PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang natural dimana factor kelahirannya sangat dipengaruhi oleh
kondisi social ekonomi pilitik yang ada. Muhammad tidak pernah menetapkan sistem
pemerintahan dalam Islam tetapi hal itu diserahkan pada ummat Islam itu sendiri. Disatu sisi
sistem masyarakat yang hendak dibangun oleh Islam mempunyai implikasi langsung terhadap
corak politik dan bentuk pemerintahan yang dibentuk. Di sisi lain hal yang ingin dibangun oleh
Islam adalah civil society yang mana setiap warga Negara berhak mendapat keadilan dalam
hukum, ekonomi, politik dan kesetaraan dalam hubungan social. Di zaman nabi Muhammad
sistem pemerintahan ketika merujuk pada piagam madinah terdiri dari Eksekutif, Yudikatif, dan
legislative, dimana bidang Eksekutif dan yudikatif dipegang oleh Nabi secara langsung,
sementara legislative diserahkan pada setiap suku dengan konsep musyawarah. Sistem
kesetaraan dalam Islam berimplikasi pada sistem Ekonomi yang hendak dibangun oleh Nabi
yaitu ekonomi yang tidak ada unsure eksploitatif dan akumulatif yang nantinya melahirkan riba.
Konsep ekonomi ini adalah kritik terhadap sistem merkantilis yang dibentuk oleh elit Quraisy
Makkah. Dalam sistem ekonomi Islam setiap manusia mendapatkan dari hasil kerjanya dan
setiap Muslim harus menafkahkan kelebihan hartanya dari kebutuhan pokoknya.