Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Adi Saputra Sianipar
2. Rianti Simamora
3. Fengki B.E Siahaan

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI
TAPANULI UTARA

Balige, 29 Oktober 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Kebijana Dan Perubahan’ ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Dosen Nurlinawati Simanjuntak, SE.MSi pada Mata Kuliah Manajemen
Perubahan dan Inovasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Nurlinawati Siamnjuntak,


SE.MSi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Balige, 29 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i

KATA PENGANTAR. ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI. ......................................................................................................iii


BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan dan Perubahan. ..........................................................2
B. Fungsi dan Isi Kebijakan ............................................................................. 2
C. Rumusan Program program Kebijakan ....................................................... 3
D. Pengembangan dan Penjabaran Program Program Perubahan. ....................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHUAN

Sebagaimana yang kita ketahui, Kebikan dan Perubahan sangatlah penting bagi pelaku
organisasi, lembaga maupun pemerintahan, dimana secara umum perubahan merupakan suatu
cara mengarahkan atau memimpin organisasi,lembaga maupun pemerintahan untuk melakukan
sesuatu yang berbeda dan bersifat menyeluruh dengan menggunakan cara atau sistem yang lebih
efisien sehingga dapat bertahan serta berkembang searah dengan perkembangan lingkungannya.
Melalui perubahan , maka perubahan kinerja menjadi semakin jelas, mengikat antara apa yang
dilakukan dan hasilnya, lebih banyak energi, komitmen, dan semangat yang akan dihasilkan
selama proses perubahan. Tentunya perubahan itu dibarengi dengan kebijakan dimana
perubahan erat kaitannya dengan kebijakan karena untuk melakukan perubahan harus dengan
adanya tindakan yg dilaksanakan pelaku atau kelompok yang di atur oleh kebijakan untuk
megevaluasi dan memecahkan masalah yang timbul akibat dari perubahan tersebut

1
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN


Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seseorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah
tertentu

Pengertian Perubahan adalah sebuah bentuk dari perubahan yang dimana kemudian keadaan
yang dimana sekarang telah akan menuju sebuah keadaan yang dimana akan diharapkan menuju
sebuah masa yang dimana akan datang. Perubahan tersebut kemudian adalah sebuah keadaan
yang dimana akan menjadi lebih baik

1. FUNGSI DAN ISI KEBIJAKAN

Fungsi kebijakan adalah alat untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Meskipun
sebagai alat (tool) keberadaan sangat penting dan sekaliguskrusial. Penting karena
keberadaannya sangat menentukan tercapainya sebuah tujuan, meskipun masih ada sejumlah
prasyarat atau tahapan lain yang harus dipenuhi sebelum sampai pada tujuan yang dikehendaki.
Krusial karena sebuah kebijakan yang di atas kertas telah dibuat melalui proses yang baik dan
isinya juga berkualitas, namun tidak otomatis bisa dilaksanakan kemudian menghasilkan sesuai
yang selaras dengan apa yang dinginkan oleh organisasi.
Contoh kebijakan
Kebijakan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin),
1. Kewajiban seluruh karyawan untuk menerapkan 5R tanpa adanya pengecualian
2. Alokasi waktu dan sumberdaya untuk penerapan 5R
3. Tidak ada lembur untuk kegiatan 5R
4. Adanya kegiatan patrol 5R
5. Kegiatan tahunan pemberian penghargaan atau hadiah kepada area terbaik dan area dengan
pencapaian peningkatan tertinggi

2
Isi kebijakan (policy content) Terdiri dari sejumlah daftar pilihan keputusan tentang urusan
publik (termasuk keputusan untuk tidak melakukan tindakan apa-apa) yang dibuat oleh lembaga
dan pejabat pemerintah.

2. RUMUSAN PROGRAM PROGRAM PERUBAHAN


Program manajemen perubahan (management change program) memungkinkan perusahaan
untuk mengendalikan pelaksanaan proses baru untuk meningkatkan kinerja bisnis. Program-
program ini melibatkan perancangan inisiatif perubahan, mendapatkan kesepakatan organisasi,
menerapkan inisiatif semulus mungkin dan menghasilkan model yang dapat diulang untuk
memastikan kesuksesan upaya perubahan di masa depan. Program manajamen perubahan
memungkinkan pemimpin untuk membantu orang-orangnya mencapai kesuksesan,
menunjukkan di mana dan kapan masalah mungkin terjadi dan menempatkan strategi untuk
mengurangi risiko dan memantau kemajuan.
Langkah-Langkah Program Perubahan :
1. Berfokus pada hasil. Pelihara pola pikir yang berorientasi tujuan dengan menetapkan
sasaran-sasaran yang jelas dan merancang insentif untuk memastikan pencapaiannya.
2. Identifikasi dan atasi hambatan terhadap perubahan. Perusahaan mengidentifikasi
karyawan yang paling terkena dampak dan berupaya memprediksi, mengukur dan
mengelola risiko perubahan.
3. Sampaikan pesan yang sederhana dan kuat secara berulang kepada para karyawan. Pada
saat perubahan, pemimpin mengubah frekuensi komunikasi dan metode agar para
karyawan tergerak dan bereaksi terhadap informasi.
4. Pastikan keberadaan para promotor perubahan di seluruh organisasi yang menyediakan
akses dan pengaruh bagi perubahan yang diperlukan.
5. Reorganisasi pengambilan keputusan untuk mengembangkan sistem yang
mengidentifikasi, membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan penting.
6. Terus memantau kemajuan. Perusahaan menindaklanjuti dan memantau kemajuan setiap
inisiatif perubahan untuk mengetahui apakah tetap sesuai jalur atau telah bergeser.
Manfaat Program Perubahan:
1. Mengimplementasikan inisiatif strategis besar untuk menyesuaikan dengan perubahan
pasar, preferensi pelanggan, teknologi atau rencana strategis persaingan.
2. Menyelaraskan dan memfokuskan organisasi ketika akan melalui perubahan besar.
3. Mengimplementasikan inisiatif proses baru.
3
3. PENGEMBANGAN DAN PENJABARAN PROGRAM PERUBAHAN
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk
membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal istilah
senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat
inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau kelompok yang
bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen
dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi
mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen
yang menyusun mengalami disfungsi.

Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang
harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu
sama lain.

Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak
terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya
perubahan namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi.

Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-
masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang
merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Kekuatan-kekuatan Internal yaitu:
1. Perubahan kebijakan lingkungan
2. Perubahan tujuan
3. Perluasan wilayah operasi tujuan
4. Volume kegiatan bertambah banyak
5. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi

4
2. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti
itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi

Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan


Ada enam alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu :
1. Direct Cost
Alasan yang berkenaan dengan biaya yang harus ditanggung akibat adanya perubahan
membutuhkan biaya yang banyak dan para pekerja khawatir akan berkurang pendapatannya
dibanding dengan pendapatan yang mereka peroleh pada situasi sebelumnya.
2. Saving Face
Perubahan dianggap sebagai suatu strategi politik untuk mengatakan bahwa orang yang
mendorong terjadinya perubahan sebagai orang yang tidak memiliki kompetensi.
3. Fear of The Unknown
Orang menghambat suatu perubahan karena mereka khawatir tidak bisa menyesuaikan diri
dengan situasi yang baru.
4. Breaking Routing
Orang cenderung mempertahankan rutinitas karena mereka telah nyaman dengan situasi yang
sudah ada.

5
5. Incongruent Organizational Systems
Sistem organisasi tidak mendorong terjadinya perubahan yang berkaitan dengan
penggajian/upah, seleksi, pelatihan dan sistem kontrol.
6. Incongruent Team Dynamics
Tim perubahan dimaksudkan untuk menciptakan norma-norma baru yang mungkin kurang
dapat diterima oleh para anggota organisasi.

Cara-cara Penanganan Perubahan


Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan
dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu
yang timbul.
2. Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif.
Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti
untuk menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini
didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau
tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara
sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan
organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.

Ada enam alasan untuk terjadinya perubahan, antara lain adalah :


1. Komunikasi
Komunikasi merupakan prioritas tertinggi dan strategi pertama yang dibutuhkan untuk setiap
perubahan organisasi. Komunikasi bisa mengurangi kekuatan penghambat, yaitu dengan
memberikan informasi secara terus-menerus mengenai apa yang dapat mereka terapkan dengan
adanya upaya perubahan.

2. Pelatihan
Perusahaan besar yang mengundang para pekerja yang berada di garis depan untuk mengikuti
lokakarya selama beberapa minggu. Lokakarya tersebut tidak hanya membangkitkan kebutuhan
akan perubahan tetapi juga mengajarkan kepada para pekerja tentang pengetahuan dan
keterampilan yang berharga.
3. Peran Aktif Pekerja
Membuat para pekerja ikut berperan aktif dalam program perubahan merupakan cara efektif
6
untuk mengurangi kekuatan penghambat karena hal itu akan menciptakan rasa memiliki di
kalangan pekerja yang terlibat
4. Manajemen Stres
Komunikasi, pelatihan, keterlibatan aktif para pekerja bisa mengurangi faktor penyebab stres.
Meskipun demikian perusahaan terkadang perlu menggunakan manajemen stres untuk
membantu para pekerjanya mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi.
5. Negosiasi
Negosiasi menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu sebagai pengganti 2 level pola
manajemennya. Perusahaan harus berhadapan dengan penolakan ataupun hambatan dari para
supervisor yang merasa khawatir akan kehilangan status mereka. Setelah beberapa bulan
berlalu, eksekutif senior melakukan negosiasi dengan para supervisor dan akhirnya disepakati
untuk mengadakan posisi Intermediate Manager untuk mengatasi hambatan tersebut.
6. Paksaan
Bergabagi jenis “paksaan” mungkin dapat memacu terjadinya perubahan tetapi hal itu tidak
akan dapat menumbuhkan komitmen pada upaya-upaya perubahan. Pada saat-saat tertentu
model paksaan mungkin diperlukan bilaman taktik yang lain sudah tidak dapat dijalankan secara
efektif.

Apapun bentuk perubahan yang terjadi pada akhirnya mengarah ke perubahan pola perilaku.
Secara keseluruhan hasil perubahan adalah tumbuhnya perilaku-perilaku baru yang harus
dipelajari dan dianalisis oleh para pekerja. Setelah terjadi perubahan pada perilaku maka yang
dibutuhkan adalah pembekuan/penetapan perilaku ideal yang diinginkan sehingga tidak kembali
lagi ke pola perilaku lama. Situasi ini bisa dicapai apabila sistem organisasi dan dinamika yang
ada bisa terpadu.

Perkembangan Organisasi
Istilah perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk sebuah
perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan
organisasi secara umum. Perkembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jaringan-
jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan
kemampuan dari anggota-anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi interen
mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu organisasi mereka
dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar.

7
Hampir sebagian besar studi perkembangan organisasi melibatkan riset tindakan sebagi cetak
biru yang utama bagi perubahan yang direncanakan, seperti digambarkan di bawah ini. Riset
tindakan merupakan suatu proses partisipasi yang tinggi, yang melibatkan para klien dari
berbagai tingkatan.

Tujuan Perkembangan Organisasi


Menurut Robbins (1984), usaha perkembangan organisasi pada umumnya diarahkan pada
dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan
anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan perkembangan organisasi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas
diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.

Langkah-langkah Pengembangan Organisasi


Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan,
maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem
manajemen suatu organisasi.
Langkah-langkah pengembangan organisasi terdiri dari :
1. Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi
di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum,
sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik
dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu
menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat
positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan
organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
8
2. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi.
Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat
sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3. Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu
bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan
organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan
pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4. Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5. Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan
penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap
organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif

9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
• Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yaitu: perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi
tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, dan sikap dan perilaku dari para anggota
organisasi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: politik, hukum, kebudayaan, teknologi,
sumberdaya alam, demografi, dan sosiologi.
• Alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu direct cost, saving
face, fear of the unknown, breaking routing, incongruent organizational systems, dan
incongruent team dynamics.
• Pendekatan penanganan perubahan organisasi, yaitu proses perubahan reaktif dan program
perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif.
• Alasan terjadinya perubahan, antara lain adalah komunikasi, pelatihan, peran aktif pekerja,
manajemen stres, negosiasi, dan paksaan.
• Robbins merinci tujuan perkembangan organisasi sebagai berikut:
a) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b) Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok.
c) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas
diriserta kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
• Langkah-langkah pengembangan organisasi terdiri dari Mengadakan Pengkajian, Mengadakan
Identifikasi, Menetapkan Perubahan, Menentukan Strategi, dan Melakukan Evaluasi.

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini, kami menyarankan kepada pembaca agar dapat
mengetahui faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi.

10

Anda mungkin juga menyukai