Nim :PO7120220012
Kelas :1A
MK :Manejemen Patient Safety
SASARAN 4
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar.
Tindakan bedah dan prosedur invasif memuat semua tata kelola dan atau memeriksa
penyakit serta kelainan dari tubuh manusia melalui mengiris, mengangkat, memindahkan ,
atau mengubah memasukkan alat laparaskopi / endoskopi kedalam tubuh untuk keperluan
diagnostik dan teraputik.
Rumah sakit harus menentukan area-area di dalam rumah sakit yang melakukan tindakan
bedah dan prosedur invasif. Sebagai contoh, kateterisasi jantung, radiologi intervensi,
laparaskopi, endoskopi, pemeriksaan laboratorium, dan lainnya. Ketentuan rumah sakit
tentang Tepat-Lokasi, Tepat- Prosedur, Tepat-Pasien usaha di semua area rumah sakit dimana
tindakan bedah dan invasif dilakukan.
Rumah sakit diminta untuk menetapkan prosedur yang seragam sebagai berikut :
a) Beri tanda di tempat operasi
b) Dilakukan pengungkit pra-operasi
c) Time Out sebelum insisi kulit dimulai Pemberian tanda ditempat dilakukan operasi
atau prosedur invasif melibatkan pasien dan dillakukan dengan tanda yang tepat dan
Dapat dikenali. Tanda yang dipakai harus konsisten digunakan di semua tempat di
rumah sakit, harus dilakukan oleh individu yang melakukan prosedur operasi, saat
melakukan pasien sadar dan terjaga jika mungkin, dan harus masih terlihat jelas
setelah pasien sadar. Pada semua kasus, lokasi tempat operasi harus diberi tanda,
termasuk pada sisi lateral (lateralitas), daerah struktur multipel (multiple structure),
Jari tangan, jari kaki, lesi, atau tulang belakang.
Beberapa elemen proses verifikasi pra-operasi dapat dilakukan sebelum pasien tiba di
daerah pra-operasi, seperti memastikan dokumen,imajing, hasil pemeriksaaan, dokumen lain
diberi label yang benar, dan memberi tanda ditempat (lokasi) operasi.
Time-Out yang dilakukan sebelum dimulainya insisi kulit dengan semua anggota tim
hadir, memberi kesempatan untuk menyelesaikan pertanyaan yang belum terjawab atau ada
hal yang meragukan yang perlu diselesaikan. Time-Out dilakukan di lokasi tempat dilakukan
operasi sesaat sebelum prosedur dimulai dan melibatkan semua anggota tim bedah. Rumah
sakit harus menentapkan prosedur bagaimana proses Time-Out berlangsung.
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien operasi, adalah kejadian yang mengkhawatirkan
dan bisa terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak
efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah, kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam
penandaan lokasi (site marking), dan tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi.
Di samping itu juga asesmen pasien yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak
adekuat, budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,
permasalahan yang berhubungan dengan resep yang tidak terbaca (illegible handwriting) dan
pemakaian singkatan adalah merupakan faktor-faktor kontribusi yang sering terjadi.
Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau
prosedur yang efektif di dalam meminimalkan risiko ini. Kebijakan termasuk definisi dari
operasi yang memasukkan sekurang-kurangnya prosedur yang menginvestigasi dan atau
mengobati penyakit dan kelainan/disorder pada tubuh manusia. Kebijakan berlaku atas setiap
lokasi di rumah sakit dimana prosedur ini dijalankan.
Praktek berbasis bukti ini diuraikan dalam Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety
terkini.
Sumber pustaka:
https://id.scribd.com/presentation/367032954/Kepastian-Tepat-lokasi-Tepat-prosedur-Tepat-
pasien-Operasi
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/memastikan-lokasi-pembedahan-yang-benar-
prosedur-yang-benar-pembedahan-pada-pasien-yang-benar
https://id.scribd.com/doc/303061792/PANDUAN-TEPAT-LOKASI-TEPAT-PROSEDUR-
SERTA-TEPAT-PASIEN-YANG-AKAN-MENJALANI-SUATU-OPERASI-doc
https://slideplayer.info/slide/3970892/
https://text-id.123dok.com/document/ky67775q0-kepastian-tepat-lokasi-tepat-prosedur-tepat-
pasien-operasi-pengurangan-risiko-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan.html