Anda di halaman 1dari 3

A.

Konsep Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu
meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi
(materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai.

2. Tujuan Pendidikan

GBHN tahun 1999 mencantumkan tentang tujuan pendidikan nasional :

”Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”

Pernyataan diatas tampak jelas bahwa pendidikan harus mampu membentuk atau
menciptakan tenaga-tenaga yang dapat mengikuti dan melibatkan diri dalam proses
perkembangan, karena pembangunan merupakan proses perkembangan, yaitu suatu proses
perubahan yang meningkat dan dinamis. Ini berarti bahwa membangun hanya dapat dilaksanakan
oleh manusia-manusia yang berjiwa pembangunan, yaitu manusia yang dapat menunjang
pembangunan bangsa dalam arti luas, baik material, spriritual serta sosial budaya.

B. Karakteristik Alat Pendidikan

Dalam kegiatan pendidikan, untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sesuai dengan
harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangan secara optimal. Artinya dalam penerapan dan
penggunaan alat pendidikan perlu disesuaikan dengan memperhatikan berbagai kondisi yang
berhubungan dengan usia dan psikis terdidik. Untuk itu, karakteristik alat pendidikan menjadi
begian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan.

Karakteristik alat pendidikan dapat diartikan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi
ideal alat pendidikan, baik yang berkaitan dengan alat pendidikan bentuk non material maupun
material yang digunakan dalam kegiatan pendidikan.

1. Karakteristik Alat Pendidikan Material

Muharam A. (2009:135) meskipun alat pendidikan kebendaan atau material seperti:


lahan, gedung, prabot dan perlengkapan lebih berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah,
namun karena sifat pendidikan secara umumpun memanfaatkan pentingnya peran alat
pendidikan berbentuk materiall, maka beberapa kerakteristik berikut ini perlu dipahami dan
dijadikan pertimbangan pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan seperti:
a. Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama dengan
memperhatikan keadaan setempat.
b. Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
c. Biaya alat pendidikan relative murah.
d. Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga tidak
mengganggu keamanan pemakainya.
e. Alat pendidikan relatif ringan untuk mudah dipindah-pindahkan.

2. Karakteristik Alat Pendidikan Non Material

Muharam A. (2009:133-135) manyatakan bahwa ada beberapa karakteristik perbuatan atau


tindakan sebagai alat pendidikan non material, yakni:

a. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal dalam proses


pendidikan dengan memikirkan terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan
sesuatu karena manusia mempunyai sifat konservatif yang cenderung untuk
mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan.
b. Perbuatan atau tindakan hendaknya membiasakan terdidik akan hal-hal yang harus
dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu secara otomatis, tanpa harus
disuruh lagi orang lain, atau menunggu sampai orang lain merasa tidak senang padanya
karena kebiasaan yang buruknya.
c. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan hati-hati, baik dalam
frekuensi maupun cara melakukannya.
d. Perbuatan atau tindakan hendaknya digunakan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang
sebaiknya harus dilakukan terdidik.
e. Perbuatan atau tindakan hendaknya dilakukan atau diawali dengan memberikan beberapa
gambaran yang sesuai sebelum mengajak terdidik untuk melakukannya.
f. Perbuatan atau tindakan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan diri sedemikian
rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai pribadi atau sebagai diri sendiri.
g. Perbuatan atau tindakan hendaknya tidak berlebihan, misalnya dalam memuji karena
akan berakibat kurang baik, terutama pada pendidik yang sudah lebih mampu menimbang
dengan akalnya.
h. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi kalau ada sesuatu
kesalahan dari terdidik, sebab belum tentu suatu kesalahan itu dibuat dengan sengaja.
Misalnya dalam menerapkan hukuman pelanggaran yang dilakukan terdidik.

3. Jenis Alat Pendidikan

a. Pembiasaan
Pembiasaan merupakan alat pendidikan yang penting, terutama bagi anak kecil. Anak kecil
belum menyadari apa yang dikatakan baik dan buruk dalam arti susila. Anak belum memiliki
ingatan yang kuat, anak cepat melupakan apa yang sudah dan baru terjadi. Oleh karena itu
pembiasaan merupakan tindakan awal yang dapat dilakukan dalam pendidikan. Anak dapat
menaati peraturan-peraturan dengan jalan membiasakan perbuatan-perbuatan baik, di rumah
dalam lingkungan keluarga, dan di lingkungan sekolah.

b. Pengawasan

Diatas telah dijelaskan bahwa pendidik (orang tua,guru, dan yang lainnya) harus
memperhatikan akibat dari pengaruh pendidikan yang telah diberikan kepada anak didiknya,
sejauh mana akibat dari pendidik itu memberikan dampak terhadap perkembangan kepribadian
anak didiknya. Jadi dalam hal ini diperlukan suatu pengawasan terhadap hasil dari penggunaan
alat pendidik tersebut.

c. Perintah

Perintah dapat merupakan suatu isyarat atau petunjuk yang diberikan seorang pendidik untuk
melakukan sesuatu, atau untuk mentaati suatu peraturan tertentu yang berlaku dalam
lingkungannya. Misalnya dalam keluarga ada aturan-aturan tertentu yang berlaku oleh orang tua
bagi anak-anaknya. Dalam hal ini orang tua ayah dan ibu memerintahkan kepada anaknya untuk
mentaati aturan-aturan tersebut. Di sekolah guru dapat memerintah untuk mentaati aturan-aturan
sekolah pada umumnya dan peraturan kelas khususnya. Misalnya perintah untuk melaksanakan
piket kelas.

d. Larangan

Larangan adalah suatu upaya untuk melarang anak tidak boleh melakukan sesuatu. Perintah
berkaitan dengan sesuatu yang harus dilakukan oleh anak, karena kalau tidak dilakukan akan
berakibat tidak baik bagi anak, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Larangan berlawanan
dengan perintah berkaitan dengan sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh anak.

e. Hukuman

Menurut Langeved (1980), hukuman adalah suatu perbuatan yang dengan sabar, sengaja
menyebabkan penderitaan bagi seseorang biasanya yang lebih lemah, dan dipercayakan kepada
pendidik untuk membimbing dan dilindungi, dan hukuman tersebut diberikan dengan maksud
anak benar-benar merasakan penderitaan tersebut. Hukuman diberkan karena anak berbuat
kesalahan, anak melanggar suatu aturan yang berlaku, sehingga dengan diberikannya hukuman
anak tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai