya perilaku hedonisme ini berdampak pada sifat boros yang nantinya akan
menggiring diri sendiri untuk melakukan korupsi demi memenuhi gaya hidup tersebut.
Banyak tokoh politik maupun pejabat yang sudah seharusnya memberikan keadilan untuk
masyarakatnya tetapi malah korupsi demi kesenangan diri sendiri.
Sikap hedonisme ini juga ada hubungannya dengan aksiologi pancasila. Seperti yang
sudah dijelaskan bahwa aksiologi sendiri memiliki pengertian cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi, aksiologi merupakan
suatu teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh.
Aksiologi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat
manfaat atau kegunaan dari pengetahuan yang sudah ada. Walaupun banyak dampak negatif
dengan adanya hedonisme, akan tetapi hedonisme sendiri juga memiliki beberapa manfaat
atau kegunaan, yaitu menciptakan kebahagiaan pada diri sendiri dan menggerakkan roda
perekonomian.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA