Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(2poin)
Asam amino yaitu senyawa turunan dari asam karboksilat yang mempunyai gugus amino –NH2.
Di dalam Protein, asam amino memiliki sebutan α-amino karena memiliki kandungan minimal
satu gugus amino dan satu gugus karboksilat –COOH. Kedua gugus tersebut terikat pada atom c
yang sama, yaitu Cα.
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur khas pada
masing-masing protein. Adapun struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder,
struktur tersier, dan struktur kuartener :
A. Struktur Primer
Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun
secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi
percabangan rantai.
B. Struktur Sekunder
Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah
satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini memiliki
segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang
C. Struktur Tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino.
D. Struktur Kuartener
Adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang.
Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang
akan membentuk protein kompleks yang fungsional.
A. Protein globular
Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat) membentuk bulat
padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein ini larut dalam air, asam,
basa, dan etanol.
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang,
dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya fibroin pada sutera dan
keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa,
maupun etanol.
Albumin. Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi tinggi. Misalnya albumin
telur dan albumin serum.
Globulin Glutelin. Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa encer. Glutenin
(gandum), orizenin (padi).
Gliadin (prolamin). Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol 100%.
Gliadin/gandum, zein/jagung.
Histon. Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di dalam sel. Globin
bereaksi dengan heme (senyawa asam menjadi hemoglobin). Tidak larut air, garam
encer dan pekat (jenuh 30-50%). Misalnya globulin serum dan globulin telur.
Protamin. Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan asam nukleat
menjadi nukleoprotamin (sperma ikan).
4) Protein Majemuk
Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein. Di antaranya adalah
sebagai berikut :
Fosfoprotein, yaitu protein yang mengandung fosfor. Misalnya kasein pada susu, dan
vitelin pada kuning telur.
Metaloprotein, yaitu protein yang mengandung unsur-unsur anorganik (Fe, Co, Mn,
Zn, Cu, Mg dsb).
Nukleoprotein yaitu antara protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan valensi
sekunder). Misalnya pada jasad renik
1. Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan amida (–CO–NH–). Biuret terdiri dari
campuran CuSO4 dan NaOH. Jika suatu bahan ditetesi biuret lalu terbentuk larutan warna ungu, artinya
bahan tersebut mengandung ikatan peptida (protein).
2. Uji Ninhidrin
Uji ninhidrin bertujuan untuk mendeteksi adanya struktur amin primer pada suatu bahan. Sama seperti
uji biuret, jika positif, maka larutan sampel akan berwarna ungu.
3. Uji Millon
Uji millon merupakan uji untuk mendeteksi adanya gugus fenol pada asam amino. Asam amino yang
akan bereaksi positif dengan uji ini adalah tirosin dan turunannya. Jika positif, akan dihasilkan sampel
berwarna merah.
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus aromatik, seperti tirosin dan triptofan. Jika positif
memiliki gugus aromatik, sampel akan berwarna kuning.
Uji Diazo Pauly bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus triptofan dan histidin. Jika positif, sampel
akan berwarna merah diazon.
6. Uji Pb-Sulfida
Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya sulfur di dalam asam amino, contohnya asam amino sistein
dan metionin. Jika positif, sampel akan membentuk endapan hitam Pb-Sulfida.