Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................................................iii

KATA PENGANTAR................................................................................................. iv

DAFTAR ISI.................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................2

1.3 Manfaat......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa.....................................................4

2.1.1 Arti penting Persatuan dan Kesatuan bangsa.................................4

2.1.2 Prinsip Persatuan dan Kesatuan.....................................................6

2.1.3 Tahap pembinaan persatuan bangsa indonesia...............................7

2.2 Kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).....................................................................10

2.2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Negara secara Universal.............11

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Negara...........................................................13

2.2.3 Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Federal........................15

2.3 Faktor pendorong dan penghambat Persatuan dan Kesatuan

Bangsa Indonesia.....................................................................................16

2.3.1 Faktor-faktor pendorong Persatuan dan Kesatuan


Bangsa Indonesia..........................................................................16

2.3.2 Faktor-faktor penghambat Persatuan dan Kesatuan

Bangsa Indonesia..........................................................................17

2.3.3 Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI.................................18

2.4 Perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia...................................................................19

2.4.1 Asas kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan

Bernegara.....................................................................................19

2.4.2 Pentingnya Menjaga Keutuhan Negara Republik Indonesia........21

2.4.3 Partisipasi Rakyat dalam Menjaga Keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.......................................................22

2.4.4 Bentuk Sikap Untuk Mempertahankan NKRI.............................23

2.4.5 Menghargai persamaan dan kedudukan warga Negara tanpa

membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan

suku..............................................................................................24

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................27

3.2 Saran.........................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak

terpecah-belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-

macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Sebuah negara akan berdiri kokoh apabila masyarakatnya memiliki semangat

persatuan dan kesatuan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan “Negara Persatuan” dalam

arti sebagai negara yang warga negaranya erat bersatu, yang mengatasi segala

paham perseorangan ataupun golongan yang menjamin segala warga negara

bersamaan kedudukannya di hadapan hukum dan pemerintahan dengan tanpa

kecuali. Kehidupan orang perorang ataupun golongan-golongan dalam

masyarakat diakui sebagai individu dan kolektivitas warga negara, terlepas dari

ciri-ciri khusus yang dimiliki seseorang atau segolongan orang atas dasar

kesukuan dan keagamaan dan lain-lain, yang membuat seseorang atau segolongan

orang berbeda dari orang atau golongan lain dalam masyarakat.

Bangsa Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya mulai dari etnis,

suku, agama, budaya, kebiasaan, dan lainnya membuatnya dikenal sebagai negara

yang memiliki banyak corak dan termasuk dalam negara majemuk. Di sisi lain,

masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang

anggotanya memiliki latar belakang budaya beragam.


Dan dua kata yaitu persatuan dan kesatuan merupakan padanan yang

sangat tepat untuk menggambarkan makna yang terkandung dalam keberagaman

yang ada di Indonesia. Indonesia tidak hanya sebuah negara yang memiliki aneka

suku bangsa, bahasa tapi juga agama. Oleh karena itu isu yang menyangkut

SARA (Sosial Agama dan Ras) merupakan hal yang sangat sensitif.

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata ampuh bagi bangsa Indonesia

baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan

Bangsa Indonesia. Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat

dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam

kehidupan Bangsa dan Negara. Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui

pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas.

Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari

sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang

menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. (https://m-

sekolah.blogspot.com/2016/08/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html)

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :

a. Memberikan deskripsi tentang makna persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Menjelaskan tentang bagaimana kehidupan bernegara dalam konsep

Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

c. Memberikan penjelasan tentang Faktor Pendorong dan Penghambat

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.


d. Menunjukan kepada pembaca tentang bagaimana Perilaku yang

menunjukan sikap menjaga keutuhan negara kesatuan republik

Indonesia.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:

a. Lebih memahami tentang makna persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Memiliki kesadaran akan pentingnya integrasi nasional.

c. Mengetahui bagaimana cara bersikap untuk dapat menjaga keutuhan dan

kesatuan republik Indonesia dari berbagai macam aspek.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

2.1.1 Arti penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi

bangsa Indonesia baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun

mengisi kemerdekaan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam

corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”

Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah

Indonesia.Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini

terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan

kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial

budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu

yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat

kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat

pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.

Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran

kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam,

Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-

unsur kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia.

Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang

menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan


dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong

terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa

dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah, dan

lain-lain.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah tampak saat proklamasi

kemerdekaan bangsa Indonesia yang juga merupakan awal dibentuknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh

para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara

kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali

bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan. Arti Penting

Persatuan dan Kesatuan Bangsa adalah sebagai alat untuk mencapai cita-cita

proklamasi kemerdekaan yakni masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Karena Persatuan sangatlah penting untuk mencapai kesejahteraan bagi sebuah

negara.

Terdapat tiga makna penting di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa

Indonesia, yaitu :

a. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling

melengkapi antara satu dengan yang lain.

b. Menjalin rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa

harmonis untuk hidup berdampingan.


c. Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong

menolong antar sesama, serta sikap nasionalisme. (https://m-

sekolah.blogspot.com/2016/08/makna-persatuan-dan-kesatuan-

bangsa.html)

2.1.2 Prinsip Persatuan dan Kesatuan

Jika dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan dan kesatuan

terdapat beberapa prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di

Indonesia yang juga harus kita hayati, yaitu:

a. Prinsip Nasionalisme Indonesia

Kita harus mencintai bangsa Indonesia, namun hal tersebut bukan

berarti kita harus mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Kita

tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada negara lain karena

pandangan seperti itu akan mencelakakan sebuah bangsa. karena

sikap tersebut bertentangan dengan sila kedua "Kemanusiaan yang

adil dan beradab".

b. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia

adalah bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat

dan bahasa yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita untuk saling

menghargai dan bersatu sebagai bangsa Indonesia.


c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan

dan tanggung jawab tertentu terhadap diri kita sendiri, terhadap

sesama manusia, dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan

Tuhan YME.

d. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita

Reformasi

Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi

kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat

yang lebih sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan

merupakan modal dasar pembangunan nasional.

e. Prinsip Wawasan Nusantara

Melalui wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia

diletakkan dalam kerangka kesatuan politik, budaya, ekonomi,

sosial serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan ini, manusia

Indonesia merasa satu, sebangsa senasib sepenanggungan, dan

setanah air, serta memiliki satu tekad dalam mewujudkan cita-cita

pembangunan nasional.

2.1.3 Tahap pembinaan persatuan Bangsa Indonesia

a. Perasaan senasib

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang berada dalam

masa penjajahan (pemerintahan kolonial). Kondisi tersebut telah


melahirkan rasa memiliki perasaan senasib untuk bebas dari

cekraman penjajah. Perasaan Senasib sepenanggungan ketika

sama-sama merasakan penjajahan menjadikan mereka bersatu

untuk berjuang melawan penjajah tanpa memandang latar belakang

agama, suku, asal-usul etnis, bahasa maupun golongan.

b. Sumpah Pemuda

Kebulatan tekad untuk menciptakan Persatuan Indonesia kemudian

tercermin di ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928

di Jakarta yang diprakarsai oleh pemuda perintis kemerdekaan yang

berbunyi :

1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu

Tanah Air Indonesia.

2. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu

Bangsa Indonesia.

3. Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia.

Sampai sekarang Sumpah Pemuda sering disebut sebagai pangkal

tumpuan cita-cita menuju Indonesia merdeka. walaupun pada

kenyataanya persatuan berkali-kali mengalami gangguan dan

kerenggangan.
c. Kebangkitan Nasional

Kebangkitan Bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia merdeka

yang sangat momunental ditandai dengan lahirnya Budi Utomo

pada 20 Mei 1908, Budi Utomo merupakan sebuah organisasi

pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa

STOVIA. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan

tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal

gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia

walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi

golongan berpendidikan Jawa. Setelah Organisasi Budi Utomo

lahir kemudian bermunculan organiasasi lain yang bertujuan

mencapai Kemerdekaan Indonesia. Organisasi tersebut adalah,

Serikat Islam Tahun 1911, Muhammadiyah Tahun 1912, Indiche

Partij Tahun 1911, Perhimpunan Indonesia Tahun 1924, Partai

Nasional Indonesia Tahun 1929, Partindo Tahun 1933 dan

sebagainya. Integrasi pergerakan dalam mencapai cita-cita itu

pertama kali tampak dalam bentuk federasi seluruh organisasi

politik / organisasi masyarakat yang ada yaitu permufakatan

perhimpunan-perhimpunan Politik Kemerdekaan Indonesia pada

tahun 1927.
d. Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus

1945 merupakan titik kulminasi dari perjuangan bangsa Indonesia,

ini berarti bahwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah

mencapai puncaknya pada saat diproklamasikan. Puncak bukanlah

akhir, oleh karena itu perjuangan belum selesai karena itu kita

sebagai generasi muda harus tetap berjuang untuk mempertahankan

dan mengisi kemerdekaan di segala bidang kehidupan. Proklamasi

memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan

diri dari segala bentuk penjajahan dan sejak saat itu bangsa

Indonesia bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa campur dari

negara lain. (http:// kehidupanbernegara.blogspot.co.id).

2.2 Kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)

Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus memahami pengertian

atau makna negara Indonesia. Makna tesebut penting diketahui untuk semakin

mempertegas identitas negara Indonesia. Oleh karena itu, pada bagian ini kalian akan

dibekali pengetahuan mengenai makna konsep NKRI menurut UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan

keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan

terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah Negara

Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan

naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,

yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi

sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu

nusa, satu bangsa, satu bahasa persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan

perubahan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimulai dari

adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah tidak

mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara

bagi bangsa Indonesia.

2.2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Negara Secara Universal

Kata “Negara” berasal dari Bahasa Sansekerta nagari atau Negara yang

berarti kota. Negara memiliki arti luas dan sempit. Dalam arti luas negara

merupakan kesatuan sosial yang diatur secara institusional dan melampaui

mayarakat-masyarakat terbatas untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Sedangkan dalam arti sempit negara disamakan dengan lembaga-lembaga

tertinggi dalm kehidupan sosial yang mengtur, memimpin dan


mengkoordinasikan masyarakat supaya hidup wajar dan berkembbang terus.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang

permanen, dan pemerinahan yang berdaulat.

Setiap ahli mengartikan negara menurut titik pandangannya masing-

masing. Dari bermacam masam pengertian itu, kita dapat mengelompokkan

menjadi empat, yaitu: pengertian negara ditinjau dari organisasi kekuasaan,

organisasi politik, organisasi kesusilaan dan integrase antara pemerintah

dengan rakyatnya.

Menurut Logemann bahwa negara adalah suatu organisasi kekuasaan

yang menyatukan kolompok manusia yang kemudian disebut bangsa. George

Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang

telah menetep di wilayah tertentu.

Menurut Roger H. Sultou bahwa negara adalah suatu organisasi

kekuasaan yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama

masyarakat. Robert M. Mac. Iver mengatakan negara adalah asosiasi yang

berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan system hokum

yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Max

Weber negara adalah organisasi suatu masyarakat yang mempunyai monopoli

dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

Menurut Hegel bahwa negara merupakan organisasi kesusilaan yang

timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan

universal.
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Negara

a. Tujuan Negara

Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara, yaitu sebagai

pedoman :

1. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara.

2. Pengatur kehidupan rakyatnya.

3. Pengatur segala aktivitas-aktivitas negara.

Setiap Negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai

dengan undang-undang dasarnya. Tujuan masing-masing Negara sangat

dipengaruhi oleh tata nilai social, kondisi geografis, sejarah

pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa negara. Secara

umum Negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:

1. Memperluas Kekuasaan semata.

2. Menyelenggarakan ketertiban umum.

3. Mempunyai kesejahteraan umum.

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :

1. Plato mengatakan bahwa tujuan Negara adalah memajukan

kesusilaan manusia.

2. Roger H Soltau mengungkapkan bahwa tujuan Negara adalah

mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan

daya cipta sebebas mungkin.


3. John Locke mengatakan bahwa negara adalah menjamin suasana

hokum individu secara alamiah.

4. Harold J Laski mangungkapkan bahwa tujuan Negara

menciptakaan keadaan agar rakyat keinginannya secara

maximal.

5. Montesquieu mengatakan bahwa tujuan Negara melindungi diri

manusia sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman, tentram

dan bahagia.

6. Aristoteles mengungkapkan tujuan Negara menjamin kebaikan

hidup warga Negara.

b. Fungsi Negara

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianut, setiap negara

menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang harus ada. Fungsi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuanbersama dan

mencegah bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus

melaksanskan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat

dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Fungsi petahanan sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya

kedaulatan Negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya

serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa.


4. Menegakkan keadilan dilakukan oleh lembaga peradilan.

2.2.3 Perbedaan Negara kesatuan dan Negara Federal

a. Negara kesatuan

Negara kesatuan merupakan negara yang tidak tersusun dari

beberapa negara, yang dimaksudkan adalah hanya ada satu negara,

tidak ada Negara di dalam Negara. Jadi di dalam Negara kesatuan

itu juga hanya ada satu pemerintahan pusat yang mempunyai

kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan

pemerintah. Pemerintah ini lah yang memiliki tingkatan paling

tinggi yang dapat memutuskan sesuatu di dalam Negara tersebut.

b. Negara Federasi

Adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula

berdiri sendiri-sendiri, yang kemudian mengadakan ikatan kerja

sama yang efektif, tetapi Negara tersebut masing-masing ingin

memiliki kewewenangan yang dapat di urus sendiri. Dalam negara

federasi terdapat dua macam pemerintahan, yaitu;

1. Pemerintah federal merupakan pemerintahan gabungan, atau

pemerintah ikatan atau pemerintah pusatnya.

2. Pemerintah negara bagian yang semula berdiri sendiri, di dalam

Negara federasi tersebut menjadi satu ikatan.

Ada beberapa macam tolak ukur yang dipergunakan untuk membedakan

apakah bentuk pemerintahan itu termasuk republic atau kerajaan. Salah satu
diantarannya yaitu dengan cara pengisian jabatan kepala Negara. Dinyatakan

monarki apabila jabatan kepala negara diisi melalui aturan aturan tertentu

mengenai pewarisan, dan dinyatakan repulik apabila jabatan kepala negara diisi

dengan cara pemilihan umum.

2.3 Faktor pendorong dan penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

2.3.1 Faktor-faktor pendorong persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia

Manusia hidup dalam reliatas yang plural, hal yang sama juga pada

masyarakat Indonesia yang majemuk (plural society). Corak masyarakat

Indonesia adalah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi keanekaragaman suku

bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman kebudayaan yang

berada dalam masyarakat Indonesia.

Dalam masyarakat majemuk, seperti Indonesia dilihat memiliki suatu

kebudayaan yang berlaku secara umum dalam masyarakat. Masyarakat plural

merupakan “belati” bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan

sebagai ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat adalah keberanian

untuk memerima perbedaan. Menerima perbedaan bukan hanya dengan

kompetensi keterampilan, melainkan lebih banyak terkait dengan persepsi dan

sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.

Dengan demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor

pendorong persatuan dan kesatuan bangsa indonesia, baik faktor pendorong

maupun faktor penghambatnya. Berikut adalah faktor-faktor tersebut :


a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor

sejarah.

b. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu

Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa

indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.

d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat

nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

e. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan

tanah air Indonesia.

f. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama,

yaitu Pancasila.

g. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi

keagamaan yang kuat.

h. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

2.3.2 Faktor-Faktor Penghambat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat

heterogen.

b. Kurangnya toleransi antargolongan.

c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman

dan gangguan dari luar.


d. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan

hasil-hasil pembangunan.

2.3.3 Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Fenomena global masih mengetengahkan penguatan nilai-nilai universal

yakni demokrasi dan hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu isu lingkungan

hidup dan dampak pemanasan global memunculkan persoalan serius yang

memerlukan respons secara internasional. Pemanasan global telah berdampak

terhadap perubahan musim yang tidak menentu yang mengancam kehidupan

manusia dalam bentuk ancaman kelaparan, wabah penyakit dan bencana alam

yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan. Peta keamanan

global menempatkan terorisme menjadi ancaman global. Penggunaan kekuatan

militer oleh suatu negara ke wilayah negara lain mengancam kedaulatan dan

kehormatan suatu negara berdaulat.Masalah perbatasan juga merupakan

sumber utama potensi konflik antarnegara di kawasan Asia Pasifik, termasuk

Asia Tenggara. Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal

NKRI agar tetap utuh dan bersatu.

Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama

yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan

maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa

pelintas batas secara illegal. kegiatan penyelundupan senjata dan bahan

peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman

terorisme dalam negeri dan sebagainya. Berdasarkan tantangan tersebut di atas,


maka visi terwujudnya pertahanan negara yang tangguh dengan misi menjaga

kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa harus

terwujud. Pada dasarnya perumusan kebijakan umum pertahanan negara

dilaksanakan Menteri Pertahanan Negara, sedangkan proses penetapannya

dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku Penasehat Presiden

RI.

Tujuan nasional merupakan kepentingan nasional yang abadi dan

menjadi acuan dalam merumuskan tujuan pertahanan negara, yang ditempuh

dengan tiga strata pendekatan.

a. Pertama, strata mutlak, dilakukan dalam menjaga Kedaulatan negara,

keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa Indonesia.

b. Kedua, strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi

politik dan ekonomi, keharmonisan hubungan antar suku, agama, ras

dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi manusia dan

pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup dan

c. Ketiga, strata pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara

ketertiban dunia. Untuk mencapai tujuan pertahanan negara tersebut,

salah satunya diperlukan input sumber daya yang bagus dan optimal.

2.4 Perilaku yang menunjukan sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

2.4.1 Asas kebersamaan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Suatu bangsa akan kuat dan maju apabila semua warga negara setia pada

bangsa dan negaranya. Kesetiaan ini ditandai oleh adanya rasa cinta terhadap

bangsa dan negaranya. Kesetiaan dan kecintaan ini ditanamkan dalam diri para

warga supaya mereka bisa mentaati semua peraturan yang ditetapkan negara.

Artinya bahwa tanpa kesetiaan dan rasa cinta, maka peraturan-peraturan tidak

akan ditaati atau ditaati secara terpaksa karena takut dihukum oleh aparat

penegak hukum.

Sudah merupakan kodrat manusia bahwa dalam hidupnya manusia

memerlukan sesame untuk bisa diajak berbicara, bermusyawarah demi

memecahkan persoalan bersama, dan lain sebagainya. Dengan demikian, wajar

bila manusia ingin hidup bahagia, tenang, serba kecukupan dan mendambakan

suasana persatuan dan kesatuan dengan sesame warga masyarakat dan

negara.Dorongan untuk saling membutuhkan akan melahirkan perasaan

kebersamaan, termasuk kebersamaan dalam mempertahankan hidup. Secara

bertahap kebersamaan akan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai

dengan perkembangan zaman. Dalam sejarah bangsa kita jelas terlihat bahwa

kebersamaan merupakan salah satu faktor penting pencapaian Indonesia

merdeka. Kebersamaan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara

diterjemahkan sebagai “persatuan dan kesatuan”.

Supaya bisa mencapai kebersamaan antar sesama manusia dan warga

negara diperlukan kondisi-kondisi sebagai berikut :

a. Kerelaan berkorban.
b. Tidak merasa paling pandai, hebat, atau penting.

c. Saling menghormati.

d. Bersikap adil.

e. Bersikap bijaksana.

f. Mau mendengar dan menerima pendapat orang lain.

g. Hasil yang dicapai bersama hendaknya dinikmati secara bersama

pula.

2.4.2 Pentingnya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Perjalanan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dilalui dengan

berbagai perjuangan. Perjuangan dilakukan dengan semangat kebangsaan dan

cinta tanah air oleh para pahlawan. Persatuan dan kesatuan merupakan modal

utama untuk mencapai kemerdekaan tersebut. Hingga pada tangal 17 Agustus

1945 rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang

diwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Seluruh komponen bangsa Indonesia memiliki keinginan untuk membela

dan mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, juga mempertahankan

kemerdekaan dan menjaga kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Sikap yang harus dilakukan untuk melindungi keutuhan NKRI antara

lain sebagai berikut:

a. Menjaga kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia.

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

c. Memanfaatkan kekayaan budaya untuk kepetingan rakyat Indonesia.


d. Menjaga Indonesia untuk warisan anak cucu.

e. Menjaga Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan.

f. Saling menghormati perbedaan.

g. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan.

2.4.3 Partispasi Rakyat dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Partisipasi rakyat dalam keutuhan NKRI dapat dilakukan diberbagai

lingkungan kehidupan, baik lingkungan keluarga , masyarakat dan juga

sekolah.

a. Di lingkungan keluarga

Contoh partisipasi di lingkungan keluarga antara lain sebagai

berikut:

1. Melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur.

2. Senantiasa rajin belajar bagi anggota keluarga yang

masih bersekolah.

3. Ikut menjaga harta benda keluarga.

4. Patuh dan taat terhadap tata krama dan aturan keluarga.

b. Di lingkungan masyarakat

Contoh partisipasi di lingkungan masyarakat antara lain sebagai

berikut:

1. Melaksanakan kerja bhakti yang diadakan oleh kampong

sesuai kemampuan.
2. Melaksanakan kegiatan ronda malam bagi warga yang sudah

dewasa.

3. Membuang sampah pada tempatnya.

4. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dalam lingkungan

keluarga.

c. Di lingkungan sekolah

Contoh partisipasi di lingkungan sekolah antara lain sebagai

berikut:

1. Menaati tata tertib yang berlaku di sekolah.

2. Menggalang kerjasama antar teman tanpa memandang latar

belakang agama, suku, ras dan golongan.

3. Hidup rukun dengan warga sekolah.

4. Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul.

2.4.4 Bentuk Sikap Untuk Mempertahankan NKRI

Mempertahankan NKRI merupakan kewajiban semua warga negara

Indonesia. Kata Mempertahankan sendiri berarti menjaga maupun melindungi

NKRI dari semua hal- hal yang mungkin mengancam kedaulatan NKRI. Kita

sebagai warga negara yang baik juga harus memiliki rasa nasionalisme dan

rasa cinta tanah air. Rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air bisa kita

wujudkan dengan berbagai hal. Sebagai warga negara Indonesia kita wajib

mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat

diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:


a. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari

luar maupun dari dalam negeri.

b. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan.

c. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem secara optimal

guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

d. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin

untuk diabadikan kepada negara.

2.4.5 Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara tanpa Membedakan

Ras, Agama, Gender, Golongan, Budaya, dan Suku

Berdasarkan pendekatan kultural dan konstitusional, sangatlah kecil

kemungkinan bagi setiap warga negara Indonesia untuk melakukan tindakan-

tindakan yang tidak menghargai persamaan kedudukan warga negara karena

faktor ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku bangsa. Sejarah telah

mencatat bahwa nilai-nilai leluhur budaya bangsa sangat menjunjung tinggi

keberagaman bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke. Oleh sebab itu,

semboyan Bhineka Tunggal Eka dan wawasan nusantara tidak henti-hentinya

kita gelorakan untuk kepentingan keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa.

Sangat riskan bagi bangsa Indonesia yang dihuni oleh masyarakat

multietnis dan budaya apabila ada sebagian masyarakat yang tidak menghargai
perbedaan apapun alasannya. Dalam rangka menghargai persamaan kedudukan

bagi setiap warga negara perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Regulasi yang dilakukan oleh lembaga eksekutif maupun legislatif,

sebelum disahkan sudah seharusnya dibuat dalam kajian akademis

yang memadai analisis-analisis dan psikologi sosial yang

mendalam, sehingga menghasilkan peraturan dan kebijakan yang

tidak diskriminatif yang dirasakan oleh sebagian warga

negara/masyarakat.

b. Implementasi suatu kebijakan atau aturan, agar pelaksanaannya

dilakukan oleh aparat yang betul-betul memahami, proporsional

dan professional. Hal ini penting untuk dipahami, agar pada saat

terjadi pelanggaran mampu berlaku adil dan sesuai ketentuan yang

berlaku.

c. Sosialisasi suatu peraturan atau kebijakan diperluas jangkauan dan

publikasinya agar warga masyarakat yang berkepentingan merasa

berperan aktif untuk memahami. Jika sosialisasi telah terpahami

dengan baik, warga masyarakat akan semakin cerdas untuk

melaksanakannya tanpa ada rasa curiga dan salah paham.

d. Keteladanan dan pembelajaran yang berkelanjutan dijalur

pendidikan melalui jenjang sekolah dasar sampa dengan perguruan

tinggi untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa yang sangat

menghormati dan menghargai adanya perbedaan dalam


masyarakat. Perbedan bukan untuk dipertentangkan, akan tetapi

harus selalu dicari titik temu sesuai dengan permasalahan yang

hadapi.

Anda mungkin juga menyukai