antioksidan yang terdapat di dalam ekstrak tumbuhan, diantaranya adalah metode diantaranya adalah
metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), 2,2’-azinobis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid
(ABTS), Inhibited oxygen uptake (IOC), Ferric reducing antioxidant power (FRAP), Potassium Ferricyanide
Reducing Antioxidant Parameter (PFRAP), Oxygen radical absorbance capacity (ORAC), Lipid
peroxidation inhibition capacity (LPIC), Total radical trapping antioxidant parameter (TRAP), Scavenging
of super oxide radical formation by alkaline (SASA), Trolox equivalent antioxidant capacity (TEAC),
Cupric Reducing Antioxidant Capacity (CUPRAC), Total Radical Trapping Antioxidant Parameter (TRAP),
Fluorimetry dan lain sebagainya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode DPPH
merupakan metode yang yang paling banyak digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari
ekstrak tumbuhan, makanan dan senyawa tunggal, karena metode DPPH memiliki banyak Beberapa
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode DPPH merupakan metode yang yang paling banyak
digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari ekstrak tumbuhan, makanan dan senyawa
tunggal, karena metode DPPH memiliki banyak keunggulan Dibandingkan dengan metode lain, metode
ini memiliki keunggulan sederhana, cepat, dapat diterapkan pada sampel kecil, sensitif terhadap sampel
konsentrasi kecil, dan senyawa radikal DPPH yang digunakan relatif stabil dibandingkan metode lainnya.
Radikal bebas adalah suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang pada pada orbit
terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Molekul yang kehilangan pasangan
tersebut menjadi tidak stabil dan radikal supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari pasangan
elektron dengan cara merebut elektron dari molekul lain secara membabi buta.Radikal bebas cukup
banyak jenisnya tapi yang keberadaannya paling banyak dalam sistem biologis tubuh adalah radikal
bebas turunan oksigen atau reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen species (RNS).
Radikal bebas ini merupakan hasil ikatan kovalen dalam molekul atau dekomposisi homolisis
pasangan elektron bebas pada atom. Sebagian besar spesies oksigen reaktif adalah hasil metabolisme
sel normal dalam tubuh (ROS endogen), dan sebagian lagi merupakan hasil paparan zat lain dalam tubuh
yang dapat menyebabkan peradangan atau peradangan atau radikal bebas (ROS eksogen). ROS endogen
ialah respon fisiologis terhadap metabolisme normal sel-sel dalam tubuh, termasuk metabolisme
karbohidrat dan protein. Yang terpapar dari tubuh adalah spesies oksigen reaktif dari polutan
lingkungan, radiasi, bakteri, jamur dan infeksi virus. Oksigen aktif terdiri dari superoksida (*O2), hidroksil
(*OH), hidrogen peroksida (ROO*), hidrogen peroksida (H2O2), oksigen singlet (1O2), oksida nitrat
(NO*), Garam peroksinitrit (ONOO*) dan hipoklorit asam (asam hipoklorit). Radikal bebas yang paling
umum terbentuk di dalam tubuh adalah superoksida. Superoksida akan diubah menjadi hidrogen
peroksida (H2O2). Hidrogen ini pada fase propagasi akan diubah menjadi radikal hidroksil (*OH). Radikal
hidrosil inilah yang menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel, dan merusak sel.
radikal bebas berasal Dari dua sumber , yaitu eksogen dan endogen. Sumber eksogen biasanya berasal
dari luar tubuh, seperti polutan udara, radiasi, bahan kimia karsinogenik, asap rokok, bakteri, virus, dan
efek obat (narkotika dan pestisida). Radikal bebas endogen merupakan metabolit normal manusia
seperti proses oksidasi makanan, proses oksidasi xanthine dan olahraga yang berlebihan, seperti terlihat
pada Gambar 2.1 di bawah ini:
Di dalam tubuh, zat radikal bebas ini menghasilkan efek samping dari proses oksidasi dan pembakaran
sel saat terkena radikal bebas. Radikal bebas ini akan bereaksi dengan molekul sel di sekitarnya untuk
mendapatkan pasangan elektron agar lebih stabil, dan molekul sel manusia yang ditangkap oleh
elektron tersebut menjadi radikal bebas.
Reaksi ini akan terus terjadi di dalam tubuh, jika tidak dihentikan akan menyebabkan stres oksidatif yang
akan menyebabkan peradangan, kerusakan DNA atau sel, dan berbagai penyakit seperti penyakit
jantung, katarak, kanker, penuaan dini dan penyakit degeneratif lainnya.
Radikal bebas dihasilkan selama pembentukan asam urat di bawah katalisis xanthine oxidase. Dalam
proses ini, radikal superoksida (*O2) dihasilkan. Proses metabolisme ini sering terjadi di mitokondria,
seperti terlihat pada gambar berikut:
Karena radikal bebas berdampak besar bagi kesehatan manusia, maka tubuh manusia perlu mengambil
antioksidan yang mengandung suatu senyawa, yaitu senyawa yang dapat menangkap dan menetralisir
radikal bebas tersebut, sehingga dapat menghentikan reaksi lebih lanjut yang menyebabkan stres
oksidatif dan menghindari kerusakan sel. kerusakan atau Dapat berhenti menyebabkan penyakit.