Taksiran berat badan janin merupakan pemantauan terhadap pertumbuhan janin apakah
normal atau tidak.
1) Fase awal hyperplasia terjadi selama 16 minggu pertama dan ditandai oleh peningkatan jumlah
sel secara cepat. Laju pertumbuhan janin pada fase ini adalah 5 gram/hari.
2) Fase hyperplasia dan hipertropisel berlangsung sampai minggu ke 32. Laju pertumbuhan janin
pada fase ini adalah 15-20 gram/hari.
3) Fase ketiga berlangsung melalui hipertropisel dan pada fase inilah sebagian besar deposisi
lemak dan glikogen terjadi. Laju pertumbuhan janin pada fase ini adalah 30-35 gram/hari
(Cuningham,dkk,2005).
1) Faktor intrinstik (faktor genetik) yang menentukan potensi pertumbuhan janin. Potensi
pertumbuhan janin akan terganggu misalnya oleh kelainan geneytik/kromoson, infeksi (rubela).
Radiasi, dan obat-obatan.
2) Faktor lingkungan yang dapat mengganggu pertumbuhan janin misalnya kondisi geografi, status
sosial-ekonomi, penyakit dan kebiasaan ibu (hipertensi, malnutrisi, merokok, alkoholik, dan
sebagainya), penyakit pada janin, dan gangguan uteroplsenta. Gangguan pertumbuhan janin akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas perintal, dan pada jangka panjang akan meneyebabkan
efek neurologik (Prawirohardjo,2009;h.259).
Menilai kesejahteraan janin pada kehamilanrisiko tinggi dapat dilakukan berbagai jenis
pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan
oleh petugas kesehatan (Prawirohardjo,2009;h.259).
1) Pengukuran TFU terutama > 20 minggu yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat
pemeriksaan dilakukan.
2) Gerakan janin
(a) Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam).
(b) Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jamdikaitkan dengan hipoksia berat janin
meninggal.
3) Denyut jantung janin (DJJ)
4) Ultrasonografi
Ultrasonografi dipakai untuk mengobservasi dan mengevaluasi gerakan, gerak pernafasan,
kekencangan otot bayi, dan jumlah cairan aminotikyang ada (Connie,2000).
5) NST (Non Stres Test)
NST adalah suatu uji untuk sistem saraf pusat bayi, secara tidak langsung uji ini menunjukkan
fungsi plasenta . pemeriksaan tersebut melibatkan bagaimana frekuensi jantung janin (FHR)
dihubungkan dengan gerakan janin (Hamilton,2005)
e. Rumus Taksiran Berat Janin
Penentuan taksiran berat janin berdasarkan TFU adalah pemeriksaan yang sederhana dan
mudah serta dilakukan pada fasilitas kesehatan yang belum tersedia pemeriksaan ultrasonografi.
Berikut rumus untuk menentukan TBJ:
1) Rumus Risanto
Rumus Risanto adalah rumus yang diformulasikan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
populasi masyarakat indonesia tetapi rumus tersebut tidak digunakan secara luas oleh tenaga
kesehatan (Titisari HI, 2012). Rumus Risanto ditemukan oleh Risanto Siswosudamo pada tahun
1990 berdasarkan tinggi fundus uteri berupa persamaan garis regresi linear.
Rumus Risanto tersebut adalah:
Y=127.6x-931,5
2) Rumus Johnson
Hanifah Intan Titisari melihat bahwa Rumus Johnson yang luas digunakan di Indonesia memiliki
variasi yang besar karena rumus tersebut berasal dari negara lain pada populasi yang secara
antropometri berbeda dengan populasi di Indonesia.
Rumus Johnson adalah sebagai berikut:
TBJ=(TFU-N) X 155
N= 12 bila kepala masih berada di atas spina ischiadika
3) Rumus Niswander
TBJ=TFU-13 X 453,6
3
Tahapan perkembangan janin
Tabel 2.3 tahapan perkembangan berat dan panjang janin sesuai usia kehamilan
Apabila TBJ tidak sesuai dengan apa yang harusnya maka ada beberapa kemungkinan: TBJ yang
salah atau janin yang terlalu kecil karena mengalami keterlambatan pertumbuhan intrauterin
(intrauterin growth retardation/IUGR), atau janin lebih besar dari yang seharusnya seperti pada
penderita diabetes (Siswosudarmo R dan Emilia, 2008)
Berikut merupakan beberapa dampak yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayi akibat
ketidaksesuaian antara perhitungan TBJ dengan berat lahir bayi:
Seriap BBL ( prematur,maturdan postmature) mungkin saja mempunyai berat yang tidak sesuai
dengan masa gestasinya. Gambaran kliniknya tergantung dar lamanya, intensitas dan timbulnya
gangguan pertumbuhan yang mempengaruhi bayi tersebut ( Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010)
Menurut Renfield (1975) dalam Rukiyah (2010) dikatakan dua bentuk IUGR.
a) Proportinate IUGR
Janin menderita distress yang lama, gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai
berbulan-bulan sebelum bayi lahir. Sehingga berat, panjang dan lingkaran kepala proporsi yang
seimbang, akan tetapi keseluruhannya masih di bawah masa gestasi yang sebenarnya.
b) Disproportinate IUGR
Terjadi akibat distress sub akut. Gangguan terjadi beberapa minggu-beberapa hari setelah bayi
lahir. Pada keadaan ini oanjang dan lingkaran nornal, akan teteapu berat tidak sesuai dengan masa
gestasi. Tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering, keriput dan mudah
diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang