Anda di halaman 1dari 18

Fisika Bangunan 02

Tugas Analisis
Pencahayaan Ruang
Alma Dwi Putri | 61170145
Pencahayaan adalah penggunaan cahaya yang disengaja
sebagai penerangan atau sebagai estetika agar dapat
merasakan kenyamanan dalam beraktivitas baik di dalam
Definisi maupun diluar. Terdapat dua sumber dalam pencahayaan yaitu
cahaya buatan seperti lampu dan ada penerangan alami dari
matahari. Pencahayaan alami dari matahari biasanya
Pencahayaan digunakan sebagai sumber cahaya utama pada isang hari di
dalam bangunan guna menghemat energi daripada harus
menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan yang tepat
dapat meningkatkan kinerja tugas, meningkatkan tampilan
suatu area, atau memiliki efek psikologis positif pada
penghuninya.
Jenis pencahayaan
1. Ambient light
Ambient light merupakan pencahayaan yang secara umum dan merata untuk menerangi ruangan, biasa juga disebut dengan
general lighting. Biasanya lampu untuk ambient light memiliki sifat cahaya yang lunak atau menyebar, dan sering kali dapat
disesuaikan untuk mengakomodasi pengaturan siang dan malam hari.
Pencahayaan ini sangat penting di semua ruangan, terutama lorong dan tangga untuk orientasi dan visibilitas yang optimal
selain itu dapat digunakan di dapur atau kantor di rumah, cahaya lebar memberikan tingkat pencahayaan yang konsisten
dan jelas.

Jenis pencahayaan Ambient Light:


• Lampu terpasang di langit-langit atau tersembunyi yang mengarahkan cahaya ke bawah
• Lampu dinding dan lampu lantai, yang menyinari dinding atau langit-langit dengan cahaya utama
• Pencahayaan Cove, lampu lantai, dan lampu gantung yang memantulkan cahaya dari langit-langit dan dinding

Sumber : vibia.com
2. Task Light
Task light atau lampu tugas merupakan pencahayaan langsung yang digunakan untuk memberi penerangan pada kegiatan
tertentu. Misalnya lampu baca di ruang tamu digunakan untuk menerangi area baca dan lampu di bawah kabinet di dapur
berfungsi sebagai lampu tugas untuk meja. Lampu berfokus pada area tertentu di mana tugas dilakukan dan lebih terang
daripada pencahayaan sekitarnya.
Jenis pencahayaan Task Light :
• Lampu tersembunyi dan lacak
• Liontin/Pendants light
• Pencahayaan di bawah kabinet
• Lampu lantai, meja, dan meja
• Lampu meja rias kamar mandi

Sumber : vibia.com
3. Accent Light
Accent Light merupakana lampu yang digunakan untuk menyorot objek tertentu misalnya menyorot lukisan di dinding,
menyorot batu alam atau air mancur di malam hari dan sebagainya. Lampu aksen biasanya tiga kali lebih terang dari
cahaya di sekitarnya.

Jenis pencahayaan lampu aksen :


• Lampu dinding
• Pencahayaan spot tersembunyi
• Track lighting
• Lampu sorot yang dipasang di dinding

Sumber : vibia.com
Bentuk Bukaan
1. Sidelighting
Beberapa strategi yang perlu diingat :
• Penempatan jendela sebaiknya berada tinggi dari lantai dan tersebar
merata (tidak hanya pada satu dinding saja) agar dapat mendistribusi
cahaya dengan merata.
• Hindari pencahayaan unilateral (jendela hanya pada satu dinding) dan
gunakan pencahayaan bilateral (jendela pada dua sisi dinding) agara
memungkinkan persebaran cahaya yang lebih baik keseluruh ruang dan
dapat mencegah silau.
• Penempatan bukaan di sepanjang tepi dinding atau di sudut dari sebuah
ruangan akan dapat menambah tingkat cahaya ruang, karena cahaya
yang masuk akan mengenai permukaan dinding di sebelahnya dan
cahaya itu akan dipantulkan oleh dinding tersebut.
• Jendela yang terlalu luas sering kali tidak tepat digunakan pada negara
beriklim tropis, karena panas dan radiasi silau terlalu banyak masuk ke
dalam ruang, terutama pada ruang pertemuan yang memiliki Sumber : Unikom
ketentuan tertentu atas banyaknya cahaya dalam ruang.
• Perlindungan terhadap cahaya matahari dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu pembayangan cahaya matahari dan penyaringan cahaya
matahari. Dalam memilih jenis perlindungan terhadap cahaya matahari
sebaiknya diperhatikan mengenai efek yang dihasilkan pada ruang,
karena pembayangan dan penyaringan dapat menghasilkan efek yang
berbeda-beda dalam ruang, bergantung pada jenis perlindungan yang
digunakan
2. Skylight
Dalam perencanaan skylight ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
• Penempatan skylight sebaiknya pada ketinggian yang
cukup sehingga cahaya akan tersebar sebelum
menyentuh lantai, dan menghindari terjadinya silau.
• Luas skylight pada sebuah ruang sebaiknya tidak
melebihi 5% dari luas lantai. Pada ruang pertemuan
405 luas skylight dapat disesuaikan dengan
kebutuhan ruang.
• Permukaan skylight yang terbentuk melengkung
atau miring lebih dapat menahan silau dan
menyebarkan cahaya dengan lebih baik,
dibandingkan dengan permukaan yang lurus atau
kotak. Juga dapat menggunakan baffle atau
miringkan kaca penutup untuk menghindari cahaya
langsung.

Sumber : Homeshabby.com
3. Sawtooth, Monitor, dan Clerestory
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sawtooth, monitor, dan clerestory. (Lerner, 2007)
• Orientasi sebaiknya menghadap selatan atau utara untuk mendapatkan cahaya matahari yang konstan dan
menghindari sinar matahari langsung. J ika dihadapkan pada sisi yang kekurangan cahaya, seperti pada sisi timur atau
barat, performanya dapat diperbaiki dengan menggunakan penghalang penangkap cahaya atau baffle. Salah satu fungsi
dari baffle ini, pada clerestory yang menghadap timur cahaya matahari pagi yang berlebih dapat dihalangi dan
meningkatkan pemantulan cahaya sore yang dibutuhkan, dan begitu pula yang terjadi pada clerestory yang menghadap
barat.
• Luas clerestory, sebaiknya tidak terlalu besar, disesuaikan dengan luas lantai. Dan sebaiknya juga disesuaikan dengan
offending zone.
• Lapisan atap yang reflektif (putih atau berwarna terang), sehingga cahaya yang jatuh pada permukaan atap dapat
dipantulkan dan masuk melalui sawtooth, monitor dan clerestory dengan tingkat terang yang rendah namun memiliki
kualitas penyinaran yang baik.

Sumber : sustainabilityworkshop.venturewell.org/
Jenis Lampu
1. Lampu LED
Lampu LED (Light Emitting Diode) sumber
cahayanya berasal dari dioda dan tidak
menggunakan filamen sehingga menjadikannya
sangat hemat daya dan memiliki waktu pemakaian
yang sangat panjang. Kumpulan dioda lampu akan
dirakit menjadi sebuah rangkaian dan dibentuk
menjadi sebuah lampu LED yang utuh. Lampu LED
sangatlah terang bisa digunakan untuk berbagai
kebutuhan dan menjadikannya sebagai sebuah lampu
yang sangat fleksibel. Karena ukurannya yang
sangat beragam, lampu LED juga bisa digunakan
sebagai penerangan dari kendaraan bermotor
karena pancaran cahayanya yang terang. Meskipun
demikian, lampu ini memiliki kekurangan yaitu
cahayanya sulit untuk difokuskan dan lebih Sumber : Pixabay
berpendar dari lampu biasa.
2. Lampu Pijar
Lampu pijar menggunakan tungsten yang dipanaskan agar
bisa menghasilkan keluaran cahaya. Pada bagian dalamnya,
filamen tingsten tersebut umumnya dicampurkan dengan
gas nitrogen atau berada dalam ruangan vakum. Semakin
tinggi voltase dari lampu pijar maka akan mengeluarkan
panas yang berlebih ketika digunakan. Kelebihan utama dari
lampu pijar adalah cocok digunakan dengan dimmer untuk
mengatur tingkat terang dari lampunya. Lampu pijar bisa
dimanfaatkan untuk menciptakan kesan tradisional atau
klasik pada rumah, namun memiliki kekurangan dari daya
tahan pemakaiannya yang cenderung tidak akan tahan
Sumber : rumah.com
lama.

3. Lampu Neon
Salah satu lampu yang bisa dikreasikan agar
memiliki warna-warna yang menarik adalah lampu
neon. Sesuai dengan namanya, lampu ini berisikan
gas argon atau neon yang bisa menghasilkan
warna yang berbeda. Gas yang terdapat di dalam
lampu ini akan menyala ketika terdapat aliran
listrik yang melewati gas tersebut. Ketika lampu
neon sudah menyala maka daya listrik yang
dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya
lebih hemat daya. Lampu neon banyak diaplikasikan
sebagai lampu hias yang memiliki warna menarik.
Sumber : Pixabay
4. Lampu Neon Kompak
Lampu ini diberi nama compact fluorescent
light dan memiliki bentuk yang hampir sama
dengan lampu pijar. Dalam pengoperasiannya,
lampu ini sedikit berbeda dengan lampu pijar
yang membutuhkan panas sedangkan lampu ini
menggunakan aliran listrik agar gas di dalamnya
bisa menyala.

5. Lampu HID
Lampu HID atau disebut juga sebagai high intensity discharge adalah
salah satu lampu yang banyak digunakan untuk daerah yang
membutuhkan penerangan lebih. Lampu ini bisa menghasilkan cahaya
Sumber : arsitur.com yang jauh lebih terang jika dibandingkan dengan lampu pijar dan lampu
pendar biasa. Kekurangan dari lampu ini adalah membutuhkan daya
yang lebih besar agar bisa menyala dan perlu dipanaskan terlebih
dahulu agar bisa menyala dengan terang.
Lampu HID juga banyak diaplikasikan pada kendaraan yang
menginginkan lampu kendaraannya menjadi lebih terang daripada
lampu bawaan dari pabrik. Meskipun demikian, lampu ini memiliki
kekurangan yaitu harganya yang jauh lebih mahal daripada lampu
yang lainnya.
6. Lampu Halogen
Lampu halogen adalah salah satu lampu yang
memiliki ukuran kompak dan lebih mudah dalam
pengaplikasiannya. Di dalam lampu ini terdapat
sebuah filamen yang terbuat dari tungsten dan
terbungkus dalam gas halogen seperti bromin
atau iodin. Gas halogen tersebut akan
membuat lampu ini menjadi lebih terang
sekaligus meningkatkan daya tahan dari lampu
jenis ini.
Sumber : shopee.co.id

7. Lampu Uap Natrium


Lampu uap natrium bertekanan rendah adalah
salah satu jenis lampu yang mungkin jarang ditemui
di sekitar Anda. Lampu ini perlu dipanaskan selama
beberapa waktu hingga akhirnya bisa menghasilkan
pancaran cahaya yang terang. Lampu jenis ini
umumnya dipakai pada jalan raya ataupun tempat
parkir yang berukuran besar dan memerlukan
pancaran cahaya yang terang.

Sumber : Marshalls
8. Lampu Pendar
Lampu pendar atau fluorescent lamp adalah
salah satu jenis lampu yang menggantikan
keberadaan dari lampu pijar. Lampu jenis ini
sangat diminati karena membutuhkan daya
yang jauh lebih rendah untuk menghasilkan
pancaran cahaya yang sama dengan lampu
pijar. Selain itu juga pancaran sinar dari
lampu ini jauh lebih lembut dan tidak tajam
untuk mata Anda. Kekurangan dari lampu ini
adalah tidak bisa digunakan bersamaan
dengan dimmer.
Lampu pendar umumnya digunakan untuk
lampu pada rumah karena harganya yang
murah dan bisa dibeli di mana saja dengan
mudah. Selain itu juga umur dari lampu ini
termasuk cukup lama sehingga akan aman
untuk digunakan dalam jangka panjang.

Sumber : keystonetech.com
Studi Kasus
Data Obyek

Nama bangunan : Rumah Tinggal


Nama Ruang : Kamar Tidur
Ukuran Ruang : 250 x 300
Lokasi : Jasinga, Bogor
Google Map : 6°28'33.5"S 106°27'59.2"E
Waktu Pengamatan : pukul 06.00 WIB, pukul 11.30 WIB,
Pencahayaan Buatan

Bagian yang kurang terkena cahaya dari


lampu

Pencahayaan buatan pada kamar ini


300 menggunakan lampu dari Phillips Sitrang
23W warna putih dengan jumlah 1 buah

Bagian yang banyak terkena cahaya dari


lampu
Pencahayaan Alami
Bagian yang kurang terkena
cahaya dari lampu

Memanfaatkan cahaya matahari sebagai


pencahayaan alami pada siang hari
dengan menggunakan glassblock tipe ocean
view

Bagian yang kurang Bagian yang banyak


terkena cahaya dari terkena cahaya
lampu dari lampu
Data Pengukuran Lux
Pukul 06.00 WIB

Pencahayaan menggunakan
pencahayaan alami dan buatan

A : 34 B : 24
C : 35 D : 31
E : 39 F : 28
Pada titik A, C, dan E memiliki lux yang tinggi
karena di titik tersebut paling banyak menerima
pencahayaan dari kedua sumber terutama di titik
E titik yang paling dekat dengan lampu dibantu
pencahayaan alami sehingga memiliki lux paling
tinggi
Data Pengukuran Lux
Pukul 11.30 WIB

Pencahayaan menggunakan
pencahayaan alami

A : 103 B : 30
C : 59 D : 33
E : 21 F : 20
Pada titik A memiliki nilai lux paling tinggi karena
titik tersebut sangat dekat dengan bukaan untuk
masuknya pencahayaan alami sedangkan pada titik
F memiliki nilai lux paling rendah karena titik
tersebut merupakan titik terjauh dari sumber
pencahayaan dan tidak mendapat bantuan
pencahyaan dari lampu (cahaya buatan)

Anda mungkin juga menyukai