Anda di halaman 1dari 211

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN IPA KELAS V

Sripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru MI/SD (S. Pd. I)

Oleh :
Ida Safari
NIM: 108018300028

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ABSTRAK

Ida Safari, NIM 108018300028, Dengan Judul : Penerapan Pendekatan


Konstruktivisme Berbasis-hands on Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V (PTK di Kelas V SD Negeri Sawah II Ciputat
Kota Tangerang Selatan)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Sawah II Ciputat Kota Tangerang
Selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan pretasi belajar siswa pada materi tentang organ pernapasan manusia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.Instrumen penelitian yang digunakan adalah fre-
test dan post-tes, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, dokumentasi, dan tes
tertulis.
Hasil peneliti mengungkapkan bahwa Penerapan Pendekatan Konstruktivisme
Berbasis Hands-on Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Sawah II Ciputat Kota Tangerang Selatan. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme
Berbasis Hands-on pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah
dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di kelas V tentang
materi organ pernapasan pada manusia, pada siklus 1 diperoleh rata-rata nilai siswa
79,93 dari 33 siswa yang mengikuti tes akhir siklus 1 dan ada 8 orang siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Kemudian hasil tes akhir siklus II diperoleh
rata-rata nilai tes akhir sebesar 84,56 dari 36 siswa dan 4 siswa mendapat nilai
dibawah KKM.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Pendekatan Konstruktivisme

i
ABSTRACT

Ida Safari, NIM 108018300028, With Title: Application of Constructivism-Based


Approach hands on To Improve Learning Outcomes At Subjects Science Class V
(PTK in Class V SD Negeri Sawah II Ciputat South Tangerang City) This research
was motivated by the low student achievement in science subjects in the fifth grade
students of SD Negeri Sawah II Ciputat South Tangerang City. The aim of this
research was to determine the interpretation of the increase in student learning
material on human respiratory organs. The method used in this research is the
Classroom Action Research (PTK) is conducted in two cycles through four stages:
planning, implementation, observation and refleksi.Instrumen research is fre-test and
post-test, and the student activity observation sheet teachers, documentation, and a
written test.
The results revealed that the researchers Constructivist Approach Based Application
Hands-on Can Improve Student Achievement Class V SD Negeri Sawah II Ciputat
South Tangerang City. Application of Constructivism-Based Approach Hands-on at
all stages and steps have been implemented with good learning. It can be seen from
the results of research in the fifth grade of material on human respiratory organs, in
cycle 1 gained an average value of 79.93 students from 33 students who took the tests
end of the cycle 1 and No 8 students who score below 70 KKM . Then the end of the
second cycle test results obtained by the average value of the final test of 84.56 of 36
students and 4 students scored below the KKM.

Keyword: Learning Results, Approach Constructivism

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat tiada
terhingga dan berkat nikmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga senanttiasa terlimpah kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tuntunan dan pedoman serta suri tauladan
yang baik kita contoh.
Skripsi merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh di
Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah jakarta sebagai salah satu syarat
kelulusan sebagai S1. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di SD
Negeri Sawah II Ciputat. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
hambatan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan
penngetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat motivasi dan bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat terselesaikan denga n baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan moril
maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada:
࿿࿿࿿_犔欅࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿`검❱࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿a᱊࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࣬ b봖ᥘ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
c翤乤࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿d뢄ซ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ e盰噙࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿f⮌搡࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿g匌尗
ᷰ ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿j筼⡧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿k韀㞍࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿h╦ᦥ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ i㍚

l䙼ᶑ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿m㊺ㅠ࿿࿿࿿࿿࿿࿿84q뱦ǝ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿r Prof. Dr. Ahmad Thib


Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
࿿࿿࿿_犔欅࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿`검❱࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿a᱊࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࣬ b봖ᥘ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
c翤乤࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿d뢄ซ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ e盰噙࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿f⮌搡࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿g匌尗
ᷰ ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿j筼⡧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿k韀㞍࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿h╦ᦥ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ i㍚

l䙼ᶑ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿m㊺ㅠ࿿࿿࿿࿿࿿࿿85q뱦ǝ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿r Dr. Khalimi, M.Ag.


Ketua Program Studi PGMI yang telah memberikan ijin atas penyususnan
skripsi dan memberikan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
࿿࿿࿿_犔欅࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿`검❱࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿a᱊࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࣬ b봖ᥘ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
c翤乤࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿d뢄ซ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ e盰噙࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿f⮌搡࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿g匌尗
ᷰ ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿j筼⡧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿k韀㞍࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿h╦ᦥ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ i㍚

l䙼ᶑ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿m㊺ㅠ࿿࿿࿿࿿࿿࿿86q뱦ǝ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿r Djunaidatul
Munawaroh. Dra.M. Penasehat Akademik yang telah memberikan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
࿿࿿࿿_犔欅࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿`검❱࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿a᱊࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࣬ b봖ᥘ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
c翤乤࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿d뢄ซ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ e盰噙࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿f⮌搡࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿g匌尗
ᷰ ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿j筼⡧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿k韀㞍࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿h╦ᦥ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ i㍚

l䙼ᶑ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿m㊺ㅠ࿿࿿࿿࿿࿿࿿87q뱦ǝ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿r Dra. Eni Rosda


Syarbaini, M. Psi. Dosen Pembimbing yang dengan tulus iklas penuh
kesabaran dan perhatian membimbing serta mengarahkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
࿿࿿࿿_犔欅࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿`검❱࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿a᱊࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࣬ b봖ᥘ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
c翤乤࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿d뢄ซ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ e盰噙࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿f⮌搡࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿g匌尗
ᷰ ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿j筼⡧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿k韀㞍࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿h╦ᦥ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿ i㍚

l䙼ᶑ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿m㊺ㅠ࿿࿿࿿࿿࿿࿿88q뱦ǝ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿r Seluruh Tenaga


Pengajar pada prodi PGMI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii
0 Hada M. Pd. Kepala Sekolah SD Negeri Sawah II Ciputat beserta dewan guru
dan staf yang telah memberikan ijin dan bantuannya ketika penulis
mengadakan penelitian.
1 Heri Susanto, S. Pd. Guru Pamong di SD Negeri II Sawah Ciputat yang telah
memberikan motivasi dan bantuan yang sangat besar kepada penulis.
2 Kedua orang tua Penulis Ibu Maiyah dan Bapak Unden serta kakak-kakak
(Bang’Mamung, Ka’Mini, Ka’Iin, Ka’Marnih) tercinta atas kesabaran,
motivasi dan doanya serta kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
3 Anak tercinta Annisa Bunga Zakiyah yang selalu menjadi penyemangat.
4 Rekan-rekan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah anggakatan 2008 kelas B,
Aida, Juju, Tasya, Eka, Fitri, Pupun, Mala, Reni, Dewi, Isna, Indah, Illah,
Tika, Ria, Fera, Feby, Lina, Sahid, Angga dan yang lainnya ()yang telah
menemani penulis dalam menjalani hari-hari selama perkuliahan.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan penyusunan skripsi ini. Dan atas semua bantuannya
mudah-mudahan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya, dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya dalam perkembangan bidang pendidikan IPA.

Jakarta, Maret 2016


Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK............................................................................................................................i
ABSTRAC............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................4
C. Pembatasan Masalah..............................................................................4
D. Perumusan Masalah................................................................................4
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
F. Kegunaan dan Hasil Penelitian...........................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL


INTERVENSI TINDAKAN
A. Pembelajaran IPA .....................................................................6
1. Hakikat Pembelajaran IPA ...................................................6
B. Hasil Belajar .............................................................................9
1 .Pengertian Hasil Belajar ......................................................9
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belaja ................10
C. Pembelajaran Konstruktivisme .................................................13
1. Model Pembelajaran Konstruktivisme ................................... 13
2. Karakteristik Pembelajaran Konstruktivisme ........................18

v
3. Pendekatan Konstruktivisme .................................................. 21
a. Pandangan Konstruktivisme dalam Pembelajaran ............21
b. Tahap-tahap Pembelajaran Konstruktivisme .....................22
c. Konstruktivisme Berbasis Hands-on Sebagai Model
pembelajaran IPA di MI ...................................................23
D. Penelitian Yang Relevan ..........................................................27
E. Hipotesis Tindakan ...................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitiaan .................................................21


B. Metode Penelitian dan Rancanagan Siklus Penelitian.............. 21
1. Metode penelitian ..............................................................21
2. Rencana Siklus Penelitian .................................................22
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................32
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian .............................. 32
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................32
1. Tahap Pendahuluan .............................................................. 33
2. Siklus I ................................................................................. 33
3. Siklus II ................................................................................ 35
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang diharapkan ............................36
G. Data dan sumber Data ..............................................................37
H. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................37
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................38
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .......................................40
K. Analisi Data dan Interprestasi Data ..........................................41
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................41
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..........................................................................42


1. Penelitian Pendahuluan ........................................................ 42
2. Pelaksanaan Siklus 1 ............................................................ 42
3. Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 50

vi
B. Analisis Data 56
1. Analisis Hasil Belajar Siswa 57
2. Analisis Hasil Observasi Guru 57
C. Pembahasan 57

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 60
B. Implikasi 60
C. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................61
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 1 Hasil Observasi Guru Siklus I.........................................................................46


Tabel 2 Hasil Observasi Siswa Siklus I.......................................................................47
Tabel 3 Nilai Pre Test Siklus 1.......................................................................................49
Tabel 4 Nilai Pre Test Siklus 1.......................................................................................49
Tabel 5 Hambatan dan Perbaikan Siklus I..................................................................51
Tabel 6 Hasil Observasi Guru Siklus II.......................................................................54
Tabel 7 Hasil Observasi Siswa Siklus II......................................................................55
Tabel 8 Nilai Pre Test Siklus II......................................................................................56
Tabel 9.Nilai Post Test Siklus II....................................................................................57

viii
2

kurikulum dalam proses pendidikan, dimana kurikulum sebagai rancangan dan


pendekatan sebagai proses.
Disetiap sekolah, proses pembelajaran tersebut meliputi berbagai bidang
ilmu pengetahuan diantaranya ilmu-ilmu science, sosial dan bahasa. Ada sebuah
bidang keilmuan yang menjadi bagian penting dalam kehidupan, yaitu ilmu
pengetahuan alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pelajaran
yang dipelajari sebelum Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi, hal ini
menunjukkan betapa pentingnya IPA dalam kehidupan. Ilmu Pengetahuan Alam
itu sendiri dapat diterapkan dari hal yang paling sederhana seperti mengenal
makhluk hidup dan proses kehidupannya sampai kepada hal yang bersifat
kompleks seperti alam semesta (tata surya). Mengingat betapa pentingnya ilmu
ini, maka sudah seharusnya para peserta didik dapat menguasai bidang ini dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
1
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai bagian dari pendidikan, umumnya
memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan khususnya
didalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yaitu manusia yang mampu
berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat
yang disebabkan oleh dampak perkembangan sains.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan wahana untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Selain itu Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) juga berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam
secara sistematis sehingga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya
penguasaan dari kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep
atau prinsip-prinsip saja, melainkan merupakan suatu proses penemuan yang
dapat memperdalam pemahaman peserta didik pada materi yang dipelajari.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hendaknya menjadi wahana bagi

0 . Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 30


3

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Agar hal tersebut tercapai, maka perlu
model pembelajaran tertentu yang didalamnya ada pengaitan yang kuat dengan
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari peseta didik.

Permasalahan ini juga terjadi pada siswa di SD Negeri Sawah II khususnya


pada kelas V-A. Dari hasil wawancara dengan siswa, didapat informasi bahwa
sebanyak 25 (62,5%) siswa dari 40 siswa kurang menyukai pelajaran IPA.
Sebagian besar dari mereka beralasan bahwa pelajaran IPA membosankan. Selain
itu IPA sering membuat mereka merasa ngantuk jika tugas yang diberikan guru
adalah merangkum dan mengerjakan latihan yang ada di buku panduan ataupun
LKS. Dan dari observasi yang dilakukan, prestasi siswa pada pelajaran IPA masih
tergolong sangat rendah. Pada hasil ulangan harian yang diperoleh pada Bab
Fungsi Organ Pernapasan Manusia, terdapat 29 siswa yang harus diberikan
remedial karena belum memenuhi standar Kriteria ketuntasan Minimum (KKM)
yang ditetapkan guru yaitu sebesar 70.

Mengoptimalkan siswa SD dalam melaksanakan aktifitas belajarnya agar


mereka dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, siswa tidak hanya menerima
2
atau mengahafal secara verbalisme, namun harus melalui pengalaman langsung.
Hal ini terbukti dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Lily Mufaizah
Jurusan Pendidikan Biologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program S1 yang
berjudul “Penggunaan Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Hands-on dalam
Upaya meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Metabolisme Sel” Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelajaran Biologi dengan menggunakan
pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-on dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk


melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme
Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA”.

0 . Sukiniarti, Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA di


Kelas Awal Sekolah Dasar, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15., No. 2., maret
2009, h. 374.
4

B. Identifikasi Area dan Fokus penelitian


Bersadarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
0 Siswa kurang menyukai pelajaran IPA.
1 Siswa menganggap bahwa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang
membosankan.
2 Siswa sering merasa mengantuk dalam belajar IPA.
3 Guru IPA belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik..
4 Guru IPA belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif.

C. Pembatasan fokus Penelitian


Mengingat luasnya ruang lingkup diatas, agar pembahasan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan, maka penulis membatasi masalah dalam
penelitian ini, yaitu Penggunaan pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
0 Materi pelajaran IPA pada penelitian ini meliputi Fungsi Organ Pernapasan
hewan, Fungsi Organ Pencernaan Manusia, Fungsi Organ Peredaran Darah
Manusia, dan Gangguan Pada Fungsi Organ Peredaran Darah Manusia.
1 Aspek yang diukur adalah aspek kognitif, yaitu hasil belajar siswa. Sedangkan
keterampilan proses sains diungkap melalui performance assessment.
2 Keterampilan Proses Sains yang diukur meliputi: menggunakan alat dan bahan,
melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi),
mengkomunikasikan, berdiskusi dan kerjasama.

D. Perumusan Masalah Penelitian


Dari uraian di atas dan dikaitkan dengan latar belakang masalah, maka
masalah yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut “Apakah Penggunaan
Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Hands-on dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa?
5

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
0 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil
belajar IPA.
1 Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui pembelajaran
konstruktivisme.
2 Untuk mengetahui apakah pembelajaran konstruktivisme berbasis
hands-on ini cocok untuk diterapkan pada materi system organ
pernapasan pada manusia, system organ pencernaan pada manusia dan
system organ peredaran darah pada manusia.

0 Kegunaan Hasil Penelitian.


0 Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada siswa
dimana mereka dapat terlibat langsung dalam memahami pelajaran dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam belajar IPA sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik.
1 Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan guru untuk menerapkan pendekatan
konstruktivisme dalam belajar IPA serta dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN

A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


1. Hakikat Pembelajaran IPA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang alam. Namun
dalam kehidupan masyarakat modern, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dipandang sebagai ilmu kecakapan hidup. Ilmu tersebut dianggap
dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Sedangkan secara etimologi, Fisher menyatakan kata sains
brasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang arti secara sederhana
adalah pengetahuan (knowledge). Kata sains mungkin juga berasal dari
bahasa Jerman, yaitu wissenchaft yang artinya sistematis, engetahuan
yang terorganisasi. Sains diartikan sebagai pengetahuan yang secara
sistematis tersusun (assembled) danbersama-sama dalam suatu urutan
terorganisal yang kita lihat, dengar, raba,si. Misalnya, pengetahuan
1
tentang fisika, biologi dan kimia.
Menurut pandangan Chalmer menyatakan sains atau Ilmu
Pengetahuan Alam didasari oleh hal-hal lain. Pendapat atau pemikiran
imajinatif tidak dapat dikatakan sebagai sains. Sains bersifat objektif
dan dapat dibuktikan. Dapat dikatakan batasan ini lebih menekankan
kepada cara memperoleh sains, yaitu melalui observasi. Sains sebagai
2
kumulan konsep atau prinsip tidak secara jelas dikemukakan.

0 . I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk
Guru SD, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009), h. 14
1 . ibid., h. 16

6
7

Selanjutnya menurut Fisher menyatakan batasan sains, adalah


body of knowledge obtained by methods based uon observation. Suatu
batang tubuh penngetahuan yang diperoleh melalui suatu metode yang
berdasarkan observasi. Cambebell dalam Fisher menyatakan sains
sesuatu yang memiliki dua bentuk, yaitu (1) sains sebagai batang tubuh
ilmu pengetahuan yang berguna, pengetahuan praktis, metode
memperolehnya dan (2) sains sebagai hal yang murni aktifitas
intelektual. Dan menurut Bube dalam Fisher menyatakan sains sebagai
bahan pengetahuan tentang alam yang diperoleh melalui interaksi antar
3
akal dengan dunia.
Dediknas tahun 2006 menyatakan bahwa hakikat VA meliputi
4
emat unsur uatama, yaitu:
0 Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah
baru yang daat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA
bersifat open ended.
1 Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah meliuti
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.
2 Produk: berupa fakta, teori, prinsip dan hukum.
3 Aplikasi: penerapan ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa sains atau Ilmu pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan
yang berisi konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui
proses kreatif yang sistematis menekankan pada pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu

0 I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk
Guru SD, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009), h. 18
1 .Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h.
0
8

memahami alas sekitar melalui proses “mencari tahu dan berbuat”


karena hal ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam melalui keterampilan proses sains
yaitu, melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan (interpretasi),
mengelomokkan (klasifikasi), prediksi, mengajukan pertanyaan,
menghipotesis, merencanakan percobaa, menggunakan alat dan bahan,
menerapkan konsep, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA


Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
0 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
1 Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas.
2 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
3 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya

0 Tujuan Pembelajaran IPA.


Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
0 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-
Nya
1 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
9

0 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran


tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
1 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
2 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
3 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
4 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

0 Hasil Belajar
0 Pengertian Hasil Belajar
Dikalangan psikolog terdapat keragaman cara dalam menjelaskan
makna tentang belajar. Salah satu definisi yang disepakati bersama adalah
bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku atau pribadi
5
berdasarkan praktik atau pengalaman.
Selain itu, belajar sering didefinisikan sebagai perubahan secara
berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari
6
pengalaman-pengalaman.
Sementara itu, menurut pendapat tradisional belajar adalah menambah
dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, disini yang dipentingkan adalah
pendidikan intelektual, lain lagi dengan pendapat para ahli pendidikan
modern yang merumuskan perbuatan belajar sebagai brikut:
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru
7
berkat pengalaman dan latihan.

0 . Akyas Azhari, Psikologi Umum Dan Perkembangan. (Jakarta: PT Mizan


Publika, 2004) cet. Ke-1 h. 122.
1 . Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspekrif Islam,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 205.
2 . Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar ...., h. 207.
10

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan


latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar,
menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan
8
tanggung jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan. Sedangkan
menurut Morgan, dalam buku Introduction of Psychology yang dikutip dari
Shaleh mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau
pengalaman.”
Menurut Hilgard dan Brower yang dikutip fathurrohman
mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
9
kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses yang secara umum menetap, ada kemampuan
beraksi dan diperkuat dengan praktik dan latihan-latihan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang
menentukan terjadi atau tidak terjadinya belajar. Untuk menjalani proses itu
siswa menghadapi masalah-maslah. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
10
belajar, yaitu:

23 . Syaiful B Djamarah, Strategi Belajar mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.


11.
24 . Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi belajar Mengajar,
(Surabaya: PT. Refika Aditama, 2007), h. 24..
10
. Dimyati, Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, (jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 238.
11

23 Faktor internal, yaitu kendala yang dialami siswa yang bersumber dari diri
sendiri seperti:
23 Sikap terhadap belajar
Merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang
membawa diri sesuai dengan penilaiannya.adanya penilaian tentang
sesuatu akan menentukan terjadinya sikap menerima, menolak atau
mengabaikan kesempatan belajar itu.
24 Motivasi belajar
Merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
Lemah atau kuatnya motivasi belajar sangat mempengaruhi hasil
belajar oleh karena itu motivasi belajar harus dijaga agar hasil
pencapaiannya sesuai yang diinginkan.
24 Konsentrasi belajar
Merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Untuk
memperkuat proses pemerhatian pada saat belajar guru harus
merancang metode dan trategi yang menyenangkan sehingga siswa
tidak merasa terbebani selama proses pembelajaran berlangsung.
25 Mengelola bahan belajar
Merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara
perolehannya agar menjadi bermakna bagi siswa.
26 Menyimpan perolehan hasil belajar
Merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan
pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam
jangka waktu yang panjang dan pendek.
27 Menggali hasil belajar yang tersimpan
Merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima dengan cara
memperkuat pesan yang telah diterima dengan cara mempelajarainya
kembali.
28 Kemampuan berprestasi dan unjuk hasil belajar
Merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa
membuktikan keberhasilan belajar.
12

5888 Rasa percaya diri


Rasa percaya diri ini timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak
dan berhasil dengan adanya pengakuan dari lingkungan.
5889 Intelegensi dan keberhasilan belajar
Merupakan suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk
dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan
lingkungann secara efisien.
5890 Kebiasaan belajar
Merupakan dalam kegiatan sehari-hari ditemukannya kebiasaan belajar
yang kurang baik.
5891 Cita-cita
Merupaka wujud dari eksplorasi dan emansipasi diri yang harus
dijadikan motivasi sejak dini.

23 Faktor eksternal
Proses belajar didorong oleh motivsi intrinsik siswa. Disamping itu proses
belajar juga dapat terjadi atau menjadi tambah kuat bila didorong oleh
lingkungan sekolah, seperti:
23 Guru sebagai pembina siswa belajar
24 Prasarana dan sarana pembelajaran
25 Kebijakan penilaian
26 Lingkungan sosial siswa di sekolah.
27 Kurukulum sekolah

24 Pengukuran Hasil Belajar


Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan dan
siswa bertindak belajarmaka. Untuk melihat hasil apa yang dicapai maka
dibuatlah pengukuran hasil belajar melalui beberapa lankah yaitu:
23 Pengamatan, yaitu guru melakukan pengamatan terhadap siswa seperti
(1) menyusun rencana pengamatan, (2) memilih sapa yang diamati, (3)
menentukan berapa lama berlangsungnya pengamatan, (4) menentukan
13

hal-hal apa saja yang diamati, (5) mencatat hal-hal yang diamati, (6)
menafsirkan hasil pengamatan.
23 Analisis Hasil belajar
Hasil belajar tiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil
belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam bentuk
lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian, karya atau benda.
Semua itu merupakan barang yang berharga yang akan dianalisis oleh
guru.
24 Tes hasil belajar
Merupaka alat yang digunakan untuk membelajarkan siswa guna
mengetahui hasil dari prises pembelajaran yang telah berlangsung.
Adapun tes yang dgunakan tergolong menjadi dua, yaitu lisan dan
tulisan.
Pembalajaran yang menimbulkan interaksi belajar mengajar antara
guru dan siswa mendorong perilaku belajar siswa. Siswa merupakan kunci
terjadinya proses belajar dan ketercapaian sasaran belajar. Bagi siswa
dalam kegiatan tersebut ada tiga tahap yang dilalui yaitu, tahap sebelum
belajar, tahap selama proses pembelajaran, dan tahap sesuadah kegiatan
belajar. Dimana sesudah tahap-tahap tersebut diharapkan memiliki hasil
belajar yang lebih baik.

C. Pembelajaran Konstruktivisme
1. Model Pembelajaran Konstruktivisme
Landasan filosofi kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar
tidak hanya sekedar menghafal. Peserta didik harus mengkonstruksikan pen
menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan
keterampilan yang dapat getahuan dibenak mereka sendiri. Pengetahuan tidak
dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi
mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
14

Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan belajar yang


menyatakan bahwa siswa akan belajar dengan lebih baik ika secara aktif
11
membangun (construct) sendiri pengetahuan dan pemahamnnya.
Dalam hal ini siswa belajar dengan mengembangkan pengetahuan awal yang
sudah terlebih dahulu dimilikinya. Dengan bermodalkan pengetahuan awal ini,
siswa mencoba membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya
didasarkan pada informasi-inormasi baru yang diterimanya baik dari
lingkungan maupun dari orang-orang yang berada disekitarnya.
Para pakar konstruktivisme (constructivist) yakin bahwa pengetahuan
itu tidak mutlak, melaikan dibangun oleh pembelajar berdasarkan pengetahuan
12
awal yang dimilikinya dan pandangannya terhadap dunia disekitarnya. Para
pakar konstruktivisme juga mengemukakan bagaimana pengetahuan dapat
disusun sehingga dipelajari, yaitu dengan cara para pembelajar sendiri yang
harus aktif sehingga pembelajar dapat memilih dan menginterprestasikan
informasi yang diperolehnya dari lingkungan di sekitar dirinya.
Konstruktivisme menjelaskan bahwa pemahaman bisa didapat dari
interaksi seseorang dengan lingkungannya, konflik kognitif dan mendorong
seseorang untuk belajar, dan pengetahuan dapat terbentuk ketika siswa
menegosiasikan situasi social dan mengevaluasi pemahaman individualnya.
terdapat banyak teori yang menjelaskan konstruktivisme. Teori-teori tersebut
menjelaskan bagaimana sebuah pengetahuan dan pemahaman terbentuk pada
diri seseorang. Dua diantaranya adalah teori konstruktivisme kognitif yang
dikemukakan oleh Jean Piaget dan konstruktivisme social yang dijelaskan oleh
Lev Vygotsky.
Pandangan filsafat konstruktivisme tentang hakikat pengetahuan
mempengaruhi konsep tentang proses belajar, bahwa belajar bukanlah sekedar
13
menghafal, tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.

23 . John W Santrock, Education Psychology, 2nd Edition, (New York: McGraw Hill
Companies Inc.,2004), hal.29
24 . Maggi Savin-Baden dan Claire Howell Major, Foundation of Problem-Based Learning,
(London: SRHE, tt) hal.29
25 . Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal.255, cet-9
15

Melalui landasan filosofi konstruktivisme kontekstual (Contextual


Teaching and Learning) di “promosikan” menjadi alternative stratei belajar
yang baru. Melalui konstekstual (Contextual Teaching and Learning) siswa
14
diharapkan belajar “mengalami”, bukan “menghafal”.
Pandangan filsafat konstruktivisme menekankan pembelajaran lebih
mengkonstruksi persepsi-persepsi pengalaman mereka. Pengetahuan individu
menjadi sebuah fungsi dari pengalaman struktur mental, dan keyakinan-
keyakinan seseorang sebelumnya yang digunakan untuk menafsirkan objek dan
15
peristiwa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student center dari pada
teacher center. Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus
menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain,
dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan
demikian, diharapkan peserta didik dapat mengalami proses pencarian
pengetahuan bukan menghafal konsep yang di ajarkan.
Teori konstruktivisme kognitif ini tidak terlepas dengan teori Piaget
tentang teori perkembangan kognitif. Dalam penjelasannya mengenai
bagaimana pengetahuan terbentuk pada diri seseorang selalu dikaitkan dengan
perkembangan kognitifnya. Piaget menyatakan bahwa pembelajaran akan
berjalan dengan sukses jika sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Oleh
karena itu, konstruktivisme ini disebut dengan konstruktivisme kognitif.
Prinsip yang paling umum dan paling esensial dari konstruktivisme
adalah siswa memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah bukan dari
bangku sekolah. Siswa mengenal rasa gula manis, bulan dan bintang akan
terlihat pada malam hari, serta dapat menyebutkan bilangan bukan dari bangku
sekolah melainkan dari luar sekolah sebagai hasil interaksinya dengan
lingkungannya atau lingkungan sosialnya. Pembelajaran konstrutivisme
bermula dari teori perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar
sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation) yang dilakukan seseorang
dalam mengatasi konflik kognitif. Kognitif timbul pada saat terjadi

5888 . Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal. 163
15
. Elaine B Johnson, Contextual Teaching Learning (CTL), (Bandung: Mizan Learning Center,
2009), hal. 45-48
16

ketidakseimbangan antara informasi yang diterima siswa dengan struktur


kognitif yang dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal
untuk mencapai keselarasan yang dilakukan melalui dua fungsi yakni
16
organisasi dan adaptasi Maksudnya pada saat manusia belajar, sebenarnya
telah terjadi dua proses dalam dirinya, yaitu proses organisasi informasi dan
proses adaptasi.
Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivisme memandang
subyek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan
lingkungan. Melalui bantuan struktur kogitifnya ini, subyek menyusun
pengertian realitasnya. Pemahaman yang diperoleh manusia bersifat tentative
dan tidak lengkap. Oleh karena itu, pemahaman akan semakin mendalam jika
17
teruji dengan pengalaman-pengalaman baru.
18
Ciri utama model konstruktivisme, antara lain:
23 Menekankan pada pengetahuan awal siswa yang diperoleh dari luar bangku
sekolah melalui interaksi sosial dan interaksi dengan lingkungannya,
24 Pada saat belajar ditekankan pada kegiatan minds-on dan hands-on,
25 Ada perubahan konseptual saat belajar yang menjembatani antara konsepsi
awal siswa dan pengetahuan baru,
26 Siswa secara aktif membangun pengetahuannya sehingga siswa harus
terlibat dalam proses pembelajaran,
27 Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi sosial antara siswa dengan
siswa dan antara siswa dengan guru.

2. Karakteristik Pembelajaran Konstruktivisme


19
Pembelajaran konstruktivisme memiliki karakteristik sebagai berikut:

23 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1,
h.
50.
5888 . Baharuddin, Teori Belajar dan pembelajaran, (Jakarta: AR RUZZ MEDIA, 2008),
Cet ke 3, h. 116.
5889 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1,
h.
52.
0 .
17

0 Pembelajaran dilaksanakan dalam kontek autentik, yaitu pembelajaran yang


diarahkan pada keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau
pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning
in real life setting).
1 Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).
2 Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa (learning by doing).
3 Pembelajaran dilaksanakan dengan melalui kerja kelompok, berdiskusi,
saling mengoreksi antar teman (learning in a group).
4 Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa
kebersamaan, bekerjasama, dan saling memahami antara satu dengan yang
lain secara mendalam (learning to know each other deeply).
5 Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, dan mementingkan
kerjasama (learning to aks, to inquiry, to work together).
6 Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as
an enjoy activity).
Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen uatama, yaitu
konstruktivisme (contrsuctivism), penemuan (inquiry), bertanya (Questioning),
masyarakat belajar (learning Comunity), refleksi (Reflection), dan penelitian
20
sebenarnya (Autentic Assessment).
a. Konstruktivisme
Konstruktivisme (Constructivism) merupakan landasan berpikir
model konstektual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa sedikit
demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteksnya yang terbatas.
Siswa harus mengintruksikan pengetahuan itu dan memberikan makna
melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan
masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Dengan demikian
pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan

0 . Saepul Hamdani, DIDAKTIS Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, (Surabaya: UNMUH
Surabaya, 2004), hal.43
18

“menerima” pengetahuan. Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda


dengan pandangan aum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil
pembelajaran. Strategi “memperleh lebih diutamakan dibandingkan
seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.”

b. Penemuan
Inquiri adalah keyakinan dasar bahwa siswa harus belajar penuh dan
aktif dalam proses penyelidikan, pemproses, mengumpulkan, memadukan,
21
menyaring dan menyampaikan pengetahuan mereka pada sebuah topik.
Inquiri sebagai suatu proses dimana siswa terlibat dalam
pembelajaran mereka, merumuskan pertanyaan, menyelidiki secara luas dan
kemudian membangun pemahaman baru, makna dan pengetahuan yang baru
bagi siswa dan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, untuk
mengembangkan solusi atau untuk mendukung suatu sudut pandang.
Menemukan merupakan bagian inti dari konstekstual (Contextual
Teacing and Learning). Pengetahuan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan sekedar sebagai hasil seperangkat fakta tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan menuju pada kegiatan
menemukan sendiri terhadap materi yang diajarkan. Ada lima siklus inquiri,
yaitu (1) observasi (observation), (2) bertanya (question), (3) mengajukan
dugaan (hiphotesis), (4) mengumpulkan data (date gathering), dan (5)
penyimpanan (conclussion).

c. Bertanya
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dengan bertanya
(questioning). Bertanya yang merupakan strategi mula pembelajaran
konstektual (CTL). Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai
kegiatan utama guru untuk mendorong, membimbinng, an menilai
kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa kegiatan bertanya merupakan
kegiatan penting dalam melaksanakan strategi inquiri, yaitu menggali

0 . Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 108
19

informasi, menginformasikan apa yang telah diketahui dan mengarahkan


pelatihan pada aspek yang belum diketahuinya. Kegiatan bertanya berguna
untuk mengkaji informasi, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan
respon siswa, mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa pada sesuatu
yang dikehendaki guru. Membangkitkan pertanyaan lebih banyak dari
siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
Dalam penerapannya di kelas, bertanya dapat diterapkan, antara
siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan siswa, dengan oranag
lain yang didatangkan ke kelas. Aktivitas bertanya ditemukan ketika siswa
berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan, ketika
mengamati dan sebagainya. Kegiatan tersebut akan menumbuhkan
dorongan untuk “bertanya”.

d. Masyarakat bertanya
Masyarakat belajar dapat terjadi apabila dalam proses komunikasi
dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi peserta
didik, memberi informasi yang diperlukan oleh teman belajarnya dan
meminta informasi yang diperlukan teman belajarnya. Konsep masyarakat
belajar ,menyadarkan bahwa hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharring antar teman, antar
kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu.

e. Pemodelan
Dalam proses pembelaj arah yang dimaksud dengan pemodelan
adalah suatu bentuk pengalaman atau keterampilan dengan memberi model
yang dapat ditiru atau cara melakukan sesuatu. Dalam pembelajaran IPA
proses modeling sering dilakukan ketika komunikasi belajar sedang
mengubah masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi kalimat IPA.
Dalam pembelajaran konstektual guru bukanlah satu-satunya model. Model
dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk
untuk menjadi contoh kepada siswa lain.
20

f. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir terntang apa yang baru dipelajari atau
berpikir kebelakang tentang apa-apa yang telah dilakukan di masa lalu.
Siswa diberi kesempatan untuk “mengedepankan” apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuan yang lama. Dengan demikian siswa
merasa telah memperoleh pengetahuan baru yang berguna bagi dirinya.

g. Penelitian sebenarnya
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan siswa. Gambaran perkembanga siswa
perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan bahwa siswa mengalami
proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang diperoleh
menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar, maka secepatnya
guru mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Assessment tidak
harus di akhir proses pembelajaran, tetapi dilakukan bersam-sama secara
integral dalam prsesw pembelajaran.
Kemajuan siswa dimulai dari proses, tuidak hanya hasil.
Pembelajaran yang benar seharusnya ditekankan pada upaya membentuk
siswa bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn), bukan
ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir proses
pembelajaran. Guru yang ingin melihat perkembangan hasil belajar IPA
siswanya, harus mengumpulkan data dari perilaku nyata ssiswanya di kelas
maupun di luar kelas dalam mengaplikasikan IPA, bukan hanya dari hasil
mengerjakan soal tes IPA. Proses pengambilan data seperti inilah yang
dimaksud dengan Authentic Assessment
21

3. Pendekatan Konstruktivisme
a. Pandangan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pandangan pendekatan konstruktivisme merupakan dasar teoritis bagi
perbedaan antara belajar bermakna dan belajar hafalan. Dalam belajar bermakna,
pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep yang relevan yang sudah ada
dalam struktr kognitif. Implikasi pandangan konstruktivisme dalam pendidikan
adalah guru dalam belajar seharusnya memperhatikan pengetahuan yang sudah
ada dalam struktur konitif siswa berupa pengetahuan awal (prior knowledge). Ini
berarti penting bagi guru untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimilliki
siswa sebelum memulai pelajaran.
Dalam pandangan kontsruktivisme, peran guru adalah menyediakan
suatu suasana agar siswa dapat membangun sendiri pengetahuan di dalam
benaknya. Guru dapat memberikan fasilitas untuk proses ini dengan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri
dan membelajarkan siswa agar secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar. Menurut Slavin yang dikutip oleh Munir Tanrere, guru dapat
memberikan tahap-tahap yang membawa ke pemahaman yang lebih tinggi,
dengan catatan siswa sendiri yang menemukan atau mendapatkan pemahaman
tersebut.
Pada model pembelajaran knstruktivisme siswa belajar dengan
mengembangkan minds-on (keterampilan intelektual) dan hands-on (keterampilan
manual). John Dewey mengatakan learning by doing, maksudnya adalah siswa
belajar sesuatu melalui kegiatan manual. Dengan demikian model konstruktivisme
lebih menekankan pada bagaimana siswa belajar melalui interaksi sosial.
Berdasarkan pengetian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran konstruktivisme mengacu kepada pengetahuan awal yang telah
diperoleh siswa melalui pengalaman, pengetahuan tersebut kemudian dikonstruk
menjadi sebuah pengetahuan melalui proses belajar. Guru tidak dapat memaksa
siswa untuk berfikir, namun guru hanya berperan sebagai fasilitator dan sarana
siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pemahamannya.
22

0 Tahap-Tahap Pembelajaran Konstruktivisme


Implikasi dari model belajar konstruktivise dalam pembelajaran meliputi
22
empat tahapan, yaitu:
0 Tahapan pengetahuan awal.
Pada tahap ini siswa didorong untuk mengungkapkan pengetahuan awal
tentang konsep yang akan dipelajari.
1 Tahapan eksplorasi.
Pada tahap ini siswa diajak untuk menemukan konsep melalui penyelidikan,
pengumpulna data, dan penginterpretasian data melalui suatu kegiatan yang
telah dirancang oleh guru.
2 Tahap diskusi dan penjelasan konsep.
Pada tahap ini siswa memberikan penjelasan dan solusi yang disandarkan pada
hasil observasinya.
3 Tahap pengembangan dan aplikasi konsep.
Pada tahap ini guru berusaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
memngkinkan peserta didik dapat mengaplikasikan pemahaman konsepnya.
Oleh Karenanya, proses pembentukan pengetahuan bukanlah hal yang mudah.
Hal ini berlaku tidak hanya bagi seorang pengajar untuk memindahkan
pengetahuannya ke peseta didik, tetapi juga bagi peserta didik untuk bisa
menerima pengetahuan yang dipindahkan pengajar. Faktor di dalam peserta
didik yang paling dominan adalah tingkat intelegensia, di samping beberapa
faktor lainnya seperti kerajinan dan ketekunan. Faktor tersebut tentunya sulit
untuk ditingkatkan tetapi bukan berarti tidak dapat diperbaiki. Hal yang
mungkin dapat diperbaiki adalah kerajinan dan ketekunan dengan caea
meningkatkan motivasi belajar peseta didik.23 Oleh karena itu konstruktivisme
memiliki empat tahap pembelajaran yang dapat memotivasi belajar peserta
didik karena pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru

0 . Ari Widodo, dkk., Pendidikan IPA di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke 1, h.
53.
0 . Samuel Lukas, dkk., Penerapan Metoda Pengajaran Constructivism (Pembentukan
pengetahuan) Pada Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi, Jurnla Pendidikan dan Kebudayaan,
No. 052., Tahun ke. 11, Januari 2005.
23

ke pikiran siswa. Artinya siswa harus aktif secara mental dan fisik membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
Dengan demikian siswa tidak hanya tahu tentang sesuatu, tetapi lebih melihat
bagaimana kita menjadi tahu tentang proses sesuatu itu terjadi.

ĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ0 Konstruktivisme
Berbasis Hands-on Sebagai Model Pembelajaran IPA di
MI

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari sains yang tidak
hanya merupakan kumpulan fakta, pengetahuan dan informasi. Menurut Cain
dan Evans yang dikutip dari Nuryani Rustaman, dimensi sains ada empat, yaitu
proses atau mertode, konten atau produk, sikap, dan teknologi. Sains sebagai
proses atau metode mempunyai arti bahwa sains merupakan suatu proses atau
metode ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan.
Mengajar dengan hands-on dapat dibedakan dari ceramah dan
demonstrasi dengan standar pokok interaksi peserta didik dengan alat-alat dan
bahan untuk aktivitas bekerja. Hal tersebut diasumsikan bahwa pengalaman
langsung dengan fenomena alam akan membangkitkan keingintahuan dan
24
proses berfikir.
Konstruktivisme yang menggunakan kegiatan hands-on serta
memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan
teman-temanya akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan
25
keterampilan berfikir para siswa.
Hands-on menekankan pada peoses pengajaran sains tersebut secara
langsung, sehingga siswa lebih mampu mengembangkan cara berfikirnya dan
mampu memahami konsep-konsep sains. Proses ini akan bertahan lama dalam

0 . Tonih Feronika, Implementasi Teknik Duided Worsheet Acrivity Dalam Pembelajaran Hands-
on Dalam Melatih Kemampuan Inkuiri, dalam Jurnal EDUSAINS, Vol. 2, no. 1, 2009, h. 15.
1 . Nuryani Rustaman, dkk, Stategi Belajar Mengajar Biologi, (Universitas Negeri Malang:
UM Press, 2005), h. 170-171.
24

ingatan bahkan lebih lama dibandingkan dengan pengetahuan yang diproleh


dari sekedar menghafal konsep saja.
Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) danKompetensi dasar (KD) IPA
di SD/MI merupakan standar minimum yang secara rasional harus dicapai oleh
setiap peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa pendidikan IPA,
proses pembelajatannya menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung untuk mngembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Selain itu pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar melalui penggunaan
dan pengembangan keterampilan proses ilmiah.
Peran guru dalam pembelajaran hands-on difokuskan dalam memotivasi
dan melibatkan siswa pada pengalaman belajar yang dapat memperluas
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konten sains dalam proses
belajar. Peranan guru tidak hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan
sebagaimana pembelajaran tradisional, tetapi juga harus membantu siswa
membangun pengetahuannya sendiri. Guru yang menerapkan pembelajaran
hands-on dalam kegiatan proses belajar harus mempertimbangkan juga
bagaimana penguasaan spesifik isi pengetahuannya, akan tetapi kinerjanya pun
penting juga untuk dievaluasi.

26
Pembelajaran hands-on terdiri dari tiga teknik, yaitu:
0 Teknik Guided Worksheet Activity (Kegiatan Lembar Tugas Panduan), pada
teknik ini siswa diberikan LKS yang lengkap yang berisi alat, bahan, tujuan,
dan prosedur kegiatan pratikum, tetapi tidak memberikan isi. Siswa
diharapkan menemukan sendiri hubungan antara variable ataupun

0 . Tonih feronika, Analisis kemampuan Psikomotor Siswa dalam Pembelajaran Hands-on


dengan teknik Challenge Eksplovation Activity. Dalam jurnal EDUSAINS, Vol. 1, No. 2, Desember
2008, h. 130-131.
25

menginterpretasi data. Teknik ini menggunakan LKS bersifat resep


(cookbook) tetapi tidak selengkap LKS.
0 Teknik Challenge Exploration Activity (kegiatan tantangan), pada teknik ini
LKS yang diberikan kepada siswa berisi alat, bahan, dan tujuan pratikum
serta permasalahan yang akan diteliti siswa. Disini siswa ditantang untuk
dapat merumuskan sendiri prosedur kegiatan pratikum berdasarkan
permasalahan yang telah diberikan.
1 Teknik Open Exploration Activity (Kegitan Eksplorasi terbuka), pada teknik
ini LKS yang diberikan kepada siswa hanya berisi alat, dan bahan pratikum
saja. Sedangkan untuk tujuan, permasalahan yang akan diteliti dan prosedur
kegiatan pratikum siswa ditugaskan untuk merumuskannyasendiri.
Ketiga teknik hands-on di atas dapat menggambarkan ketepatan peranannya
dalam kegiatan pembelajaran apabila digunakan pada waktu dan kondisi yang
tepat. Teknik Guided Worksheet Activity dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran yang bermaksud mengilustrasikan fakta atau pengajaran
keterampilan khusus. Teknik Challenge Exploration Activity dapat menjadi cara
yang baik untuk mengajarkan pada siswa di awal pembelajaran atau untuk menilai
kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan mereka di akhir
pembelajaran. Teknik Open Exploration Activity baik digunakan bagi siswa yang
telah berpengalaman dalam pembelajaran hands-on dan tidak mampu mengatur
diri sendiri.
Ketiga teknik tersebut dapat juga digunakan secara bersamaan (kombinasi),
akan tetapi tidak ada aturan yang mengikat mengenai urutan yang tepat dalam
mengkombinasi ketiga teknik tersebut.

d. Keterampilan Proses Sains

Menurut Seniawan (1985) kemampuan-kemampuan atau keterampilan


27
proses tersebut meliputi:
0 melakukan pengamatan (observasi),

0 . Sukiniarti, Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA di Kelas Awal Sekolah
Dasar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15., No. 2., maret 2009, h. 375.
26

0 menafsirkan pengamatan (interprestasi),


1 mengelompokkan (klasifikasi),
2 meramalkan (prediksi),
3 mengajukan pertanyaan,
4 menghipotesis,
5 merencanakan percobaan,
6 menggunakan alat dan bahan,
7 menerapkan konsep,
8 membuat kesimpulan sementara dan
9 berkomunikasi.
Keterampilan roses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif
atau intelektual, manual dan sosal. Keterampilan kognitif atau intelektual
terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses mereka menggunakan
pikirannya. Keterampilan manual jelas terlihat dalam keterampilan proses
karena mereka mungkin melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
penyusunan atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan
bahwa mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dengan keterampilan proses. Keterampilan proses perlu
dilatih atau dikembangkan dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses
28
mempunyai peran-peran sebagai berikut:
0 Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya.
1 Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan.
2 Meningkatkan daya ingat.
3 Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan
sesuatu.
4 Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.
Belajar keterampilan proses seperti halnya belajar siswa aktif, bukan
29
merupakan gagasan yang bersifat baku. Belajar keterampilan proses tidak
dapat dipertentangkan dengan belajar konsep, sehingga keduanya merupakan

0 . Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 148.


1 . Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi belajar Mengajar, (Surabaya: PT.
Refika Aditama, 2007), h. 7.
27

dua jenis yang terpisah. Keduanya merupakan garis kontinun, yang satu
menekankan perolehan hasil, pemahaman faktual dan prinsipil, sedangkan
belajar keterampilan proses tidak mungkin terjadi bila tidak ada materi atau
bahan pelajaran yang dipelajari. Sebaliknya, belajar konsep tidak mungkin
tanpa keterampilan proses pada siswa.
Dengan demikian, keterampilan proses menjadi roda penggerak
penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan
pengembangan sikap dan nilai.

0 Penelitian yang Relevan


Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian
tersebut antara lain :
0 Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nuryati Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Program studi Pendidikan Biologi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta program S1. Penelitian tersebut berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Biologi Berbasis
Hands-on pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan”. Penelitian tersebut dilakukan di MAN 7 Jakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar biologi
siswa pada konsep pertumhan dan perkembangan melalui penerapan
model pembelajaran berbasis hands-on. Peningkatan yang terjadi dari
siklus I ke siklus II yang dilihat dari hasil mean. Nilai N-gain siklus I
sebesar 0,432 sedangkan pada siklus II sebesar 0,5602. Model
pembelajaran berbasis hands-on menghasilkan hasil belajar yang
komprehensif meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lily Mufaizah Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Program studi Pendidikan Biologi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta program S1. Penelitian ini dilakukan di MAN 19
Jakarta, hasil penelitian ini menujukkan terdapat peningkatan hasil belajar
biologi siswa pada konsep metabolism sel melalui penggunaan
28

pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-on. Peningktan yang terjadi


dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari hasil mean nilai Gain siklus I
sebesar 0,5 sedangkan pada siklus II sebesar 0,8. Hasil dari kajian lembar
observasi menujukkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme harus
dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa (skill) dari siklus I ke
siklus II dengan presentasikan peningkatan sebesar 21, 1 %.

E. Hipotesis penelitian
“Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam
(IPA)”
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksananakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II
SAWAH, yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 01 Kp. Sawah
Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang Selatan Provinsi Banten. Adapun
waktu pelaksanaan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Desember 2012.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action
Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki
1
mutu praktik pembelajaran. .
Dari definisi di atas, penulis dapat menyampaikan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru melalui refleksi diri untuk
mengatasi permasalahan yang ada di kelas sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan
secara kolaborasi dengan guru kelas yang mengajar IPA di sekolah dengan
proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru. Penelitian
kelas ini dilakukan pada pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme berbasis hands-on untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran IPA.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus. Setiap siklus
terdiri delapan kali pertemuan dari empat tahapan, planing (perencanaan),
action (pelaksanaan), observation (pengamatan, ) dan reflekstion (refleksi).
Masing-masing siklus 8 pertemuan dan siklus akan berhenti apabila kriteria
keberhasilan telah tercapai. Kriteria keberhasilan belajar diharapkan mencapai
presentase 75 % dengan nilai minimal 70.

0 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,


2007), cet. Ke-3, hal. 58

29
30

Adapun tahapan siklus adalah sebagai berikut:


0 Perencanaan (Planing)
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan
instrument penelitian. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi, lembar wawancara, lembar kerja siswa (LKS).
1 Pelaksanaan (Action)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme sesuai RPP yang telah dirancang
sebelumnya.
2 Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaamn tindakan.
Pada tahap ini, dilakukan kolaborasi dengan guru untuk mengisi lembar
observasi. Hasil belajar siswa diamati dari aspek kognitif yaitu hasil belajar
siswa dan keterampilan proses sains diamati dari penampilan siswa.
3 Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, hasil pengamatan yang didapat dari lembar observasi
yang dianalisis bersama dengan guru kolaborator sehingga dapat diketahui
kekurangan yang ada pada siklus I. hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan
untuk merencanakan tindakan pada siklus II.
31

Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang menjadi gambaran dari
proses penelitian, sebagai berikut:
Gambar. 1
Diagram Desain Penelitian

Observasi Pendahuluan
0 Wawancara dengan guru dan siswa
1 Observasi pembelajaran siswa

Analisis penyebab masalah

Siklus I Siklus II

Tahap Persiapan Tahap Persiapan


Persiapan RPP pembelajaran Perencanaan RPP II berdasarkan
refleksi pada siklus I

Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan


Tndakan Proses pembelajaran Tndakan Proses pembelajaran
dengan menggunakan dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme I pendekatan konstruktivisme II

Tahap Analisis dan Evaluasi Tahap Analisis dan Evaluasi


0 Ulangan akhir siklus I 0 Ulangan akhir siklus I
1 Analisis hasil ulangan akhir siklus I 1 Analisis hasil ulangan akhir siklus II
dan wawancara dan wawancara

Tahap Refleksi Tahap Refleksi


0 Analisis kekurangan yang ada pada 0 Analisis kekurangan yang ada pada
siklus I dibandingkan dengan siklus II dan faktior penyebabnya.
indikator keberhasilan. Apabila 1 Analisis keberhasilan penelitian
belum tercapai maka peneliti dan faktor yang mempengaruhinya.
dilanjutkan ke si siklus II

Tahap Pembuatan Laporan Penelitian


32

C. Subjek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Sawah
II kelas VA yang berjumlah 40 siswa. Alasan dipilihnya kelas VA sebagai
subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul penlitian.

0 Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini, posisi peneliti bertindak sebagai perencana,
pelaksana tindakan dan pengamat. Peneliti membuat perencanaan kegiatan,
melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data dan
menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti dibantu oleh guru wali kelas V sebagai observer/pengamat untuk
membantu peneliti mengamati pelaksanaan kegiatan sebagai sumber data
guna menguji keabsahan data.
Peran yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan peninjauan untuk
mengetahui kesulitan siswa terhadap pelajaran IPA, disertai mewawancarai
guru wali kelas, membentuk kelompok berdasarkan nilai raport siswa dan
melakukan tindakan pembelajaran.
Sedangkan peran yang dilakukan bersama observer adalah
mengobservasi proses pembelajaran, melakukan refleksi dan merancang
tindakan untuk siklus tindakan selanjutnya.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hal ini
dimaksud untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa pada setiap siklus
setelah diberikan tindakan. Jika pada penelitian siklus I terdapat kekurangan
maka penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika pada
siklus I terdapat keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada
pengembangan.
33

0 Penelitian Pendahuluan
0 Observasi kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan ini peneliti mengadapi pengamatan awal terhadap
proses pembelajaran IPA dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahuibagaimana proses pembelajaran IPA dan aktivitasnya
pada kelas VA SD Negeri II Sawah.
1 Wawancara dengan guru dan siswa.
Wawancara dilakukan sebelum melakukan tindakan pada siklus I
untuk mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran IPA di kelas VA
SD Negeri II Sawah.

1 Siklus I
0 Tahap Perencanaan
0 Pembuatan rencana pembelajaran (RPP) I dengan menggunakan
model pembelajaran konstruktivisme.
1 Penentuan materi dalam RPP dan disusun berdasarkan
kurikulum tahun 2006.
2 Materi pada siklus I terdiri dari organ pernapasan manusia,
organ pencernaan manusia, hubungan makanan dan kesehatan.
Peneliti melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk
pembuatan RPP.
1 Tahap Tindakan
0 Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme.
1 Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 7 pertemuan.
2 Pada pertemuan pertama materi disampaikan guru dengan
metode ekspositori dan Tanya jawab.
3 Pertemuan kedua siswa mulai melakukan belajar kelompok
sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan
guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan cara kerja
paru-paru.
34

0 Pertemuan ketiga siswa melakukan kegiatan hands-on dengan


menggambar organ pencernaan manusia dan
menginterpretasikan kedalam kalimat.
1 Pertemuan keempat siswa secara berkelompok berkompetisi
membuat majalah semenarik mungkin tentang gangguan alat
pencernaan dan bagaimana cara memelihara kesehatan alat
pencernaan dari sumber yang siswa bawa.
2 ertemuan kelima siswa secara berkelompok mengamati
komposisi pada jenis makanan ringan yang sering mereka
makan dan jajanan lainnya serta menghubungkan dengan
kesehatan.
3 Pertemuan keenam siswa secara berkelompok membawa menu
makanan sehat dan mendiskusikan jenis makanan apa saja yang
terkandung dalam makanan sehat.
4 Pertemuan ketujuh siswa mengerjakan tes pemahaman konsep.
5 Pada setiap pertemuan guru kolaborator melakukan pengamatan
dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan
sebelumnya.

1 Tahap Analisis dan Evaluasi


0 Ulangan akhir siklus I untuk mengetahui untuk mengetahui
adanya peningkatan atau penurunan hasil belajar siswa setelah
menerima pembelajaran dengan model konstruktivesme berbasis
hands-on.
1 Melakukan wawancara dengan peserta didik dan guru kelas VA
untuk mengetahui tanggapan guru mengenai model
pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-on pada siklus I.
2 Wawancara dilakukan setelah siklus I selesai dilaksanakan.
3 Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah belajar dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme serta untuk mengetahui perubahan
35

yang terjadi pada siswa dari segi kesukaan terhadap pelajaran


IPA.
0 Analisis hasil lembar kerja siswa dilakukan dengan
mengkategorisasikan hasil / nilai kedalam kategori tinggi,
sedang, dan rendah.

1 Tahap Refleksi
0 Pada tahap refleksi dilakukan dilakukan analisis kekurangan-
kekurangan yang ada pada siklus I.
1 Analisis didiskusikan dengan guru kolaborator, kemudian dibuat
perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
2 Hasil dari analisis tersebut akan menjadi acuan baru dalam
menyusun RPP pada siklus II.

0 Siklus II
0 Tahap Perencanaan
0 Pembuatan RPP II dengan melihat hasil refleksi dari siklus I.
1 Peneliti berdiskusi dengan guru kolaborator dalam pembuatan
RPP.
2 Materi pada siklus II terdiri dari organ peredaran darah manusia,
proses peredaran darah manusia, gangguan alat peredaran darah
manusia, cara memelihara organ peredaran darah manusia.
1 Tahap tindakan
0 Pelaksanaan pembelajaran dengan mnggunakan model
pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-on.
1 Dalam pelaksanaannya, tindakan kedua ini tidak jauh berbeda
dengan tindakan pada siklus I dan ditambahkan dengan
perbaikan-perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus I
yang telah disusun sebelumnya.
36

0 Tahap Analisis dan Evaluasi


0 Melakukan ulangan akhir siklus II untuk mengetahui adanya
peningkatan atau penurunan hasil belajar siswa setelah
menerima pembelajaran dengan model konstruktivesme berbasis
hands-on.
1 Melakukan wawancara dengan siswa dan guru kolaborator
untuk mengetahui apakah ada perubahan yang terjadi dari segi
pemahaman terhadap pelajaran IPA, serta apakah siswa merasa
lebih mudah atau sulit dalam memahami pelajaran IPA.

1 Tahap Refleksi
0 Mengevaluasi perkembangan kondisi siswa setelah dilakukan
tindakan kedua ini dengan melihat hasil dari lembar observasi,
dan wawancara.
1 Berdiskusi dengan guru kolaborator terhadap hasil yang didapat
dalam setiap instrument penelitian.
2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan peneliti.
3 Mengidentifikasi penyebab ketidakberhasilan penelitian pada
siklus II.
4 Membandingkan hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dengan melakukan penelitian tindakan kelas dalam
perencanaan model pembelajaran CTL tipe konstruktivisme berbasis hands on
adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat. Penelitian akan
dihentikan jika hasil lembar kerja siswa mencapai 70%.
37

G. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini ada dua macam, data sekunder dan data primer.
0 Data Kuantitatif data hasil belajaran kognitif yaitu berupa tes objektif yang
menjaring penguasaan konsep siswa dan dijadikan data primer.
1 Data Kualitatif untuk mengetahui keterampilan proses sains diperoleh dari
pengamatan observasi langsung di kelas, wawancara dengan guru kolaborator
dan siswa, catatan harian peneliti dan foto. Itu semua dijadikan sebagai data
sekunder.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru, dan
peneliti.

H. Instrumen Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur produk atau hasil belajar
siswa. untuk mengukur proses belajar siswa dengan menggunakan instrument non
tes berupa lembar observasi, pedoman wawancara, catatan harian peneliti dan
foto. Berikut penjelasan masing-masingnya:
a. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes subjektif dan tes
subyektif.
0 Tes subjektif (pilihan ganda) adalah bentuk tes yang hanya mempunyai satu
jawaban paling tepat. Soal ini berjumlah 20 butir soal untuk setiap akhir
siklus I dan II, yaitu dengan empat pilihan jawaban a, b, c, dan d.
1 Tes subyektif berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan
adalah teknik dalam kegiatan hands-on yaitu Teknik Guided Worksheet
Activity, dimana peserta didik diberi LKS lengkap yang berisi alat dan
bahan, tujuan dan prosedur kegiatan, tetapi tidak diberikan isi karena peserta
didik diharapkan dapat menemukan sendiri jawabannya atau dapat
menginterpretasikan data.
38

0 Lembar Observasi
lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa. lembar observasi guru digunakan untuk
mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada siklus I dan
siklus II. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
kecemsan subyek dalam belajar IPA.

1 Wawancara dengan guru dan siswa


Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan kesan guru atau
subyek terhadap kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan
menggunakan pedoman wawancara. Wawancara juga digunakan untuk
mengetahui gambaran umum proses pembelajaran dan masalah-masalah pada
tindakan siklus I dan siklus II.

2 Catatan harian peneliti


Catatan harian peneliti digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran berlangsung. Catatan harian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai kondisi emosi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.

3 Foto
Foto digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung pada siklus I dan siklus II.

0 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat pada table
berikut:
39

Tabel. 2
Teknik Pengumpulan Data
No Instrumen Teknik Pengumpulan Data

1 Tes Formatif  Pengisian tes akhir siklus I dan II


berupa 20 butir soal pilihan
ganda oleh subyek.
 Pengisian LKS oleh siswa berupa
jawaban essai.

2 Lembar observasi  Pengisian lembar observasi untuk


peneliti dilakukan oleh observer
(guru kolaborator) pada setiap
pertemuan.
 Pengisian lembar observasi untuk
subyek dilakukan oleh observer
(peneliti) pada setiap pertemuan.

3 Pedoman Wawancara  Peneliti melakukan wawancara


kepada guru kolaborator dan
subyek pada observasi awal dan
setiap akhir siklus.

4 Catatan Lapangan Peneliti  Pencatatan kejadian- kejadian


pada setiap pertemuan yang
dilakukan oleh peneliti.

5 Foto  Pengambilan gambar oleh guru


kolaborator dan peneliti pada
setiap pertemuan.
40

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan


Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang objektif, sahih dan handal,
maka dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dan member check.
a. Teknik triangulasi yaitu menggali data dari sumber yang berbeda untuk
memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi
tentang hasil belajar subyek dilakukan dengan wawancara dengan guru,
menganalisis hasil observasi dan catatan lapangan peneliti, serta analisis hasil
tes formatif.
b. Teknik member check yaitu memeriksa kembali data-data yang telah
terkumpul, baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun
kelengkapannya serta mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah
terkumpul.
Agar diperoleh data yang valid, instrument soal diujicobakan untuk
mengetahui dan mengukur validitas dan reliabilitasnya.
a. Uji Validitas product moment

b. Reabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk menguji butir soal agar dapat dipercaya
sebagai alat pengumpul data yang baik. Untuk mengetahui reabilias butir soal
hasil belajar digunakan rumus reabilitas test:

r = reliabilitas test
n = banyak soal dalam test itu
0 = standar deviasi dari nilai-nilai (angka-angka) dari test
M= rata-rata hitung dari nilai-nilai (angka-angka) dari test
41

K. Analisis Data dan Interpretasi Data


Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan
analisis deskriptif. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat diubah menjadi
kalimat-kalimat yang bermakna dan ilmiah.
a. Tes Formatif
Pada instrument tes formatif ini, yang digunakan adalah tes berupa soal
pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang diberikan pada akhir siklus I dan
Siklus II. Pada setiap lembar tes formatif, tahap analisis dilakukan dengan
menjumlahkan nilai-nilai tes formatif subyek pada setiap siklus. Nilai rata-rata
pada siklus I dibandingkan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Kriteria keberhasilan dari tes formatif adalah
apabila terjadi peningkatan pada nilai pada siklus I dan siklus II.
b. Lembar Observasi
Pada instrument lembar observasi, observasi yang digunakan adalah
observasi tetutup. Observasi dilakukan oleh guru kolaborator selama proses
pembelajaran. Lembar observasi terbagi menjadi dua macam yaitu: lembar
observasi guru (peneliti) dan lembar observasi siswa (subyek).
Pada setiap lembar observasi, tahap analisis dilakukan dengan
menjumlahkan nilai-nilai yang ada dan membandingkan dengan nilai yang ada
pada observasi sebelumnya. Pada observasi awal, nilai tersebut dibandingkan
dengan nilai maksimum dan minimum dari lembar observasi. Kriteria
keberhasilan dari lembar observasi peneliti dan subyek adalah apabila terjadi
peningkatan pada skor observasi.
c. Pedoman wawancara
Pada wawancara, tahap analisis dilakukan dengan menginterpretasikan
hasil wawancara guru kolaborator dan subyek. Hasil wawancara siklus I akan
dibandingkan dengann hasil wawancara pada siklus II, sehingga dapat
diketahui perubahan kesan guru kolaborator dan subyek pada proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis hands-
on. Kriteria keberhasilan pada instrument wawancara ini adalah adanya
perubahan kesan yang positif pada guru kolaborator dan subyek.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pada siklus I selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai criteria keberhasilan yang ditentukan maka akan
ditindak lanjuti dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran
yang telah diperbaiki sebelumnya.
Penelitian ini berakhir, apabila penelitian ini telah menunjukkan
keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme berbasis hands-on untuk meningkatkan hasil belajaran siswa
pada mata pelajaran IPA.
BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Tahapan penelitian di awali dengan observasi pendahuluan, kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan terdiri dari dua
siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, pelaksanaan dari siklus I ke
siklus II terdiri dari delapan kali pertemuan.
0 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dimulai dengan observasi ke SDN Sawah II
Ciputat hal ini dilakukan sebagai langkah awal pennelitian tindakan kelas.
Dimana subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 33
orang. Dalam kegiatan ini meliputi wawancara guru kelas, mengamati
proses pembelajaran di kelas, serta wawancara dengan beberapa siswa
yang diambil secara acak. Tahapan ini dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 10
Agustus 2012.
1 Pelaksanaan Siklus
Siklus I meliputi beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut:
0 Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I, diawali dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep bahasan. Kemudian
peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi siswa siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan guru, lembar
kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest dan postes siklus
I, catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan
dengan guru kolaborator dan dosen pembimbing. Lembar Kerja Siswa
(LKS) digunakan sebagai alat untuk membentuk pengetahuan siswa.
Lembar observasi siswa dan guru ini digunakan untuk mengetahui proses
pembelajaran IPA selama siklus I. Lembar wawancara untuk mengetahui

42
43

antusias siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan


pembalajaran konstruktivisme. Catatan lapangan untuk mengamati seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran.
0 Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 6 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit (3 pertemuan) dan 1x35
menit (3 pertemuan), di tambah 1 pertemuan untuk tes. Dalam
pelaksanaanya peneliti menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis
hands-on.
c. Tahapan pengamatan/Observasi
0 Pengamatan
Pada tahapan ini membuat dalam bentuk catatan lapangan. Catatan
lapangan tersebut berisi kondisi siswa serta temuan-temuan kejadian yang
tidak terekam selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang
menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbasis hands-
on.
Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan selama proses
pembelajaran berlangsung diperoleh catatan kondisi siswa sebagai berikut:
0 Pada pertemuan pertama guru belum dapat sepenuhnya menguasai
siswa, sehingga pembelajaran belum berjalan kondusif.
1 Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa belum dapat menyesuaikan
diri dalam proses pembelajaran. Dan siswa pun masih pasif.
2 Siswa masih gaduh pada saat pembentukan kelompok.
3 Pada saat mengerjakan LKS masih ada beberapa siswa yang bercanda
dan mengobrol.
4 Ada beberapa siswa yang kesulitan menjawab sehingga menyontek
dengan kelompok lain.
5 Ada beberapa siswa yang masih malu-malu dalam menyampaikan
jawaban dan mempresentasikannya.
44

0 Pada saat mengerjakan LKS ada beberapa kelompok yang tidak tepat
waktu sesuai waktu yang telah ditentukan.
1 Kurang termotivikasinya siswa dalam pembelajaran.
0 Hasil Observasi
Hasil observasi dilakukan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa
dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
0 Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on
pada materi makhluk hidup dan proses kehidupannya. Pengamatan
dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas guru
selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama
tindakan pertama.
45

Tabel 1
Hasil Observasi Guru Siklus I
P. P. Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.4 P.5 P.6 rata
2 3
(%)
Guru mengkonsdisikan
1 kesiapan pelaksanaan 60 60 60 70 80 80
pembelajaran. 410
2 Guru mengajukan 60 60 70 70 80 80
pertanyaan. 420
3 Guru menyampaikan 60 60 70 80 80 80
tujuan pembelajaran 430
Guru memberikan
4 motivasi posistif pada 40 60 80 80 80 70
saat pembelajaran 410
Guru membreikan
5 penjelasan materi 40 60 70 70 80 80
pelajaran. 400
Guru menggunakan
6 media pembalajaran yang 40 60 70 80 80 80
sesuai materi. 410
7 Guru membuat keompok 60 60 70 80 70 80
belajar siswa. 420
8 Guru menjelaskan 40 60 70 80 80 80
prosedur kerja kelompok 410
Guru meberikan
9 kesmpatan siswa untuk 40 60 70 80 80 80
mempresentasikan hasil
kerjanya 410
Guru bekerja sama dan
bertanggung jawab pada
10 proses pembelajaran 60 60 70 60 60 60
dengan membimbing dan
mengarahkan siswa. 370
Guru memberikan
refleksi pada materi yang
11 telah disampaikan dan 40 60 70 60 70 80
memberikan kesempatan
pada siswa untuk
bertanya. 380
12 Guru menutup 60 60 70 80 80 80
pemebalajaran dengan 430
46

hamdalah dan doa.


Jumlah 50 60 70 74,16 76,66 77,5 68,05
Keterangan Baik

Berdasarkan tabel 1.1 terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap aspek yang
diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah yang berada di
RPP. Sesuai data yang diperoleh ada peningkatan hasil observasi guru pada setiap
pertemuannya dari 50 % s/d 68,05 %, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus
I adalah 68,05 % dengan keterangan baik.
0 Lembar Observasi Siswa
Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada pertemuan
pertama sampai ke enam. Dapat diliat pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Hasil Observasi Siswa Siklus I
Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 rata
(%)
1 Siswa menjawab absensi. 60 60 60 70 80 80 65
2 Siswa menjawab 60 60 70 70 80 80 66,66
pertanyaan/apersepsi.
3 Siswa mendengarkan 60 60 70 80 80 80 68,33
tujuan pembelajaran.
Siswa membentuk 66,66
4 kelompok belajar 40 60 80 80 80 70
perkelompok 6 orang
5 Siswa mengerjakan LKS 40 60 70 70 80 80 66,66
6 Siswa mempersentasikan 40 60 70 80 80 80 68,33
hasil kerja kelompok.
7 Siswa aktif bertanya pada 60 60 70 80 70 80 68,33
guru.
Siswa menutup 71,66
8 pembelajaran dengan 40 60 70 80 80 80
berdo’a atau mengucap
hamdalah
Jumlah 43,75 60 70 76,25 77,5 78,75 67,70
Keterangan Baik

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa


rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran IPA dengan
47

menerapkan pembelajaran Konstruktivisme berbasis hands-on sebesar 67,70%.


Tiga aspek persentase yang mendapatkan terendah adalah pada saat siswa
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai tujuan pembelajaran,pada aktivitas
ini biasanya siswa tidak memperhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa hal itu tidak penting,
dan masih siswa yang malu bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru hal ini
dilihat karena siswa jarang melakukan tanya jawab pada saat pembelajaran.selain
ini ada aspek lain yang masih rendah yaitu siswa kurang bertanggung jawab dan
bekerja sama dengan kelompoknya dan siswa masih malu-malu
mempresentasikan hasil kerjanya hal ini dapat dilihat banyaknya siswa yang
bercanda dan mengobrol dengan seenaknya,dan masih belum berani untuk tampil
kedepan. Selain aspek ini,ada aspek yang lain yang masih rendah yaitu pada saat
siswa mengerjakan tugas LKS hal ini dilihat karena siswa masih terlihat bingung
dalam mengerjakan LKS tersebut. Jika semua aspek ini diamati menunjukan
bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme berbasis hands-on, terlihat dari beberapa siswa yang masih pasif
dalam melakukan diskusi dengan kelompoknya. Hal ini menunjukan bahwa
keaktifan siswa masih belum sempurna.

3) Tes Hasil Belajar Siswa


a) Data Hasil Pretest
Pretest dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan penelitian untuk
mengetahui data awal siswa dalam pembelajaran, khususnya terhadap materi yang
akan menjadi pokok bahasan dalam penindakan penelitian. Pretest dilaksakan
pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai yaitu selasa 12 November
2012. Bentuk soal pretest adalah soal pilihan ganda dengan jumlah butir soal 15
butir soal. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pretest sebanyak 33 orang,ada 3
orang siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit.
Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai
berikut:
48

Tabel 1.3
Nilai Pre Test Siklus 1
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 20
Rata-rata Nilai 50,72
% pencapaian KKM 9,09

Dari data yang tertera diatas terlihat dengan jelas bahwa tingkat
kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN SAWAH 2 Ciputat khususnya
pada materi makhluk hidup dan proses kehidupannya masih sangat rendah.
b). Data Hasil Post test Siklus
Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan tes
hasil belajar yang dinamakan dengan tes akhir siklus. Tes ini di maksudkan
untuk mengukur tingkat pencapaian kemampuan serta ketuntasan belajar
siswa terhadap pokok bahasan pada materi yang akan di sampaikan pada saat
tindakan penelitian. Adapun rekapitulasi data hasil tes akhir siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4
Nilai Pre Test Siklus 1
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 93
Nilai Terendah 60
Rata-rata Nilai 79,93
% pencapaian KKM 70,58

a. Tahap Refleksi
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on selama enam kali pertemuan,
maka dilakukan tes hasil belajar IPA siklus I pada pertemuan ketujuh.
Berdasarkan tes hasil belajar IPA pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar
49

79,94 dan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 pada tes hasil belajar IPA
sebesar 70,58%, ini menunjukan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan
belum tercapai yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan belajar individual sebesar
70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi makhluk hidup dan proses
kehidupannya.
Peneliti harus lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam
melaksanakan pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on dengan baik, agar
siswa dapat maksimal dalam melaksanakannya dan peneliti harus bisa mengatur
pembagian waktu dalam menjalankan materi, penerapan pendekatan
Konstruktivisme berbasis hands-on dan kesimpulan hasil belajar. Selain itu sangat
diperlukan ketegasan guru pada siswa yang membuat tidak serius dalam
mengikuti pelajaran.`
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh rata-rata persentase
sebesar 67,70% hal ini menunjukan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan
belum tercapai dan persentase aktivitas siswa masih perlu untuk ditingkatkan.
Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksaan siklus I menunjukan bahwa
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian dilanjutkan
pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai perbaikkan.
Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil
yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, hal-hal yang menghambat pembelajaran
pada siklus I dan perbaikan-perbaikan pada siklus II disajikan dalam tabel berikut
ini:
50

Tabel 1.6
Hambatan dan Perbaikan Siklus I
No Hambatan pada siklus I Perbaikan untuk siklus I
Pada saat peneliti menyampaikan Peneliti akan menegur bagi siswa
yang membuat gaduh dan
tujuan pembelajaran banyaknya
memberikan pertanyaan seputar
siswa yang tidak mendengarkan
tujuan pembelajaran yang telah
bahkan ada yang bercanda dan
disampaikan, dan meminta siswa
mengobrol dengan temannya,
agar kelompok pertama dahulu
1 bahkan pada saat pembentukan
berkumpul berdasarkan anggotanya
kelompok siswa pun sangan gaduh,
yang telah ditentuka. Peneliti pun
serta kurang termotivasinya siswa
memberikan ace breaking diawal
dalam pembelajaran hingga masih
atau ditengah-tengah saat
banyak siswa yang belum
pembelajaran berlangsung dan
menguasai materi.
memberikan point-point tertentu.
Peneliti akan lebih memberikan
Pada saat mengerjakan LKS sudah pertanyaan-pertanyaan yang lebih
dimulai masih ada siswa yang mudah dimengerti oleh siswa serta
kesulitan dan gaduh dalam mengisi peneliti pun selalu memberikan
2 LKS tersebut sehingga ada siswa arahan pada saat pengisian LKS
yang menyontek dengan siswa lain dan memberikan waktu tambahan
(kelompok lain) dan mengumpulkan pada saat pengisian LKS.
LKS nya tidak sesuai waktu yang
telah ditentukan.

Siswa masih belum percaya diri Peneliti akan mencoba memberikan


motivasi-motivasi yang membuat
dalam bertanya atau memberikan
siswa percaya diri dan berani
tanggapan dan perwakilan
3 bertanya serta mempresentasikan
kelompok masih sulit untuk
hasil kerjanya di depan kelas
beranjak mempresentasikan hasil
dengan memberikan reward
kerjanya.
(penghargaan).

3. Pelaksaan Siklus II
Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang
dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini diarahkan pada optimalisasi
proses pembelajaran. Tindakan ini diharapkan agar hasil belajar dapat meningkat
lagi dibandingkan siklus I dan aktivitas siswa pun bisa mencapai intervensi
tindakan yang diharapkan. Siklus II ini akan dilaksanakan sebanyak 6 kali
pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 November -15 Desember 2012.
51

a. Perencanaan
pada pembuatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap siklus I.
Yaitu perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksaan
pembelajaran (RPP), dengan menentukan konsep bahasan. Sedangkan materi yang
akan diajarkan pada siklus II adalah fungsi organ pencernaan manusia dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan, selanjutnya RPP yang telah dibuat
didiskusikan oleh kolaborator serta sehubungan dengan pembelajaran yang akan
dilaksakan.
Kegiatan selanjutkan adalah menyiapkan instrument-instrument
penelitian,yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru,lembar wawancara
siswa dan guru,lembar kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest
dan postest siklus II,catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Pada siklus II ini, target yang ingin di capai adalah hasil belajar siswa dapat
meningkat dari belajar siklus I dan aktivitas siswa untuk memenuhi indikator
keberhasilan penelitian.

b. Tahapan Pengamatan / Observasi


0 Pengamatan
Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan pada pelaksanaan tindakan
siklus II diperoleh data sebagai berikut:
0 Pada pertemuan ke delapan peneliti sudah dapat sepenuhnya menguasai
siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
1 Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa sudah bisa menyesuaikan diri dalam
proses pemebalajaran. Dan aktivitas siswa memberikan respon yang positif.
2 Pada saat pembentukan kelompok siswa sudah tidak ada yang membuat
gaduh.
3 Pada saat mengerjakan LKS pun siswa sudah sangat tertib tidak ada yang
bercanda dan mengobrol.
4 Siswa sudah tidak lagi mengalami kesulitan pada saat pengisian LKS
sehingga tidak ada yang menyontek dengan kelompok lain.
52

0 Siswa pada saat mengerjakan LKS sudah tepat waktu dalam mengumpulkan
LKS bahkan ada beberapa kelompok menyelesaikan LKS sebelum waktu
yang telah ditentukan.
1 Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam mempresentasikan hasil kerjanya.
2 Siswa mulai termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
a) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan Pendekatan Konstruktivisme berbasis hands-on.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas
guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama
tindakan siklus II.
53

Tabel 1.7
Hasil Observasi Guru Siklus II
P. P. Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.4 P.5 P.6 rata
2 3
(%)
Guru mengkonsdisikan 80
1 kesiapan pelaksanaan 80 80 80 80 80 80
pembelajaran.
2 Guru mengajukan 60 80 80 80 80 80 76,66
pertanyaan.
3 Guru menyampaikan 80 80 80 80 80 80 80
tujuan pembelajaran
Guru memberikan 83,33
4 motivasi posistif pada 60 80 80 80 100 100
saat pembelajaran
Guru membreikan 80
5 penjelasan materi 80 80 80 80 80 80
pelajaran.
Guru menggunakan 83,33
6 media pembalajaran yang 80 80 80 80 80 100
sesuai materi.
7 Guru membuat keompok 80 80 80 80 80 80 80
belajar siswa.
8 Guru menjelaskan 60 80 80 80 80 80 76,66
prosedur kerja kelompok
Guru meberikan 76,66
9 kesmpatan siswa untuk 60 80 80 80 80 80
mempresentasikan hasil
kerjanya
Guru bekerja sama dan 76,66
bertanggung jawab pada
10 proses pembelajaran 60 80 80 80 80 80
dengan membimbing dan
mengarahkan siswa.
Guru memberikan 76,66
refleksi pada materi yang
11 telah disampaikan dan 60 80 80 80 80 80
memberikan kesempatan
pada siswa untuk
bertanya.
Guru menutup 80 90
12 pemebalajaran dengan 80 80 100 100 100
0
hamdalah dan doa.
Jumlah 70 80 80 81,66 83,33 85 79,99
Keterangan Sangat Baik
54

Berdasarkan tabel 1.7 dalam lembar observasi kegiatan guru pada siklus II
adalah 79,99 % dengan keterangan sangat baik, dibandingkan hasil rata-rata
kegiatan guru pada siklus I adalah 67,70%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
observasi guru mengalami peningkatan setiap siklusnya.
b) Lembar Observasi Siswa
Tabel 1.8
Hasil Observasi Siswa
Rata-
No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 rata
(%)
1 Siswa menjawab absensi. 80 80 80 80 80 80 80
2 Siswa menjawab 75 60 70 80 80 100 75
pertanyaan/apersepsi.
3 Siswa mendengarkan 76,66 80 80 80 80 80 76,66
tujuan pembelajaran.
Siswa membentuk 90 80 80 100 100 100 90
4 kelompok belajar
perkelompok 6 orang
5 Siswa mengerjakan LKS 76,66 60 80 80 100 80 76,66
6 Siswa mempersentasikan 83,33 80 80 80 80 100 83,33
hasil kerja kelompok.
7 Siswa aktif bertanya pada 73,33 60 80 80 80 80 73,33
guru.
Siswa menutup 90 80 80 100 100 100 90
8 pembelajaran dengan
berdo’a atau mengucap
hamdalah
Jumlah 70 72,5 78,75 85 87,5 90 80,65
Keterangan Baik

Berdasarkan tabel 1.8 hasil observasi aktivitas siswa terlihat bahwa aspek-
aspek yang terendah pada siklus I hanya mencapai 60 % mengalami peningakatan
pada siklus II hingga 80%. Rata-rata persentase pada siklus I 67,70 % dengan
keterangan cukup baik sedangkan rata-rata persentase pada siklus II sebesar
80,65% dengan keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan
yang diharapkan telah tercapai.
55

3) Hasil Belajar
0 Data Hasil Pretest
Pretest pada siklus II ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan
penelitian untuk mengetahui hasil belajar atau tingkat kemampuan awal
pembelajaran pada siklus II. Khususnya terhadap materi yang akan menjadi pokok
bahasan dalam penelitian. Pretest dilaksanakan pada tanggal 26 Nopember 2012
pada saat pertemuan ke delapan siklus II. Bentuk soal pretes adalah pilihan ganda
dengan jumlah butir soal sebanyak 21 butir soal.
Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 1.10
Nilai Pre Test siklus II
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 30
Rata-rata Nilai 64,88
% pencapaian KKM 38,88

Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat kemampuan
(hasil belajar) siswa kelas V SDN Sawah 2 Ciputat pada siklus II masih dibawah
KKM.
0 Data Hasil Post Test Akhir Siklus
Adapun rekapitulasi data hasil tes siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.10
Nilai Pre Test siklus II
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 53
Rata-rata Nilai 84,56
% pencapaian KKM 87,5
56

a. Tahap Refleksi
Pada siklus II ini secara keseluruhan mengalami peningkatan mulai dari hasil
belajar siswa meningkat hingga 16% jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar
pada siklus I. Begitu juga dengan aktivitas belajar siswa telah mengalami
peningkatan sebesar 15%. Hal ini disebabkan karena siswa telah melaksanakan
pembalajaran dengan pendekatan Konstruktivisme berbasis hand-on dengan baik.

Berdasarkan hasil releksi dari kegiatan siklus II ini hasil yang dicapai sudah
baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas sebesar
84,56, siswa memperoleh nilai melebihi KKM yang sudah ditetapkan oleh
sekolah, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5% hal ini
menunjukkan bahwa sudah melebihi intervensi tindakan yang diharapkan sebsar
75%, pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dan aktivitas siswa
pun meningkat hingga 80,75%. Oleh karena itu, penelitian dianggap cukup sampai
siklus II.
0 Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setiap akhir siklus, setelah
diberikan tindakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbasis
hands-on.

B. Analisis Data
Tahapan analaisis ini dimulai dengan mambaca keseluruhan data yang
diperoleh dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut:
0 Hasil belajar siswa
Perolehan persentasi hasil nilai siswa pada sisklus I dan siklus II
memperlihatkan bahwa hasil belajar padasiklus I jumlah yang mendapatlkan nilai
post test diatas Kriteria ketuntasan Minimal sebanyak 70,58% masih belum
mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Namun setelah dilakukan hasil
belajar siklus II julah yang mendapatkan nilai post test di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal meningkat sebanyak 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi
tindakan yang diharapkan telah tercapai.
57

0 Lembar Observasi Guru


Lembar kegiatan guru diberikan kepada observer petiap pertemuan pada setiap
siklusnya, siklus I dan siklus II. Perolehan persentasi kegiatan guru yang diperoleh
pada siklus I sebesar 68,05% dengan kategori baik, sedangkan hasil persentase
kegiatan guru pada siklus II sebesar 79,99%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan kagiatan guru pada siklus I dan siklus II, setelah diterapkannya
pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on.

Berdasarkan hasil akhir pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat
pada penjelasan di atas, menunjukkan bahwa persentase jumlah rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar
67,70%. Dari hasil observasi tersebut aktivitas iswa selama proses pembelajaran
pada siklus I belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Siswa pun
belum terbiasa dengan pemebelajaran Konstruktivisme berbasis hands-on, siswa
masih harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran tersebut. Dan pada siklus II
aktivitas siswa terlihat semakin meningkat menjadi 80,65% dengan kategori baik.
Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
Siswa pun sudah mulai terbiasa dengan penerapan pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme berbasis hands-on dan semakin antusias dalam
mengutip setiap pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan
Konstruktivisme berbasis hands-on dapat diterima dan dilaksanakan oleh siswa.

0 Pembahasan
Pada pelaksaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari 12
November 2012 sampai tanggal 15 Desember 2012 dari kedua siklus yang telah
dilaksanakan terlahat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on, hal
tersebut diperkuat dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Tes
hasil belajar diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pret test dan post
test,terdiri dari 21 soal dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada masing-
masing siswa setiap siklusnya.
58

Pada awal siklus I belum ada peningkatan hasil belajar karena beberapa faktor.
Diantaranya adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan penerapan
pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on,
masih adanya penyesuai guru dan siswa, siswa belum fokus dalam mendengarkan
penjelasan yang di sampaikan guru, masih terdapat siswa yang asik dengan
aktivitasnya sendiri seperti bercanda, mengobrol bahkan ada yang mengantuk
serta siswa kurang termotivasi karena masih terbiasa dengan pembelajaran
konvensional dimana guru mempunyai peran utama dalam pembelajaran. Hal
tersebut terjadi karena, penguatan konsep fungsi organ pada makhluk hidup
(organ pernapasan pada manusia) masih terlalu sukar di pahami oleh siswa
sekolah dasar. Selain itu kurangnya optimalisasi guru dalam alokasi waktu yang
tersedia dan kurangnya ketegasan guru untuk menghadapi siswa yang sering
membuat gaduh. Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada
siklus II ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir
siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari sebelumnya
70,58% menjadi 87,5% ini berarti kebanyakan siswa telah mencapai indikator
keberhasilan maka penelitian di anggap berhasil.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis sejalan dengan hasil penelitian yang
sudah dikemukan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan dengan
penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis
Hands-on serta menunjukan bahwa penerapan penerapan pembelajaran
menggunakan pendekatan Konstruktivisme berbasis Hands-on dapat
meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN Sawah 2 Ciputat.
Aktivitas siswa yang terjadi selama penerapan pendekatan konstruktivisme
berbasis Hand – on, diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa. Lembar
aktivitas siswa ini ada 8 aspek pengamatan. Lembar observasi aktivitas siswa diisi
oleh guru kolabolator atau observer. Observer mengamati 8 aspek aktivitas siswa
dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Skor rata-rata lembar aktivitas
siswa pada siklus I sebesar 87,70% ada lima aspek yaitu. Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran dari guru yang ingin dicapai dengan baik, siswa termotivasi
pada pembelajaran berlangsung,siswa mengerjakan tugas LKS dengan baik sesuai
59

dengan waktu yang telah disediakan,siswa melakukan diskusi aktif dengan


kelompoknya, dan siswa sudah berani untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
Pada siklus ke II ketiga aktivitas tersebut meningkat diikuti peningkatan aktivitas
lainnya,namun peningkatan yang terjadi cukup besar. Skor rata-rata lembar
aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80,65% dengan peningkatan sebesar 27%.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa penerapan
pendekatan konstrutivisme berbasis Hand – on dapat meningkatkan aktivitas
siswa pada materi makhluk hidup dan proses kehidupannya.
Sedangkan data observasi (pengamatan) guru terhadap kegiatan guru dalam
upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan konstruktivisme
berbasis Hand – on,mendapatkan nilai rata-rata 79,99%,hal ini berarti bahwa
kegiatan guru dalam menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis Hands –
on dalam meningkatkan hasil belajar IPA dinilai baik.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan
diatas,maka target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini tercapai,yaitu 75%
siswa telah mencapai ketuntasan hasil belajar, dan rata-rata keaktifan siswa dalam
pelajaran IPA termasuk kategori baik dan rata – rata kegiatan guru dalam
menggunakan pendekatan Konstrutivisme berbasis Hands – on termasuk kategori
baik. Atas dasar hasil tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
bahwa: Terdapat peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivisme berbasis Hands – on siswa kelas V SD Negeri sawah 2 Ciputat.
Telah terbukti secara ilmiah atau hipotesis diterima. Oleh sebab itu peneliti
mengambil keputusan bahwa kegiatan penelitian dihentikan.
BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian dapat


disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme berbasis hands
on dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan yang didapat maka implikasi dalam


penelitian ini adalah perbaikan pengembangan kompetensi guru secara
terencana dan sistematis melalui pelatihan dan studi lanjut perlu dilakukan
untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran.

SARAN

Guru kelas khususnya dalam pembelajaran IPA pada sekolah ini,


disarankan dapat menerapkan pembelajaran Konstruktivisme Berbasis
hands on karena model pembelajaran ini mampu meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal.

Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pegembangan


pendekatan Konstruktivisme Berbasis Hand on degan memberikan
fasilitas-fasilitas yang memadai berupa media-media belajar dan ruang
serbaguna sehingga memudahkan guru kelas dalam pembelajaran dan
pengajaran.

Siswa hendaknya menanamkan rasa senang terhadap pembelajaran IPA


dan menghilangkan anggapaan tentang pembelajaran IPA yang
membosankan. Hal tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal.

60
Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

A. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

B. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan alat-alat pernapasan manusia.
Membuat pertanyaan tentang alat-alat pernapasan.

TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat-alat pernapasan manusia.
Peserta didik dapat m embuat pertanyaan tentang alat-alat pernapasan..

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapsan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.
Lampiran

MATERI
Alat pernapasan manusia.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE: Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : Learning starts with a Question (memulai belajar dengan
sebuah pertanyaan)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Gambar struktur organ pernapasan manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Lampiran

Pendahuluan untuk memulai pembelajaran


dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru menunjukkan gambar
organ pernapasan manusia
pada siswa.

Guru memberikan apersepsi:


Kalian tahu gambar apa ini? - Peserta didik menjawab
Dengan apa si kalian pertanyaan-pertanyaan guru.
bernapas?
Guru memberikan tebak-
tebakan.
Siapakah aku? Aku seperti
angin. Aku sangat
dibutuhkan oleh manusia
setiap saat. Jika tidak ada
aku manusia dan makhluk
hidup lainnya akan mati.
- Setelahterjawab,
guru
mengajukan pertanyaan
Lampiran

lagi.
d. Sebenarnya sebenarnya
bagaimana si bernapas
itu?
Alat-alatnya apa saja?
Apa hidung satu-satunya alat
pernapasan pada manusia?

Eksplorasi
Guru membagikan kartu - Pesertadidikberdiskusi
kosong beraneka bentukmembuatsatubuah
kepada setiap meja. pertanyaan.
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi membuat satu
buah pertanyaan dan
dituliskan pada kartu yang
dibagikan guru.
Guru meminta kartu-kartu - Peserta didik melaksanakan
itu ditempel di papan tulisinstruksigurudengan
Inti berdasarkan barisan. menempelkan kartu-kartu
pertanyaan berdasarkan
barisan.

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik menjawab


dari barisan yang berbeda pertanyaan dengan
Lampiran

memilih kartu untuk pengetahuan yang sudah


dijawab. dimilikinya.
- Guru membantu peserta - Peserta didik lainnya
didik dalam mendengarkan dan
mengembangkan memahami jawaban dari
jawabannya. temannya.

Elaborasi
Guru menerangkan melalui - Peserta didik mencatat hal-
jawaban-jawabandarihal penting yang disampaikan
peserta didik dengan guru.
menambahkan penjelasan
yang lebih lengkap.
Guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.

Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan kepada peserta beberapa pertanyaan.
didik untuk bertanya.

- Guru memberikan Lembar - Peserta didik mengerjakan


Penutup Kerja Siswa untuk LKS yang diberikan guru.
dikerjakan disekolah. - Peserta didik menyimpulkan

- Guru membantu peserta pelajaran dengan bantuan


didik untuk menyimpulkan guru.
pelajaran.

Guru memberikan tugas - Peserta didik mencatat tugas


untukdibawapadauntuk pertemuan berikutnya.
Lampiran

pertemuan berikutnya, yaitu


karton, crayon (pensil
warna), alat tulis lengkap,
dan mencari tahu tentang
fungsi organ pernapasan

manusia di situs google.


- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama.
untuk tenang dan berdoa - Peserta didik mengucap
bersama sebelum pulang. salam.

Guru keluar kelas dengan


mengucapkan salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL KOMPETENSI
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL PENILAIAN
INSTRUMEN
Menyebutkan Tes tertulis Essay 1. Sebutkan alat-alat
alat-alat pernapasan 1
pernapasan manusia?
manusia.

Membuat 1
pertanyaan
tentangalat-
alat
pernapasan.

2. Perhatikan gambar
di atas. Buatlah
masing-masing 1
Lampiran

pertanyaan dan
berikan jawabannya
tentang organ
hidung, tenggorokan
dan paru-paru.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :2
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

M. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

N. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.

O. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mengamati struktur organ pernapasan manusia.
Mempresentasikan fungsi organ pernapasan manusia.

P. TUJUAN
Peserta didik dapat mengamati struktur organ pernapasan manusia.
Lampiran

Peserta didik dapat mempresentasikan fungsi organ pernapasan manusia.

Q. KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapsan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Fungsi organ pernapasan manusia.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : small group discotion (kelompok diskusi kecil), poster
session (pembahasan poster)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Gambar struktur organ pernapasan manusia.
Lampiran

W. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan

ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.


- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
Pendahuluan - Guru meminta peserta didik
untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap

“Basmalah” bersama-sama.

Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran.

Guru meminta peserta didik


untuk duduk berdasarkan - Peserta didik berkupul dengan
kelompokyangtelah teman sekelompoknya.
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
g. Sekarang ibu mau tanya, - Peserta didik menjawab apakah
hidung satu- pertanyaan-pertanyaan guru. satunya alat
pernapasan

pada kalian?
h. Kalau begitu, tuliskan alat-
alat pernapasan pada
manusia di buku tulis
kalian!
i. Kalau kalian sudah tahu
Lampiran

apa saja lat-alat


pernapasan pada manusia,
sekarang apakah bernapas
itu?Mengapa kita harus
bernapas?

Eksplorasi
- Guru memberikan waktu 35 - Dalam satu kelompok peserta
menit kepada setiap didik ada yang menggambar
kelompok untuk organ pernapasan manusia
menggambar organ dan ada yang membuat kata
pernapasan manusia. Dan kunci apa saja yang akan
30 menit selanjutnya untuk dipresentasikan di depan
dipresentasikan oleh teman-teman.
beberapa kelompok. - Setiap kelompok yang

Dalam presentasi, guru mempresentasikan diberikan


Inti akan memberikan kesempatan untuk memilih
pertanyaan yang dikemas kartu pertanyaan dan harus
dalam kartu berwarna yang menjawabnya.
dipilih oleh setiap
kelompok.
4 3 2

- Guru memberikan
kesempatan kepada setiap
pesertadidik dalam
Lampiran

kelompok untuk menjawab


berdasarkan
pengetahuannya.

Elaborasi Peserta didik mendengarkan


Setelah semua kelompok dan memahami penjelasan
selesai mempresentasikan, yang disampaikan guru
guru menambahkan sambil mencatat hal-hal
penjelasan yang lebih penting yang harus dicatat.
lengkapdengan

mengaitkan kepada
kebesaran Allah SWT.

Tahukah Kamu?

Peserta didik membuat


beberapa pertanyaan.
Kita bernapas
sekitar

50 juta kali dalam

hidup kita. Apakah

ada mesin yang

menyerupai kerja

Guru meminta peserta didik


mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
Lampiran

 Konfirmasi
- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.

- Guru memberikan Lembar - Peserta didik mengerjakan


Penutup Kerja Siswa untuk LKS yang diberikan guru.
dikerjakan disekolah. - Peserta didik menyimpulkan

- Guru membantu peserta pelajaran dengan bantuan


didik untuk menyimpulkan guru.
pelajaran.
Guru memberikan tugas - Peserta didik mencatat tugas
untukdibawapadauntuk pertemuan berikutnya.

pertemuan berikutnya, yaitu


kaca, air, mangkuk bening,
kapur, sedotan
untuk mengetahui bahan
apa yang dikeluarkan saat
bernapas. - Peserta didik berdoa
- Guru meminta peserta didik bersama.

untuk tenang dan berdoa


bersama sebelum pulang.
Guru keluar kelas dengan - Peserta didik mengucap
mengucapkan salam. salam.

X. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL KOMPETENSI
Lampiran

PENILAIAN INSTRUMEN
Mengamati Tes tertulis Eksperiment 3. Gambarlah strutur
struktur organ organ pernapasan 3
pernapasan manusia sebagus
manusia. mungkin.
4. Amatilah gambar
yang kamu buat.
5. Diskusikanlah
dengan teman
sekelompokmu apa
fungsi-fungsi dari
organ pernapsan
yang kamu ketahui
dengan
memanfaatkan
sumber yang ada
seperti buku dan
hasil temuan di
google dan buatlah
penjelasan singkat
tentang fungsi
organ pernapasan
pada manusia.

Mempresentasikan 6. Jelaskanlah di 2
struktur organ
depan teman-
pernapasan temanmu system
manusia. pernapasan pada
manusia beserta
Lampiran

fungsinya.
7. Berilah kesimpulan
dari presentasi
kelompokmu.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :3
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

Y. STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

Z. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mengamati bahan-bahan yang dikeluarkan saat bernapas.

TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui bahan-bahan yang dikeluarkan saat bernapas.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapasan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Lampiran

Bersyukur kepada Allah SWT.


Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

DD.MATERI
Peristiwa bernapas

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

FF. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, eksperimen.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Kaca , air,mangkuk bening, kapur, dan sedotan.

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
Lampiran

menanyakan kabar dan


mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap

“Basmalah” bersama-sama.
- Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik
untuk duduk berdasarkan - Peserta didik berkupul dengan
kelompok yang telah teman sekelompoknya.
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
j. Kalian kalau bernapas
menghirup apa?dan - Peserta didik menjawab
mengeluarkan apa? pertanyaan-pertanyaan guru.

 Eksplorasi
Mari kita buktikan
benarkah ada bahan yang
kita hirup dan ada juga
bahan yang kita keluarkan
saat bernapas itu terjadi.
- Guru membagikan LKS
sebagai tuntunan
eksperimen.
- Guru memberikan waktu 30 - Setiap kelompok menyiapkan
menit kepada setiap bahan percobaan dan mulai
Inti kelompok untuk melakukan melakukan percobaan.
percobaan, mengamati dan
Lampiran

mencatat hasil pengamatan.


- Guru mempersilahkan
setiap kelompok untuk
memprenstasikan hasil
percobaannya.

 Elaborasi
- Setelah semua kelompok
selesai mempresentasikan, - Peserta didik mendengarkan
guru menambahkan dan memahami penjelasan
penjelasan yang lebih yang disampaikan guru
lengkap dengan mengaitkan sambilmencatathal-hal
kepada kebesaran Allah penting yang harus dicatat.
SWT.
- Guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
 Konfirmasi

- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta - Peserta didik membuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru memberikan tugas - Peserta didik mencatat tugas


untuk dibawa pada untuk pertemuan berikutnya.
pertemuan berikutnya, yaitu
botol plastik, balon karet,
Lampiran

bolpoin bekas, karet gelang,


pisau silet, dan sumbat Peserta didik berdoa bersama.
gabus.
Guru meminta peserta didik
untuk tenang dan berdoa Peserta didik mengucap salam.
bersama sebelum pulang.
Guru keluar kelas dengan
mengucapkan salam.

JJ. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Mengamati Tes tertulis Eksperiment Mengetahui Bahan-


bahan-bahan Bahan yang 1

yang dikeluarkan Dikeluarkan


saat bernapas.
Saat Bernapas

1. Sediakan kaca,

air, mangkuk

bening, kapur,

dan sedotan!

2. Ambillah kaca

dan bernapaslah

di depan kaca

tersebut!

3. Amati hal yang


Lampiran

terjadi!

4. Setelah itu,

masukkan air dan

kapur dalam

mangkuk bening!

5. Larutkan kapur

dalam mangkuk

dengan sedotan!

6. Tiuplah air dalam

mangkuk dengan

sedotan!

7. Amati perubahan

yang terjadi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :4
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
Lampiran

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.

MM. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mengamati cara kerja paru-paru.

TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui cara kerja paru-paru.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapasan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Bersyukur kepada Allah SWT.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

PP. MATERI
Organ paru-paru.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi, eksperimen.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)

SS. SUMBER BELAJAR


Lampiran

Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan


Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Botol plastik, balon karet, bolpoin bekas, karet gelang, pisau silet, dan
sumbat gabus.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran

dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru meminta peserta didik - Peserta didik berkumpul untuk duduk
berdasarkan dengan teman sekelompoknya.

kelompokyangtelah
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
a. Proses masuknya udara - Peserta didik menjawab pernapasan
ke dalam paru- pertanyaan-pertanyaan guru. paru disebut ?
Lampiran

b. Kalaukeluarnya udara dari


paru-paru disebut?
Nah anak-anak, menurut kalian
bagaimana prose situ bias
terjadi? Seperti prosesnya?

Ada yang dapat menjelaskan


sedikit?

- Guru memberikan hadiah


bagi empat peserta didik - Peserta didik termotivasi
yang berani menjawabnya. dengan pelajaran.

Eksplorasi
Mari kita buktikan
bagaimanacara kerja
paru—paru saat bernapas..
- Guru membagikan LKS - Setiap kelompok menyiapkan
sebagai tuntunan bahan percobaan dan mulai
eksperimen. melakukan percobaan.

Guru memberikan waktu 30


menitkepadasetiap
kelompok untuk melakukan
percobaan, mengamati dan
Inti mencatat hasil pengamatan.
- Guru mempersilahkan
setiap kelompok untuk - Peserta didik
memprenstasikan hasil mempresentasikan hasil
percobaannya. percobaannya.
 Elaborasi

- Setelah semua kelompok


Lampiran

selesai mempresentasikan, - Peserta didik mendengarkan


guru menambahkan dan memahami penjelasan
penjelasan yang lebih yang disampaikan guru
lengkap dengan mengaitkan sambilmencatathal-hal
kepada kebesaran Allah penting yang harus dicatat.
SWT.
- Guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.
 Konfirmasi

- Guru memberikan
kesempatan kepada peserta - Peserta didik membuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru memberikan tugas - Peserta didik mencatat tugas


untuk dibawa pada untuk pertemuan berikutnya.
pertemuan berikutnya, yaitu
karton, penggaris dan spidol
berwarna.
Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama. untuk

tenang dan berdoa


bersama sebelum pulang.
- Guru keluar kelas dengan - Pesertadidikmengucap
mengucapkan salam. salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


Lampiran

INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH


PENCAPAIAN TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Mengamati cara Tes tertulis Eksperiment Mengetahui Cara


kerja paru-paru. Kerja Paru-Paru 1
Menggunakan
Model

A. Membuat
Model Paru-Paru
1. Sediakan botol

plastik, balon

karet, bolpoin

bekas, karet

gelang, pisau

silet, dan sumbat

gabus

2. Potonglah botol

plastik menjadi

dua bagian!

3. Potonglah bagian

ujung dan

pangkal bolpoin

plastik sehingga

terbentuk pipa

plastik!

4. Masukkan pipa

plastik tersebut
Lampiran

ke salah satu

balon (balon A)!

Ikat dengan

karet gelang!

5. Masukkan pipa

plastik (hasil

langkah nomor 4)

ke sumbat botol!

6. Pasang sumbat

botol pada mulut

botol! Usahakan

tidak terjadi

kebocoran!

7. Potonglah balon

kedua (balon B)

pada bagian

bawahnya dan

pasang di bagian

bawah botol

plastik!

8. Sumbatlah

bagian atas pipa

plastik saat

memasang balon

B! Ikat dengan
Lampiran

karet gelang!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :5
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

WW. STANDAR KOMPETENSI


Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ pernapasan manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan gangguan alat pernapasan.
Membuat poster mengenai cara menjaga kesehatan alat pernapasan

TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan gangguan alat pernapasan.
Lampiran

Peserta didik dapat Membuat poster mengenai cara menjaga kesehatan alat
pernapasan.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapasan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Bersyukur kepada Allah SWT.
Mengenal berbagai macam penyakit ataugangguan pada alat pernapasan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Gangguan alat pernapasan.

CCC. PENDEKATAN PEMBELAJARAN


Konstruktivisme berbasis hands-on

DDD. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Karton bergambar.

GGG. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Lampiran

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,

menanyakan kabar dan


mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran

dengan mengucap “Basmalah”


bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru memberikan apersepsi:
Dengan memberikan hand out
kepada peserta didik.

Bahaya Merokok
Rokok mengandung 200
bahan berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama
pada rokok yaitu tar,
nikotin, dan karbon
monoksida.
Tar merupakan bahan yang
bersifat lengket dan
menempel pada paruparu.
Nikotin merupakan bahan
yang memengaruhi saraf
dan peredaran darah. Zat
ini dapat memicu
timbulnya kanker paru-
Lampiran

paru.
 Karbon monoksida
merupakan zat yang
membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen.
Rokok memiliki efek
racun yang membuat
pengisap rokok
mengalami
14 kali risiko lebih besar
menderita kanker.

c. Menurut kalian seberapa - Peserta didik menjawab


besar bahaya rokok? pertanyaan-pertanyaan guru.
Apakah hanya roko saja yang
dapat merusak organ
pernapasan?
Solusi apa yang dapat kalian
tawarkan kepada masyarakat
agar kesehatan organ
pernapasan terjaga?

- Guru memberikan hadiah


bagi empat peserta didik - Peserta didik termotivasi dengan
yang berani menjawabnya. pelajaran.

 Eksplorasi
- Guru memberikan waktu 30 - Peserta didik mulai menggambar
menit kepada setiap peserta poster yang diinstruksikan guru.
didik untuk menuliskan apa
saja gangguan pada organ
pernapasan. Dan membuat
sebuah poster untuk menjaga
kesehatan organ pernapasan
Lampiran

pada manusia.

Elaborasi
Inti Setelah semua peserta didik
selesai,Gurumengocok - Peserta didik mendemostrasikan
undian sebanyak 10 nama. poster buatannya.
Siapa yang keluar dialah
yang mendemostrasikan
poster buatannya.
- Guru menambahkan
penjelasan yang lebih - Peserta didik mendengarkan
lengkap dengan mengaitkan dan memahami penjelasan
kepada kebesaran Allah yang disampaikan guru sambil
SWT. mencatat hal-hal penting yang
- Guru meminta peserta didik harus dicatat.
mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru.

Konfirmasi
Gurumemberikan
kesempatan kepada peserta - Pesertadidikmembuat
didik untuk bertanya. beberapa pertanyaan.

- Guru membantu peserta didik - Peserta didik menyimpulkan

Penutup
untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan guru.
pelajaran.

Guru meinginstruksikan agar


poster-postertersebut
dikumpulkan.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama.
Lampiran

untuk tenang dan berdoa


bersama sebelum pulang.
- Guru keluar kelas dengan - Peserta didik mengucap salam.
mengucapkan salam.

HHH. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Sebutkan Tes tertulis Tugas proyek 1. Tulislah macam- 2


gangguan alat macam gangguan
pernapasan. alat pencernaan
pada manusia.
2. Tulislah cara
merawat
kesehatan alat
pencernaan.

Membuat poster 3. Buatlah poster


mengenai cara tentang menjaga 1
menjaga kesehatan organ
kesehatan alat pencernaanpada
pernapasan. manusia.
Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :6
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengientifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.

KKK. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menuliskan alat pencernaan manusia.
Menjelaskan fungsi alat pencernaan manusia.

LLL. TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat pencernaan manusia.
Lampiran

4. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi alat pencernaan manusia.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pernapasan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Bersyukur kepada Allah SWT.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

NNN.MATERI
Alat pencernaan manusia.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Gambar organ pencernaan manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajaran
Lampiran

- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,


“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan

mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran

dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berkumpul untuk
duduk berdasarkan dengan teman sekelompoknya.
kelompok yang telah
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:
f. Menurut kalian seberapa - Peserta didik menjawab
panjang si pertanyaan-pertanyaan guru.
saluranpencernaan kita?

Panjang Saluran

Pencernaan

Seluruh saluran

pencernaan dari mulut

sampai anus panjangnya

antara 8,5 sampai 10 - Peserta didik termotivasi


dengan pelajaran.
meter. Berarti, 5–6 kali
Lampiran

tinggi badan kita.


Saluran

pencernaan menjadi

ringkas karena melingkar-

lingkar dalam rongga perut


kita. Proses pencernaan

makanan dari awal hingga

akhir secara keseluruhan

berlangsu
g. Terdiri apa saja saluran
pencernaan kita?

- Guru memberikan hadiah


bagi empat peserta didik
yang berani menjawabnya.

 Eksplorasi
- Guru menampilkan gambar - Peserta didik
organ pencernaan manusia. memperehatikan gambar
yang ditampilkan guru.
Inti

- Guru meminta peserta didik


untuk menuliskann apa saja - Peserta didik menuliskan alat
organ pencernaan pada pencernaan pada manusia.
Lampiran

manusia.
Guru meminta peserta didik
berkumpul dengan teman
sekelompoknya dan - Peserta didik berdiskusi
mengidentifikasikan fungsi sesuai kelompoknya masing-
alat pencernaan. masing.

Elaborasi
Guru mempersilahkan
perwakilan kelompok untuk
menuliskan hasil
laporannya..
Gurumenambahkan
penjelasan yang lebih
lengkap dengan mengaitkan
kepada kebesaran Allah
SWT. Peserta didik mendengarkan dan
Guru meminta peserta didik memahami penjelasan
mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru
yang disampaikan guru. sambil mencatat hal-hal
penting yang harus dicatat.
Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.

- Peserta didik membuat


beberapa pertanyaan.
Lampiran

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru menyampaikan tugas


untuk pertemuan berikutnya,
yaitu mencari informasi di
PUSKESMAS terdekat
tentang penyakit apa saja
yang ada pada alat
pencernaan, bagaimana
pengobatannya dan

bagaimana menjaga
kesehatan alat pencernaan.
- Guru memberikan hadiah
kepada 5 peserta didik yang
posternya bagus.

- Guru meminta peserta didik


untuk tenang dan berdoa - Peserta didik berdoa bersama.
bersama sebelum pulang.

- Guru keluar kelas dengan


mengucapkan salam. - Pesertadidikmengucap
salam.

TTT. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
Lampiran

PENCAPAIAN TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL SOAL


KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

1. Menuliskan Tes tertulis essay 1.Perhatikan gambar alat- 3


alat alat pencernaan
pencernaan berikut bersama
manusia.
teman-temanmu!
2. Menjelaskan

fungsi alat a. b.

pencernaan
manusia.
c. d.

e.

2. Berdasarkan gambar,

lakukan kegiatan

berikut!

a.Urutkan gambar alat-

alat pencernaan

sehingga

menggambarkan

proses pencernaan

dari awal sampai

akhir! Cocokkan

dengan model atau


Lampiran

gambar system

pencernaan secara

utuh!

b. Berilah nama setiap

alat yang telah kamu

urutkan tadi!

c.Berilah catatan

mengenai fungsi

setiap alat

pencernaan tersebut!

3. Bersama teman-

temanmu, diskusikan

mengenai fungsi dari

setiap alat

pencernaan

tersebut!

3. Buatlah kesimpulan

dari kegiatan ini dan

bacakan di depan

kelas!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Lampiran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :7
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

UUU. STANDAR KOMPETENSI


Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

VVV. KOMPETENSI DASAR


Mengientifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan penyakit pada alat pencernaan.
Menjelaskan penyakit pada alat pencernaan.

TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan penyakit pada alat pencernaan manusia.
Peserta didik dapat menjelaskan penyakit pada alat pencernaan manusia.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Bersyukur kepada Allah SWT.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Penyakit pada alat pencernaan manusia.
Lampiran

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), diskusi.
STRATEGI : Action learning (belajar dengan melakukan)

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Choiril Azmiyawati, Hadi Wigati, Omegawati, dan
Rohana Kusumawati. IPA Saling Temas 5, Untuk SD/MI Kelas V/,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Gambar organ pencernaan manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Lampiran

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berkumpul


untuk duduk berdasarkan dengan teman sekelompoknya.
kelompok yang telah
ditentukan.
- Guru memberikan apersepsi:

Kamu sudah mengetahui - Peserta didik menjawab


alat-alat pencernaan dan pertanyaan-pertanyaan guru.
fungsinya? Bagaimana jika
alat pencernaanmu terserang - Peserta didik termotivasi
penyakit? Pasti kamu tidak dengan pelajaran.
bisa makan secara normal.
Berikut akan dibahas
mengenai penyakit-penyakit
yang dapat menyerang alat
pencernaan oleh masing-
masing kelompok.

 Eksplorasi
- Guru meminta kepada - Peserta didik
setiap kelompok untuk memperehatikan gambar
mempresentasikan yang ditampilkan guru.
laporannya di depan teman-
teman secara bergantian.
- Guru juga menginstruksikan
kepada semua peserta didik
untuk mencatat hal-hal
penting yang disampaikan
kelompok lain dan masing-
Inti masing kelompok diberi
kesempatan untuk
mengajukan 1 buah - Peserta didik menuliskan alat
Lampiran

pertanyaan pada kelompok pencernaan pada manusia.


yang memprentasikan.

 Elaborasi
- Guru menambahkan - Peserta didik berdiskusi
penjelasan yang lebih sesuai kelompoknya masing-
lengkap dengan mengaitkan masing.
kepada kebesaran Allah
SWT dari jawaban yang - Peserta didik mendengarkan
diberikan kelompok yang dan memahami penjelasan
sedang mempresentasikan. yang disampaikan guru
- Guru meminta peserta didik sambil mencatat hal-hal
mencatat hal-hal penting penting yang harus dicatat.
yang disampaikan guru.

Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik.

- Peserta didik menjawab


pertanyaan dengan penuh
percaya diri.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru menyampaikan - Peserta didik menyambut


pengumuman bahwa akan gembira pengumuman
diadakan ulangan harian(tes tersebut.
Lampiran

akhir siklus I) pada


pertemuan berikutnya.

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama.


untuk tenang dan berdoa
bersama sebelum pulang.

- Guru keluar kelas dengan - Pesertadidikmengucap


mengucapkan salam. salam.

FFFF. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

1. Menyebutkan Tes tertulis essay Tulislah macam-macam 1


penyakit pada penyakit yang menyerang
alat alatpencernaandalam
pencernaan. bentuk table!
2. Menjelaskan
penyakit pada
alat
pencernaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Lampiran

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke :9
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan jenis makanan bergizi.
Menjelaskan fungsi makanan bergizi bagi tubuh.

TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan jenis makanan bergizi.
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi makanan bergizi bagi tubuh.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Menyukai makanan bergizi seperti sayur-sayuran.
Lebih selektif pada makanan yang akan dimakan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.
Lampiran

MATERI
Hubungan makanan dengan kesehatan.

MMMM. PENDEKATAN PEMBELAJARAN


Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab.
STRATEGI : information search (pencarian informasi), jigsaw learning
(belajar jigsaw) .

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Gambar makanan bergizi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
Lampiran

“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru menunjukkan gambar
makanan bergizi pada peserta
didik.
- Guru memberikan apersepsi:

k. Kalian tahu gambar apa


ini? - Peserta didik menjawab

Tahukah kamu? pertanyaan-pertanyaan guru.

Menurut penyelidikan para

ahli menyatakan bahwa

anak

usia 10 sampai 12 tahun

memerlukan 2500 kilo

Kalori setiap hari.

l. Apa yang kamu rasakan

apabila seharian penuh

kamu tidak makan sama

sekali?

m. Menurutmu apakah

fungsi makanan bagi


Lampiran

tubuh?
Siapakah aku? Aku seperti
angin. Aku sangat
dibutuhkan oleh manusia
setiap saat. Jika tidak ada
aku manusia dan makhluk
hidup lainnya akan mati.
- Setelah terjawab, guru
menambahkan penjelasan:
Manusia memerlukan

makanan untuk melakukan

berbagai aktivitas dalam

kehidupan.

Makanan yang kita

makan, selain harus bersih

dan sehat juga harus

mengandung gizi yang

cukup.

Makanan bergizi

merupakan makanan yang

mengandung zat-zat yang

dibutuhkan oleh tubuh.

Zat-zat tersebut meliputi


karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral,

dan air.
Eksplorasi
Lampiran

- Guru menginstruksikan agar - Peserta didik duduk


peserta didik duduk pada berdasarkan kelompoknya.
kelompok yang telah
ditentukan, yaitu kelompok
karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air.
- Guru membagikan hand out - Peserta didik mencari
pada setiap kelompok informasi dari hand out yang
berdasarkan klasifikasi diberikan guru tentang materi
kelompok. yang ditentukan untuk
Inti - Guru meminta setiap kelompoknya.
kelompok berdiskusi - Peserta didik berdiskusi
mengenai materinya dan tentang fungsi dan sumbernya,
melaporkannya dalam dan membuat laporan hasil
bentuk kolom di kertas diskusinya dalam bentuk table.
karton besar untuk di
presentasikan di depan
teman-teman.
- Setelah selesai guru - Peserta didik melaksanakan
meminta setiap anggota instruksi guru yaitu berpencar
kelompok bertukar posisi atau setiap peserta didik dalam
atau masuk kedalam satu kelompok masukke dalam
kelompok lain dan kelompok lain untuk
menjelaskan pada kelompok menjelaskan hasil diskusinya.
itu pengetahuan yang
mereka dapat pada
kelompok awalnya.
- Peserta didik kembali ke
 Elaborasi kelompok asal, menempelkan
- Setelah selesai, anggota laporan diskusinya di papan
Lampiran

kelompok harus berkumpul tulis dan membuat satu buah


pada kelompok awalnya, pertanyaan tentang materi yang
menempelkan laporan belum dipahaminya.
diskusinya (karton) di papan
tulis, dan membuat satu
buah pertanyaan yang
belum dipahami ditulis - Peserta didik mendengarkan
bawah laporannya. dan memahami jawaban dari
- Guru menerangkan melalui guru.
pertanyaan-pertanyaan yang
muncul. - Peserta didik mencatat hal-
- Guru meminta peserta didik hal penting yang disampaikan
mencatat hal-hal penting guru.
yang disampaikan guru.
 Konfirmasi

- Guru memberikan - Peserta didik menjawab


pertanyaan-pertanyaan pertanyaan-pertanyaan guru.
singkat.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru memberikan tugas


untuk dibawa pada - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
bungkus kemasan snack
(makanan ringan), permen,
dan mi instan yang biasa
kamu makan dan alat tulis. - Peserta didik berdoa bersama.
Lampiran

- Guru meminta peserta didik


untuk tenang dan berdoa
bersama sebelum pulang. - Pesertadidikmengucap

- Guru keluar kelas dengan salam.


mengucapkan salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Menyebutkan Tes lisan Tes lisan Sebutkanlah jenis 1


jenis makanan makanan bergizi yang
bergizi. dibutuhkan tubuh!

Menjelaskan Tes tertulis Diskusi Jelaskan fungsi 1


fungsi kelompok makanan bergizi bagi
makanan tubuhberdasarkan
bergizibagi kelompoknya dalam
tubuh. bentuk tabel!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Lampiran

Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 10
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

SSSS. STANDAR KOMPETENSI


Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

TTTT. KOMPETENSI DASAR


Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mengamati komposisi zat-zat yang berguna di dalam tubuh pada makanan
yang kita makan

TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui zat-zat yang berguna di dalam tubuh pada
makanan yang kita makan.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Menyukai makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan
dan susu.
Lebih selektif pada makanan yang akan dimakan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Lampiran

Komposisi makanan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi.
STRATEGI : information search (pencarian informasi),

AAAAA. SUMBER BELAJAR


Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

BBBBB. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Bungkus makanan

CCCCC. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
Lampiran

pembelajaran. - Peserta didik menjawab


- Guru
memberikan apersepsi: pertanyaan-pertanyaan guru.
o. Sebutkan jenis makanan
bergizi yang dibutuhkan
tubuh kita?

p. Seberapa penting makanan


bergizi bagi tubuh kita
mengapa?
- Setelah terjawab, guru
menambahkan penjelasan:

 Eksplorasi - Peserta didik duduk


Guru menginstruksikan agar berdasarkan kelompoknya.
peserta didik duduk pada
kelompok yang telah
ditentukan.
Guru membagikan LKS
kepada peserta didik. - Peserta didik mulai berdiskusi
Guru meminta pengamatan dan mengamati.
dimulai dengan durasi
waktu 30 menit.
Setelahselesaiguru
Inti meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pengamatannya.

 Elaborasi - Peserta didik mendengarkan


Setelahselesai,gurudan memahami jawaban dari
menambahkan penjelasan guru.
tentang komposisi makanan.
Lampiran

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mencatat hal-


mencatat hal-hal penting hal penting yang disampaikan
yang disampaikan guru. guru.

Konfirmasi
Gurumemberikan
pertanyaan-pertanyaan- Pesertadidikmenjawab
singkat. pertanyaan-pertanyaan guru.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


Penutup didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.

- Guru memberikan tugas


untuk dibawa pada - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
minyak goreng, air putih,
buah jeruk, kacang tanah,
dan kertas buram.

Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama. untuk

tenang dan berdoa


bersama sebelum pulang.
- Guru keluar kelas dengan - Pesertadidikmengucap
mengucapkan salam. salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN
Lampiran

Mengamati Tes tertulis essay Amatilah komposisi 1


komposisi zat- zat-zat yang berguna
zat yang di dalm tubuh pada
berguna di makanan yang kiita
dalam tubuh makan.
pada makanan
yang kita
makan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 11
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.
Lampiran

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Melakukan percobaan uji lemak pada makanan.

TUJUAN
6. Peserta didik dapat mengetahui lemak yang terkandung di dalam makanan.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Menyukai makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan
dan susu.
Lebih selektif pada makanan yang akan dimakan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

JJJJJ.MATERI
Kandungan Lemak

KKKKK. PENDEKATAN PEMBELAJARAN


Konstruktivisme berbasis hands-on

LLLLL. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : Action Learning

SUMBER BELAJAR
Lampiran

Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan


Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

NNNNN. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Minyak goreng, air putih, buah jeruk, kacang tanah, dan kertas buram

dan alat tulis.

OOOOO. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap

“Basmalah” bersama-sama.
- Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.

 Eksplorasi - Peserta didik duduk


- Guru menginstruksikan agar berdasarkan kelompoknya.
peserta didik duduk pada
kelompok yang telah
ditentukan.
- Guru membagikan LKS
kepada peserta didik. - Peserta didik mulai berdiskusi
- Guru meminta pengamatan dan mengamati.
Lampiran

dimulai dengan durasi - Peserta didik dari perwakilan


waktu 30 menit. kelompok maju untuk
- Setelah selesai guru mempresentasikan hasil
Inti meminta perwakilan percobaannya.
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pengamatannya.

 Elaborasi - Peserta didik mendengarkan


Setelahselesai,gurudan memahami jawaban dari
menambahkan penjelasan guru. lemak.

Guru meminta peserta didik - Peserta didik mencatat hal-


mencatat hal-hal penting hal penting yang disampaikan
yang disampaikan guru. guru.

Konfirmasi
Gurumemberikan
kesempatan bertanya. - Peserta didik membuat
pertanyaan..

Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
pelajaran. guru.
Penutup

Guru memberikan tugas


untukdibawapada - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
membawa menu makanan
sehat.

Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama. untuk

tenang dan berdoa


Lampiran

bersama sebelum pulang.


- Guru keluar kelas dengan - Peserta didik mengucap
mengucapkan salam. salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Melakukan Tes tertulis essay Lakukanlah percobaan 1


percobaan uji berikut:
lemak pada Menguji Kandungan

makanan. Lemak pada Bahan

Makanan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 12
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Lampiran

Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mengamati zat-zat yang terkandung dalam menu makanan sehat yang dibawa.
Mendeskripsikan cara mengolah makanan yang baik.

TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui apakah makanan yang mereka bawa sudah
tergolong sehat atau belum.
Peserta didik dapat mengetahui cara mengolah makanan yang baik.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Menyukai makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan
dan susu.
Lebih selektif pada makanan yang akan dimakan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

VVVVV. MATERI
Menu makanan sehat.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Lampiran

Konstruktivisme berbasis hands-on

XXXXX. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi.
STRATEGI : Action Learning

YYYYY. SUMBER BELAJAR


Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

ZZZZZ. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Minyak goreng, air putih, buah jeruk, kacang tanah, dan kertas buram

dan alat tulis.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan

ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.


- Gurumenyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru memberikan apersepsi:
Lampiran

a. Pernahkah kamu
mendengar tentang
seseorang yang
mengalami kegemukan?
b. Mengapa hal itu bisa
terjadi?
c. Apabila kita terlalu
banyak makan?
Terutama makanan
yang mengandung lemak,
makanan tersebut akan
disimpan di dalam tubuh
sehingga membuat tubuh
menjadi gemuk.
Kegemukan dapat
menimbulkan berbagai
penyakit di dalam tubuh.
Itulah sebabnya makanan
yang kita makan tidak asal
mengandung gizi saja,
tetapi juga harus seimbang
dengan kebutuhan tubuh.
Makanan sehat yang
baik bagi kesehatan adalah
makanan bergizi dan
seimbang. Menu makanan
empat sehat lima
sempurna merupakan menu
makanan bergizi seimbang.
Menu makanan ini terdiri
dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, dan buah-
buahan.
 Eksplorasi - Peserta didik melakukan
- Guru membagikan LKS dan pengamatan dan mengerjakan
menginstruksikan agar LKS.
peserta didik mengamati
Lampiran

apakah makanan yang


mereka bawa sudah
termasuk makanan bergizi
seimbang. Peserta didik mengumpulkan
- Setelah selesai guru hasil pengamatannya(LKS).
menginstruksikan agar LKS
tersebut dikumpulkan.
Inti
Elaborasi Peserta didik dmemperhatikan
Guru meminta agar peserta gambar tersebut dan menerima
didik memperhatikan kartu berwarna yang diberikan
gambar yang guru tempel di guru.
papan tulis. Peserta didik yang beruntung
maju untuk menceritakan
maksud gambar tersebut.
Lampiran

- Peserta didik mendengarkan


Guru membagikan kartudan memahami jawaban dari
berwarnabertuliskanguru.
beruntungdantidak - Peserta didik mencatat hal-
beruntung. Yang beruntunghal penting yang disampaikan
dialah yang menceritakanguru.
apa maksud gambar
tersebut.
Guru menambahkan hal-hal
penting yang harus
disampaikan.

Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan bertanya atau pertanyaan atau menjawab
memberikan pertanyaan. pertanyaan.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
Penutup pelajaran. guru.

- Guru memberikan tugas


untuk pertemuan - Peserta didik mencatat tugas
berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
menanyakan golongan
darah ayah, ibu, kakak dan - Peserta didik berdoa bersama.
adik. Dicatat di buku
latihan.

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik mengucap


untuk tenang dan berdoa salam.
bersama sebelum pulang.

- Guru keluar kelas dengan


Lampiran

mengucapkan salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Mengamati zat- Tes tertulis essay Amatilah makanan 1


zat yang yang kalian bawa dan
terkandung kelompokkanlah
dalam menu berdasarkan
makanan sehat kandungan terbesar
yang dibawa. gizinya.

Mendeskripsikan Tes lisan Deskripsikanlah cara 1


cara mengolah mengolah makanan
makanan yang yang baik dari gambar
baik. yang telah disediakan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 13
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)
Lampiran

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan alat peredaran darah manusia.
Menjelaskan fungsi alat peredaran darah manusia.

TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan alat peredaran darah manusia.
Menjelaskan fungsi alat peredaran darah manusia.

GGGGGG. KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai organ pencernaan manusia dengan menjaga kesehatan tubuh.
Menyukai makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan
dan susu.
Lebih selektif pada makanan yang akan dimakan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Lampiran

Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi.
STRATEGI : Action Learning

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

LLLLLL. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


3. Gambar alat peredaran darah manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.

- Guru menyapa peserta didik,


menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru memberikan apersepsi:
Jika berbicara tetang
Lampiran

alat peredaran darah dan


fungsinya apa yang ada
,
dalam pikiran kalian?
Apa si DARAH itu?
Sebagian besa di
r
tubuh manusia berisi cairan,
salah satunya darah.
Darah juga bermacam-
macam. Apakah kalian sudah
menanyakan golongan darah
di keluarga kalian?
Darah merupakan cairan
yang berfungsi
menghantarkan zat-zat
makanan dan oksigen ke
seluruh. Untuk
menghantarkannya tentu
ada alatnya. Apa saja alat
peredaran darah?
 Eksplorasi - Peserta didik melakukan
- Seperti biasa, guru pengamatan dan mengerjakan
mengintruksikan agar LKS.
peserta didik duduk pada
kelompok yang telah
ditentukan.
- Guru memberikan hand out
tentang alat peredaran darah - Peserta didik mengumpulkan
dan fungsinya. hasil pengamatannya(LKS).
- Guru memberikan LKS
yang harus dikerjakan
Inti dengan berdiskusi.
- Peserta didik dmemperhatikan
 Elaborasi gambar tersebut dan menerima
- Guru meminta agar peserta kartu berwarna yang diberikan
didik memperhatikan guru.
Lampiran

gambar yang guru tempel di Peserta didik yang beruntung


papan tulis. maju untuk menceritakan
maksud gambar tersebut.

Guru membelakangi peserta


didik dan melempar bola
kertas secara sembarang.
Bagi yang terkena bola
kertas dialah yang maju Peserta didik mendengarkan dan
sebagaiperwakilan memahami penjelasan dari
kelompokuntuk temannya.
menyebutkaan dan
menjelaskan alat peredaran
darah dan fungsinya.
Guru menambahkan hal-hal
penting yang harus
disampaikan.

Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan bertanya atau
memberikan pertanyaan.
- Peserta didik membuat
pertanyaan atau menjawab
pertanyaan.
Lampiran

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
Penutup pelajaran. guru.

- Guru membei pengumuman


tugas untuk pertemuan - Peserta didik mencatat tugas
berikutnya, yaitu botol air untuk pertemuan berikutnya.
kemasan, slang kecil,
plastisin, gelas, dan satu
ember air.
- Peserta didik berdoa bersama.
- Guru meminta peserta didik
untuk tenang dan berdoa
bersama sebelum pulang.
- Peserta didik mengucap
- Guru keluar kelas dengan
salam.
mengucapkan salam.

PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Menyebutkan Tes tertulis essay Apa saja alat 1


alat peredaran peredaran darah
darah manusia. manusia?

Menjelaskan Tes tertulis Jelaskanlah masing 1


fungsi alat fungsi alat peredaran
peredaran darah manusia!
darah manusia.
Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 14
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


6. Melakukan percobaan cara kerja jantung dengan model.

TUJUAN
Peserta didik dapat melakukan percobaan cara kerja jantung melalui model.

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai dan menghargai organ tubuh.
Menjaga kesehatan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Lampiran

Menjadi anak yang cermat dan teliti.

TTTTTT. MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : Action Learning

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


4. Gambar alat peredaran darah manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Lampiran

Pendahuluan untuk memulai pembelajaran


dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi:
Ada yang tahu gambar
apakah ini?

Ini adalah jantung manusia.

Jantung terletak di dalam

rongga dada sebelah kiri.

Ukuran jantung kira-kira

sebesar kepalan tangan

pemiliknya.

Bagaimana cara kerja

jantung?

Guru memberikan hadiah

kepada tiga peserta didik

yangberani
Lampiran

menjawabnya.

Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamelakukan percobaan sesuai
kelompok yang telah prosedur yang telah
ditentukan. ditentukan.

Guru memberikan prosedur


percobaan kepada setiap
kelompok.
Guru memberikan waktu 35
menit untuk melakukan
Inti percobaan dengan
bimbingan guru.

Elaborasi
- Guru membagikan LKS - Peserta didik mengumpulkan
untuk dikerjakan. hasil pengamatannya(LKS).
- Guru menambahkan hal-hal - Peserta didik mendengarkan
penting yang harus dan memahami penjelasan
disampaikan. dari temannya.

 Konfirmasi
- Guru memberikan - Peserta didik membuat
kesempatan bertanya atau pertanyaan atau menjawab
memberikan pertanyaan. pertanyaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Lampiran

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 15
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

AAAAAAA. KOMPETENSI DASAR


Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menyebutkan gangguan alat peredaran darah.
Menjelaskan cara menjaga kesehatan alat peredaran darah.

CCCCCCC. TUJUAN
Peserta didik dapat menyebutkan gangguan alat peredaran darah.
Peserta didik dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan alat peredaran darah

DDDDDDD. KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai dan menghargai organ tubuh.
Menjaga kesehatan darah.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

MATERI
Lampiran

Alat peredaran darah dan fungsinya.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : information searsh

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Surat kabar, majalah, hasil wawancara, temuan di interenet.

JJJJJJJ. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan
ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
Lampiran

- Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi:
Apa saja penyakit yang

menyerang alat

peredaran darah?

Disebabkan oleh apa?

Bagaimana cara

mengobatinya?
Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamulai berdiskusi.
kelompok yang telah
ditentukan.
Memberikan waktu 35 menit
pada masing-masing
kelompokuntuk
mendiskusikantemuan-
temuanmerekadari
Inti beberapa sumber tentang
cara gangguan alat
peredaran darah.
- Guru

mengintruksikan
setiap kelompok untuk
membuat sebuah kliping
tentang gangguan aat
peredaran darah, yang
terdiri dari:
Lampiran

1. Penyakit yang
menyerang alat
peredaran darah,
2. Akibat yang
ditimbulkannya,
3. Cara mengobatinya, - Peserta didik segera

Dan cara pencegahan mengumpulkan tugas. agar alat


peredaran
darah tidak terganggu.
Setelahselesai,guru
mengintruksikan agar tugas - Peserta didik mengerjakan
segera dikumpulkan. LKS dengan tenang.
- Peserta didik mendengarkan
 Elaborasi dan memahami penjelasan
- Guru membagikan LKS dari temannya.
untuk dikerjakan.
- Guru menambahkan hal-hal
penting yang harus - Peserta didik membuat
disampaikan. pertanyaan atau menjawab
pertanyaan.

Konfirmasi
Guru memberikan
kesempatan bertanya atau
memberikan pertanyaan.
Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan
didik untuk menyimpulkanpelajaran dengan bantuan
Penutup pelajaran. guru.
- Guru memberi
pengumuman tugas untuk - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
Lampiran

ulangan akhir siklus II


Guru meminta peserta didik
untuk tenang dan berdoa Peserta didik berdoa bersama.
bersama sebelum pulang.
Guru keluar kelas dengan
mengucapkan salam. Peserta didik mengucap salam.

KKKKKKK. PENILAIAN HASIL BELAJAR


INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Menyebutkan Tes tertulis essay Carilah informasi 1


gangguan alat mengenai penyakit
peredaran yang mengganggu
darah. organ pada sistem
peredaran darah
Menjelaskan manusia! Selain itu,
cara menjaga carilah pula informasi
kesehatan alat tentang pola hidup
peredaran tidak sehat yang dapat
darah. menyebabkan
penyakit tersebut.
Informasi dapat kamu
peroleh dari majalah,
surat kabar, televisi,
internet, atau
wawancara dengan
dokter ahli jantung.
Lampiran

Tuliskan informasi
yang kamu peroleh
dalam tabel seperti
berikut!.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN Sawah II


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke : 16
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 Menit)

STANDAR KOMPETENSI
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.

NNNNNNN. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


9. Melakukan percobaan cara kerja jantung dengan model.

OOOOOOO. TUJUAN
Peserta didik dapat melakukan percobaan cara kerja jantung melalui model.
Lampiran

KARAKTER YANG DIHARAPKAN


Mencintai dan menghargai organ tubuh.
Menjaga kesehatan.
Tanggung jawab dengan tugasnya..
Kreatif dan inovatif dalam belajar.
Berani berpendapat/berbicara di depan banyak orang.
Menjadi anak yang cermat dan teliti.

QQQQQQQ.MATERI
Alat peredaran darah dan fungsinya.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Konstruktivisme berbasis hands-on

SSSSSSS. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


METODE : Ekspository (menerangkan), tanya jawab, diskusi,
eksperimen.
STRATEGI : Action Learning

SUMBER BELAJAR
Buku Paket karangan Rositawaty, S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Untuk SD/MI Kelas V/ Burhan Mustaqim, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


5. Gambar alat peredaran darah manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
- Guru mengucapkan - Peserta didik menjawab salam,
Lampiran

“Assalamu’alaikum Wr,Wb” membaca basmalah dan


ketika memasuki ruang kelas. memperhatikan instruksi guru.
- Guru menyapa peserta didik,
menanyakan kabar dan
mengkondisikan kelas.
- Guru meminta peserta didik
Pendahuluan untuk memulai pembelajaran
dengan mengucap
“Basmalah” bersama-sama.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru memberikan apersepsi:
Ada yang tahu gambar
apakah ini?

Ini adalah jantung manusia.

Jantung terletak di dalam

rongga dada sebelah kiri.

Ukuran jantung kira-kira

sebesar kepalan tangan

pemiliknya.
Lampiran

Bagaimana cara kerja

jantung?

Guru memberikan hadiah

kepada tiga peserta didik

yang berani menjawabnya.

Eksplorasi
Sepertibiasa,guru - Pesertadidikduduk
mengintruksikanagarberdasarkan kelompoknya dan
peserta didik duduk padamelakukan percobaan sesuai
kelompok yang telah prosedur yang telah
ditentukan. ditentukan.
- Guru memberikan prosedur
percobaan kepada setiap
kelompok.
- Guru memberikan waktu 35
menit untuk melakukan
Inti percobaan dengan
bimbingan guru.

Elaborasi
- Guru membagikan LKS - Peserta didik mengumpulkan
untuk dikerjakan. hasil pengamatannya(LKS).
- Guru menambahkan hal-hal - Peserta didik mendengarkan
penting yang harus dan memahami penjelasan
disampaikan. dari temannya.

Konfirmasi
- Guru - Peserta didik membuat
memberikan
Lampiran

kesempatan bertanya atau pertanyaan atau menjawab


memberikan pertanyaan. pertanyaan.

- Guru membantu peserta - Peserta didik menyimpulkan


didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan bantuan
Penutup pelajaran. guru.

- Guru memberi
pengumuman tugas untuk - Peserta didik mencatat tugas
pertemuan berikutnya, yaitu untuk pertemuan berikutnya.
mencari tahu dari surat
kabar, majalah, internet dll
tentang gangguan alat
peredaran darah.

- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdoa bersama.


untuk tenang dan berdoa
bersama sebelum pulang.

- Guru keluar kelas dengan - Pesertadidikmengucap


mengucapkan salam. salam.
L. PENILAIAN HASIL BELAJAR

INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH


PENCAPAIAN SOAL
TEKNIK BENTUK INSTRUMEN/SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN INSTRUMEN

Melakukan Tes tertulis essay Lakukanlah percobaan 1


percobaab untuk mengetahui cara
tentang cara kerja jantung.
kerja jantung
dengan model.
Lampiran

Nama : ………………………......

Kelas : VA

LKS 1

ALAT PERNAPASAN MANUSIA

1.
Sebutkan alat-alat

pernapasan manusia?

Jawaban:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Jawaban: …………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Perhatikan gambar di bawah ini.
…………………………………………………………………...
Buatlah masing-masing 1
……………………………………………………………… pertanyaan dan berikan
……………………………………………….............. jawabannya tentang organ hidung,

…………………………………………………………. tenggorokan dan paru-paru.

…………………………………………………………..
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
Lampiran

…………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….....

LKS 2
FUNGSI ALAT PERNAPASAN MANUSIA

Buatlah gambar organ


pernapasan manusia sebagus
mungkin!

2.

Diskusikanlan bersama teman sekelompokmu. Apa fungsi


dari organ pernapasan

3.
Presentasikanlah di depan
teman-temanmu! 4.

Kumpulkan ringkasan
penjelasan
kelompokmu!
Lampiran

Nama : ……………………….....

selesai Kelas : VA

LKS 3
Bahan-bahan
yang dikeluarkan saat berbapas.

A. Alat dan Bahan


Alat: - kaca
mangkok bening
sedotan
Bahan: - air
kapur

Hipotesis

Cara Kerja
Sediakan kaca, air, mangkuk bening, kapur, dan sedotan!

Ambillah kaca dan bernapaslah di depan kaca tersebut!

Amati hal yang terjadi!

Setelah itu, masukkan air dan kapur dalam mangkuk bening!

Larutkan kapur dalam mangkuk dengan sedotan!

Tiuplah air dalam mangkuk dengan sedotan!

Amati perubahan yang terjadi dalam air!

Diskusi
Diskusikanlah dengan temanmu!

Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!

LKS 4
Lampiran

Mengetahui Cara Kerja Paru-Paru

Menggunakan Model

F. Alat dan Bahan


1. Botol plastic 4.Karet gelang
2. Balon karet 5.Pisau silet

3. Bolpoin bekas 6.Sumbat gabus

Hipotesis

Cara Kerja
1. Sediakan botol plastik, balon karet, bolpoin bekas, karet gelang,

pisau silet, dan sumbat gabus

Potonglah botol plastik menjadi dua bagian!

Potonglah bagian ujung dan pangkal bolpoin plastik sehingga

terbentuk pipa plastik!

Masukkan pipa plastik tersebut ke salah satu balon (balon A)!

Ikat dengan karet gelang!

Masukkan pipa plastik (hasil langkah nomor 4) ke sumbat botol!


Lampiran

Pasang sumbat botol pada mulut botol! Usahakan tidak terjadi

kebocoran!

Potonglah balon kedua (balon B) pada bagian bawahnya dan

pasang di bagian bawah botol plastik!

Sumbatlah bagian atas pipa plastik saat memasang balon B! Ikat

dengan karet gelang!

Diskusi
Diskusikanlah dengan temanmu!

Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!

LKS 5
Membuat POSTER

Judul Proyek : Membuat Poster Mengenai Cara Menjaga Kesehatan

Alat

Pernapasan.

Sekilas tentang Proyek

Di beberapa tempat sering kita melihat beberapa poster yang

berisi saransaran. Misalnya, poster yang berisi bahaya merokok bagi

kesehatan. Poster tersebut mengingatkan kepada semua orang bahwa

merokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Itulah kegunaan


Lampiran

poster-poster yang dipasang di berbagai tempat. Sekarang, buatlah

poster mengenai cara menjaga kesehatan alat pernapasan.

Langkah Pengerjaan Proyek

1. Persiapan

Sediakan alat dan bahan berikut!

a. kertas karton putih

b. gabus (styrofoam) ukuran 30 cm × 40

cm c. peralatan tulis

d. peralatan gambar (spidol, crayon, atau pen