Asuhan Keperawatan Pada Pederita Kronik Stroke
Asuhan Keperawatan Pada Pederita Kronik Stroke
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah
kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang
membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Berdasarkan data WHO,
prevalensi penyakit kronik di dunia mencapai 70% dari kasus yang
menyebabkan kematian. Presentase ini akan semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok dan stress yang
tinggi. Diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 150 juta orang akan terkena
penyakit kronis. Jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian adalah
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit paru obstruksi kronik, hipertensi
dan diabetes mellitus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit kronik stroke?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit kronik stroke?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit kronik stroke
2. Untuk mengetahui cara asuhan keperawatan pada penyakit kronik
BAB II
PEMBAHASAN
e. Pola Istirahat
Sebelum sakit :tidur cukup 6-7 jam perhari
Sesuadah sakit : lebih banyak tidur dan istirahat
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : bisa mengenakan pakaian sendiri tanpa bantuan
Sesuadah sakit : tidak bisa mengenakan pakaian sendiri harus
dengan bantuan
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : tidak ada hambatan komunikasi
Sesuadah sakit : mengalami hambatan komunikasi karena celo
k. Pola Spiritual
Sebelum sakit : dapat melaksanakan sholat seperti biasa tanpa ada
hambatan
Sesuadah sakit : ada hambatan dalam sholat karena separuh
tubuhnya tidak dapat digerakan, merasa tuhan tidak adil dan putus
asa.
m. Pola Bekerja
Sebelum sakit : bekerja seperti biasa
Sesuadah sakit : tidak bisa bekerja seperti biasa
n. Pola Belajar
Sebelum sakit : belum mengetahui penyakit yang dideritanya
Sesuadah sakit : belum mengetahui penyakit yang dideritanya
3. Diagnosis
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI PARAF
1 DS: harga diri rendah Gangguan citra
- Pasien mengatakan situasional tubuh
tidak berharga bagi
keluargga dan
menyusahkan
keluarga.
DO:
- pasien tidak mau
berbaur dengan
keluarga.
2 DS: Sidrom pasca Tidak adanya
- pasien mengatakan trauma dukungan sosial
malu untuk bertemu
orang
DO:
- pasien hanya berdiam
diri di tempat tidur
3 DS: Gangguan citra Perubahan
- pasien mengatakan tubuh persepsi diri
trauma terhadap
bagian tubuh yang
tidak berfungsi.
DO:
- sebagian tubuh pasien
tidak berfungsi.
Diagnosa keperawatan:
a. harga diri rendah situasional b.d gangguan citra tubuh
b. sindrom pasca trauma b.d tidak adanya dukungan sosial
c. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri.
4. Intervensi
a. harga diri rendah situasional b.d gangguan citra tubuh
1) Berikan lingkungan yang aman secara fisik dan terstruktur.
2) Peroleh perhatian klien sebelum memulai interaksi.
3) Berikan umpan balik positif.
4) Puji perilaku yang diinginkan dan berusaha mengontrol diri.
5) Kurangi petunjuk secara fisik.
b. sindrom pasca trauma b.d tidak adanya dukungan social
1) dukungan harapan yang realistis
2) tingkatkan hubungan yang terbuka, slaing percaya dengan
keluarga.
3) Ciptakan lingkungan yang mendukung.
c. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri.
1) Tentukan harapan citra diri pasien didasarkan berdasarkan
tahap perkembanagan.
2) Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri.
3) Tentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi
terhadap isolasi social.
5. Implementasi
a. harga diri rendah situasional b.d gangguan citra tubuh
1) memberikan lingkungan yang aman secara fisik dan
terstruktur.
2) memperoleh perhatian klien sebelum memulai interaksi.
3) memberikan umpan balik positif.
4) memuji perilaku yang diinginkan dan berusaha mengontrol
diri.
5) mengurangi petunjuk secara fisik.
b. sindrom pasca trauma b.d tidak adanya dukungan social
1) mendukungan harapan yang realistis
2) meingkatkan hubungan yang terbuka, slaing percaya dengan
keluarga.
3) menciptakan lingkungan yang mendukung.
d. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri.
1) menentukan harapan citra diri pasien didasarkan berdasarkan
tahap perkembanagan.
2) memonitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri.
3) menentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi
terhadap isolasi social.
6. Evaluasi
a. harga diri rendah situasional b.d gangguan citra tubuh
S : Pasien mengatakan tidak berharga bagi keluarga dan
menyusahkan keluarga.
O : Pasien sudah mau berkumpul dengan keluarga
A : Masalah teratasi
P : Tidak ada intervensi lanjutan
b. sindrom pasca trauma b.d tidak adanya dukungan social
S : pasien mengatakan malu untuk bertemu orang
O : Pasien sudah mau bangun dari tempat tidur
A :Masalah teratasi
P : Tidak ada intervensi lanjutan
c. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri.
S : pasien mengatakan trauma terhadap bagian tubuh yang tidak
berfungsi.
O : Sebagian tubuh pasien mulai dapat berfungsi
A : Masalah Belum teratasi
P : Adanya intervensi lanjutan yaituu melakukan terapi kepada
pasien
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70 % kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi. (Nurarif & Kusuma, 2013)
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah di otak dan kemudian merusaknya. (Adib, M, 2009)
Stroke hemoragik ada dua jenis yaitu:
a. Hemoragik intra serebral: perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
b. Hemoragik sub arachnoid: perdahan yang terjadi pada ruang sub
arachnoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan
yang menutupi otak). (Nurarif & kusuma,2013)
B. Saran
Untuk para pembaca disarankan menjaga kesehatan dengan pola hidup yang
sehat, rutin memeriksakan tekanan darah, rajin berolahraga untuk menghindari
terjadinya serangan stroke.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwjWvL-
S4bHmAhVm6XMBHb6fD9EQFjABegQIBRAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F10433703%2FASKEP_STROKE_PD_TN_A&usg=AOvVaw0YW_PZTBC7jHUFy
F1AFT3Q
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjWvL-
S4bHmAhVm6XMBHb6fD9EQFjACegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F20378617%2FAsuhan_Keperawatan_STROKE_HEMORAGIK&usg=AOvVaw2CB
K55vzEywQEn6rKSCTI
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjWvL-
S4bHmAhVm6XMBHb6fD9EQFjAEegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fstikesmuh-
pringsewu.ac.id%2Fperpustakaan%2Findex.php%3Fp%3Dfstream-pdf%26fid
%3D1155%26bid%3D3650&usg=AOvVaw1RnERhRgNwSZ_LR1TRgFhS