Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GANGGUAN GINJAL

Disusun oleh :

Herlin Tri Ananda

PO.71.20.2.20.022

Tk 1.A

Dosen Pengampu

Ns Aisyah, S.Kep.,M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


PRODI D-III KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN [EMBELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1.Latar Belakang........................................................................................................... 1

1.2.Tujuan......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 3

A.. Defenisi penyakit gagal ginjal.................................................................................... 3

B...Epidemiologi gagal ginjal........................................................................................... 3

C.. Penyebab gagal ginjal................................................................................................. 4

D.. Tanda dan gejala penyakit gagal ginjal.................................................................... 4

E...Macam –macam gagal ginjal..................................................................................... 5

F...Diagnosa gagal ginjal.................................................................................................. 6

G.. Pengobatan dan penanganan gagal ginjal................................................................ 6

H.. Pencegahan penyakit gagal ginjal............................................................................. 6

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 7

A.. Kesimpulan ................................................................................................................. 7

B...Saran............................................................................................................................ 7

C.. Daftar pustaka............................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable diseases)


terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit ginjal kronik, sudah
menggantikan penyakit menular (communicable diseases) sebagai masalah kesehatan masyarakat
utama.

Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga dapat
membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami komplikasi yang
lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah
perifer.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan terapi
pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik biasanya desertai
berbagai komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran
cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia.

Selama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis dan
pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang merupakan penyebab penyakit ginjal kronik
serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah terjadi gagal ginjal. Bukti ilmiah menunjukkan
bahwa komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak bergantung pada etiologi, dapat dicegah atau
dihambat jika dilakukan penanganan secara dini. Oleh karena itu, upaya yang harus dilaksanakan
adalah diagnosis dini dan pencegahan yang efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini
dimungkinkan karena berbagai faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan.

Gaya hidup yang bersifat negatif seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan tidak
beraktifitas dapat memicu timbulnya berbagai penyakit diantaranya gagal ginjal kronik (Kozier,
2004).

Di Swedia yang melibatkan 926 kasus dan 998 kelompok kontrol yang diamati selama
tahun 1996-1998 menemukan bahwa terdapat korelasi antara gaya hidup merokok, kelebihan
berat badan, intake protein terhadap gagal ginjal kronik.

Di Amerika dialami 2 setiap 1.000 penduduk dengan diabetes dan hipertensi sebagai
penyebab langsung (Silberberg, 2007).

Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal cukup tinggi mencapai
4.500 orang.

1
I.2 Tujuan

- Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai Gagal Ginjal dan sebagai tugas
pelengkap dalam penilaian pada mata kuliah Epidemiologi.

- Tujuan Khusus

a) Mengetahui definisi penyakit gagal ginjal

b) Mengetahui epidemiologi gagal ginjal

c) Mengetahui penyebab gagal ginjal

d) Mengetahui Tanda dan gejala penyakit gagal ginjal

e) Mengetahui Macam - macam gagal ginjal

f) Mengetahui Diagnosa gagal ginjal

g) Mengetahui Pengobatan dan penanganan gagal ginjal

h) Mengetahui Pencegahan penyakit gagal ginjal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium
dan kalium didalam darah atau produksi urine. (Sarwono, 2008) Penyakit gagal ginjal ini dapat
menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak
langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia
dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

B. Epidemiologi Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas karena
dapat menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi. Penyakit
ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Di Amerika
Serikat (AS), prevalensi stadium akhir penyakit ginjal semakin meningkat. Jumlah pasien yang
terdaftar dalam tahap akhir penyakit ginjal (ESRD)-mendanai program Medicare telah
meningkat dari sekitar 10.000 penerima manfaat pada tahun 1973 untuk 86.354 pada tahun 1983,
dan 547.982 pada tanggal 31 Desember, 2008.

Meskipun alasan yang tepat untuk pertumbuhan program ESRD tidak diketahui, perubahan
demografi penduduk, perbedaan beban penyakit di antara kelompok-kelompok ras dan bawah-
pengakuan tahap-tahap awal CKD dan faktor risiko untuk CKD, sebagian dapat menjelaskan
pertumbuhan ini.

Pasien dengan stadium akhir penyakit ginjal (ESRD) mengkonsumsi bagian yang tidak
proporsional sumber daya perawatan kesehatan. Total biaya program ESRD di AS adalah sekitar
$ 39460000000 pada tahun 2008. Medicare biaya per orang per tahun hampir $ 66.000 secara
keseluruhan, mulai dari $ 26.668 untuk pasien transplantasi untuk $ 77.506 bagi mereka yang
menerima terapi hemodialisis

Namun, meskipun besarnya sumber daya berkomitmen untuk pengobatan ESRD dan
perbaikan besar dalam kualitas terapi dialisis, pasien-pasien ini terus mengalami mortalitas dan
morbiditas yang signifikan, dan mengurangi kualitas hidup.

3
C. Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh
yang mana secara perlahan - lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa
penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

 Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)

 Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

 Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur

 Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

 Menderita penyakit kanker (cancer)

 Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri
(polycystic kidney disease)

 Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari
penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak
cepat ditangani antara lain adalah; Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber,
perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria,
Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal
sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal
2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

D. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara
lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit,
kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih /
Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal
kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing
berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan
hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

E. Macam - macam Gagal Ginjal


1. Gagal Ginjal Akut (GGA), timbulnya mendadak, bila dikelola baik akan sembuh
sempurna.

Gagal ginjal mendadak (acute renal failure) merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas , karena dapat menimbulkan kematian , atau kerusakan fungsi ginjal
yang tidak bisa sembuh lagi. Kejadiannya 1 dalam 1300-1500 kehamilan.

Penderita yang mengalami sakit gagal ginjal mendadak ini sering dijumpai pada
kehamilan muda 12-18 minggu , dan kehamilan telah cukup bulan. Pada kehamilan muda, sering
disebabkan oleh abortus septik yang disebabkan oleh bakteri Chlostridia welchii atau
streptokokkus. Gambaran klinik yaitu berupa sepsis, dan adanya tanda-tanda oliguria mendadak
dan azothemia serta pembekuan darah intravaskuler ( DIC = disseminated intravascular
coagulation ) , sehingga terjadi nekrosis tubular yang akut.

Kerusakan ini dapat sembuh kembali bila kerusakan tubulus tidak terlalu luas dalam
waktu 10-14 hari. Seringkali dilakukan tindakan histerektomi untuk mengatasinya , akan tetapi
ada peneliti yang menganjurkan tidak perlu melakukan operasi histerektomi tersebut asal pada
penderita diberikan antibiotika yang adekuat dan intesif serta dilakukan dialisis terus menerus
sampai fungsi ginjal baik. Lainnya hal dengan nekrosis kortikal yang bilateral, biasanya
dihubungkan dengan solusia plasenta , pre-eklampsia berta atau eklampsia , kematian janin
dalam kandungan yang lama , emboli air ketuban yang menyebabkan terjadi DIC, reaksi
transfusi darah atau pada perdarahan banyak yang dapat menimbulkan iskemi.

Penderita dapat meninggal dalam waktu 7-14 hari setelah timbulnya anuria. Kerusakan
jaringan dapat terjadi di beberapa tempat yang tersebar atau ke seluruh jaringan ginjal. Pada
masa nifas sulit diketahui sebabnya ,sehingga disebut sindrom ginjal idiopatik postpartum.
Penanggulangan pada keadaan ini penderita diberi infus, atau transfusi darah, diperhatikan
keseimbangan elektrolit dan cairan dan segera dilakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda
uremia. Banyak penderita membutuhkan hemodialisis secara teratur atau dilakukan transplantasi
ginjal untuk ginjal yang tetap gagal.

2. Gagal Ginjal Kronik (GGK), terjadinya perlahan-lahan, tidak dapat sembuh. Dengan
berobat teratur dapat menghambat memburuknya fungsi ginjal.

Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan,
berdasarkan kelainan patalogis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria.

F. Diagnosa Gagal Ginjal

Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala
yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan
melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau
pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka
penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat
kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin
melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan
urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur
ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic
Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu
pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

G. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan
fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala,
meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien
mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila
diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan
atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin
kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan
(intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan
dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan
tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan
tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

H. Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan ke dokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
mengkonsumsi obat - obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi
segera diobati, hindari kekurangan cairan (muntaber), kontrol secara periodik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penulisan ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh yang
berdampak pada kerusakan organ ginjal.

2. Gagal ginjal akut terjadinya secara mendadak, dapat disembuhkan dengan sempurna bila
dikelola dengan baik.

3. Gagal ginjal kronik terjadinya secara perlahan – lahan. Dengan berobat teratur dapat
menghambat memburuknya fungsi ginjal, tetapi tidak dapat sembuh.

4. Pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu
sendiri.

B. Saran

Bagi penderita gagal ginjal sebaiknya mendapatkan kesempatan untuk menjalani


pengobatan yang layak seperti dialisis (cuci darah) atau transplantasi (pencakokan) walaupun
sulit di lakukan.

Penderita gagal ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi buah-buahan karena sebagian


buah-buahan berkadar Kalium (potassium) tinggi karena dapat menyebabkan irama jantung
terganggu.

Bagi penderita yang belum menjalani cuci darah. dianjurkan untuk melakukan diet
rendah protein 40-45 gram/hari karena fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan
pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka pertu melakukan cuci
darah.

D. Daftar pustaka

Sidabutar, R. P. 1992. Gagal Ginjal Kronik dalam Sidabutar dan Suhardjono, Gizi

pada Gagal Ginjal Kronik: Beberapa Aspek Penatalaksanaan,

Perhimpunan Nefrologi Indonesia. Jakarta.


Sapri, Akhmad. 2008. Asuhan Gagal Ginjal Kronik Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kepatuhan dalam Mengurangi Asupan Cairan pada Gagal

Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Bandar Lampung

Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Situasi penyakit ginjal. Pusat data dan

informasi kementerian kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2017.

Anda mungkin juga menyukai