Parameter Pencemaran
Parameter Pencemaran
KAJIAN PUSTAKA
daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh daur harian pasang surut
laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat
melekat erat di substrat keras. Daerah pantai paling atas hanya terendam saat
pasang naik tertinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska,
dan remis yang menjadi makanan bagi kepiting dan burung pantai. Daerah pantai
bagian tengah terendam saat pasang tertinggi dan pasang terrendah. Daerah ini
dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput, kepiting,
landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam
saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam Invertebrata, ikan,
produktif di perairan laut. Ekosistem ini dikenal sebagai ekosistem yang dinamik
dan unik, karena terjadi pertemuan tiga kekuatan yaitu yang berasal daratan,
perairan laut dan udara. Kekuatan dari darat dapat berwujud air dan sedimen yang
terangkut sungai dan masuk ke perairan pesisir, dan kekuatan dari batuan
pembentuk tebing pantainya. Sedang kekuatan yang berasal dari perairan dapat
berwujud tenaga gelombang, pasang surut dan arus, sedangkan yang berasal dari
udara berupa angin yang mengakibatkan gelombang dan arus sepanjang pantai,
9
10
yang produktif baik sebagai sumber pangan, tambang mineral dan energi maupun
kawasan rekreasi atau pariwisata. Selain itu, wilayah ini juga memiliki
dukung ekosistem pesisir dalam menyediakan segenap sumberdaya alam dan jasa-
Dari segi daratan Pesisir merupakan wilayah daratan sampai wilayah laut
yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat darat (seperti: angin darat, drainase air
tawar dari sungai, sedimentasi). Dari segi laut pesisir merupakan wilayah laut
sampai wilayah darat yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut (seperti: pasang
surut, salinitas, dan angin laut). Pasang-surut merupakan gerakan naik turunnya
muka muka laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan
daerah atau Zona yaitu zona litoral yaitu daerah yang masih dapat ditembus oleh
cahaya sampai dasar perairan 0-200 meter, zona neritik yaitu daerah perairan yang
masih ada cahaya, tetapi remang-remang 200-2000 m dan zona abisal yaitu daerah
perairan yang tidak lagi dapat ditembus oleh cahaya, daerah ini mencapai
Daerah air dangkal pada piringan benua disebut “neritik” atau zona dekat
pantai. Zonasi dalam daerah pasang-surut, yaitu daerah antara air pasang (pasang
naik) dan air surut (pasang surut) disebut juga segai zona “ littoral”. Daerah laut
terbuka di luar piringan benua disebut zona “ bathyal”, kmungkinan adalah aktif
decara geologi dengan pelung-pelung dan jurang-jurang, jika tidak terjadi erosi di
bawah air dan longsor. Daerah laut yang terdalam atau disebut derah “ abyssal”
dapat berada di mana saja antara 2000 m samapai 5000m ke bawah (Odum, 1993).
Perikanan yang terdapat di Kab. Pasuruan meliputi wilayah perairan laut yang
Kraton dan Kec. Bangil. Terletak dengan ketinggian antara 2 m sampai 8 m diatas
permukaan laut.
12
Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112, 300 hingga 113, 300 Bujur
Timur dan antara 70, 300 hingga 80,300 Lintang Selatan.Lekok memiliki 4 desa
sempadan pesisir, serta perlindungan ekosistem pesisir. Selain itu ada yang
Pasuruan 2009-2029). Selain itu di Lekok juga terdapat PLTGU Grati PT.
2.3 Zooplankton
Zooplankton memiliki sebaran dan skala ruang dan waktu, mulai dari
lingkungan, adanya tekanan ikan pemangsa, suhu air, serta interaksi antara faktor
turun secara berkala atau dikenal dengan migrasi vertikal. Pada malam hari
zooplankton naik ke atas menuju permukaan sedangkan pada siang hari turun ke
lapisan bawah (Nontji 1993). Gerakan naik turun ini dapat menyebabkan
14
permukaan dari suatu perairan. Tingkat produksi dari zooplankton lebih rendah
terkait erat dengan perubahan musim. Faktor fisika-kimia seperti suhu, intensitas
faktor biotik seperti tersedianya pakan, banyaknya predator dan adanya pesaing
Cyclidium Didinium
15
kunci utama dalam transfer energi dari produsen utama ke konsumen pada tingkat
pertama dalam tropik ekologi. Selain itu zooplankton juga berguna dalam
bakteri dan produktivitas fitoplankton di laut. Peranan lainnya yang tidak kalah
Zooplankton seperti halnya hewan lain, dapat hidup dan berkembang biak
dengan baik hanya pada lingkungan yang cocok,. Parameter lingkungan perairan,
seperti suhu, kecerahan dan oksigen terlarut serta unsur hara yang terdapat dalam
1. Parameter Fisika
a. Suhu
berperan adalah curah hujan, penguapan, kelembapan udara, kecepatan angin dan
intensitas radiasi matahari. Oleh sebab itu, suhu di permukaan biasanya mengikuti
Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur
proses kehidupan. Antara lain suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesa, proses
mempengaruhi daya larut oksigen yang dibutuhkan oleh hewan untuk proses
suhu yang sesuai dapat mengatur migrasi, pemijahan, food habit, kecepatan
renang, perkembangan larva, laju metabolisme, dan laju respirasi (Basmi 2000).
b. Salinitas
Salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air,
penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan Estuari dapat mempunyai
17
struktur salinitas yang kompleks, karena selain merupakan pertemuan antara air
tawar dan air laut, juga ditentukan oleh proses pengadukan air (Nontji 1993).
lestuary. Spesies holoplankton dan meroplankton pada tahapan daur hidup tertentu
c. Kecerahan
oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi, serta
2. Parameter Kimia
a. pH
6,5 sampai 9. Keasaman pH mempunyai peranan penting baik pada proses kimia
maupun biologi yang menentukan kualitas perairan alami, pada perairan yang
asam yaitu kurang dari 6, organisme seperti zooplankton tidak akan hidup dengan
baik (Swingle 1968). Kondisi pH yang kurang dari 6 maupun lebih dari 9 dapat
nilai pH yang netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa
lemah. pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar
antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat
terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Selain itu, pH yang sangat rendah
konsentrasi amoniak yang juga bersifat sangat toksik bagi organisme (Barus,
2004).
Kebanyakan perairan alami memiliki pH berkisar antara 6-9. Sebagian besar biota
(Effendi, 2003).
waktu tertentu pada suhu 20 oC. Oksidasi biokimiawi ini merupakan proses yang
lambat dan secara teoritis memerlukan reaksi yang sempurna. Dalam waktu 20
hari, oksidasi mencapai 95-99% dan dalam waktu 5 hari seperti yang biasa
70%. Suhu 20 oC yang digunakan merupakan nilai rata-rata untuk daerah perairan
arus lambat di daerah iklim sedang dan mudah ditiru dalam inkubator. Hasil yang
berbeda akan diperoleh pada suhu yang berbeda karena kecepatan reaksi biokomia
Nilai oksigen terlarut dalam perairan sebaiknya berkisar antara 6-8 mg/l (Sanusi,
2004), menyatakan bahwa DO yang berkisar antara 5,45-7,00 mg/l cukup baik
bagi proses kehidupan biota perairan. Semakin rendah nilai DO suatu perairan,
dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai tersebut
menguraikan bahan organik yang terdapat di dalam air selama 5 hari pada suhu
200 Menurut Abel (1989) dalam pengukuran BOD5, ada empat hal yang saling
hal ini dimungkinkan karena adanya bahan organik yang diuraikan oleh mikroba
diuraikan secara biologi seperti senyawa yang umumnya terdapat dalam limbah
kualitas suatu perairan yang masih tergolong baik apabila konsumsi O2 selama
periode 5 hari berkisar 5 mg/l O2, maka perairan tersebut tergolong baik dan
pencemaraan oleh materi organik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD5
proses oksidasi kimia yang dinyatakan dalam mg/l. Dengan mengukur nilai COD
maka akan diperoleh nilai yang menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk proses oksidasi terhadap total senyawa organik baik yang mudah diuraikan
secara biologis maupun terhadap yang sukar diuraikan secara biologis (Barus,
2004).
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi
kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan tidak tercemar
biasanya kurang dari 20 mg/l, sedangkan pada perairan yang tercemar dapat lebih
e. Nitrat (NO3)
21
salah satu senyawa yang penting dalam proses sintesis protein pada hewan dan
Tiga bentuk utama dari nitrogen terlarut dalam ekosistem estuaria adalah
ammonia (NH3), nitrit (NH2) dalam jumlah sedikit dan nitrat (NO3) yang di
pertumbuhan diatom. Sumber nutrient diperoleh dari masukan air sungai, melalui
f. Fosfat (PO4)
anorganik (ortofosfat) dan senyawa fosfat organik (dalam tubuh organisme) dalam
bentuk asam nukleat, fosfolipid, gula fosfat dan senyawa lainya. Gabungan dari
kdua bentuk fosfat ini dinamakan fosfat total (wardoyo, 1981). Menurut APHA
(1992) dalam Retnani (2001), ortofosfat merupakan fosfat organik yang terlarut
sumber fosfor. Kandungan fosfat yang terdapat di perairan umumnya tidak lebih
22
dari 0,1 mg/l, kecuali pada perairan yang menerima limbah dari rumah tangga dan
industri tertentu, serta dari daerah pertanian yang mendapat pemupukan fosfat.
Oleh karena itu, perairan yang mengandung kadar fosfat yang cukup tinggi
g. TSS dan TDS (Padatan Total Tersuspensi dan Padatan Total Terlarut)
kotoran manusia dan hewan, lumpur, sisa pertanian, sisa tanaman dan hewan serta
perairan yang akhirnya mereduksi produktifitas primer perairan. Kondisi ini akan
Pencemaran adalah perubahan sifat Fisika, Kimia dan Biologi yang tidak
dikehendaki pada udara, tanah dan air. Perubahan tersebut dapat menimbulkan
(Wardhana, 2003).
23
khususnya untuk ekosistem perairan. Hal ini terjadi karena adanya logam berat
yang bersifat racun bagi organisme dalam perairan. Akibatnya organisme yang
paling sensitif pertama kali mengalami akibat buruk dan juga organisme yang
tidak mampu bertahan akan musnah, sehingga keseimbangan rantai makanan dan
Makhluk hidup dimuka bumi ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air
mungkin ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air
dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik
pula nilai perairan dan peruntukan lainnya. Penyebaran bahan pencemar terutama
Menurut Nybakken (1992), logam berat merupakan salah satu bahan kimia
memasuki rantai makanan di laut dan berpengaruh pada hewan-hewan, serta dari
24
tertentu juga dapat mempertinggi pengaruh toksik berbagai unsur kimia, karena
manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat (Sutamihardja, 1982)
yaitu :
Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan
konsentrasi logam dalam air. Disamping itu sedimen mudah tersuspensi karena
pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke
dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala
waktu tertentu.
2.6.1 Kelimpahan
D = q (s/lp) (p/v)
2.6.2 Keanekaragaman
jenis biota perairan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung indeks ini
Keterangan rumus:
26
Pi : ni/N
H ’: indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ni : jumlah individu dari seluruh jenis
N : jumlah total individu dari seluruh jenis
Kriteria hasil keanekaragaman H’ berdasarkan Shannon Wiener (wilhm, 1975
Allah menciptakan berbagai macam makhluk, baik yang hidup dan yang
tidak hidup dengan satu sistem yang kompleks yang mana diantara yang satu
makhluk hidup seperti flora dan fauan dan makhluk tak hidup seperti air, udara
dan angin. Semua jenis ciptaan-Nya mengandung banyak manfaat dan pelajaran
yang harus kita teliti untuk lebih mengenal diri-Nya dengan ciptaan-Nya.
Makhluk hidup tersebut ada yang hidup didaratan dan di lautan. Makhluk hidup
yang berhabitat didaerah perairan yang kemudian dikenal dengan Fauna Akuatik.
Kehidupan beberapa jenis hewan di Laut meupakan salah satu bentuk interkasi
dalam sebuah ekosistem antara faktor biotik dan Abiotik. Allah berfirman dalam
Al-Quran:
27
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan” (Q.S Al-Baqarah/2 : 164).
bumi ini dengan satu sistem ekologi yang terdiri dari unsur-unsur biotik dan
unsure biotik. Unsut abiotik adalah unsur-unsur kehidupan yang tidak hidup
seperti langit, awan, dan angin. Sedangkan unsur biotik terdiri dari berbagai
macam jenis makhluk hidup berupa tumbuhan dan hewan. Dan diantara dua unsur
biotik. Apabila ada kerusakan pada salah satu unsur tersebut, maka ekosistem ini
akan mengalami perubahan. Oleh karena itu, manusia diharapkan mampu untuk
menjaga ekosistem ini agar tetap stabil. Dan semua unsur-unsur yang terkandung
alam yang ada disekitar kita hendknya menjadikan kita lebih dekat dengan Allah
yang bisa dikonsumsi oleh manusia yang terdapat didaerah tumbuhnya hutan
mangrove (payau). Hal ini telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an untuk mengambil
“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan
daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapalkapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur” (Q.S al-Fathir: 12).
menciptakan air ada yang tawar dan ada yang asin. Air tawar berfungsi untuk
kapalkapal besar.
yang sangat tinggi, dengan ciri-ciri dan pola hidup yang berbeda. Ada 6 Filum
dimaksudkan agar kita lebih mengetahui bahwasanya Allah-lah yang maha kuasa
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”(An-Nur :45).
alam yang tinggi. Dan setiap hewan yang melat yang ia ciptakan berasal dari air
yang merupakan bagian dari materinya. Hal ini disebabkan karena tingkat
kebutuhan hewan terhadap air sangat tinggi. Dan didalam ayat tersebut Allah
menjlaskan tentang berbagai mcam jenis hewan. Ada beberapa hewan yang
berjalan diatas perutnya seperti jenis-jenis reptil, dan ada pula yang berjalan diatas
empat kaki seperti unta, lembu, kambing dn kerbau. Perbedaan hewan-hewan ini
dalam anggita, kekuatan, ukuran badan dan tingkah lakunya mesti diatur oleh
pengatur yang maha Bijaksana, yang mengetahui segala ihwal dan rahasia
penciptaannya. Tidak ada sekecil apapun dimuka bumi dan langit yang tidak ia