Anda di halaman 1dari 2

Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, meyakini adanya Allah

swt sebagai Tuhan yang maha agung dan nabi Muhammad sebagai utusannya. Diucapkan oleh lisan
dengan mengucapkan syahdat, di amalkan melalui perbuatan dengan mendirikan ibadah, bertutur kata
baik, bertawakal dan sebagainya.

A. Ada beberapa nilai positif dan negatif pada keimanan menurut Al-Qur’an. Berikut contohnya:

Qs. An. Nisa (4)51;

Negatif: Ada sebagian orang yang mereka percaya kepada jibt dan thagut dan mereka mengatakan
bahwa orang-orang kafir lebih baik jalannya dari pada orang yang beriman.

Qs. Al-‘Ankabut (2)51;

Positif: Allah swt telah menurunkan kitab suci Al-Qur’an untuk orang yang beriman dan dalam Al Qur’an
terdapat rahmat yang besar dari Allah swt dan pelajaran yang dapat di ambil bagi orang-orang yang
beriman.

Qs. Al-Baqarah(2)4;

Positif: Orang yang beriman akan beriman kepada kitab al-qur’an yang di turunkan kepada nabi
Muhammad dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan mereka yang beriman akan percaya akan
adanya hari akhir.

Qs. Al-Baqarah(2)285;

Positif: Rasul telah beriman kepada apa yang di turunkan kepadanya dan tidak membedakan seorang
yang lain dengan yang lainnya.

B. Ada beberapa ciri-ciri orang yang beriman di antaranya:

Tawakal yang artinya senantiasa hanya mengabdi (Hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh Allah
swt, dengan kata lain, orang yang bertawakal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktivitasnya
atas perintah Allah swt. contoh seorang mukmin makan bukan didorong oleh perutnya yang lapar akan
tetapi karena sadar akan perintah Allah swt. (Qs. Al-Baqarah, (2)172;. Dalam konteks islam bila makan
pada hakikatnya melaksanakan perintah Allah swt agar kuat beribadah (dalam artian luas) kepadanya.

Mawas diri dan bersikap ilmiah ialah seseorang tidak di benarkan mengatakan sesuatu sikap, sebelum
mengetahui terlebih dahulu permasalahannya. Sebagaimana di katakan dalam Qs. Al-Israa’(17)36;

Optimis dalam menghadapi masa depan merupakan sikap selalu mempunyai harapan yang baik dalam
segala hal, kecenderungan untuk mengharapkan kesenangan maupun keberhasilan. Ketika kita sudah
berserah diri kepada Allah swt atau bahkan bertawakal maka tugas kita hanya optimis dan mengerjakan
hal tersebut dengan sebaik-baik mungkin karena Allah sudah menjamin keberhasilan untuk hambanya
yang meminta dan berusaha. Seperti yang di katakan dalam Qs. Al-Insyirah(94);5-6.

C. Pemikiran manusia tentang ketuhanan.

Pada masa prasejarah, kepercayaan di Indonesia masih berupa kepercayaan asal dan belum di
pengaruhi oleh sistem keagamaan manapun. Maka dari itu ada berapa kepercayaan:
Animisme yaitu kepercayaan akan adanya roh atau makhluk halus yang mempengaruhi kehidupan
manusia. Roh ini dipercaya memiliki kekuatan yang dapat membantu atau mencelakakan manusia.
Orang prasejarah melakukan ritual untuk mendapatkan bantuan dari roh ini.

Dinamisme adalah kepercayaan bahwa roh atau makhluk halus bisa menghuni atau menempati benda-
benda menempati kekuatan tertentu.

Politeisme ialah keyakinan adanya adanya banyak dewa sedangkan Henotiesme keyakinan hanya
adanya satu dewa yang berkuasa di dalam dunia tanpa memaksa keberadaan dewa-dewa lainnya.

Terdapat beragam wujud keyakinan monoteisme yakni;

Deisme yang meyakini bahwa Tuhan hadir namun demikian seorang deis menolak argumen bahwa
Tuhan ini ikut campur di dalam alam. Lalu panteisme berpendapat bahwasanya alam adalah Tuhan itu
sendiri. Elektiesme menyatakan bahwa tuan menciptakan alam dengan sempurna dan Tuhan pun tak
ada bersama dengan alam namun Tuhan dekat dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai