Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru MI/SD (S. Pd. I)
Oleh :
Ida Safari
NIM: 108018300028
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Sawah II Ciputat Kota Tangerang
Selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan pretasi belajar siswa pada materi tentang organ pernapasan manusia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.Instrumen penelitian yang digunakan adalah fre-
test dan post-tes, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, dokumentasi, dan tes
tertulis.
Hasil peneliti mengungkapkan bahwa Penerapan Pendekatan Konstruktivisme
Berbasis Hands-on Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Sawah II Ciputat Kota Tangerang Selatan. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme
Berbasis Hands-on pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah
dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di kelas V tentang
materi organ pernapasan pada manusia, pada siklus 1 diperoleh rata-rata nilai siswa
79,93 dari 33 siswa yang mengikuti tes akhir siklus 1 dan ada 8 orang siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Kemudian hasil tes akhir siklus II diperoleh
rata-rata nilai tes akhir sebesar 84,56 dari 36 siswa dan 4 siswa mendapat nilai
dibawah KKM.
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat tiada
terhingga dan berkat nikmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga senanttiasa terlimpah kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tuntunan dan pedoman serta suri tauladan
yang baik kita contoh.
Skripsi merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh di
Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah jakarta sebagai salah satu syarat
kelulusan sebagai S1. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di SD
Negeri Sawah II Ciputat. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
hambatan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan
penngetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat motivasi dan bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat terselesaikan denga n baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan moril
maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada:
_犔欅`검❱a
࣬ b봖ᥘ
c翤乤d뢄ซ e盰噙f⮌搡g匌尗
ᷰ j筼⡧k韀㞍
h╦ᦥ i㍚
l䙼ᶑm㊺ㅠ86q뱦ǝr Djunaidatul
Munawaroh. Dra.M. Penasehat Akademik yang telah memberikan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
_犔欅`검❱a
࣬ b봖ᥘ
c翤乤d뢄ซ e盰噙f⮌搡g匌尗
ᷰ j筼⡧k韀㞍
h╦ᦥ i㍚
iii
0 Hada M. Pd. Kepala Sekolah SD Negeri Sawah II Ciputat beserta dewan guru
dan staf yang telah memberikan ijin dan bantuannya ketika penulis
mengadakan penelitian.
1 Heri Susanto, S. Pd. Guru Pamong di SD Negeri II Sawah Ciputat yang telah
memberikan motivasi dan bantuan yang sangat besar kepada penulis.
2 Kedua orang tua Penulis Ibu Maiyah dan Bapak Unden serta kakak-kakak
(Bang’Mamung, Ka’Mini, Ka’Iin, Ka’Marnih) tercinta atas kesabaran,
motivasi dan doanya serta kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
3 Anak tercinta Annisa Bunga Zakiyah yang selalu menjadi penyemangat.
4 Rekan-rekan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah anggakatan 2008 kelas B,
Aida, Juju, Tasya, Eka, Fitri, Pupun, Mala, Reni, Dewi, Isna, Indah, Illah,
Tika, Ria, Fera, Feby, Lina, Sahid, Angga dan yang lainnya ()yang telah
menemani penulis dalam menjalani hari-hari selama perkuliahan.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan penyusunan skripsi ini. Dan atas semua bantuannya
mudah-mudahan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya, dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya dalam perkembangan bidang pendidikan IPA.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK............................................................................................................................i
ABSTRAC............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................4
C. Pembatasan Masalah..............................................................................4
D. Perumusan Masalah................................................................................4
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
F. Kegunaan dan Hasil Penelitian...........................................................5
v
3. Pendekatan Konstruktivisme .................................................. 21
a. Pandangan Konstruktivisme dalam Pembelajaran ............21
b. Tahap-tahap Pembelajaran Konstruktivisme .....................22
c. Konstruktivisme Berbasis Hands-on Sebagai Model
pembelajaran IPA di MI ...................................................23
D. Penelitian Yang Relevan ..........................................................27
E. Hipotesis Tindakan ...................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
vi
B. Analisis Data 56
1. Analisis Hasil Belajar Siswa 57
2. Analisis Hasil Observasi Guru 57
C. Pembahasan 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 60
B. Implikasi 60
C. Saran 60
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................61
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
viii
2
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Agar hal tersebut tercapai, maka perlu
model pembelajaran tertentu yang didalamnya ada pengaitan yang kuat dengan
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari peseta didik.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
0 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil
belajar IPA.
1 Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui pembelajaran
konstruktivisme.
2 Untuk mengetahui apakah pembelajaran konstruktivisme berbasis
hands-on ini cocok untuk diterapkan pada materi system organ
pernapasan pada manusia, system organ pencernaan pada manusia dan
system organ peredaran darah pada manusia.
0 . I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk
Guru SD, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009), h. 14
1 . ibid., h. 16
6
7
0 I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk
Guru SD, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009), h. 18
1 .Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h.
0
8
0 Hasil Belajar
0 Pengertian Hasil Belajar
Dikalangan psikolog terdapat keragaman cara dalam menjelaskan
makna tentang belajar. Salah satu definisi yang disepakati bersama adalah
bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku atau pribadi
5
berdasarkan praktik atau pengalaman.
Selain itu, belajar sering didefinisikan sebagai perubahan secara
berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari
6
pengalaman-pengalaman.
Sementara itu, menurut pendapat tradisional belajar adalah menambah
dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, disini yang dipentingkan adalah
pendidikan intelektual, lain lagi dengan pendapat para ahli pendidikan
modern yang merumuskan perbuatan belajar sebagai brikut:
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru
7
berkat pengalaman dan latihan.
23 Faktor internal, yaitu kendala yang dialami siswa yang bersumber dari diri
sendiri seperti:
23 Sikap terhadap belajar
Merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang
membawa diri sesuai dengan penilaiannya.adanya penilaian tentang
sesuatu akan menentukan terjadinya sikap menerima, menolak atau
mengabaikan kesempatan belajar itu.
24 Motivasi belajar
Merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
Lemah atau kuatnya motivasi belajar sangat mempengaruhi hasil
belajar oleh karena itu motivasi belajar harus dijaga agar hasil
pencapaiannya sesuai yang diinginkan.
24 Konsentrasi belajar
Merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Untuk
memperkuat proses pemerhatian pada saat belajar guru harus
merancang metode dan trategi yang menyenangkan sehingga siswa
tidak merasa terbebani selama proses pembelajaran berlangsung.
25 Mengelola bahan belajar
Merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara
perolehannya agar menjadi bermakna bagi siswa.
26 Menyimpan perolehan hasil belajar
Merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan
pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam
jangka waktu yang panjang dan pendek.
27 Menggali hasil belajar yang tersimpan
Merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima dengan cara
memperkuat pesan yang telah diterima dengan cara mempelajarainya
kembali.
28 Kemampuan berprestasi dan unjuk hasil belajar
Merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa
membuktikan keberhasilan belajar.
12
23 Faktor eksternal
Proses belajar didorong oleh motivsi intrinsik siswa. Disamping itu proses
belajar juga dapat terjadi atau menjadi tambah kuat bila didorong oleh
lingkungan sekolah, seperti:
23 Guru sebagai pembina siswa belajar
24 Prasarana dan sarana pembelajaran
25 Kebijakan penilaian
26 Lingkungan sosial siswa di sekolah.
27 Kurukulum sekolah
hal-hal apa saja yang diamati, (5) mencatat hal-hal yang diamati, (6)
menafsirkan hasil pengamatan.
23 Analisis Hasil belajar
Hasil belajar tiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil
belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam bentuk
lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian, karya atau benda.
Semua itu merupakan barang yang berharga yang akan dianalisis oleh
guru.
24 Tes hasil belajar
Merupaka alat yang digunakan untuk membelajarkan siswa guna
mengetahui hasil dari prises pembelajaran yang telah berlangsung.
Adapun tes yang dgunakan tergolong menjadi dua, yaitu lisan dan
tulisan.
Pembalajaran yang menimbulkan interaksi belajar mengajar antara
guru dan siswa mendorong perilaku belajar siswa. Siswa merupakan kunci
terjadinya proses belajar dan ketercapaian sasaran belajar. Bagi siswa
dalam kegiatan tersebut ada tiga tahap yang dilalui yaitu, tahap sebelum
belajar, tahap selama proses pembelajaran, dan tahap sesuadah kegiatan
belajar. Dimana sesudah tahap-tahap tersebut diharapkan memiliki hasil
belajar yang lebih baik.
C. Pembelajaran Konstruktivisme
1. Model Pembelajaran Konstruktivisme
Landasan filosofi kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar
tidak hanya sekedar menghafal. Peserta didik harus mengkonstruksikan pen
menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan
keterampilan yang dapat getahuan dibenak mereka sendiri. Pengetahuan tidak
dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi
mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
14
23 . John W Santrock, Education Psychology, 2nd Edition, (New York: McGraw Hill
Companies Inc.,2004), hal.29
24 . Maggi Savin-Baden dan Claire Howell Major, Foundation of Problem-Based Learning,
(London: SRHE, tt) hal.29
25 . Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal.255, cet-9
15
5888 . Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal. 163
15
. Elaine B Johnson, Contextual Teaching Learning (CTL), (Bandung: Mizan Learning Center,
2009), hal. 45-48
16
23 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1,
h.
50.
5888 . Baharuddin, Teori Belajar dan pembelajaran, (Jakarta: AR RUZZ MEDIA, 2008),
Cet ke 3, h. 116.
5889 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1,
h.
52.
0 .
17
0 . Saepul Hamdani, DIDAKTIS Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, (Surabaya: UNMUH
Surabaya, 2004), hal.43
18
b. Penemuan
Inquiri adalah keyakinan dasar bahwa siswa harus belajar penuh dan
aktif dalam proses penyelidikan, pemproses, mengumpulkan, memadukan,
21
menyaring dan menyampaikan pengetahuan mereka pada sebuah topik.
Inquiri sebagai suatu proses dimana siswa terlibat dalam
pembelajaran mereka, merumuskan pertanyaan, menyelidiki secara luas dan
kemudian membangun pemahaman baru, makna dan pengetahuan yang baru
bagi siswa dan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, untuk
mengembangkan solusi atau untuk mendukung suatu sudut pandang.
Menemukan merupakan bagian inti dari konstekstual (Contextual
Teacing and Learning). Pengetahuan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan sekedar sebagai hasil seperangkat fakta tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan menuju pada kegiatan
menemukan sendiri terhadap materi yang diajarkan. Ada lima siklus inquiri,
yaitu (1) observasi (observation), (2) bertanya (question), (3) mengajukan
dugaan (hiphotesis), (4) mengumpulkan data (date gathering), dan (5)
penyimpanan (conclussion).
c. Bertanya
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dengan bertanya
(questioning). Bertanya yang merupakan strategi mula pembelajaran
konstektual (CTL). Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai
kegiatan utama guru untuk mendorong, membimbinng, an menilai
kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa kegiatan bertanya merupakan
kegiatan penting dalam melaksanakan strategi inquiri, yaitu menggali
0 . Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 108
19
d. Masyarakat bertanya
Masyarakat belajar dapat terjadi apabila dalam proses komunikasi
dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi peserta
didik, memberi informasi yang diperlukan oleh teman belajarnya dan
meminta informasi yang diperlukan teman belajarnya. Konsep masyarakat
belajar ,menyadarkan bahwa hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharring antar teman, antar
kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu.
e. Pemodelan
Dalam proses pembelaj arah yang dimaksud dengan pemodelan
adalah suatu bentuk pengalaman atau keterampilan dengan memberi model
yang dapat ditiru atau cara melakukan sesuatu. Dalam pembelajaran IPA
proses modeling sering dilakukan ketika komunikasi belajar sedang
mengubah masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi kalimat IPA.
Dalam pembelajaran konstektual guru bukanlah satu-satunya model. Model
dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk
untuk menjadi contoh kepada siswa lain.
20
f. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir terntang apa yang baru dipelajari atau
berpikir kebelakang tentang apa-apa yang telah dilakukan di masa lalu.
Siswa diberi kesempatan untuk “mengedepankan” apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuan yang lama. Dengan demikian siswa
merasa telah memperoleh pengetahuan baru yang berguna bagi dirinya.
g. Penelitian sebenarnya
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan siswa. Gambaran perkembanga siswa
perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan bahwa siswa mengalami
proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang diperoleh
menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar, maka secepatnya
guru mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Assessment tidak
harus di akhir proses pembelajaran, tetapi dilakukan bersam-sama secara
integral dalam prsesw pembelajaran.
Kemajuan siswa dimulai dari proses, tuidak hanya hasil.
Pembelajaran yang benar seharusnya ditekankan pada upaya membentuk
siswa bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn), bukan
ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir proses
pembelajaran. Guru yang ingin melihat perkembangan hasil belajar IPA
siswanya, harus mengumpulkan data dari perilaku nyata ssiswanya di kelas
maupun di luar kelas dalam mengaplikasikan IPA, bukan hanya dari hasil
mengerjakan soal tes IPA. Proses pengambilan data seperti inilah yang
dimaksud dengan Authentic Assessment
21
3. Pendekatan Konstruktivisme
a. Pandangan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pandangan pendekatan konstruktivisme merupakan dasar teoritis bagi
perbedaan antara belajar bermakna dan belajar hafalan. Dalam belajar bermakna,
pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep yang relevan yang sudah ada
dalam struktr kognitif. Implikasi pandangan konstruktivisme dalam pendidikan
adalah guru dalam belajar seharusnya memperhatikan pengetahuan yang sudah
ada dalam struktur konitif siswa berupa pengetahuan awal (prior knowledge). Ini
berarti penting bagi guru untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimilliki
siswa sebelum memulai pelajaran.
Dalam pandangan kontsruktivisme, peran guru adalah menyediakan
suatu suasana agar siswa dapat membangun sendiri pengetahuan di dalam
benaknya. Guru dapat memberikan fasilitas untuk proses ini dengan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri
dan membelajarkan siswa agar secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar. Menurut Slavin yang dikutip oleh Munir Tanrere, guru dapat
memberikan tahap-tahap yang membawa ke pemahaman yang lebih tinggi,
dengan catatan siswa sendiri yang menemukan atau mendapatkan pemahaman
tersebut.
Pada model pembelajaran knstruktivisme siswa belajar dengan
mengembangkan minds-on (keterampilan intelektual) dan hands-on (keterampilan
manual). John Dewey mengatakan learning by doing, maksudnya adalah siswa
belajar sesuatu melalui kegiatan manual. Dengan demikian model konstruktivisme
lebih menekankan pada bagaimana siswa belajar melalui interaksi sosial.
Berdasarkan pengetian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran konstruktivisme mengacu kepada pengetahuan awal yang telah
diperoleh siswa melalui pengalaman, pengetahuan tersebut kemudian dikonstruk
menjadi sebuah pengetahuan melalui proses belajar. Guru tidak dapat memaksa
siswa untuk berfikir, namun guru hanya berperan sebagai fasilitator dan sarana
siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pemahamannya.
22
0 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1, h.
53.
0 . Samuel Lukas, dkk., Penerapan Metoda Pengajaran Constructivism (Pembentukan
pengetahuan) Pada Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi, Jurnla Pendidikan dan Kebudayaan,
No. 052., Tahun ke. 11, Januari 2005.
23
ke pikiran siswa. Artinya siswa harus aktif secara mental dan fisik membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
Dengan demikian siswa tidak hanya tahu tentang sesuatu, tetapi lebih melihat
bagaimana kita menjadi tahu tentang proses sesuatu itu terjadi.
ĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ0 Konstruktivisme
Berbasis Hands-on Sebagai Model Pembelajaran IPA di
MI
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari sains yang tidak
hanya merupakan kumpulan fakta, pengetahuan dan informasi. Menurut Cain
dan Evans yang dikutip dari Nuryani Rustaman, dimensi sains ada empat, yaitu
proses atau mertode, konten atau produk, sikap, dan teknologi. Sains sebagai
proses atau metode mempunyai arti bahwa sains merupakan suatu proses atau
metode ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan.
Mengajar dengan hands-on dapat dibedakan dari ceramah dan
demonstrasi dengan standar pokok interaksi peserta didik dengan alat-alat dan
bahan untuk aktivitas bekerja. Hal tersebut diasumsikan bahwa pengalaman
langsung dengan fenomena alam akan membangkitkan keingintahuan dan
24
proses berfikir.
Konstruktivisme yang menggunakan kegiatan hands-on serta
memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan
teman-temanya akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan
25
keterampilan berfikir para siswa.
Hands-on menekankan pada peoses pengajaran sains tersebut secara
langsung, sehingga siswa lebih mampu mengembangkan cara berfikirnya dan
mampu memahami konsep-konsep sains. Proses ini akan bertahan lama dalam
0 . Tonih Feronika, Implementasi Teknik Duided Worsheet Acrivity Dalam Pembelajaran Hands-
on Dalam Melatih Kemampuan Inkuiri, dalam Jurnal EDUSAINS, Vol. 2, no. 1, 2009, h. 15.
1 . Nuryani Rustaman, dkk, Stategi Belajar Mengajar Biologi, (Universitas Negeri Malang:
UM Press, 2005), h. 170-171.
24
26
Pembelajaran hands-on terdiri dari tiga teknik, yaitu:
0 Teknik Guided Worksheet Activity (Kegiatan Lembar Tugas Panduan), pada
teknik ini siswa diberikan LKS yang lengkap yang berisi alat, bahan, tujuan,
dan prosedur kegiatan pratikum, tetapi tidak memberikan isi. Siswa
diharapkan menemukan sendiri hubungan antara variable ataupun
0 . Sukiniarti, Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA di Kelas Awal Sekolah
Dasar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15., No. 2., maret 2009, h. 375.
26
dua jenis yang terpisah. Keduanya merupakan garis kontinun, yang satu
menekankan perolehan hasil, pemahaman faktual dan prinsipil, sedangkan
belajar keterampilan proses tidak mungkin terjadi bila tidak ada materi atau
bahan pelajaran yang dipelajari. Sebaliknya, belajar konsep tidak mungkin
tanpa keterampilan proses pada siswa.
Dengan demikian, keterampilan proses menjadi roda penggerak
penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan
pengembangan sikap dan nilai.
E. Hipotesis penelitian
“Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam
(IPA)”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
29
30
Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang menjadi gambaran dari
proses penelitian, sebagai berikut:
Gambar. 1
Diagram Desain Penelitian
Observasi Pendahuluan
0 Wawancara dengan guru dan siswa
1 Observasi pembelajaran siswa
Siklus I Siklus II
C. Subjek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Sawah
II kelas VA yang berjumlah 40 siswa. Alasan dipilihnya kelas VA sebagai
subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul penlitian.
0 Penelitian Pendahuluan
0 Observasi kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan ini peneliti mengadapi pengamatan awal terhadap
proses pembelajaran IPA dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahuibagaimana proses pembelajaran IPA dan aktivitasnya
pada kelas VA SD Negeri II Sawah.
1 Wawancara dengan guru dan siswa.
Wawancara dilakukan sebelum melakukan tindakan pada siklus I
untuk mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran IPA di kelas VA
SD Negeri II Sawah.
1 Siklus I
0 Tahap Perencanaan
0 Pembuatan rencana pembelajaran (RPP) I dengan menggunakan
model pembelajaran konstruktivisme.
1 Penentuan materi dalam RPP dan disusun berdasarkan
kurikulum tahun 2006.
2 Materi pada siklus I terdiri dari organ pernapasan manusia,
organ pencernaan manusia, hubungan makanan dan kesehatan.
Peneliti melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk
pembuatan RPP.
1 Tahap Tindakan
0 Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme.
1 Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 7 pertemuan.
2 Pada pertemuan pertama materi disampaikan guru dengan
metode ekspositori dan Tanya jawab.
3 Pertemuan kedua siswa mulai melakukan belajar kelompok
sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan
guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan cara kerja
paru-paru.
34
1 Tahap Refleksi
0 Pada tahap refleksi dilakukan dilakukan analisis kekurangan-
kekurangan yang ada pada siklus I.
1 Analisis didiskusikan dengan guru kolaborator, kemudian dibuat
perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
2 Hasil dari analisis tersebut akan menjadi acuan baru dalam
menyusun RPP pada siklus II.
0 Siklus II
0 Tahap Perencanaan
0 Pembuatan RPP II dengan melihat hasil refleksi dari siklus I.
1 Peneliti berdiskusi dengan guru kolaborator dalam pembuatan
RPP.
2 Materi pada siklus II terdiri dari organ peredaran darah manusia,
proses peredaran darah manusia, gangguan alat peredaran darah
manusia, cara memelihara organ peredaran darah manusia.
1 Tahap tindakan
0 Pelaksanaan pembelajaran dengan mnggunakan model
pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-on.
1 Dalam pelaksanaannya, tindakan kedua ini tidak jauh berbeda
dengan tindakan pada siklus I dan ditambahkan dengan
perbaikan-perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus I
yang telah disusun sebelumnya.
36
1 Tahap Refleksi
0 Mengevaluasi perkembangan kondisi siswa setelah dilakukan
tindakan kedua ini dengan melihat hasil dari lembar observasi,
dan wawancara.
1 Berdiskusi dengan guru kolaborator terhadap hasil yang didapat
dalam setiap instrument penelitian.
2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan peneliti.
3 Mengidentifikasi penyebab ketidakberhasilan penelitian pada
siklus II.
4 Membandingkan hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
0 Lembar Observasi
lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa. lembar observasi guru digunakan untuk
mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada siklus I dan
siklus II. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
kecemsan subyek dalam belajar IPA.
3 Foto
Foto digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung pada siklus I dan siklus II.
Tabel. 2
Teknik Pengumpulan Data
No Instrumen Teknik Pengumpulan Data
b. Reabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk menguji butir soal agar dapat dipercaya
sebagai alat pengumpul data yang baik. Untuk mengetahui reabilias butir soal
hasil belajar digunakan rumus reabilitas test:
r = reliabilitas test
n = banyak soal dalam test itu
0 = standar deviasi dari nilai-nilai (angka-angka) dari test
M= rata-rata hitung dari nilai-nilai (angka-angka) dari test
41
42
43
0 Pada saat mengerjakan LKS ada beberapa kelompok yang tidak tepat
waktu sesuai waktu yang telah ditentukan.
1 Kurang termotivikasinya siswa dalam pembelajaran.
0 Hasil Observasi
Hasil observasi dilakukan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa
dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
0 Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on
pada materi makhluk hidup dan proses kehidupannya. Pengamatan
dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas guru
selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama
tindakan pertama.
45
Tabel 1
Hasil Observasi Guru Siklus I
P. P. Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.4 P.5 P.6 rata
2 3
(%)
Guru mengkonsdisikan
1 kesiapan pelaksanaan 60 60 60 70 80 80
pembelajaran. 410
2 Guru mengajukan 60 60 70 70 80 80
pertanyaan. 420
3 Guru menyampaikan 60 60 70 80 80 80
tujuan pembelajaran 430
Guru memberikan
4 motivasi posistif pada 40 60 80 80 80 70
saat pembelajaran 410
Guru membreikan
5 penjelasan materi 40 60 70 70 80 80
pelajaran. 400
Guru menggunakan
6 media pembalajaran yang 40 60 70 80 80 80
sesuai materi. 410
7 Guru membuat keompok 60 60 70 80 70 80
belajar siswa. 420
8 Guru menjelaskan 40 60 70 80 80 80
prosedur kerja kelompok 410
Guru meberikan
9 kesmpatan siswa untuk 40 60 70 80 80 80
mempresentasikan hasil
kerjanya 410
Guru bekerja sama dan
bertanggung jawab pada
10 proses pembelajaran 60 60 70 60 60 60
dengan membimbing dan
mengarahkan siswa. 370
Guru memberikan
refleksi pada materi yang
11 telah disampaikan dan 40 60 70 60 70 80
memberikan kesempatan
pada siswa untuk
bertanya. 380
12 Guru menutup 60 60 70 80 80 80
pemebalajaran dengan 430
46
Berdasarkan tabel 1.1 terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap aspek yang
diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah yang berada di
RPP. Sesuai data yang diperoleh ada peningkatan hasil observasi guru pada setiap
pertemuannya dari 50 % s/d 68,05 %, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus
I adalah 68,05 % dengan keterangan baik.
0 Lembar Observasi Siswa
Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada pertemuan
pertama sampai ke enam. Dapat diliat pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Hasil Observasi Siswa Siklus I
Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 rata
(%)
1 Siswa menjawab absensi. 60 60 60 70 80 80 65
2 Siswa menjawab 60 60 70 70 80 80 66,66
pertanyaan/apersepsi.
3 Siswa mendengarkan 60 60 70 80 80 80 68,33
tujuan pembelajaran.
Siswa membentuk 66,66
4 kelompok belajar 40 60 80 80 80 70
perkelompok 6 orang
5 Siswa mengerjakan LKS 40 60 70 70 80 80 66,66
6 Siswa mempersentasikan 40 60 70 80 80 80 68,33
hasil kerja kelompok.
7 Siswa aktif bertanya pada 60 60 70 80 70 80 68,33
guru.
Siswa menutup 71,66
8 pembelajaran dengan 40 60 70 80 80 80
berdo’a atau mengucap
hamdalah
Jumlah 43,75 60 70 76,25 77,5 78,75 67,70
Keterangan Baik
Tabel 1.3
Nilai Pre Test Siklus 1
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 20
Rata-rata Nilai 50,72
% pencapaian KKM 9,09
Dari data yang tertera diatas terlihat dengan jelas bahwa tingkat
kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN SAWAH 2 Ciputat khususnya
pada materi makhluk hidup dan proses kehidupannya masih sangat rendah.
b). Data Hasil Post test Siklus
Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan tes
hasil belajar yang dinamakan dengan tes akhir siklus. Tes ini di maksudkan
untuk mengukur tingkat pencapaian kemampuan serta ketuntasan belajar
siswa terhadap pokok bahasan pada materi yang akan di sampaikan pada saat
tindakan penelitian. Adapun rekapitulasi data hasil tes akhir siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4
Nilai Pre Test Siklus 1
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 93
Nilai Terendah 60
Rata-rata Nilai 79,93
% pencapaian KKM 70,58
a. Tahap Refleksi
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on selama enam kali pertemuan,
maka dilakukan tes hasil belajar IPA siklus I pada pertemuan ketujuh.
Berdasarkan tes hasil belajar IPA pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar
49
79,94 dan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 pada tes hasil belajar IPA
sebesar 70,58%, ini menunjukan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan
belum tercapai yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan belajar individual sebesar
70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi makhluk hidup dan proses
kehidupannya.
Peneliti harus lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam
melaksanakan pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on dengan baik, agar
siswa dapat maksimal dalam melaksanakannya dan peneliti harus bisa mengatur
pembagian waktu dalam menjalankan materi, penerapan pendekatan
Konstruktivisme berbasis hands-on dan kesimpulan hasil belajar. Selain itu sangat
diperlukan ketegasan guru pada siswa yang membuat tidak serius dalam
mengikuti pelajaran.`
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh rata-rata persentase
sebesar 67,70% hal ini menunjukan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan
belum tercapai dan persentase aktivitas siswa masih perlu untuk ditingkatkan.
Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksaan siklus I menunjukan bahwa
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian dilanjutkan
pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai perbaikkan.
Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil
yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, hal-hal yang menghambat pembelajaran
pada siklus I dan perbaikan-perbaikan pada siklus II disajikan dalam tabel berikut
ini:
50
Tabel 1.6
Hambatan dan Perbaikan Siklus I
No Hambatan pada siklus I Perbaikan untuk siklus I
Pada saat peneliti menyampaikan Peneliti akan menegur bagi siswa
yang membuat gaduh dan
tujuan pembelajaran banyaknya
memberikan pertanyaan seputar
siswa yang tidak mendengarkan
tujuan pembelajaran yang telah
bahkan ada yang bercanda dan
disampaikan, dan meminta siswa
mengobrol dengan temannya,
agar kelompok pertama dahulu
1 bahkan pada saat pembentukan
berkumpul berdasarkan anggotanya
kelompok siswa pun sangan gaduh,
yang telah ditentuka. Peneliti pun
serta kurang termotivasinya siswa
memberikan ace breaking diawal
dalam pembelajaran hingga masih
atau ditengah-tengah saat
banyak siswa yang belum
pembelajaran berlangsung dan
menguasai materi.
memberikan point-point tertentu.
Peneliti akan lebih memberikan
Pada saat mengerjakan LKS sudah pertanyaan-pertanyaan yang lebih
dimulai masih ada siswa yang mudah dimengerti oleh siswa serta
kesulitan dan gaduh dalam mengisi peneliti pun selalu memberikan
2 LKS tersebut sehingga ada siswa arahan pada saat pengisian LKS
yang menyontek dengan siswa lain dan memberikan waktu tambahan
(kelompok lain) dan mengumpulkan pada saat pengisian LKS.
LKS nya tidak sesuai waktu yang
telah ditentukan.
3. Pelaksaan Siklus II
Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang
dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini diarahkan pada optimalisasi
proses pembelajaran. Tindakan ini diharapkan agar hasil belajar dapat meningkat
lagi dibandingkan siklus I dan aktivitas siswa pun bisa mencapai intervensi
tindakan yang diharapkan. Siklus II ini akan dilaksanakan sebanyak 6 kali
pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 November -15 Desember 2012.
51
a. Perencanaan
pada pembuatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap siklus I.
Yaitu perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksaan
pembelajaran (RPP), dengan menentukan konsep bahasan. Sedangkan materi yang
akan diajarkan pada siklus II adalah fungsi organ pencernaan manusia dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan, selanjutnya RPP yang telah dibuat
didiskusikan oleh kolaborator serta sehubungan dengan pembelajaran yang akan
dilaksakan.
Kegiatan selanjutkan adalah menyiapkan instrument-instrument
penelitian,yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru,lembar wawancara
siswa dan guru,lembar kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest
dan postest siklus II,catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Pada siklus II ini, target yang ingin di capai adalah hasil belajar siswa dapat
meningkat dari belajar siklus I dan aktivitas siswa untuk memenuhi indikator
keberhasilan penelitian.
0 Siswa pada saat mengerjakan LKS sudah tepat waktu dalam mengumpulkan
LKS bahkan ada beberapa kelompok menyelesaikan LKS sebelum waktu
yang telah ditentukan.
1 Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam mempresentasikan hasil kerjanya.
2 Siswa mulai termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
a) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan Pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas
guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama
tindakan siklus II.
53
Tabel 1.7
Hasil Observasi Guru Siklus II
P. P. Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.4 P.5 P.6 rata
2 3
(%)
Guru mengkonsdisikan 80
1 kesiapan pelaksanaan 80 80 80 80 80 80
pembelajaran.
2 Guru mengajukan 60 80 80 80 80 80 76,66
pertanyaan.
3 Guru menyampaikan 80 80 80 80 80 80 80
tujuan pembelajaran
Guru memberikan 83,33
4 motivasi posistif pada 60 80 80 80 100 100
saat pembelajaran
Guru membreikan 80
5 penjelasan materi 80 80 80 80 80 80
pelajaran.
Guru menggunakan 83,33
6 media pembalajaran yang 80 80 80 80 80 100
sesuai materi.
7 Guru membuat keompok 80 80 80 80 80 80 80
belajar siswa.
8 Guru menjelaskan 60 80 80 80 80 80 76,66
prosedur kerja kelompok
Guru meberikan 76,66
9 kesmpatan siswa untuk 60 80 80 80 80 80
mempresentasikan hasil
kerjanya
Guru bekerja sama dan 76,66
bertanggung jawab pada
10 proses pembelajaran 60 80 80 80 80 80
dengan membimbing dan
mengarahkan siswa.
Guru memberikan 76,66
refleksi pada materi yang
11 telah disampaikan dan 60 80 80 80 80 80
memberikan kesempatan
pada siswa untuk
bertanya.
Guru menutup 80 90
12 pemebalajaran dengan 80 80 100 100 100
0
hamdalah dan doa.
Jumlah 70 80 80 81,66 83,33 85 79,99
Keterangan Sangat Baik
54
Berdasarkan tabel 1.7 dalam lembar observasi kegiatan guru pada siklus II
adalah 79,99 % dengan keterangan sangat baik, dibandingkan hasil rata-rata
kegiatan guru pada siklus I adalah 67,70%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
observasi guru mengalami peningkatan setiap siklusnya.
b) Lembar Observasi Siswa
Tabel 1.8
Hasil Observasi Siswa
Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 rata
(%)
1 Siswa menjawab absensi. 80 80 80 80 80 80 80
2 Siswa menjawab 75 60 70 80 80 100 75
pertanyaan/apersepsi.
3 Siswa mendengarkan 76,66 80 80 80 80 80 76,66
tujuan pembelajaran.
Siswa membentuk 90 80 80 100 100 100 90
4 kelompok belajar
perkelompok 6 orang
5 Siswa mengerjakan LKS 76,66 60 80 80 100 80 76,66
6 Siswa mempersentasikan 83,33 80 80 80 80 100 83,33
hasil kerja kelompok.
7 Siswa aktif bertanya pada 73,33 60 80 80 80 80 73,33
guru.
Siswa menutup 90 80 80 100 100 100 90
8 pembelajaran dengan
berdo’a atau mengucap
hamdalah
Jumlah 70 72,5 78,75 85 87,5 90 80,65
Keterangan Baik
Berdasarkan tabel 1.8 hasil observasi aktivitas siswa terlihat bahwa aspek-
aspek yang terendah pada siklus I hanya mencapai 60 % mengalami peningakatan
pada siklus II hingga 80%. Rata-rata persentase pada siklus I 67,70 % dengan
keterangan cukup baik sedangkan rata-rata persentase pada siklus II sebesar
80,65% dengan keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan
yang diharapkan telah tercapai.
55
3) Hasil Belajar
0 Data Hasil Pretest
Pretest pada siklus II ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan
penelitian untuk mengetahui hasil belajar atau tingkat kemampuan awal
pembelajaran pada siklus II. Khususnya terhadap materi yang akan menjadi pokok
bahasan dalam penelitian. Pretest dilaksanakan pada tanggal 26 Nopember 2012
pada saat pertemuan ke delapan siklus II. Bentuk soal pretes adalah pilihan ganda
dengan jumlah butir soal sebanyak 21 butir soal.
Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 1.10
Nilai Pre Test siklus II
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 30
Rata-rata Nilai 64,88
% pencapaian KKM 38,88
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat kemampuan
(hasil belajar) siswa kelas V SDN Sawah 2 Ciputat pada siklus II masih dibawah
KKM.
0 Data Hasil Post Test Akhir Siklus
Adapun rekapitulasi data hasil tes siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.10
Nilai Pre Test siklus II
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 53
Rata-rata Nilai 84,56
% pencapaian KKM 87,5
56
a. Tahap Refleksi
Pada siklus II ini secara keseluruhan mengalami peningkatan mulai dari hasil
belajar siswa meningkat hingga 16% jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar
pada siklus I. Begitu juga dengan aktivitas belajar siswa telah mengalami
peningkatan sebesar 15%. Hal ini disebabkan karena siswa telah melaksanakan
pembalajaran dengan pendekatan Konstruktivisme berbasis hand-on dengan baik.
Berdasarkan hasil releksi dari kegiatan siklus II ini hasil yang dicapai sudah
baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas sebesar
84,56, siswa memperoleh nilai melebihi KKM yang sudah ditetapkan oleh
sekolah, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5% hal ini
menunjukkan bahwa sudah melebihi intervensi tindakan yang diharapkan sebsar
75%, pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dan aktivitas siswa
pun meningkat hingga 80,75%. Oleh karena itu, penelitian dianggap cukup sampai
siklus II.
0 Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setiap akhir siklus, setelah
diberikan tindakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbasis
hands-on.
B. Analisis Data
Tahapan analaisis ini dimulai dengan mambaca keseluruhan data yang
diperoleh dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut:
0 Hasil belajar siswa
Perolehan persentasi hasil nilai siswa pada sisklus I dan siklus II
memperlihatkan bahwa hasil belajar padasiklus I jumlah yang mendapatlkan nilai
post test diatas Kriteria ketuntasan Minimal sebanyak 70,58% masih belum
mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Namun setelah dilakukan hasil
belajar siklus II julah yang mendapatkan nilai post test di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal meningkat sebanyak 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi
tindakan yang diharapkan telah tercapai.
57
Berdasarkan hasil akhir pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat
pada penjelasan di atas, menunjukkan bahwa persentase jumlah rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar
67,70%. Dari hasil observasi tersebut aktivitas iswa selama proses pembelajaran
pada siklus I belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Siswa pun
belum terbiasa dengan pemebelajaran Konstruktivisme berbasis hands-on, siswa
masih harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran tersebut. Dan pada siklus II
aktivitas siswa terlihat semakin meningkat menjadi 80,65% dengan kategori baik.
Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
Siswa pun sudah mulai terbiasa dengan penerapan pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on dan semakin antusias dalam
mengutip setiap pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan
Konstruktivisme berbasis hands-on dapat diterima dan dilaksanakan oleh siswa.
0 Pembahasan
Pada pelaksaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari 12
November 2012 sampai tanggal 15 Desember 2012 dari kedua siklus yang telah
dilaksanakan terlahat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on, hal
tersebut diperkuat dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Tes
hasil belajar diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pret test dan post
test,terdiri dari 21 soal dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada masing-
masing siswa setiap siklusnya.
58
Pada awal siklus I belum ada peningkatan hasil belajar karena beberapa faktor.
Diantaranya adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan penerapan
pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on,
masih adanya penyesuai guru dan siswa, siswa belum fokus dalam mendengarkan
penjelasan yang di sampaikan guru, masih terdapat siswa yang asik dengan
aktivitasnya sendiri seperti bercanda, mengobrol bahkan ada yang mengantuk
serta siswa kurang termotivasi karena masih terbiasa dengan pembelajaran
konvensional dimana guru mempunyai peran utama dalam pembelajaran. Hal
tersebut terjadi karena, penguatan konsep fungsi organ pada makhluk hidup
(organ pernapasan pada manusia) masih terlalu sukar di pahami oleh siswa
sekolah dasar. Selain itu kurangnya optimalisasi guru dalam alokasi waktu yang
tersedia dan kurangnya ketegasan guru untuk menghadapi siswa yang sering
membuat gaduh. Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada
siklus II ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir
siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari sebelumnya
70,58% menjadi 87,5% ini berarti kebanyakan siswa telah mencapai indikator
keberhasilan maka penelitian di anggap berhasil.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis sejalan dengan hasil penelitian yang
sudah dikemukan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan dengan
penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis
Hands-on serta menunjukan bahwa penerapan penerapan pembelajaran
menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on dapat
meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN Sawah 2 Ciputat.
Aktivitas siswa yang terjadi selama penerapan pendekatan konstruktivisme
berbasis Hand – on, diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa. Lembar
aktivitas siswa ini ada 8 aspek pengamatan. Lembar observasi aktivitas siswa diisi
oleh guru kolabolator atau observer. Observer mengamati 8 aspek aktivitas siswa
dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Skor rata-rata lembar aktivitas
siswa pada siklus I sebesar 87,70% ada lima aspek yaitu. Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran dari guru yang ingin dicapai dengan baik, siswa termotivasi
pada pembelajaran berlangsung,siswa mengerjakan tugas LKS dengan baik sesuai
59
A. KESIMPULAN
B. IMPLIKASI
SARAN
60
Lampiran
A. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
B. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat-alat pernapasan manusia.
Peserta didik dapat m embuat pertanyaan tentang alat-alat pernapasan..
MATERI
Alat pernapasan manusia.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE: Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : Learning starts with a Question (memulai belajar dengan
sebuah pertanyaan)
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Lampiran
lagi.
d. Sebenarnya sebenarnya
bagaimana si bernapas
itu?
Alat-alatnya apa saja?
Apa hidung satu-satunya alat
pernapasan pada manusia?
Eksplorasi
Guru membagikan kartu - Pesertadidikberdiskusi
kosong beraneka bentukmembuatsatubuah
kepada setiap meja. pertanyaan.
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi membuat satu
buah pertanyaan dan
dituliskan pada kartu yang
dibagikan guru.
Guru meminta kartu-kartu - Peserta didik melaksanakan
itu ditempel di papan tulisinstruksigurudengan
Inti berdasarkan barisan. menempelkan kartu-kartu
pertanyaan berdasarkan
barisan.
Elaborasi
Guru menerangkan melalui - Peserta didik mencatat hal-
jawaban-jawabandarihal penting yang disampaikan
peserta didik dengan guru.
menambahkan penjelasan
yang lebih lengkap.
Guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan kepada peserta beberapa pertanyaan.
didik untuk bertanya.
Membuat 1
pertanyaan
tentangalat-
alat
pernapasan.
2. Perhatikan gambar
di atas. Buatlah
masing-masing 1
Lampiran
pertanyaan dan
berikan jawabannya
tentang organ
hidung, tenggorokan
dan paru-paru.
M. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
N. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
P. TUJUAN
Peserta didik dapat mengamati struktur organ pernapasan manusia.
Lampiran
MATERI
Fungsi organ pernapasan manusia.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : small group discotion (kelompok diskusi kecil), poster
session (pembahasan poster)
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
W. KEGIATAN PEMBELAJARAN
“Basmalah” bersama-sama.
pada kalian?
h. Kalau begitu, tuliskan alat-
alat pernapasan pada
manusia di buku tulis
kalian!
i. Kalau kalian sudah tahu
Lampiran
Eksplorasi
- Guru memberikan waktu 35 - Dalam satu kelompok peserta
menit kepada setiap didik ada yang menggambar
kelompok untuk organ pernapasan manusia
menggambar organ dan ada yang membuat kata
pernapasan manusia. Dan kunci apa saja yang akan
30 menit selanjutnya untuk dipresentasikan di depan
dipresentasikan oleh teman-teman.
beberapa kelompok. - Setiap kelompok yang
- Guru memberikan
kesempatan kepada setiap
pesertadidik dalam
Lampiran
mengaitkan kepada
kebesaran Allah SWT.
Tahukah Kamu?
menyerupai kerja
Konfirmasi
- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.
PENILAIAN INSTRUMEN
Mengamati Tes tertulis Eksperiment 3. Gambarlah strutur
struktur organ organ pernapasan 3
pernapasan manusia sebagus
manusia. mungkin.
4. Amatilah gambar
yang kamu buat.
5. Diskusikanlah
dengan teman
sekelompokmu apa
fungsi-fungsi dari
organ pernapsan
yang kamu ketahui
dengan
memanfaatkan
sumber yang ada
seperti buku dan
hasil temuan di
google dan buatlah
penjelasan singkat
tentang fungsi
organ pernapasan
pada manusia.
Mempresentasikan 6. Jelaskanlah di 2
struktur organ
depan teman-
pernapasan temanmu system
manusia. pernapasan pada
manusia beserta
Lampiran
fungsinya.
7. Berilah kesimpulan
dari presentasi
kelompokmu.
Y. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
Z. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui bahan-bahan yang dikeluarkan saat bernapas.
DD.MATERI
Peristiwa bernapas
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik
untuk duduk berdasarkan - Peserta didik berkupul dengan
kelompok yang telah teman sekelompoknya.
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
j. Kalian kalau bernapas
menghirup apa?dan - Peserta didik menjawab
mengeluarkan apa? pertanyaan-pertanyaan guru.
Eksplorasi
Mari kita buktikan
benarkah ada bahan yang
kita hirup dan ada juga
bahan yang kita keluarkan
saat bernapas itu terjadi.
- Guru membagikan LKS
sebagai tuntunan
eksperimen.
- Guru memberikan waktu 30 - Setiap kelompok menyiapkan
menit kepada setiap bahan percobaan dan mulai
Inti kelompok untuk melakukan melakukan percobaan.
percobaan, mengamati dan
Lampiran
Elaborasi
- Setelah semua kelompok
selesai mempresentasikan, - Peserta didik mendengarkan
guru menambahkan dan memahami penjelasan
penjelasan yang lebih yang disampaikan guru
lengkap dengan mengaitkan sambilmencatathal-hal
kepada kebesaran Allah penting yang harus dicatat.
SWT.
- Guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
Konfirmasi
- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta - Peserta didik membuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.
1. Sediakan kaca,
air, mangkuk
bening, kapur,
dan sedotan!
2. Ambillah kaca
dan bernapaslah
di depan kaca
tersebut!
terjadi!
4. Setelah itu,
kapur dalam
mangkuk bening!
5. Larutkan kapur
dalam mangkuk
dengan sedotan!
mangkuk dengan
sedotan!
7. Amati perubahan
yang terjadi.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
Lampiran
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui cara kerja paru-paru.
PP. MATERI
Organ paru-paru.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi, eksperimen.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru meminta peserta didik - Peserta didik berkumpul untuk duduk
berdasarkan dengan teman sekelompoknya.
kelompokyangtelah
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
a. Proses masuknya udara - Peserta didik menjawab pernapasan
ke dalam paru- pertanyaan-pertanyaan guru. paru disebut ?
Lampiran
Eksplorasi
Mari kita buktikan
bagaimanacara kerja
paru—paru saat bernapas..
- Guru membagikan LKS - Setiap kelompok menyiapkan
sebagai tuntunan bahan percobaan dan mulai
eksperimen. melakukan percobaan.
- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta - Peserta didik membuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.
A. Membuat
Model Paru-Paru
1. Sediakan botol
plastik, balon
karet, bolpoin
bekas, karet
gelang, pisau
gabus
2. Potonglah botol
plastik menjadi
dua bagian!
3. Potonglah bagian
ujung dan
pangkal bolpoin
plastik sehingga
terbentuk pipa
plastik!
4. Masukkan pipa
plastik tersebut
Lampiran
ke salah satu
Ikat dengan
karet gelang!
5. Masukkan pipa
plastik (hasil
langkah nomor 4)
ke sumbat botol!
6. Pasang sumbat
botol! Usahakan
tidak terjadi
kebocoran!
7. Potonglah balon
kedua (balon B)
pada bagian
bawahnya dan
pasang di bagian
bawah botol
plastik!
8. Sumbatlah
plastik saat
memasang balon
B! Ikat dengan
Lampiran
karet gelang!
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan gangguan alat pernapasan.
Lampiran
Peserta didik dapat Membuat poster mengenai cara menjaga kesehatan alat
pernapasan.
MATERI
Gangguan alat pernapasan.
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
Bahaya Merokok
Rokok mengandung 200
bahan berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama
pada rokok yaitu tar,
nikotin, dan karbon
monoksida.
Tar merupakan bahan yang
bersifat lengket dan
menempel pada paruparu.
Nikotin merupakan bahan
yang memengaruhi saraf
dan peredaran darah. Zat
ini dapat memicu
timbulnya kanker paru-
Lampiran
paru.
Karbon monoksida
merupakan zat yang
membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen.
Rokok memiliki efek
racun yang membuat
pengisap rokok
mengalami
14 kali risiko lebih besar
menderita kanker.
Eksplorasi
- Guru memberikan waktu 30 - Peserta didik mulai menggambar
menit kepada setiap peserta poster yang diinstruksikan guru.
didik untuk menuliskan apa
saja gangguan pada organ
pernapasan. Dan membuat
sebuah poster untuk menjaga
kesehatan organ pernapasan
Lampiran
pada manusia.
Elaborasi
Inti Setelah semua peserta didik
selesai,Gurumengocok - Peserta didik mendemostrasikan
undian sebanyak 10 nama. poster buatannya.
Siapa yang keluar dialah
yang mendemostrasikan
poster buatannya.
- Guru menambahkan
penjelasan yang lebih - Peserta didik mendengarkan
lengkap dengan mengaitkan dan memahami penjelasan
kepada kebesaran Allah yang disampaikan guru sambil
SWT. mencatat hal-hal penting yang
- Guru meminta peserta didik harus dicatat.
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
Konfirmasi
Gurumemberikan
kesempatan kepada peserta - Pesertadidikmembuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.
Penutup
untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan guru.
pelajaran.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengientifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.
LLL. TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat pencernaan manusia.
Lampiran
NNN.MATERI
Alat pencernaan manusia.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berkumpul untuk
duduk berdasarkan dengan teman sekelompoknya.
kelompok yang telah
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
f. Menurut kalian seberapa - Peserta didik menjawab
panjang si pertanyaan-pertanyaan guru.
saluranpencernaan kita?
Panjang Saluran
Pencernaan
Seluruh saluran
pencernaan menjadi
berlangsu
g. Terdiri apa saja saluran
pencernaan kita?
Eksplorasi
- Guru menampilkan gambar - Peserta didik
organ pencernaan manusia. memperehatikan gambar
yang ditampilkan guru.
Inti
manusia.
Guru meminta peserta didik
berkumpul dengan teman
sekelompoknya dan - Peserta didik berdiskusi
mengidentifikasikan fungsi sesuai kelompoknya masing-
alat pencernaan. masing.
Elaborasi
Guru mempersilahkan
perwakilan kelompok untuk
menuliskan hasil
laporannya..
Gurumenambahkan
penjelasan yang lebih
lengkap dengan mengaitkan
kepada kebesaran Allah
SWT. Peserta didik mendengarkan dan
Guru meminta peserta didik memahami penjelasan
mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru
yang disampaikan guru. sambil mencatat hal-hal
penting yang harus dicatat.
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.
bagaimana menjaga
kesehatan alat pencernaan.
- Guru memberikan hadiah
kepada 5 peserta didik yang
posternya bagus.
fungsi alat a. b.
pencernaan
manusia.
c. d.
e.
2. Berdasarkan gambar,
lakukan kegiatan
berikut!
alat pencernaan
sehingga
menggambarkan
proses pencernaan
akhir! Cocokkan
gambar system
pencernaan secara
utuh!
urutkan tadi!
c.Berilah catatan
mengenai fungsi
setiap alat
pencernaan tersebut!
3. Bersama teman-
temanmu, diskusikan
setiap alat
pencernaan
tersebut!
3. Buatlah kesimpulan
bacakan di depan
kelas!
TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan penyakit pada alat pencernaan manusia.
Peserta didik dapat menjelaskan penyakit pada alat pencernaan manusia.
MATERI
Penyakit pada alat pencernaan manusia.
Lampiran
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Lampiran
Eksplorasi
- Guru meminta kepada - Peserta didik
setiap kelompok untuk memperehatikan gambar
mempresentasikan yang ditampilkan guru.
laporannya di depan teman-
teman secara bergantian.
- Guru juga menginstruksikan
kepada semua peserta didik
untuk mencatat hal-hal
penting yang disampaikan
kelompok lain dan masing-
Inti masing kelompok diberi
kesempatan untuk
mengajukan 1 buah - Peserta didik menuliskan alat
Lampiran
Elaborasi
- Guru menambahkan - Peserta didik berdiskusi
penjelasan yang lebih sesuai kelompoknya masing-
lengkap dengan mengaitkan masing.
kepada kebesaran Allah
SWT dari jawaban yang - Peserta didik mendengarkan
diberikan kelompok yang dan memahami penjelasan
sedang mempresentasikan. yang disampaikan guru
- Guru meminta peserta didik sambil mencatat hal-hal
mencatat hal-hal penting penting yang harus dicatat.
yang disampaikan guru.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.
TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan jenis makanan bergizi.
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi makanan bergizi bagi tubuh.
MATERI
Hubungan makanan dengan kesehatan.
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : information search (pencarian informasi), jigsaw learning
(belajar jigsaw) .
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
Lampiran
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru menunjukkan gambar
makanan bergizi pada peserta
didik.
- Guru memberikan apersepsi:
anak
sekali?
m. Menurutmu apakah
tubuh?
Siapakah aku? Aku seperti
angin. Aku sangat
dibutuhkan oleh manusia
setiap saat. Jika tidak ada
aku manusia dan makhluk
hidup lainnya akan mati.
- Setelah terjawab, guru
menambahkan penjelasan:
Manusia memerlukan
kehidupan.
cukup.
Makanan bergizi
dan air.
Eksplorasi
Lampiran
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 10
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)
TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui zat-zat yang berguna di dalam tubuh pada
makanan yang kita makan.
MATERI
Lampiran
Komposisi makanan
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi.
STRATEGI : information search (pencarian informasi),
Konfirmasi
Gurumemberikan
pertanyaan-pertanyaan- Pesertadidikmenjawab
singkat. pertanyaan-pertanyaan guru.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.
Lampiran
TUJUAN
6. Peserta didik dapat mengetahui lemak yang terkandung di dalam makanan.
JJJJJ.MATERI
Kandungan Lemak
SUMBER BELAJAR
Lampiran
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Konfirmasi
Gurumemberikan
kesempatan bertanya. - Peserta didik membuat
pertanyaan..
Makanan
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Lampiran
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.
TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui apakah makanan yang mereka bawa sudah
tergolong sehat atau belum.
Peserta didik dapat mengetahui cara mengolah makanan yang baik.
VVVVV. MATERI
Menu makanan sehat.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Lampiran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
a. Pernahkah kamu
mendengar tentang
seseorang yang
mengalami kegemukan?
b. Mengapa hal itu bisa
terjadi?
c. Apabila kita terlalu
banyak makan?
Terutama makanan
yang mengandung lemak,
makanan tersebut akan
disimpan di dalam tubuh
sehingga membuat tubuh
menjadi gemuk.
Kegemukan dapat
menimbulkan berbagai
penyakit di dalam tubuh.
Itulah sebabnya makanan
yang kita makan tidak asal
mengandung gizi saja,
tetapi juga harus seimbang
dengan kebutuhan tubuh.
Makanan sehat yang
baik bagi kesehatan adalah
makanan bergizi dan
seimbang. Menu makanan
empat sehat lima
sempurna merupakan menu
makanan bergizi seimbang.
Menu makanan ini terdiri
dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, dan buah-
buahan.
Eksplorasi - Peserta didik melakukan
- Guru membagikan LKS dan pengamatan dan mengerjakan
menginstruksikan agar LKS.
peserta didik mengamati
Lampiran
Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan bertanya atau pertanyaan atau menjawab
memberikan pertanyaan. pertanyaan.
mengucapkan salam.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat peredaran darah manusia.
Menjelaskan fungsi alat peredaran darah manusia.
MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Lampiran
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi.
STRATEGI : Action Learning
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan bertanya atau
memberikan pertanyaan.
- Peserta didik membuat
pertanyaan atau menjawab
pertanyaan.
Lampiran
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.
TUJUAN
Peserta didik dapat melakukan percobaan cara kerja jantung melalui model.
TTTTTT. MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : Action Learning
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Lampiran
pemiliknya.
jantung?
yangberani
Lampiran
menjawabnya.
Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamelakukan percobaan sesuai
kelompok yang telah prosedur yang telah
ditentukan. ditentukan.
Elaborasi
- Guru membagikan LKS - Peserta didik mengumpulkan
untuk dikerjakan. hasil pengamatannya(LKS).
- Guru menambahkan hal-hal - Peserta didik mendengarkan
penting yang harus dan memahami penjelasan
disampaikan. dari temannya.
Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan bertanya atau pertanyaan atau menjawab
memberikan pertanyaan. pertanyaan.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
CCCCCCC. TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan gangguan alat peredaran darah.
Peserta didik dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan alat peredaran darah
MATERI
Lampiran
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : information searsh
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
menyerang alat
peredaran darah?
Bagaimana cara
mengobatinya?
Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamulai berdiskusi.
kelompok yang telah
ditentukan.
Memberikan waktu 35 menit
pada masing-masing
kelompokuntuk
mendiskusikantemuan-
temuanmerekadari
Inti beberapa sumber tentang
cara gangguan alat
peredaran darah.
- Guru
mengintruksikan
setiap kelompok untuk
membuat sebuah kliping
tentang gangguan aat
peredaran darah, yang
terdiri dari:
Lampiran
1. Penyakit yang
menyerang alat
peredaran darah,
2. Akibat yang
ditimbulkannya,
3. Cara mengobatinya, - Peserta didik segera
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan bertanya atau
memberikan pertanyaan.
Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan
didik untuk menyimpulkanpelajaran dengan bantuan
Penutup pelajaran. guru.
- Guru memberi
pengumuman tugas untuk - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
Lampiran
Tuliskan informasi
yang kamu peroleh
dalam tabel seperti
berikut!.
STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.
OOOOOOO. TUJUAN
Peserta didik dapat melakukan percobaan cara kerja jantung melalui model.
Lampiran
QQQQQQQ.MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on
SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
Lampiran
pemiliknya.
Lampiran
jantung?
Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamelakukan percobaan sesuai
kelompok yang telah prosedur yang telah
ditentukan. ditentukan.
- Guru memberikan prosedur
percobaan kepada setiap
kelompok.
- Guru memberikan waktu 35
menit untuk melakukan
Inti percobaan dengan
bimbingan guru.
Elaborasi
- Guru membagikan LKS - Peserta didik mengumpulkan
untuk dikerjakan. hasil pengamatannya(LKS).
- Guru menambahkan hal-hal - Peserta didik mendengarkan
penting yang harus dan memahami penjelasan
disampaikan. dari temannya.
Konfirmasi
- Guru - Peserta didik membuat
memberikan
Lampiran
- Guru memberi
pengumuman tugas untuk - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
mencari tahu dari surat
kabar, majalah, internet dll
tentang gangguan alat
peredaran darah.
Nama : ………………………......
Kelas : VA
LKS 1
1.
Sebutkan alat-alat
pernapasan manusia?
Jawaban:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Jawaban: …………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Perhatikan gambar di bawah ini.
…………………………………………………………………...
Buatlah masing-masing 1
……………………………………………………………… pertanyaan dan berikan
……………………………………………….............. jawabannya tentang organ hidung,
…………………………………………………………..
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
Lampiran
…………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….....
LKS 2
FUNGSI ALAT PERNAPASAN MANUSIA
2.
3.
Presentasikanlah di depan
teman-temanmu! 4.
Kumpulkan ringkasan
penjelasan
kelompokmu!
Lampiran
Nama : ……………………….....
selesai Kelas : VA
LKS 3
Bahan-bahan
yang dikeluarkan saat berbapas.
Hipotesis
Cara Kerja
Sediakan kaca, air, mangkuk bening, kapur, dan sedotan!
Diskusi
Diskusikanlah dengan temanmu!
Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!
LKS 4
Lampiran
Menggunakan Model
Hipotesis
Cara Kerja
1. Sediakan botol plastik, balon karet, bolpoin bekas, karet gelang,
kebocoran!
Diskusi
Diskusikanlah dengan temanmu!
Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!
LKS 5
Membuat POSTER
Alat
Pernapasan.
1. Persiapan
cm c. peralatan tulis