Nama : Siti Patimah

NIM : 1910116120008

kelas : A1 2019

Mata Kuliah : Pragmatik Bahasa

Ujian Tengah Semester

1. Dieksis merupakan suatu kata ganti yang merujuk pada sesuatu diluar teks, baik itu benda,
tempat, orang, maupun sesuatu. Contoh : contohnya adalah "Saya" pada kalimat merujuk
kepada di pelaku. Pada teks 1 terdapat dieksis berupa kata ganti orang, seorang laki-laki
pegawai kas negara yang di sebut "Bapak". Air mata gombal merupakan dieksis dari "Rayuan"
seseorang pada tokoh bernama saya.

2.Kemampuan kita untuk mengenali referen banyak tergantung pada pemahaman kita
tentang ungkapan-ungkapan pengacuan. Ko-teks dengan jelas membatasi rentangan
interpretasi yang mungkin kita miliki terhadap suatu kata. Ungkapan pengacuan sebenarnya
memberikan suatu rentangan referensi yaitu sejumlah referensi yang memungkinkan.
Referensi anaforik atau anafora (ekspresi kedua) merupakan proses untuk terus
mengidentifikasi dengan tepat entitas yang sama sebagaimana ditunjukkan oleh
antesedennya (ekspresi awal).

3. Referensi anaforik atau anafora (ekspresi kedua) merupakan proses untuk terus
mengidentifikasi dengan tepat entitas yang sama sebagaimana ditunjukkan oleh
antesedennya (ekspresi awal). contoh : Air mata gombal = Merupakan jenis implikatur yang
mengacu pada rayuan yang membuat orang kasihan.

4.Presuposisi eksistensial (existential presupposition) merupakan presupposisi yang ada tidak

hanya diasumsikan terdapat dalam susunan possesif, tetapi juga lebih umum atau lebih luas
lagi ke dalam frasa nomina tertentu. Praanggapan ini menunjukkan kepemilikan, tetapi lebih
luas lagi keberadaan atau eksistensi dari pernyataan dalam tuturan tersebut. Presuposisi
faktual (factive presupposition) muncul dari informasi yang ingin disampaikan dinyatakan
dengan kata-kata yang menunjukkan suatu fakta atau berita yang diyakini kebenarannya.
Kata-kata yang bisa menyatakan fakta dalam tuturan adalah kata sifat yang dapat
memberikan makna pasti dalam tuturan tersebut. Misalnya pada contoh tuturam berikut.