Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS METODE PENELITAN

“METODE PENELITIAN ”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Afrizal, SE., M.Si., Ak., CA

Mufidah P3C119023
Ronald N Girsang P3C113028
Gita Suliska P3C113029

PROGAM DOKTOR ILMU EKONOMI


PROGAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Bapak
Dr. H. Afrizal, S.E., M.Si.Ak.,CA, serta teman-teman sekalian yang telah membantu,
baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada Bapak Dr. H. Afrizal, S.E., M.Si.Ak.,CA
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk
itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan
apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang
lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari
judul ini ( Metode Penelitian ) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah
ada.
Jambi, Oktober 2019

Team Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Skripsi, Tesis Disertasi merupakan Salah Satu Syarat dalam pendidikan tinggi

untuk mendapat gelar pendidikan yang di tempuhnya. Skripsi, Tesis Disertasi dapat kita

artikan sebagai suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan yang merupakan hasil

penelitian yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu

dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam Pelaksanaannya, Mahasiswa

diwajibkan menyelesaikannya dengan menggunakan metode penelitian.

Metode Penelitian akan dipelajari untuk membuat penelitian, terutama untuk

melakukan penelitian baik skripsi, tesis dan disertasi. Nah, apa itu Penelitian, Metode

Penelitian dan Pembuatan Proposal Penelitian terkusus pada Bagian Metode Penelitian

akan kami Jelaskan Pada Makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah Makalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat kita simpulkan bahwa rumusan masalah

makalah dengan tema motode penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian penelitian dan gambaran penelitian secara rinci?

2. Jelaskan Gambaran Metode Penelitian yang baik dan benar?

3. Jelaskan Gambaran Pembuatan Proposal Khusus Pada Bagian Metode

Penelitian?

Metode Penelitian 1 | P a g e
BAB II

ISI MAKALAH

2.1. Penelitian Secara Umum

Lingkungan suatu bisnis sering timbul permasalahan – permasalahan yang harus

dicari solusinya. Sebagai manager dituntut harus mengambil keputusan yang tepat

setiap harinya, untuk mendapatkan keputusan yang tepat maka perlu dilakukan

penelitian akan masalah - masalah tersebut. Pengambilan keputusan ada yang dianggap

keputusan yang baik dan kurang baik, perbedaan antara membuat keputusan yang baik

dan yang kurang baik terletak pada cara manajer melaksanakan proses pembuatan

keputusan.

Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali. Dengan

kata lain, penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi

yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Manajer dalam organisasi terus-

menerus menyibukkan diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan

karena itu terlibat dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil

keputusan di tempat kerja. Dengan demikian, penelitian bisnis didefinisikan sebagai

penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis,

objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan

menemukan jawaban atau solusi terkait.

Pengetahuan penelitian tidak saja menolong seseorang melihat informasi yang

tersedia dengan cara canggih dan kreatif dalam lingkungan global yang bergerak cepat

yang dihadapi bisnis, tetapi pengetahuan tersebut juga membantu anda dalam hal – hal

lain. Misalnya, anda dapat berinteraksi secara lebih efektif dengan konsultan penelitian
yang bekerja untuk anda, anda dapat membedakan antara studi baik dan buruk yang

dipublikasikan dalam jurnal – jurnal professional, dan bila diinginkan, anda sendiri

dapat melakukan penelitian untuk memecahkan masalah. (Sekaran, 2006)

Manajer masa depan di tuntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan

dengan manajer masa lalu. Dan karena itu penelitian akan memberikan kontribusi yang

cukup besar. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian dengan

menyediakan informasi yang akurat untuk memperbaiki proses pembuatan keputusan.

Penelitian akan menawarkan kesempatan menarik terlebih dalam hal analisis keuangan,

penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.

2.2. Metode Penelitian

Hal yang tak kalah pentingnya dalam penelitian bagaimana menyusun dan

mengaplikasikan metode penelitian dalam penelitiannya. Langkah Penelitian adalah

metode penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis

untuk sampai pada solusi.

Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan

1. TUJUAN STUDI

Studi kasus merupakan penyelidikan studi yang dilakukan dalam situasi

organisasi lain yang mirip, yang juga merupakan metode pemecahan masalah,

atau untuk memahami fenomena yang diminati dan menghasilkan pengetahuan

lebih lanjut dalam bidang tersebut. Sifat studi bergantung pada tahap peningkatan

pengetahuan mengenai topik yang diteliti.: berikut tahap-tahap Tujuan Studi


A. Studi Eksploratif

Studi Eksploratif dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi

yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana

masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Intinya,

studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah

karena mungkin baru sedikit studi yang telah dilakukan dalam bidang

tersebut. Wawancara ektensif dengan banyak orang mungkin harus dilakukan

untuk menangani situasi dan memahami fenomena.Studi eksploratif

dilakukan ketika sejumlah fakta diketahui, tetapi diperlukan lebih banyak

informasi untuk menyusun kerangkat teoretis yang kukuh

B. Studi Deskriptif

Studi Deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk

menjelaskan karakteristif variable yang diteliti dalam suatu situasi .Adapun

tujuan dari Studi deskriptif adalah memberikan sebuah riwayat kepada

peneliti atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan

fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri,

atau lainnya. Studi deskriptif yang menampilkan data dalam bentuk yang

bermakna, dengan demikian membantu untuk :

1. Memahami karakteristik sebuah kelompok dalam situasi tertentu;

2. Memikirkan secara sistematis mengenai berbagai aspek dalam situasi

tertentu;

3. Memberikan gagasan untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut;

4. Membuat keputusan tertentu yang sederhana


C. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis, menjelaskan sifat hubungan tertentu atau menentukan

perbedaan antara kelompok atau kebebasan (independensi). Pengujian

hipotesis dilakukan untuk menelaah varians dalam variabel terikat untuk

memperkirakan keluaran organisasi

D. Analisis Studi Kasus

Studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang

berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi lain. Studi kasus bersifat

kualitatif adalah berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini

berdasarkan pengalaman pemecahan masalah di masa lalu

2. Jenis Investigasi

Dalam menemukan jawaban atas suatu persoalan, seorang peneliti harus

menentukan jenis investigasi yang diperlukan.Langkah pertama yang dilakukan

adalah menentukan hubungan sebab akibat atas persoalan yang dihadapi. Studi

kausal digunakan untuk menyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.

Jadi, jika variabel X dihilangkan atau diubah dalam cara tertentu, masalah Y

terpecahkan. Tetapi, cukup sering tidak hanya satu atau lebih variabel yang

menyebabkan masalah dalam organisasi. Sedangkan studi korelasional digunakan

peneliti untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah

tersebut.

3. Tingkat Intervensi Penelitian

Tingkat intervensi penelitian mempunyai keterkaitan langsung dalam studi yang

dilakukan, yaitu studi kausal atau studi korelasional. Macam–macam intervensi

peneliti dalam memanipulasi studi penelitian:


A. Intervensi Minimal

Intervensi minimal terjadi jika peneliti hanya menyebarkan kuesioner tanpa

mengintervensi aktivitas normal terhadap kasus yang diteliti.

B. Intervensi Sedang

Peneliti tidak lagi berurusan dengan temuan korelasi namun ingin menentukan

secara kukuh hubungan kausal.Atau memanipulasi peristiwa normal dengan

secara sengaja mengubah tingkat dukugan.

C. Intervensi Berlebih.

Setelah melakukan eksperimen terdahulu seorang peneliti merasa bahwa

hasilnya mungkin tidak valid karena adanya faktor eksternal lain dan

memastikan bahwa faktor asing tersebut mungkin mempengaruhi hubungan

sebab-akibat. Dalam intervensi berlebih tidak hanya dukungan manipulasi tapi

situasi dimana eksperimen diadakan adalah artifisial karena peneliti menarik

subjek keluar dari lingkungan normalnya dan menempatkannya dalam

keadaan yang benar-benar berbeda.

4. Kontek Studi.

Penelitian dapat dilakukan dalam lingkungan yang tidak diatur (alami) dan diatur

(artifisial), diamana studi korelasional selalu dilakukan dalam situasi yg tidak

diatur sedangkan studi kausal lebih sering dilaksanakan dalam situasi yang diatur

(Sekaran, 2006).

A. Studi lapangan (field study), yaitu studi korelasi yang dilakukan dalam

organisasi.
B. Eksperimen lapangan (field experiment), yaitu situasi yang dilakukan untuk

menentukan hubungan sebab-akibat dengan menggunakan lingkunga alami

yang sama dimana karyawan berfungsi secara normal.

C. Eksperimen lab (Lab experiment), yaitueksperimen yang dilakukan untuk

menentukan hubungan sebab akibat yang melampaui kemungkinan

5. Unit Analysis.

Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan

selama tahap analisis data.Pernyataan masalah dapat berfokus pada individual,

pasangan (dyads), kelompok, organisasi, dan kebudayaan.Unitanalisi Individual

adalah data yang dikumpulkan dari setiap individu unit.Jika peneliti berminat

mempelajari interaksi dua orang maka dikenal sebagai unit analisis pasangan

(dyads). Tetapi jika pernyataan masalah berkaitan dengan efektifitas kelompok,

maka unit analisis adalah pada tingkat kelompok.

Dan selanjutnya unit analisis pada tingkat lainnya. Karakteristik tingkat

analisis yaitu bahwa tingkat yang lebih rendah termaksud dalam tingkat yang

lebih tinggi.Sifat informasi yang dikumpulkan serta tingkat dimana data

dijumlahkan untuk analisis, adalah integral dengan keputusan yang dibuat dalam

memilih unit analisis. Peneliti perlu memutuskan unit analisi bahkan saat kita

merumuskan pertanyaan penelitian karena metode pengumpulan data,ukuran

sample, dan bahkan variabel yang termaksud dalam kerangka kadang ditentukan

oleh tingkat dimana data dijumlahkan untuk analisis.


6. Horizon Waktu Peneliti

A. Studi Cross-Section

Studi cross – sectional (one – shot) merupakan penelitian yang dilakukan

dalam satu waktu tertentu dengan satu fokus. Studi cross – sectional dilakukan

dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian,

mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.

B. Studi longitudinal adalah penelitian perkembangan yang bertujuan

mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan, sejalan

dengan berlangsungnya perubahan waktu. Peneliti mungkin ingin mempelajari

fenomena pada lebih dari satu batas waktu dalam rangka menjawab

pertanyaan penelitian.

2.3. Penelitian Kuantitatif (Berdasarakn Variabel, Skala Variabel, Metode

Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel dan Pengujian Hipotesis).

Pada penelitian kuantitif yang harus diperhatikan dalam metode penelitian adalah

sebagai berikut

1. Variabel (dan Pengukurannya)

Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek, individu/

kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang

telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta

ditarik kesimpulannya.

Meskipun terdapat kekurangan dari pengukuran fisik untuk mengukur variabel

yang samar-samar namun ada jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi

masalah ini. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah mengurangi
gagasan abstrak atau konsep untuk menjadikan karakteristik penelitian lebih

mungkin untuk diobservasi. Pengurangan abstrak atau konsep untuk

memberikan jalan yang berwujud untuk melakukan pengukuran disebut

mengoperasionalisasikan konsep.

Operasionalisasi konsep dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan

dimensi, aspect dan sifat yang dilambangkan oleh konsep yang digunakan. Ini

kemudian diterjemahkan ke dalam unsur-unsur yang dapat diamati dan terukur

sehingga dapat mengembangkan suatu indeks pengukuran konsep.

Operasionalisasi konsep melibatkan serangkaian langkah. langkah pertama

adalah untuk datang dengan definisi konstruk yang Anda ingin ukur. Langkah

kedua adalah pengembangan dari serangkaian memadai dan perwakilan dari

item atau pertanyaan

A. Operasionalisasi: dimensi dan elemen

Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah

konsep untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada

dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Hal

tersebut kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan

diukur sehinggan menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.

B. Pengoperasionalan multi dimensi konsep dari motivasi pencapaian

Seorang peneliti harus menyimpulkan motivasi dengan mengukur dimensi

perilaku, fakta, atau karakteristik yang kita harapkan untuk ditemukan

pada orang dengan motivasi berprestasi tinggi. Memang, tanpa mengukur

dimensi, aspek, atau karakteristik, kita tidak akan bisa sampai pada

bottom-line pernyataan tentang hubungan antara gender dan motivasi


berprestasi. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membangun

abstrak melalui tinjauan literature untuk menemukan apakah ada konsep

pengukuran, baik melalui jurnal ilmiah ataupun scale handbooks.

C. Elemen dan Dimensi dari

Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah

konsep untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada

dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Hal

tersebut kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan

diukur sehinggan menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.

2. Skala Pengukuran

Skala (scale) adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan

dalam hal terkait variable yang kita pelajari. Seadangkan skala pengukuran

merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasai yang

diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam suatu kuesioner

Ada empat tipe skala dasar dalam penelitian yakni skala nominal, skala

ordinal, skala interval dan skala rasio. Tingkat kerumitan akan meningkat

secara progresif yang bergerak dari arah skala nominal ke rasio. Artinya,

informasi mengenai variabel dapat diperoleh secara lebih rinci jika

menggunakan skala interval dan rasio jika dibandingkan dengan menggunakan

skala nominal dan skala ordinal.

A. Skala Nominal

Skala nominal (nominal scale) adalah skala yang memungkinkan peneliti

untuk menempatkan subyek pada kategori atau kelompok tertentu (Uma


Sekaran, 2006:15). Digunakan untuk mengklasifikasikan obyek baik

individu maupun kelompok misalnya berdasarkan kategori gender (laki-

laki dan perempuan), agama, pekerjaan, area geografis dan lain-lain.

Dalam mengidentifikasi kategori digunakan simbol simbol berupa angka

sebagai label kategori sederhana tanpa nilai intrinsik. Contoh kategori pria

diberi kode nomor 1 dan wanita dengan kode nomor 2 untuk kategori

gender. Informasi yang didapat dari skala nominal adalah untuk

menghitung persentase (atau frekuensi) laki-laki dan perempuan dalam

sampel responden

B. Skala Ordinal

Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengkategorikan variabel-

variabel yang menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi

juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Skala ini memberikan

informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh

obyek atau individu tertentu.

Apabila jawaban pertanyaan dalam kuesioner berupa peringkat berupa:

- simbol 1 untuk sangat tidak setuju,

- simbol 2 untuk tidak setuju,

- simbol 3 untuk netral,

- simbol 4 untuk setuju dan

- simbol 5 untuk sangat setuju. S

Simbol angka 1 sampai dengan 5 hanyalah merupakan peringkat tidak

mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner menggunakan

skala Ordinal yang digunakan untuk mengukur sikap.


C. Skala Interval

Skala interval menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran

perbedaan dalam variabel. Oleh karena itu skala interval lebih kuat

dibandingkan dengan dua skala sebelumnya yakni skala nominal dan skala

ordinal dan bisa diukur tendensi sentralnya (central tendency) dengan

perhitungan rata-rata aritmatika. Ukuran dispersinya adalah kisaran

(range), standar deviasi (standart deviation) dan varians (variance). Skala

interval digunakan jika respon untuk berbagai macam item pertanyaan

yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala yang kita

tetapkan (bisa lima point, tujuh point atau lainnya) yang kemudian dapat

diterapkan pada seluruh item.

D. Skala Rasio

Skala rasio (ratio scale) mempunyai semua karakteristik yang dipunyai

oleh skala nominal, skala ordinal maupun skala interval dengan kelebihan

mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai 0 empiris absolut terjadi

pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak ada. Perbandingan

berat badan adalah merupakan contoh yang sederhana dn mudah dari skala

rasio. Misalnya seseorang yang mempunyai berat 120 kg adalah dua kali

berat seseorang yang mempunyai berat 60 kg. Perkalian dan pembagian

angka tersebut (120 dan 60) dengan angka apapun akan menghasilkan

rasio 2:1. Ukuran tendensi sentral skala rasio bisa mean aritmatik atau

geometrik, dan ukuran dispersi bisa standar deviasi, varians atau koefisien

variasi. Beberapa contoh skala rasio diantaranya adalah berkaitan dengan

penghasilan, jumlah organisasi yang diikuti, umur aktual dan lain-lain.


3. Data (Sumber)

Data bisa diperoleh dari sumber primer atau sekunder. Data primer mengacu

pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang

berkaitan dengan variable minat untuk tujuan spesifik studi. Data sekunder

mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.

A. Data Primer.

Sumber Data Primer adalah sebagai berikut:

1. individu yang memberi informasi ketika diwawancara,

2. kuisioner,

3. observasi,

4. sumber data primer (source of primary data) lain yang berguna adalah

kelompok focus.

B. Data Sekunder.

Data sekunder sangat diperlukan untuk kebanyakan penelitian organisasi.

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh sesorang,

dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Data tersebut bisa

merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet,

penelusuran dokumen atau publikasi informasi.

Data sekunder bisa dipakai diantaranya, untuk meramalkan penjualan

dengan menyusun model berdasarkan angka penjualan di masa lalu, dan

melalui ekstrapolasi. Keuntungan mencari data sekunder adalah

penghematan waktu dan biaya memperoleh informasi. Tetapi, data

sekunder sebagi satu-satunya sumber informasi mempunyai kekurangan

dalam hal menjadi using, dan tidak memenuhi kebutuhan spesifik dari
situasi atau keadaan tertentu. Karena itu adalah penting untuk mnegacu

pada sumber yang memberikan informasi terkini dan terbaru

4. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian

seperti ditunjukkan dalam bagian berbayang dalam figure. Ada beberapa

metode pengumpulan data, masing-masing dengan kelebihan dan

kekurangannya. Masalah yang diteliti dengan penggunaan metode yang tepat

sangat meningkatkan nilai penelitian.

A. Wawancara: wawancara dibagi menjadi

- Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara disebut tidak terstruktur karena pewawancara tidak

memasuki situasi wawancara dengan urutan pertanyaan yang

terencana untuk ditanyakan kepada responden. Tujuan wawancara

tidak terstruktur adalah membawa bebrapa isu pendahuluan ke

permukaan supaya peneliti dapat menentukan variable yang

mmerlukan investigasi mendalam lebih lanjut.

- Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang diadakan ketika

diketahui pada permulaan informasi apa yang diperlukan.

Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk

ditanyakan kepada responden, entah secara pribadi, melalui telepon,

atau media PC. Pertanyaan besar kemungkinan difokuskan pada

factor-faktor yang mengemuka selama wawancara tidak terstruktur

dan dianggap relevan dengan masalah.


B. Kuesioner

Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan responden jawab, biasnya dalam alternative yang

diidefinisikan dengan jelas. Kuisioner merupakan suatu mekanisme

pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepa tapa

yang diperlukan dan bagaimana mengukur variable penelitian.

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah total kumpulan elemen dimana kita ingin mengambil

sejumlah kesimpulan. Sedangkan sensus adalah jumlah dari semua elemen

dalam suatu populasi. Ide dasar dari pengambilan sampel (sampling) adalah

bahwa dengan memilih beberapa elemen dalam populasi , kita mungkin dapat

menarik kesimpulan mengenai seluruh populasi.

Pengambilan sampel didasarkan pada dua premis. Salah satunya adalah

terdapat cukup kemiripan antar elemen dalam populasi sehingga beberapa dari

elemen tersebut akan secara memadai mewakili karakteristik dari total

populasi . Premis yang kedua adalah bahwa walaupun beberapa elemen dalam

suatu sampel memberikan estimasi yang lebih kecil pada nilai populasi ,yang

lain memberikan estimasi yang lebih besar pada nilai tersebut . Hasil dari

kecendrungan tersebut adalah bahwa statistic sampel seperti mean aristmatika

secara umum merupakan estimasi yang baik untuk mean populasi.

Terdapat beberapa alasan untuk pengambilan sampel termasuk :

(1) Biaya yang lebih rendah

(2) Ketepatan hasil yang lebih besar

(3) Kecepatan pengumpulan data yang lebih besar


(4) Ketersediaan elemen populasi.

Apakah Sampel yang baik ? Uji terakhir dari desain sampel adalah seberapa

baik hal tersebut mewakili karakteristik populasi yang berusaha untuk diwakili

. Dalam istilah pengukuran , sampel harus valid . Validitas dari suatu sampel

bergantung kepada dua pertimbangan : ketepatan dan ketelitian.

Ketepatan adalah tingkatan dimana bias tidak hadir dalam sampel. Variasi

dalam nilai sampel tersebut saling menutupi satu sama lain , menghasilkan

suatu nilai sampel yang mendekati nilai populasi .Suatu sampel yang tepat

(tidak bias) adalah satu sampel dimana pengestimasi yang terlalu rendah

menutupi pengestimasi yang terlalu tinggi . Varians sistematis (Systematic

variance) adalah variasi dalam ukuran akibat beberapa pengaruh yang

diketahui atau tidak diketahui yang menyebabkan skor untuk lebih condong ke

satu arah disbanding yang lain. Meningkatkan ukuran sampel dapat

mengurangi varians sistematis sebagai penyebab kesalahan. Akan tetapi,

bahwa ukuran sampel yang besar tidak akan mengurangi kesalahan jika daftar

dimana anda mengambil partisipan adalah bias.

Ketelitian dari estimasi adalah kriteria kedua dari desain sampel yang baik .

Peneliti menerima bahwa tidak terdapat sampel yang akan sepenuhnya

mewakili populasi dalam semua hal . Akan tetapi, untuk menginterpretasikan

temuan penelitian, kita memerlukan suatu ukuran mengenai seberapa dekat

sampel mewakili populasi. Ketelitian diukur dengan kesalahan estimasi

standar, suatu jenis pengukuran standar deviasi; semakin kecil kesalahan

estimasi standar , semakin teliti sampel. Desain sampel yang ideal

menghasilkan kesalahan estimasi standar yang kecil . Akan tetapi , tidak


semua jenis desain sampel menyediakan estimasi ketelitian , dan sampel dari

ukuran yang sama dapat menghasilkan jumlah kesalahan yang berbeda .

Gambar 1. desain pengambilan sampel dalam proses penelitian

Hierarki Pertanyaan
Penelitian Manajemen

Memilih Jenis Sampel Mendefenisikan


Populasi yang Relevan

Memilih Teknik Mengidentifikasi


Pengambilan Sampel Kerangka Pengambilan
Sampel Yang ada

Mengevaluasi Kerangka Tidak Memodifikasi atau


Pengambilan sampel membentuk Kerangka
Diterima Pengambilan Sampel

Diterima

Probabilitas
Memilih Kerangka
Pengambilan Sampel

Nonprobabilitas Mengambil
Sampel
Dalam mengembangkan suatu sampel , lima pertanyaan procedural perlu dijawab :

a. Apa populasi targetnya ?

b. Apa parameter keterkaitannya ?

c. Apa kerangka pengambilan sampelnya ?

d. Apa metode pengambilan sampel yang sesuai

e. Berapa ukuran sampel yang diperlukan ?

Beragam teknik pengambilan sampel tersedia jenis desai pengambilan sampel

Pemilihan Dasar Perwakilan


Elemen Probabilitas Nonprobabilitas
Tidak Terbatas Acak Sederhana Convenience
Terbatas Acak Kompleks Bertujuan (purposive)
 Sistematis (  Pertimbangan ( judgement)
Systematic)  Kuota (quota)
 Klaster ( cluster) Bola Salju ( snowball)
 Bertingkat ( stratified)
 Ganda ( double)

Perbandingan desain pengambilan sampel probabilitas

Jenis Deskripsi Kelebihan Kekurangan


Acak sederhana Setiap Elemen Mudah untuk  Memerlukan
Biaya : Tinggi populasi memiliki diimplementasikan daftar elemen
Penggunaan : kesempatan yg dengan pemutaran populasi
Sedang sama untuk nomor otomatis  Memerlukan
dipilih ke dalam lebih banyak
sampel waktu untuk
diimplementasika
n
 Mengunakan
ukuran sampel
yang lebih besar
 Menghasilkan
Kesalahan yg
lebih besar
Sistematis Memilih elemen  Mudah untuk  Periodisitas
Biaya : Sedang dari populasi di dirancang dalam populasi
Penggunaan : awal dengan awal  Lebih mudah dapat
Sedang acak dan untuk digunakan menyebabkan
mengikuti interval daripada acak kesalahan sampel
lompat sederhana dan hasil
pengambilan  Mudah untuk  JIka daftar
sampel untuk menentukan populasi
memilih setiap distribusi memiliki tren
elemen ke - k pengambilan monotomik ,
sampel dari mean suatu estimasi
atau proporsi yang bias akan
dihasilkan
berdasarkan titik
awal
Bertingkat Membagi  Peneliti  Peningkatan
Biaya : Tingkat populasi ke dalam mengendalikan kesalahan akan
Penggunaan : subpopulasi atau ukuran sampel terjadi jika
Sedang strata dan dalam strata subkelompok
menggunakan  Meningkatkan dipilih pada
acak sederhana di efisiensi statistic tingkat yang
setiap stratum .  Menyediakan berbeda
Hasil dapat data untuk  Akan mahal
ditimbang dan menjelaskan dan terutama jika
digabungkan. menganalisis sratad alam
subkelompok populasi harus
 Memungkinkan diciptakan
penggunaan
metode yg
berbeda dalam
strata
Klaster Populasi dibagi  Menyediakan  Sering
Biaya : Sedang kedalam suatu estimasi yg menurunkan
Penggunaan : Tinggi subkelompok tidak bias dari efisiensi statistic (
heterogen. parameter lebih banyak
Beberapa dipilih populasi jika kesalahan ) akibat
secara acak untuk dilakukan dgn subkelompok yg
studi lanjutan tepat. homogen dan
 Secara ekonomi bukan heterogen.
lebih efisien
daripada acak
sederhana
 Memiliki biaya
per sampel
terendah ,
terutama dgn
klaster geografis
 Mudah untuk
dilakukan tanpa
daftar populasi
Ganda (Berurutan Proses termasuk Dapat mengurangi Meningkatkan
atau multitahap) mengumpulkan biaya jika tahap biaya jika
Biaya : Sedang data dari sampel pertama digunakan tanpa
Penggunaan : dgn menggunakan menghasilkan pandang bulu
Sedang teknik yg telah cukup data untuk
didefenisikan mengstratifikasi
sebelumnya atau
berdasarkan mengelompokkan
informasi yg populasi
ditemukan .
Subsampel dipilih
untuk studi
lanjutan

6. Pengujian Hipotesis

Setelah merinci hipotesis pada perencanaan analisis pendahuluan , tujuan dari

pengujian hipotesis adalah untuk menentukan keakuratan dari hipotesis

berdasarkan fakta bahwa telah dikumpulkannya sampel data ,bukan sensus.

Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antar strategi rancangan

penelitian , aktivitas pengumpulan data , aktivitas pengumpulan data, analisis

pendahuluan dan pengujian hipotesis.

Terdapat dua pendekatan terhadap pengujian hipotesis yaitu :

1. Pendekatan klasik (Statistik Bayesian) atau pendekatan teori pengambilan

sampel .Pendekatan ini menyajikan pandangan objektif dari probabilitas

dimana pengambilan keputusan bergantung sepenuhnya pada analisis dari

data pengambilan sampel yang tersedia. Suatu Hipotesis diterima;

hipotesis tersebut ditolak atau gagal untuk ditolak , berdasarkan data

sampel yang dikumpulkan.

2. Pendekatan statistic Bayesian , yang merupakan perluasan dari pendekatan

klasik . statistic Bayesian juga mengunakan data pengambilan sampel ,

tetapi pendekatan ini mengembangkannya lebih jauh untuk

mempertimbangkan semua informasi lain yang tersedia. Informasi


tambahan tersebut terdiri atas estimasi probabilitas subjektif yang

dinyatakan dalam bentuk tingkat keyakinan.

Dalam pengujian signifikansi klasik , dua jenis hipotesis digunakan yaitu

hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol ( null hypothesis- H0

)adalah pernyataan bahwa tidak terdapat perbedaan antara parameter ( ukuran

yang diambil dari sensus populasi atau pengukuran sebelumnya dari sampel

populasi )dan statistic yang dibandingkan dengannya. Hipotesis alternative (

alternative hypothesis - HA ) adalah kebalikan dari hipotesis nol yang logis.

Prosedur pengujian statistik yaitu mengikuti langkah – langkah sebagai

berikut :

1. Menyatakan hipotesis nol dan juga hipotesis alternatif

Uji hipotesis merupakan uji signifikansi satu arah , jika hipotesis

alternative menyatakan arah dari perbedaan . JIka tidak ada arah dari

perbedaan , hal tersebut adalah pengujian dua arah.

2. Memilih uji statistic

Pilihlah uji statistic atas dasar asumsi mengenai distribusi populasi dan

tingkat pengukuran . Bentuk dari data juga dapat menjadi suatu factor .

Berdasarkan pertimbangan tersebut, seseorang pada umumnya memilih

pengujian yang memiliki efisiensi kekuatan terbesar atau kemampuan

untuk mengurangi kesalahan keputusan .

3. Memilih tingkat signifikansi yang diinginkan

4. Menghitung nilai perbedaan yang dikalkulasi

5. Mendapatkan nilai pengujian yang kritis

6. Menginterprestasikan pengujian
2.4. Pembuatan Proposal Khusus Pada Bagian Metode Penelitian

Pembuatan Proposal Khusus Pada bagian Metode Penelitian biasanya dibuat pada

bab III, bagunya

1. Objek Penelitian.

Objek Penelitian disebutkan secara jelas beserta uraian:

(1). Bagaimana cara menemukan tempat/objek penelitian tersebut dipilih

(2). Alasan mengapa tempat/objek penelitian tersebut di pilih

(3). Waktu Penelitian, disebutkan dalam jangka waktu hari, bulan atau tahun, dan

dilaksanakan pada periode waktunya

(4). Jadwal Kegiatan Penelitian

2. Jenis Penelitian.

Pada jenis penelitian, dijelaskan berbagai macam pendekatan yang digunakan dan

dapat dipilih satu.

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.

Pada bagian ini, diuraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data, serta teknik

pengumpulan data. Sumber data penelitian apakah primer (langsung) atau

sekunder (data bersunber dari laporan yang di publiksasikan). Teknik

pengumpulan data dalam penelitian yang biasa digunakan antara lain wawancara,

observasi, angket, kuesioner dan dokumentasi.

4. Populasi dan Sampel.

Pada bagian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu bagian populasi dan sampel. Pada

bagian populasi dijelaskan populasi peneltian dan jumlah populasi populasi yang

digunakan menjadi sampel. Pada bagian sampel dijelaskan bagaimana teknik


pengambilan sampel baik dengan probalility sampling atau non probalility

sampling. Jika dibutuhkan tabel untuk menjelaskan teknik penarikan sampel,

maka disiapkan tabel agar para pembaca peneliti mengerti sampel yang

digunakan.

5. Defenisi Operasional Variabel.

Pada penelitian Kuantitatif yang menggunakan variabel, maka dijawibkan

menjelaskan defenisi dan indikator serta skala pengukuran variabel. Variabel-

variabel yang diukur minimal adalah variabel-variabel yang tercantum dalam

hipotesis yang berdasarkan data yang dikumpulkan dari tempat penelitian.

Defenisi Operasional Variabel dijelaskan dalam tabel. Berikut Contoh Tabel

Defenisi Operasional Variabel.

Contoh
Tabel 3
Bentuk dan Penjelasan Tabel Operasional Variabel Penelitian
No Nama Variabel Defenisi Indikator Skala
Nomor Nama Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Urut (Simbol Menurut teori- pengukuran Pengukuruan
Variabel/Bisanya teori terdahulu dan yang yang
dalam bentuk X, dijelaskan sumber digunakan digunakan
Y atau dll yang digunakan dalam variabel
untuk mengukur
mendefenisikan variabel
variabel tersebut tersebut

6. Metode Analsis Data.


Pada bagian ini dugunakan teknik analsis yang dipilih. Pada dasarnya analsis data
tergantung dari jenis penelitian yang digunakan
7. Pengujian Hipotesis.
Pengujian digunakan sesuai dengan pada bagian
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Pembuatan Proposal Khusus Pada bagian Metode Penelitian biasanya dibuat pada

bab III, dengan susunan sebagai berikut:

1. Objek Penelitian.

Yang harus diperhatikan dalam objek penelitian Bagaimana cara menemukan

tempat/objek penelitian tersebut dipilih, Alasan mengapa tempat/objek penelitian

tersebut di pilih, Waktu Penelitian, disebutkan dalam jangka waktu hari, bulan

atau tahun, dan dilaksanakan pada periode waktunya dan Jadwal Kegiatan

Penelitian

2. Jenis Penelitian.

Pada jenis penelitian, dijelaskan berbagai macam pendekatan yang digunakan dan

dapat dipilih satu dari beberapa pendekatan

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.

Pada bagian ini, diuraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data, serta teknik

pengumpulan data.

4. Populasi dan Sampel.

Pada bagian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu bagian populasi dan sampel. Pada

bagian populasi dijelaskan populasi peneltian dan jumlah populasi populasi yang

digunakan menjadi sampel. Pada bagian sampel dijelaskan bagaimana teknik

pengambilan sampel baik

Metode Penelitian 25 | P a g e
5. Defenisi Operasional Variabel.

Pada penelitian Kuantitatif yang menggunakan variabel, maka dijawibkan

menjelaskan defenisi dan indikator serta skala pengukuran variabel. Variabel-

variabel yang diukur minimal adalah variabel-variabel yang tercantum dalam

hipotesis yang berdasarkan data yang dikumpulkan dari tempat penelitian.

6. Metode Analsis Data.

Pada bagian ini dugunakan teknik analsis yang dipilih. Pada dasarnya analsis data

tergantung dari jenis penelitian yang digunakan

7. Pengujian Hipotesis.

Pengujian digunakan sesuai dengan pada bagian

3.2. SARAN

Sebagai seorang peneliti, metode atau metoda atau dengan kata lain desain

penelitian sangat penting dalam penelitian. Pemahaman akan membuat peneliti akan

mengerti alur penelitian serta rancangan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan.

Metode Penelitian 26 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald R., dan Pamela, S. Schindler. 2012. Metode Riset Bisnis, Volume
PT Media Global Edukasi. Jakarta.

Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan.
Pengembangan-Keahlian. Jakarta. Salemba Empat.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan


R&D). cetakan ke-15. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Ghozali, Imam. (2015). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kurniawan, Albert. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis Teori, Konsep,
dan Praktik Penelitian Bisnis: Dilengkapi Perhitungan Pengolahan Data
dengan IBM SPSS 22.0 (Cetakan Pertama). Bandung: CV. Alfabeta.

Metode Penelitian 27 | P a g e
11/1/2019

METODE
PENELITIAN
Mufidah P3C119023
Ronald N Girsang P3C113028
Gita Suliska P3C113029

METODE PENELITIAN

TUJUAN STUDI
• Pengujian Hipotesis
• Studi Eksploratif Pengujian Hipotesis, menjelaskan
• Studi Deskriptif sifat hubungan tertentu atau
menentukan perbedaan antara
• Analisis Studi Kasus
kelompok atau kebebasan
Berguna dalam menerapkan
(independensi). Pengujian
solusi pada masalah terkini
hipotesis dilakukan untuk
berdasarkan pengalaman
menelaah varians dalam variabel
pemecahan masalah di masa lalu terikat untuk memperkirakan
keluaran organisasi

1
11/1/2019

Penelitian Kuantitatif (Berdasarkan Variabel, Skala Variabel,


Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel dan
Pengujian Hipotesis).

• Variabel (dan Pengukurannya)


Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek, individu/ kegiatan
yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta ditarik
kesimpulannya.

• Skala Pengukuran
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

Data dan
Teknik • Data Primer.

Pengambila • Data Sekunder

n Data • Teknik Pengambilan


Data
1. Wawancara ( Terstruktur dan
tidak terstruktur )

2. Kuesioner

2
11/1/2019

Populasi dan Sampel

• Populasi
Populasi adalah total kumpulan elemen dimana kita ingin
mengambil sejumlah kesimpulan. Sedangkan sensus adalah
jumlah dari semua elemen dalam suatu populasi.

• Ide dasar dari pengambilan sampel (sampling)


Dengan memilih beberapa elemen dalam populasi, kita
mungkin dapat menarik kesimpulan mengenai seluruh
populasi.

3
11/1/2019

TEKNIK ANALISIS DATA


• Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang
dilakukan setelah semua data yang diperlukan guna
memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap

• Teknis analsis data penelitian kuantitatif dibagi


menjadi 2 (dua) yaitu teknik analisis data deskriptif
dan inferensial, pada makalah tidak dijabarkan
namun di jabarkan pada kelompok lain.

Pengujian Hipotesis
• Pendekatan klasik (Statistik Bayesian)
• Pendekatan statistic Bayesian
• Prosedur pengujian statistik
1. Prosedur pengujian statistik
2. Memilih uji statistic
3. Memilih tingkat signifikansi yang diinginkan
4. Menghitung nilai perbedaan yang dikalkulasi
5. Mendapatkan nilai pengujian yang kritis
6. Menginterprestasikan pengujian

4
11/1/2019

Pembuatan Proposal Khusus


Pada Bagian Metode Penelitian
• Objek Penelitian.
• Jenis Penelitian.
• Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.
• Populasi dan Sampel.
• Defenisi Operasional Variabel.
• Metode Analsis Data.
• Pengujian Hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai