Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PERKEMIHAN

Oleh

Yohanes Sugianto (20112001303032)

Rizki Ramadan (20112001303011)

Wedi Tri Wahyudi (20112001303028)

Junaidi (20112001302963)

Akhilus Vicky (20112001302902)

Aldi Slamet (20112001302904)

Junio Christian jau (20112001302964)

Denny Michlin Raintung (20112001302921)

Paustina Kicky Apriani (20112001302998)

Selki Balan (20112001303019)

Muhammad Azis (20112001302979)

Fakultas Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihanan Olahraga

IKIP PGRI KALTIM 2020/2021


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan atas berkat, serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul
tentang Sistem Perkemihan ini dapat selesai dengan seturut kehendak-Nya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Bapak Iskandar, M.Pd
pada mata kuliah Anatomi Manusia. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang Sistem Perkemihan pada manusia.

Kami sebagai Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Iskandar, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Anatomi Manusia. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Para penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Samarinda, 24 September 2021

Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................................

Bab I (Pendahuluan)...............................................................................................................

A.Latar Belakang....................................................................................................................

B.Identifikasi Masalah..............................................................................................................

C.Rumusan Masalah...................................................................................................................

D. Tujuan Masalah............................................................................................................

Bab II (Kajian Teori).................................................................................................................

A. Pengertian perkemihan.......................................................................................................

B. Kelainan pada perkemihan..................................................................................................

C. Fungsi sistem perkemihan..................................................................................................

Bab III (Pembahasan)...............................................................................................................

A. Organ Perkemihan Pada Manusia.......................................................................................

B. Gejala Dan Kelainan Pada Sistem Perkemihan.................................................................

C. Fungsi Sistem Perkemihan..................................................................................................

Bab IV (Kesimpulan dan saran)...............................................................................................


A.Kesimpulan............................................................................................................................

B.Saran......................................................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................................

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah pentingnya
dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan
uretra yang menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahan kan keseimbangan asam basa
tubuh, mengekuarkan sisa-sisa metabolisme zat seperti urea, kreatinin ,asam urat dan
urin. Apabila terjadi gangguan pada sistem perkemihan maka dapat menyimpulkan
gangguan kesehatan yang sangat serius dan komplek. Gangguan yang terjadi pada
system perkemihan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya
disebabkan oleh pembesaran pada prostat atau biasa disebut dengan benigna prostat
hipertropi. Lebih dari setengahnya orang yang usianya di atas 50 tahun dan 75% pria
yang usianya 70 tahun menderita gejala-gejala semacam pembesaran prostat.

Batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit yang sering di Indonesia.Dewasa


ini, penyakit Batu Saluran Kemih menjadi salah satu kasus yang membutuhkan
perhatian perawat dalam pemberian asuhan keperawatan karena prevalensinya di
Indonesia yang terus meningkat. BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh
pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau
karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi. BSK dapat menyebabkan
gejala nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk
di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal
(nefrolitiasis), ureter (ureterolithiasis), vesica urinaria (vesicolithiasis), dan uretra
(urethrolithiasis).

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang sudah di paparkan di atasatas, masih ada beberapa hal
dalam sistem Perkemihan yang belum dijelaskan seperi cara mencegah penyakit
Perkemihan, fungsi organ dalam perkemihan, pengertian perkemihan, dan lain lain.
Maka, diperlukan penelitian yang lebih lanjut.

C. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang sudah di paparkan pada masalah di atas, maka dapat di dapat
masalah sebagai berikut ;

1. Apa saja yang termasuk di dalam organ perkemihan pada manusia?

2. Bagaimana gejala dan kelainan pada perkemihan?

3. Bagaimana proses atau cara terapi pada sistem perkemihan?

D. Tujuan Masalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui apa saja yang termasuk di dalam organ perkemahan pada manusia

2. Mengetahui bagaimana gejala dan kelainan pada perkemahan

3. Mengetahui proses atau cara terapi pada sistem perkemihan

BAB II
Kajian Teori

A. Pengertian Perkemihan

Sistem perkemihan adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada
manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.

B. Kelainan Pada Perkemihan

Ada beberapa kelainan pada Perkemihan sebagai berikut :

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi pada salah satu bagian dari sistem urine, ginjal, kandung kemih, atau uretra.

Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Infeksi ini biasanya terjadi

pada kandung kemih atau uretra, sedangkan infeksi yang lebih serius memengaruhi

ginjal. Gejala, Biasanya dapat didiagnosis sendir Infeksi kandung kemih dapat

menyebabkan nyeri panggul, meningkatkan dorongan buang air kecil, nyeri saat

buang air kecil, dan ada darah dalam urine. Infeksi ginjal dapat menyebabkan sakit

punggung, mual, muntah, dan demam.

2 . Batu Saluran Kemih

Batu kandung kemih atau bladder calculi adalah batu yang terbentuk dari endapan

mineral di dalam kandung kemih. Saat batu kandung kemih menyumbat saluran

kemih, akan timbul keluhan berupa sulit dan nyeri saat buang air kecil, bahkan

kencing berdarah (hematuria).

3. Inkontinensia urine

Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya

meliputi keracunan, tidak tersedianya kamar kecil, batuk, bersin, sangat cemas,

atau tertawa terbahak-bahak.

4. Uretris
Uretritis adalah infeksi bakteri atau virus yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi

uretra. Ini umumnya disebabkan oleh infeksi seksual menular.

5. Sindrom nefrotik

Gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein dalam

urine. Sindrom nefrotik sering disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil di

ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan air pada darah. Kondisi kesehatan yang

mendasarinya biasanya turut berpengaruh.

6. Gagal ginjal

Pengertian Gagal Ginjal Kronis. Penyakit ginjal kronis (PGK) atau gagal ginjal kronis

(GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan

ginjal.

C. Fungsi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan berfungsi untuk menghasilkan urine dengan menyaring sisa pembuangan tubuh
dan air berlebih dari darah. Urine kemudian akan disalurkan ke kandung kemih dengan melalui dua
tabung tipis yang disebut ureter. Ketika kandung kemih penuh, Anda akan membuang urine melalui
uretra.

Selain itu, sistem perkemihan dan ginjal juga berfungsi untuk menghilangkan cairan pembuangan
yang disebut dengan urea, serta menjaga keseimbangan air, natrium, dan kalium. Urea sendiri
diproduksi saat makanan yang mengandung protein dipecah dalam tubuh.

Sistem ini akan bekerja sama dengan kulit, usus, dan paru-paru untuk menjaga keseimbangan
tersebut. Orang dewasa akan mengeluarkan sekitar dua liter cairan per hari. Jumlah ini bergantung
dengan jumlah cairan yang diminum dan yang keluar melalui keringat serta pernapasan.

BAB III

Pembahasan
A. Organ Perkemihan Pada Manusia

Berikut ini adalah organ-organ yang tergolong dalam sistem perkemihan beserta fungsinya:

1. Ginjal

Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di area punggung kiri dan kanan, tepat di bawah
tulang rusuk bagian belakang. Masing-masing ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang
dewasa dan berbentuk menyerupai kacang.

Fungsi utama ginjal adalah mengatur jumlah air dalam darah, menyaring zat limbah atau sisa
metabolisme tubuh, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah dan
produksi sel darah merah, serta mengatur pH atau tingkat keasaman darah.

2. Ureter

Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran pipa atau tabung. Ureter
berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.

3. Kandung kemih

Organ yang berada di dalam perut bagian bawah ini bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih
sudah terisi penuh oleh urine, akan timbul dorongan untuk buang air kecil. Kandung kemih orang
dewasa mampung menampung urine hingga 300–500 ml.

4. Uretra

Uretra atau saluran kencing adalah saluran yang menghubungkan antara kandung kemih ke lubang
saluran kemih pada ujung penis atau vagina.

Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm, sedangkan uretra pada wanita hanya sekitar 4 cm saja.
Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat cincin otot atau sfingter yang bertugas menjaga
urine agar tidak bocor.

B. Gejala Dan Kelainan Pada Sistem Perkemihan

Penyakit kandung kemih adalah berbagai gangguan yang menyerang fungsi kandung kemih. Kandung
kemih merupakan organ berbentuk kantong yang terletak pada rongga panggul. kandung kemih
menampung urine (air kencing) sebelum dikeluarkan dari tubuh. Urine yang diproduksi pada organ ginjal
dialirkan menuju kandung kemih melalui saluran kencing ureter. Kandung kemih lalu akan menampung
urine selama beberapa jam. Lapisan otot yang menyusun organ ini mampu menampung urine normal
hingga mencapai kapasitas 400 – 600 mL.
Saat Anda ingin buang air kecil, otot kandung kemih akan mengerut. Kedua katup yang terletak pada
ujung kandung kemih kemudian terbuka sehingga urine mengalir keluar dari tubuh. Proses keluarnya
urine terjadi melalui saluran yang disebut uretra.

Pada kondisi normal, seseorang biasanya buang air kecil sebanyak 6 – 8 kali dalam 24 jam. Namun,
fungsi kandung kemih dapat menurun akibat bertambahnya usia, masalah kesehatan tertentu, serta
sejumlah faktor lainnya.
Frekuensi kencing lebih banyak atau sedikit dari jumlah tersebut dapat menandakan gangguan otot
atau penyakit pada kandung kemih. Selain masalah buang air kecil, gangguan kandung kemih umumnya
juga menyebabkan nyeri dan beberapa gejala lain. Gejala-gejala tersebut perlu dikonsultasikan ke dokter
dan segera ditangani, sebab sakit kandung kemih yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan
komplikasi. Dampak umum yakni sulit menahan kencing atau bahkan tidak bisa kencing sama sekali.
Tanda dan gejala penyakit kandung kemih.
Kondisi kandung kemih dan frekuensi buang air kecil setiap orang berbeda-beda. Meski begitu, ada
gejala tertentu yang mungkin menandakan gangguan pada kandung kemih. Di bawah ini sederet tanda-
tanda dan gejala yang kerap muncul saat kandung kemih bermasalah:
1. Nyeri atau rasa terbakar baik sebelum, saat, atau setelah buang air kecil.
2. Sulit atau tidak bisa menahan buang air kecil.
3. Keluar urine saat batuk atau bersin.
4. Ingin buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.
5. Mendadak ingin buang air kecil.

6. Sering ingin buang air kecil pada malam hari.


7. Sering ingin buang air kecil, tapi urine yang keluar hanya sedikit.
8. Saat buang air kecil, aliran urine sangat lemah.
9. Merasa tidak tuntas setelah buang air kecil.
10. Urine keruh, berbau, atau berdarah.
Siapa pun bisa terkena penyakit kandung kemih. Meski demikian, risikonya lebih tinggi pada orang-
orang yang memiliki kondisi berikut:

- Sembelit. Feses yang menumpuk pada usus besar dapat menekan kandung kemih sehingga

lebih sulit untuk menahan buang air kecil.

- Obesitas. Penderita obesitas lebih rentan mengalami kebocoran urine dari kandung kemih.

- Diabetes. Penyakit ini merusak saraf yang mengatur fungsi kandung kemih.

- Merokok. Gangguan kandung kemih lebih banyak dialami oleh mereka yang merokok.

- Jarang berolahraga. Padahal, olahraga membantu menguatkan otot kandung kemih dan

mencegah sembelit.

- Pola makan. Makanan pedas dan asam, kafein, serta minuman bersoda dapat
memperparah sakit kandung kemih.
- Obat-obatan. Obat tertentu dapat melemaskan saraf kandung kemih sehingga urine keluar

tanpa sengaja.

- Cedera panggul. Operasi prostat, kekerasan seksual, dan persalinan bisa menyebabkan

kerusakan saraf kandung kemih.

- Memakai kateter urine. Pemakaian kateter meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam

kandung kemih.

Selain itu juga terdapat berbagai penyakit atau kelainan yang terjadi pada urinaria.
Berikut ini adalah beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem perkemihan:

1. Infeksi kandung kemih

terjadi saat bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan bergerak menuju kandung kemih.
2. Batu kandung kemih

Penyakit batu kandung kemih disebabkan oleh penumpukan mineral yang terkandung

dalam urine.

3.Sistitis

Interstitial cystitis atau sistitis yaitu sekumpulan masalah kronis (jangka panjang) pada

kandung kemih.

4.Poliuria

Poliuria (kondisi sering buang air kecil) yaitu gangguan kandung kemih yang ditandai

dengan produksi urine berlebih.

5.Kandung kemih neurogenik

Neurogenic bladder atau kandung kemih neurogenik merupakan berbagai gangguan

perkemihan akibat masalah pada otak, sumsum tulang belakang, atau saraf.

6.Inkontinensia urine

Inkontinensia urine yaitu berkurangnya kemampuan kandung kemih untuk menahan


kencing.
7.Kandung kemih overaktif

Overactive bladder (OA. Penderita OAB amat sering merasa ingin buang air kecil dan
terkadang bisa mengompol karena tidak kuat menahannya.
8.Disuria
Disuria merupakan rasa tidak nyaman, sakit, atau terbakar saat buang air kecil.
9.Uretritis
Uretritis adalah peradangan pada uretra.Uretritis dapat menyebabkan rasa nyeri dan
dorongan untuk lebih sering buang air kecil.
10.Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam
urine meningkat.
11. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan membuang cairan

serta zat limbah tubuh.

C. proses atau cara terapi pada sistem perkemihan

Terapi dan pemakaian alat medis, terapi berguna untuk mengurangi buang air kecil
berlebih atau keluarnya urine tanpa sadar. Metode ini digunakan sebagai pengobatan
inkontinensia urine, kandung kemih ovraktif, dan kandung kemih neurogenik.

Terapi mungkin terdiri dari mengikuti jadwal buang air kecil, latihan otot dasar panggul,
serta menahan buang air kecil. Bila dinilai perlu, dokter juga bisa menyarankan pemakaian
kateter atau alat khusus medis untuk mengurangi urine keluar.
BAB IV

Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Sistem urinal (urinary tract) adalah sistem saluran didalam tubuh manusia,meliputi ginjal dan saluran
keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari zat zat yang tidak diperlukan,zat yang diolah
oleh sistem ini selalu berupa sesuatu yang larut didalam air.

sistem ini terdiri dari sepasang ginjal (ren,kidney) dengan saluran keluar urine berupa ureter dari setiap
ginjal.ureter itu bermuara pada sebuah kandung kemih (urinary bladder,vesica urinaria) di bagian perut
di belakang tulang kemaluan (public bone).urine selanjutnya dialirkan keluar melalui sebuah urethra.

B. Saran

Kepada yang membaca makalah sederhana ini,harapan kami semoga dapat memahami betul sehingga
penyakit penyakit yang berhubungan dengan sistem perkemihan ini dapat dihindari.
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_perkemihan

https://www.sehatq.com/artikel/memahami-sistem-perkemihan-dan-penyakit-yang-
mengancamnya

https://hellosehat.com

https://www.alodokter.com/batu-kandung-kemih

https://hellosehat.com/urologi/kandung-kemih/penyakit-kandung-kemih/

https://www.alodokter.com/mengenal-fungsi-sistem-urinaria-dan-penyakit-yang-bisa-
menyerangnya

Anda mungkin juga menyukai