A. Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya telah ditetapkan
sebelumnya.
Satuan itu diperoleh dari pengukuran langsung menggunakan alat ukur. Contohnya panjang,
satuannya adalah meter saja atau inchi saja. Pengukuran dilakukan langsung menggunakan
penggaris atau meteran.
Contohnya dari besaran panjang, kita bisa mengukur besaran luas dan besaran volume.
Ciri khusus besaran turunan yakni bisa didapatkan lewat pengukuran langsung menggunakan
alat ukur, maupun lewat pengukuran tidak langsung menggunakan rumus tertentu.
Contohnya untuk mengukur volume sebuah gelas, bisa didapatkan dengan mengukur satu per
satu setiap bagian permukaan gelas. Namun bisa juga menggunakan rumus volume yakni
mengalikan panjang dengan lebar dan tinggi.
Ciri lainnya yakni besaran turunan bisa terdiri dari satu atau lebih satuan. Contohnya kecepatan
yang merupakan turunan dari besaran panjang dan waktu.
PENGUKURAN BESARAN
Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap,
berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar
dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second)yang disebut sistem
internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang.
Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat
menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya tidak sama. Oleh karena itu,
harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara umum.
1. Satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, misalnya
suhu, tekanan dan kelembaban.
2. Bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3. Mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
1. Pengukuran Panjang
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter
cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.
Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. Rahang geser/sorong yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.
Skala Utama ---…>>>> perhatikan angka nol mundur ke belakang yaitu angka 4,7 cm.
Skala Nonius --->>> skala bawah berimpit/lurus dengan skala atas yaitu angka 0,04 cm
Hasil pembacaan pada jangka sorong di atas adalah penjumlahan 4,7 cm + 0,04 cm = 4,74 cm.
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan
untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,
diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi.
Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01
mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Gambar.Mikrometer Sekrup
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua
lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan.
Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan
beberapa alat ukur berat berikut ini.
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari,
dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup
baik, yaitu sampai 0,1 s.
Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil
perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok
panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter. Maka, luas dalam SI memiliki satuan m 2.
2. Besaran volume
Volume benda merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda
teratur seperti balok dapat ditentukan dengan mengukur panjang, lebar dan tingginya, benda padat yang
bentuknya teratur, contohnya balok. Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m),
maka volume yang diperoleh bersatuan meter kubik (m3 ).
V=s×s×s
1 Kubus V = volume
s = sisi
V=p×l×t
V = volume
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
π = 3,14
r = jari-jari
t = tinggi
V = 4/3 × π × r3
V = volume
4 Bola
π = 3,14
r = jari-jari
V = volume
r = jari-jari
t = tinggi
3. Besaran konsentrasi
Salah satu besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K) Misalnya, kalian membuat
sirop dengan memasukkan gula ke dalam air.
Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tadi, konsentrasi dapat
dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat pelarut),
yaitu
Contoh:
Jika ibumu melarutkan 5 gram garam dapur ke dalam 250 mL air, berapakah konsentrasi larutan garam
yang terjadi dalam satuan g/L?
Jawaban :
Besaran panjang dan waktu dapat dimanfaatkan untuk menentukan pertumbuhan tanaman. Misalnya
saja saat menanam jagung.
Misalkan pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya
menjadi 60 cm.
Maka laju pertumbuhan jagung dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Dari gambar di atas, hasil pengukuran panjang benda tersebut adalah ....
Pembahasan :
Mistar merupakan alat ukur panjang dengan ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Dari pengukuran tersebut panjang benda
= 4 cm + 7 mm
= 4 cm + 0,7 cm
= 4,7 cm
Catatan :
1 mm = 0,1 cm
2. Hasil pengukuran panjang benda menggunakan jangka sorong yang ditunjukkan pada gambar
di bawah ini adalah ....
Pembahasan :
Langkah 1 : tentukan skala utama Skala utama = 4,3 cm
Langkah 2 : tentukan skala nonius.
Skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah angka 5.
Jadi skala nonius = 5 x 0,01 cm
= 0,05 cm
Langkah 3 : jumlahkan skala utama dengan skala nonius.
= 4,3 cm + 0,05 cm
= 4,35 cm
3. Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah ini adalah ....
Pembahasan :
Langkah 1 : tentukan skala utama Skala utama = 3 mm
Langkah 2 : tentukan skala nonius.
Skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah angka 6.
Jadi skala nonius = 6 x 0,01 mm
= 0,06 mm
Langkah 3 : jumlahkan skala utama dengan skala nonius.
= 3 mm + 0,06 mm
= 3,06 mm
Catatan :
1 kg = 1000 g
Atau 1 g = 1/1000 kg
5. Perhatikan gambar!
Untuk mengukur volume benda tidak beraturan, volume benda merupakan selisih volume air
setelah benda dimasukkan ke dalam gelas ukur dengan volume air sebelum benda dimasukkan
dalam gelas ukur.
Pembahasan :
7. Anita menanam kacang hijau dalam pot. Pada awal pengukuran, tinggi kecambah dari permukaan
tanah 2 cm. Selang 5 hari kemudian, ternyata tinggi kecambah menjadi 8 cm. Berapakah laju
pertumbuhannya?
Pembahasan :
pertumbuhan = 8 - 2 = 6 cm
waktu = 5 hari
8. Adit melarutkan 75 gram gula kedalam 15 liter air. Hitunglah konsentrasi larutan tersebut…
Pembahasan :
Massa terlarut = 75 gram
volume pelarut = 15 L
Konsentrasi larutan = massa terlarut : volume pelarut
= 75 gram : 15 L
= 5 gram/L