FIRJATULLAH
180330014
AKU IV C
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Mata kuliah Bioteknologi
Akuakultur.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah
ini. Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar
kepada pihak – pihak yang membantu membimbing, memberikan nasehat,
petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................!
1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................3
2. TINJAUANPUSTAKA.............................................................................4
4. PENUTUP.................................................................................................11
4.1 Kesimpulan................................................................................................12
4.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kegiatan budidaya ikan baik jenis ikan konsumsi ataupun ikan hias
merupakan kegiatan yang mempunyai resiko tinggi karena ikan
merupakan mahluk bernyawa yang kapan saja mengalami kematian.
Salah satu penyebab gagalnya kegiatan budidaya ikan ini adalah karena
faktor penyakit. Munculnya gangguan penyakit pada budidaya ikan
merupakan resiko biologis yang harus selalu diantisipasi. Munculnya
penyakit pada ikan umumnya merupakan hasil interaksi kompleks/tidak
seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan yaitu inang
(ikan) yang lemah, patogen yang ganas serta kulitas lingkungan yang
memburuk.
1.2 Tujuan
1
3. Mengetahi cara pencegahannya atau pengobatannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Ikan
Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada prinsipnya penyakit
yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui
proses hubungan tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi dalam air),
kondisi inang (ikan), dan adanya jasad pathogen (jasad penyakit). Dengan
demikian, timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil interaksi
yang tidak serasi ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme
pertahanan diri yang memilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah
diserang penyakit. (Ghufran M.H., et al 2004)
Pada umumnya hama yang sering menyerang ikan / udang yang di budi
dayakan itu sama hanya tergantung spesies yang di pelihara .
Hama tambak adalah segala macam hewan yang ada di tambak, selain
yang dibudidayakan, dan dianggap merugikan karena mengurangi produktifitas
maksimal, disebabkan hilangnya hewan budidaya karena proses makan memakan
(predasi), terjadinya persaingan dalam pemanfaatan sumber energi atau
menimbulkan kerugian di bidang fasilitas.
b. Perusak
Keberadaan hama ini dapat menimbulkan bebrapa kerugian diantaranya
kerusakan pada tanggul sehingga menyebabkan kebocoran . Jenis perusak antara
lain kepiting (Scylla serrata) dan udang
2. Perbaikan Pematang
Lubang-lubang pada pematang sebaiknya diperbaiki, jika terdapat lubang
dapat dilakukan penyumbatan. Cara lain adalah dengan melapisi tanggul dengan
plastik.
3. Mekanik (Penangkapan langsung)
Dilakukan dengan menangkapi udang liar, ikan, kepiting dan ular. Cara ini
sangat efektif Jika dilakukan teratur sehingga menghemat biaya pembelian
pestisida.
5. Cara Kimiawi
Jika cara fisik mengalami hambatan maka cara kimiawi dapat digunakan
tetapi tetap harus hati-hati dalam pemilihan jenis maupun dosis yang digunakan.
Cara kimiawi lebih menguntungkan dalam hal tenaga dan waktu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 pengendalian Hama dan penyakit
1. Nama vibriosis
Penyakit : Bakteri yang menyerang Vibrio sp
Jenis : ikan laut
Gejala klinis : nafsu makan hilang, warna tubuh gelap dengan posisi
berenang terbalik, insang pecah dan akan menjadi luka dengan
cairan nanah berwarna kuning kemerahan, serta perut berwarna
kemerahan akibat pendarahan. Jika tubuh ikan dibedah, akan terlihat
pembengkakan dan kerusakan pada jaringan hati, limpa, dan ginjal.
Pencegahan dan Pengobatan : Mencampur Oxytetracycline 0,5 g/kg
dalam pakan dan diberikan selama 7 hari. Jika nafsu makan ikan
berkurang, dapat dilakukan pencegahan dengan memperbaiki teknik
penangkapan benih, penangkapan induk, dan penanganan ikan
(benih dan induk).
Contoh Gambar
2. Nama : Streptococcosis
Penyakit : Streptococcus Sp.
Menyerang Jenis : Ikan Air Laut dan Tawar
Gejala Klinis : nafsu makan ikan menurun secara perlahan,
saat berenang terlihat kelelahan dan tidak teratur, serta
pendarahan pada mata.
Pencegahan : Pemberian erythromycin estolat 1 g/kg yang
dicampur dalam pakan selama 5 hari berturut-turut. Bila
tidak mau makan, ikan dapat diberi suntikan penicillin dosis
3.000 unit/kg ikanBila tidak mau makan, ikan dapat diberi
suntikan penicillin dosis 3.000 unit/kg ikan.
Contoh Gambar
3. Nama : Columnaris
Contoh Gambar
5. Nama : Mycobacteriosis
Penyakit Bakteri yang menyerang : Mycobac ter sp
Menyerang Jenis Ikan : Ikan air tawar dan payau
Gejala Klinis : mengalami kerusakan sirip sirip terutama pada ujung
ujungnya
Pencegahan Dan Pengobatannya : penyuntikan ikan menggunakan
kloramfenikol 20-60 mg/kgMerendam ikan yang terserang penyakit
dengan kloramfenikol 50 ppm selama 2 jam
Contoh gambar
4.2 Pembahasan
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang ikan-ikan
budidaya, baik dipelihara di kolam, tambak, keramba, dan wadah-wadah
dan cara penanggulangannya adalah sebagai berikut:
Bakteri perusak sirip adalah jenis bakteri Mycobacter sp, Vibrio sp,
Pseudomonas sp , dan bakteri coccus gram negatif. Ikan yang terserang
bakteri ini mengalami kerusakan sirip-sirip terutama pada ujung-ujungnya.
Cara penanggulangan ialah dengan cara merendam ikan yang terserang
penyakit dengan kloramfenikol 50 ppm selama 2 jam.