Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KASUS AKUNTANSI FORENSI & AUDIT INVESTIGATIF

KASUS AUDITOR BPK & SUAP BUPATI NGADA

KELOMPOK 3 :

1. Sartika Dewi A (2018330004)


2. Serli Malajai (2018330003)
3. Awatif (2018330055)

Dosen Pengampu : Dr. Nur Sayidah, SE., M.Si., AK

Akuntansi Sore K / Semester VI

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universtas Dr. Soetomo Surabaya


STUDI KASUS 1

Tunjangan tak sampai Rp 1 juta/bulan eks auditor BPK mampu beli 8 mobil mewah

Rabu, 18 Oktober 2017 16:41 Reporter : Yunita Amalia

https://www.merdeka.com/peristiwa/tunjangan-tak-sampai-rp-1-jutabulaneks-auditor-bpk-
mampu-beli-8-mobil-mewah.html

Merdeka.com - Terdakwa penerima suap dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Ali Sadli didakwa oleh jaksa penuntut umum
KPK dengan tiga dakwaan sekaligus, penerimaan suap, penerimaan gratifikasi, dan Tindak
Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dalam persidangan perdana dengan agenda pembacaan surat
dakwaan oleh jaksa penuntut umum KPK terungkap dalam kurun waktu 3 tahun Ali mampu
membeli 8 unit mobil mewah. Berdasarkan surat dakwaan yang dibacakan oleh jaksa KPK,
Takdir Suhan menyebut pembelian mobil-mobil mewah oleh Ali merupakan bentuk TPPU
setelah menerima gratifikasi dengan total Rp 10.519.836.000. “Mendakwa Ali Sadli telah
melakukan tindak pidana dengan tujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
harta kekayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2010 tentang pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,”. ujar Takdir saat
membacakan surat dakwaan milik Ali di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat. Dari sekian
mobil yang dibeli Ali, hampir seluruhnya diatasnamakan orang lain. Pun halnya dengan
pembelian aset berupa tanah dan bangunan diatasnamakan istrinya. Ada dua lokasi tanah dan
bangunan yang dibeli Ali untuk kemudian diatasnamakan istrinya, yakni tanah sekaligus
bangunan berbentuk rumah dengan luas tanah 240 meter persegi di Kebayoran Sympony Blok
J/03, Bintaro Jaya sektor VII, Pondok Aren, Tangerang Selatan, dengan harga Rp 3.850.000.000.
Selanjutnya, tanah seluas 258 meter persegi di kompleks Kebayoran Sympony, Tangerang
Selatan dibeli Ali pada bulan Juni hingga April 2017 dengan nilai Rp 3.997.000.000.
“Selanjutnya, pada pembelian tanah tersebut dilakukan pembayaran sebanyak enam kali
transaksi,” ujar Takdir. Sementara pembelian 8 unit mobil mewah oleh Ali Sadli diantaranya:

- Mercedes Benz tahun 2015 seharga Rp 879.000.000 dibeli pada bulan September 2015

- Toyota Fortuner VRZ 2016 seharga Rp 494.000.000, dibeli pada tanggal 2 April 2016
- Jeep Wrangler Rubicon tahun 2014 seharga Rp 150.000.000 dibeli pada bulan Juni 2016.

- Honda CR-V tahun 2016 seharga Rp 481.500.000 dibeli pada September 2016

- Mercedes Benz type A tahun 2016 seharga Rp 990.000.000 dibeli pada October 2016.

Di tahun yang sama, Ali kembali membeli satu unit Toyota Alphard seharga Rp 700 juta, BMW
Premium Selection M2 Coupe dibeli seharga Rp 1.300.000.000 pada April 2017. Kemudian, ada
Honda Odyssey keluaran terbaru dibeli seharga Rp 700.000.000 pada Mei 2017. Sikap ‘royal’
Ali juga ditujukan dengan membayarkan sewa apartment Casa Grande Jakarta untuk seseorang
sebesar Rp 200.000.000 dan biaya ibadah umroh Rp 40 juta. Ali juga diduga membayar Rp
85.000.000 untuk keperluan seseorang. Melimpahnya belanja Ali dalam kurun waktu tersebut
berbanding terbalik dengan tunjangannya sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI. Dalam
kurun waktu 2014 sampai dengan Mei 2017 dakwa menerima penghasilan resmi setiap bulannya
yang terdiri dari komponen gaji tunjangan istri tunjangan anak tunjangan Struktural tunjangan
jabatan tertentu BBK tunjangan beras pajak gaji tunjangan kinerja tabungan rumah dan
penghasilan lain berupa Honorarium yang keseluruhannya berjumlah Rp 935.552.200.
“Berdasarkan SPT tahunan pajak penghasilan, terdakwa tidak mempunyai penghasilan lainnya
selain penghasilan resmi selaku pegawai negeri pada BPK-RI,” ujarnya.

Tugas mahasiswa:
Analisalah kasus tersebut dan tentukan jenis fraud tree yang mana? Apakah tindakan pelaku
sesuai dengan nilai-nilai revolusi mental yaitu Bersih, Bersatu, Mandiri, Melayani dan Tertib?
Jelaskan jawaban saudara.

Analisis Studi Kasus 1

Berdasarkan studi kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa Ali Sadli melakukan 3 jenis fraud
yang berupa penerimaan suap, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU). Hal ini dibuktikan dari pembelian mobil-mobil mewah oleh Ali setelah menerima
gratifikasi dengan total Rp 10.519.836.000. Adapun asset mobil, tanah, & bangunan kerap
diatasnamakan orang lain (istrinya) guna mempermulus tindakan cuci uang yang dilakukan oleh
Ali. Melimpahnya belanja Ali dalam kurun waktu tersebut berbanding terbalik dengan
tunjangannya sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI. Dalam kurun waktu 2014 sampai
dengan Mei 2017 dakwa menerima penghasilan resmi setiap bulannya yang terdiri dari
komponen gaji tunjangan istri tunjangan anak tunjangan Struktural tunjangan jabatan tertentu
BBK tunjangan beras pajak gaji tunjangan kinerja tabungan rumah dan penghasilan lain berupa
Honorarium yang keseluruhannya hanya berjumlah Rp 935.552.200.

Nilai-nilai revolusi mental Bersih, Bersatu, Mandiri, Melayani dan Tertib.

Nilai revolusi mental Bersih : Sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI, Ali Sadli tidak
mencerminkan nilai bersih yang mengharuskan beliau bersikap bersih & jujur dengan jabatan
yang dimiliki dan lebih memilih untuk memperkaya diri sendiri. Jabatan sebagai kepala sub
auditorat sangatlah penting untuk menjaga Negara ini bebas dari korupsi.

Nilai revolusi mental Bersatu : Ali Sadli seharusnya memiliki sikap mental bersatu dengan
Negara & Rakyat Indonesia dalam memberantas korupsi dan menjaga agar Negara bebas dari
perilaku korupsi. Namun beliau tidak dapat menjaga nilai revolusi mental bersatu.

Nilai revolusi mental Mandiri : Ali Sadli sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI harusnya
memiliki sikap mental Mandiri dalam arti melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya tanpa
terpengaruh godaan fraud untuk memperkaya diri yang ditawarkan oleh orang lain, sikap mandiri
sangat penting untuk seorang auditorat karena jika dirinya bekerja sama dalam melakukan fraud
maka nilai Mandiri sebagai auditorat tidak dapat diwujudkan.

Nilai revolusi mental Melayani : Sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI, Ali Sadli
bertanggung jawab mengemban jabatan yang diberikan oleh Negara untuk dijaga & dilaksanakan
sebaik-baiknya dalam melayani Negara & Rakyat Indonesia. Namun fraud yang telah dilakukan
oleh beliau hanya menimbulkan kerugian bagi Negara & rakyatnya, sehingga nilai melayani
tidak tercermin pada Ali Sadli.

Nilai revolusi mental Tertib : Ali Sadli seharusnya mencerminkan nilai tertib kepada dirinya
sebagai Kepala Sub Auditorat III.B.2 BPK-RI seharusnya beliau taat & tertib kepada kode etik
auditor sehingga teguh dan tidak goyah terhadap fraud yang ditawarkan kepada beliau. Tertib
dalam menjalankan jabatan & wewenangnya sebagai kepala sub auditorat agar tidak merugikan
Negara serta menjaga Negara agar bebas dari tindak korupsi, namun Ali Sadli tidak dapat
mencerminkan nilai mental Tertib ini.
STUDI KASUS 2

KPK Dalami Pengaturan Pemenang Lelang di Kasus Suap Bupati Ngada

Lizsa Egeham, 16 Mar 2018, 04:11 WIB

https://www.liputan6.com/news/read/3377206/kpk-dalami-pengaturanpemenang-lelang-di-
kasus-suap-bupati-ngada

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasam Korupsi (KPK) terus mendalami


proses pengaturan pemenang lelang proyek dalam kasus dugaan suap Bupati Ngada, Marianus
Sae. KPK menduga ada proses pengaturan lelang agar proyek tersebut dimenangkan oleh
kontraktor tertentu. Komunikasi tentang proyek dan fee serta dugaan aliran dana pada tersangka.
Kami klarifikasi juga informasi tentang sejauh mana perintah Bupati dalam pemenangan
perusahaan PT S99 di sejumlah lelang tahun 2016-2017,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah
di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Kamis, 15 Maret 2018. Febri mengatakan untuk
mengusut kasus ini, penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk dua
orang tersangka yaitu, Bupati Ngada Marianus Sae dan Dirut PT Sinar 99 Permai Wilhelmus
Iwan. Bersama dengan Marianus, KPK juga menjerat Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus
Iwan Ulumbu sebagai tersangka. Wilhelmus merupakan pihak pemberi suap. Wilhelmus
membuka rekening atas nama dirinya sejak 2011 dan menyerahkan ATM bank tersebut kepada
Bupati Marianus pada 2015. Total uang yang ditransfer ke ATM maupun cash untuk Marianus
sekitar Rp 4,1 miliar. Marianus sudah menjanjikan kepada Wilhelmus untuk menggarap
beberapa proyek di Kabupaten Ngada dengan nilai proyek tahun 2018 sebesar Rp 54 miliar.

Tugas mahasiswa:
Analisalah kasus tersebut dan tentukan jenis bribery /penyuapan yang mana? Apakah tindakan
pelaku sesuai dengan nilai-nilai revolusi mental yaitu Bersih, Bersatu, Mandiri, Melayani dan
Tertib? Jelaskan jawaban saudara.

Analisis Studi Kasus 2


Berdasarkan studi kasus diatas, jenis bribery yang terjadi ialah bribery bid rigging yaitu
penyuapan yang terjadi ketika seorang karyawan secara curang membantu vendor dalam
memenangkan kontrak dalam sebuah proses tender/penawaran kompetitif. Dalam kasus tersebut
Dirut PT Sinar 99 Permai Wilhelmus Iwan memberi suap kepada Bupati Ngada, Marianus Sae
agar pelelangan proyek di Kabupaten Ngada dengan nilai proyek tahun 2018 sebesar Rp 54
miliar dimenangkan oleh PT Sinar 99 Permai. Penyuapan dilakukan dengan cara Wilhelmus
membuka rekening atas nama dirinya sejak 2011 dan menyerahkan ATM bank tersebut kepada
Bupati Marianus pada 2015. Total uang yang ditransfer ke ATM maupun cash untuk Marianus
sekitar Rp 4,1 miliar.

Nilai-nilai revolusi mental Bersih, Bersatu, Mandiri, Melayani dan Tertib.

Nilai revolusi mental Bersih : Sebagai seorang Bupati Ngada, Marianus tidak mencerminkan
nilai bersih yang mengharuskan beliau bersikap bersih & jujur dengan jabatan yang dimiliki dan
lebih memilih untuk memperkaya diri sendiri. Jabatan sebagai Bupati sangatlah penting untuk
menjaga daerah wewenangnya agar bebas dari korupsi. Adapun Dirut PT Sinar 99 Permai juga
tidak mencerminkan nilai bersih karena beliau tidak berani bermain sportif & jujur untuk
memenangkan lelang proyek di Kabupaten Ngada.

Nilai revolusi mental Bersatu : Marianus sebagai Bupati Ngada seharusnya memiliki sikap
mental bersatu dengan Negara & Rakyat Indonesia dalam memberantas korupsi dan menjaga
agar Negara bebas dari perilaku korupsi. Namun beliau tidak dapat menjaga nilai revolusi mental
bersatu. Adapun Wilhemus menerapkan nilai mental bersatu yang salah dengan bekerja sama
dengan cara menyuap Bupati agar perusahaan yang beliau pegang dapat memenangkan proyek
lelang.

Nilai revolusi mental Mandiri : Bupati Marianus seharusnya memiliki sikap mental Mandiri
dalam arti melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya tanpa terpengaruh godaan suap untuk
memperkaya diri yang ditawarkan oleh orang lain, sikap mandiri sangat penting untuk seorang
bupati karena jika dirinya bekerja sama dalam melakukan fraud maka nilai Mandiri sebagai
bupati tidak dapat diwujudkan. Wilhemus juga tidak dapat mencerminkan nilai revolusi mental
mandiri karena beliau memilih untuk bekerja sama dan menyuap Bupati agar menang lelang
proyek dan tidak percaya pada kemampuannya untuk mandiri & sportif dalam memenangkan
proyek tersebut.
Nilai revolusi mental Melayani : Sebagai Bupati Ngada, Marianus bertanggung jawab
mengemban jabatan yang diberikan oleh Negara untuk dijaga & dilaksanakan sebaik-baiknya
dalam melayani Negara & Rakyat Indonesia. Namun fraud yang telah dilakukan oleh beliau
hanya menimbulkan kerugian bagi Negara & rakyatnya, sehingga nilai melayani tidak tercermin
pada Marianus Sae.

Nilai revolusi mental Tertib : Marianus seharusnya mencerminkan nilai tertib kepada dirinya
sebagai Bupati Ngada, seharusnya beliau taat & tertib kepada kode etik seorang Bupati sehingga
teguh dan tidak goyah terhadap fraud yang ditawarkan kepada beliau. Tertib dalam menjalankan
jabatan & wewenangnya sebagai Bupati agar tidak merugikan Negara serta menjaga Negara agar
bebas dari tindak korupsi, namun Marianus tidak dapat mencerminkan nilai mental Tertib ini.
Adapun Wilhemus sebagai Dirut PT Sinar 99 Permai juga tidak dapat mencerminkan nilai tertib
dalam memenangkan proyek dengan sportif dan memilih jalan pintas dengan menyuap Bupati
Ngada agar dimenangkan proyeknya.

* Terima Kasih *

Anda mungkin juga menyukai