OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Tugas Rutin ini dengan judul
“Membangun Karakter Wirausaha”. Penulisan Makalah Tugas Rutin ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Kewirausahaan.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
3.1 Kesimpulan.......................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
a) Percaya Diri
“Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki
seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan
untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan” (Siska &
Purnamaningsih, 2003: 27). Dariyo, dkk (2007: 43) mengatakan bahwa
“orang yang percaya diri biasanya memiliki ciri mempunyai yakin kepada
kemampuan diri sendiri, berani menghadapi tantangan, berpikir positif,
bertanggung jawab, dan objektif”. Berdasarkan penjelasan tersebut,
percaya diri tinggi akan membantu seseorang wirausaha yakin dengan
kemampuan yang dimiliki. Seorang wirausaha akan lebih
mempertimbangkan segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya.
b) Pengambilan Resiko
“Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha” (Steinhoff D dan Burgess. J. F, 1993). Keberanian dalam
mengambil resiko terkait langsung dengan kepercayaan pada diri sendiri.
Dengan demikian, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan
sendiri, maka semakin besar pula keberaniannya dalam mengambil resiko
yang diperhitungkannya sebagai tindakan yang kreatif inovatif. Oleh sebab
itu, “orang yang berani mengambil resiko diketemukan pada pada orang-
orang yang kreatif dan inovatif dan merupakan bagian terpenting dari
perilaku wirausaha” (Suryana, 2014: 37). Sikap pengambilan resiko dari
seorang wirausahawan ditunjukkan dari kemampuan mengambil resiko
dan menyukai tantangan. Hal ini menjadi penting mengingat, seorang
wirausaha harus bisa mengambil resiko dari kesulitan dalam
mengembangkan atau menjalankan usaha yang akan dihadapi.
Wirausahawan harus memiliki pertimbangan dan perhitungan matang
untuk mengatasi resiko yang menghadang.
c) Kepemimpinan
Thoha (2010: 9) menjelaskan jika “kepemimpinan adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku
manusia baik perorangan maupun kelompok”. Handoko (2003: 297)
menjelaskan bahwa indikator yang mengukur kepemimpinan meliputi
kecerdasan, kedewasaan, motivasi diri, keahlian, dan ketegasan. Dengan
kata lain, efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung dari
bagaimana kemampuannya dalam mengelola dan menerapkan pola
kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut.
Sifat kemimpinan harus melekat pada diri wirausahawan. Wirausahawan
adalah seseorang yang akan memimpin jalannya sebuah usaha,
wirausahawan harus bisa memimpin pekerjanya agar dapat menjalankan
usaha dengan baik.
d) Keorisinilan
Alma (2011: 52) menjelaskan keorisinilan adalah “kemampuan
menghasilkan ide asli dan inovatif”. Keorisinilan yang dimiliki seseorang
ditunjukkan dengan ciri-ciri inovatif (pembaharu), kreatif, fleksibel,
banyak sumber, dan serba bisa. Orisinil tidak berarti baru sama sekali,
tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi
atau komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu
yang baru. Menciptakan inovasi sangat penting untuk bersaing demi
melancarkan sebuah usaha, karena inovasi akan menciptakan sebuah
kreasi atau hal baru yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah
usaha.
4) Amanah
Menurut Muharani (2019) Konsumen yang merasa puas dalam
pelayanan yang diberikan akan memberikan kepercayaan pada seorang
penjual dengan begitu tugas seorang penjual tersbut adalah menjaga
kepercayaan yang telah diberikan oleh konsumennya. Kepercayaan
tersebut dapat berupa transaksi yang akan terjadi terus menerus untuk
kedepanya antar penjual dan pembeli (berlangganan). Dengan demikian
pedagang harus menjaga tingkah lakunya dalam berbisnis seperti menjaga
kualitas barang, memberikan pelayanan maksimal, dan lain-lain.
5) Mandiri
Tidak bergantung kepada orang lain akan membawa seorang
wirausha menjadi sosok yang mandiri. Bagi seorang wirausaha perilaku
mandiri sangat penting dalam menjalankan usha yang dimilikinya. Mampu
menghidupi usahanya dan tidak bepengrahapan pada orang lain terlebih
jika sedang mengalami kesulitan, bangkit dan menyelesaikan masalah
adalah solusi yang terbaik (putri dkk, 2017).
6) Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usahamemanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif
dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana,
2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang
mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam
mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan
yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang pengusaha memiliki karakteristik, sikap dan nilai yang
unik dibandingkan orang pada umumnya. Karakter seorang wirausaha
dapat dilihat dalam beberapa ciri-ciri seperti percaya diri, pengambilan
resiko, kepemimpinan, keorisinalan, dan bersikap selalu melihat ke masa
depan. Selain memiliki karakter yang baik, seorang wirasusaha juga harus
memiliki sikap keyakinan pada dirinya sendiri bahwa menampilkan atau
tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat atau hasil
tertentu dan aspek pengetahuan individu tentang objek sikap dapat berupa
opini individu akan sesuatu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan.
Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu objek sikap,
maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap objek sikap
tersebut, demikian juga sebaliknya.
Selain itu adapula proses yang harus dilakukan seorang wirausaha
dalam membangun karakternya seperti menyenangi kritik,selalu komitmen
dalam pekerjaan, mengelilingi diri di antara orang-orang yang berkarakter
baik, berani menghadapi risiko, memiliki motif berprestasi tinggi, selalu
perspektif, memiliki perilaku inovatif tinggi, selalu mencari peluang,
memiliki kerampilan personal, memiliki disiplin tinggi, dan mampu
memotivasi diri sendiri.
3.2 Saran
Tidak dapat dipungkiri manusia merupakan makhluk yang tidak
luput dari kesalahan dan khilaf. Maka besar kemungkinan dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam segi penulisan
kata yang dimiliki oleh penulis. Maka dari itu saran ataupun kritik
sangatlah diperlukan untuk dapat membangun kreatifitas dalam penulisan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurafni, A. 2020. Pengaruh Kerja Keras, Sikap Pantang Menyerah dan tanggung
Jawab Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang di Pasar Tradisional Mode’
Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulu KUmba dalam Prespektif Ekonomi Islam.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar.
Web:http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17234/1/PENGARUH%20KERJA
%20KERAS%2C%20SIKAP%20PANTANG%20MENYERAH.pdf