Anda di halaman 1dari 4

1. Apa itu asam amino?

(2poin)
Asam amino yaitu senyawa turunan dari asam karboksilat yang mempunyai gugus amino –NH2.
Di dalam Protein, asam amino memiliki sebutan α-amino karena memiliki kandungan minimal
satu gugus amino dan satu gugus karboksilat –COOH. Kedua gugus tersebut terikat pada atom c
yang sama, yaitu Cα.

2. Jelaskan sifat asam amino! (4poin)


a. Larut dalam air dan pelarut polar lain.
b. Tidak larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzena dan dietil eter.
c. Mempunyai titik lebur lebih besar dibanding senyawa karboksilat dan amina.

3. Dimana kita dapat menemukan protein?(5poin)


Daging unggas, ikan, produk susu, telur, kacang polong atau kacang lentil.

4. Tuliskan klasifikasi protein!(3poin)

1) Berdasarkan Struktur Molekulnya

Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur khas pada
masing-masing protein. Adapun struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder,
struktur tersier, dan struktur kuartener :

A. Struktur Primer

Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun
secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi
percabangan rantai.

B. Struktur Sekunder

Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah
satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini memiliki
segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang

C. Struktur Tersier

Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino.

D. Struktur Kuartener
Adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang.
Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang
akan membentuk protein kompleks yang fungsional.

2) Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik

A. Protein globular

Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat) membentuk bulat
padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein ini larut dalam air, asam,
basa, dan etanol.

B. Protein serabut (fibrous protein)

Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang,
dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya fibroin pada sutera dan
keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa,
maupun etanol.

3) Berdasarkan Daya Larutnya

   Albumin. Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi tinggi. Misalnya albumin
telur dan albumin serum.

   Globulin Glutelin. Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa encer. Glutenin
(gandum), orizenin (padi).

   Gliadin (prolamin). Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol 100%.
Gliadin/gandum, zein/jagung.

   Histon. Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di dalam sel. Globin
bereaksi dengan heme (senyawa asam menjadi hemoglobin). Tidak larut air, garam
encer dan pekat (jenuh 30-50%). Misalnya globulin serum dan globulin telur.

   Protamin. Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan asam nukleat
menjadi nukleoprotamin (sperma ikan).

4) Protein Majemuk

Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein. Di antaranya adalah
sebagai berikut :

   Fosfoprotein, yaitu protein yang mengandung fosfor. Misalnya kasein pada susu, dan
vitelin pada kuning telur.

   Kromoprotein yaitu protein berpigmen. Misalnya asam askorbat oksidase


mengandung Cu.
   Protein Koenzim. Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.

   Lipoprotein, yaitu protein yang mengandung asam lemak, lesitin.

   Metaloprotein, yaitu protein yang mengandung unsur-unsur anorganik (Fe, Co, Mn,
Zn, Cu, Mg dsb).

   Glikoprotein, yaitu protein yang mengandung gugus prostetik karbohidrat. Misalnya


musin (pada air liur), oskomukoid (pada tulang).

   Nukleoprotein yaitu antara protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan valensi
sekunder). Misalnya pada jasad renik

5.Jelaskan macam-macam uji protein!(5poin)

1. Uji Biuret

Uji biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan amida (–CO–NH–). Biuret terdiri dari
campuran CuSO4 dan NaOH. Jika suatu bahan ditetesi biuret lalu terbentuk larutan warna ungu, artinya
bahan tersebut mengandung ikatan peptida (protein).

2. Uji Ninhidrin

Uji ninhidrin bertujuan untuk mendeteksi adanya struktur amin primer pada suatu bahan. Sama seperti
uji biuret, jika positif, maka larutan sampel akan berwarna ungu.

3. Uji Millon

Uji millon merupakan uji untuk mendeteksi adanya gugus fenol pada asam amino. Asam amino yang
akan bereaksi positif dengan uji ini adalah tirosin dan turunannya. Jika positif, akan dihasilkan sampel
berwarna merah.

4. Uji Asam Xantoproteat

Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus aromatik, seperti tirosin dan triptofan. Jika positif
memiliki gugus aromatik, sampel akan berwarna kuning.

5. Uji Diazo Pauly

Uji Diazo Pauly bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus triptofan dan histidin. Jika positif, sampel
akan berwarna merah diazon.

6. Uji Pb-Sulfida
Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya sulfur di dalam asam amino, contohnya asam amino sistein
dan metionin. Jika positif, sampel akan membentuk endapan hitam Pb-Sulfida.

6. Bagaimana proses denaturasi protein?(6poin)


Proses denaturasi protein adalah suatu proses pemecahan protein dimana dalam hal ini
terjadi perubahan kimia, fisik dan biologi daripada protein yang dengan sendirinya dapat
merubah sifat protein alaminya. Biasanya protein yang terdenaturasi tidak dapat
dikembalikan lagi kepada bentuk semula (irreversible).
Denaturasi protein terjadi bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul
protein berubah. Sebagian besar protein globuer mudah mengalami denaturasi. Jika
ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak, molekul akan
mengembang. Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki dalam pengolahan
makanan, tetapi sering pula dianggap merugikan sehingga perlu dicegah.
Ada dua macam denaturasi, pengembangan polipeptida dan pemecahan protein
menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua
jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai
polipeptida, sedangkan yang kedua terjadi pada bagian-bagian molekul yang tergabung
dalam ikatan sekunder. Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi ini adalah
: (a) ikatan hidrogen, (b) ikatan hidrofobik misalnya pada leusin, valin, fenilalanin,
triptofan yang saling berdekatan membentuk suatu micelle dan tidak larut dalam air, (c)
ikatan ionik antara gugus bermuatan (+) dan (-), (d) ikatan intramolukuler seperti yang
tedapat pada gugus disulfida dalam sistin.

Anda mungkin juga menyukai