NIM : 20/459318/PA/19979
Kelas : Biokimia A
Tugas Biokimia 1
Pertanyaan:
Jelaskan mengapa Glukosa asiklis (gula pereduksi) yang jumlahnya hanya kurang
dari 1% bisa menghasilkan uji positif terhadap Fehling atau Tollens!
Jawaban:
Gula pereduksi adalah gula yang dapat mereduksi ion anorganik seperti Cu 2+
akibat adanya presensi gugus aldehida atau keton. Seluruh monosakarida baik
aldosa atau ketosa adalah gula pereduksi, termasuk glukosa asiklis. Adapun uji
Fehling dan uji Tollens adalah pengujian yang penting untuk menentukan
karbohidrat, secara spesifik ditujukan untuk menentukan apakah suatu karbohidrat
merupakan gula pereduksi atau bukan.
Glukosa asiklis bereaksi dengan larutan Fehling menghasilkan uji positif dengan
keberadaan endapan merah bata, hal ini karena glukosa asiklik merupakan bagian
dari aldosa yang memiliki gugus aldehida sehingga dapat mereduksi ion Cu 2+,
berikut reaksi yang terjadi:
Contoh sampel karbohidrat yang positif merupakan gula pereduksi dalam uji Fehling:
Adapun uji Tollens juga digunakan untuk menentukan keberadaan gugus aldehida
dalam suatu senyawa. Uji Tollens akan menunjukan hasil positif pada gula pereduksi
yang merupakan aldosa, fruktosa, maupun disakarida yang memiliki gugus aldehida.
Larutan Tollens merupakan oksidator lemah yang dapat dibuat dengan mereaksikan
ion Ag+ dengan larutan ammonia berlebih hingga terbentuk kompleks [Ag(NH 3)2]+.
Kompleks ini bereaksi dengan gula pereduksi (aldosa) membentuk endapan abu-
abu yang merupakan logam perak.
Glukosa asiklis bereaksi dengan larutan Tolllens menghasilkan uji positif dengan
keberadaan endapan abu-abu, hal ini karena glukosa asiklik merupakan bagian
dari aldosa yang memiliki gugus aldehida sehingga dapat mereduksi kompleks
[Ag(NH3)2]+ menjadi logam perak dan teroksidasi menjadi asam glukonat dengan
reaksi sebagai berikut:
Contoh sampel karbohidrat yang positif merupakan gula pereduksi dalam uji Tollens: