Anda di halaman 1dari 7

Merdeka.

com - Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi
kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh
manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah),
maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen
penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang
membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan
kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki
sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
virus termasuk mengenali bentuk virus, sifat-sifat virus, susunan kimianya dan masih
banyak lagi, melansir dari bppsdmk.kemkes.go.id. Hal ini bertujuan agar kita lebih
paham dan waspada terhadap kemungkinan terserang virus-virus tersebut dan
bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya.

2 dari 6 halaman

Mengenal Tentang Virus

©2015 Merdeka.com/ www.nature.com 

Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasit
mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis. Secara umum, virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah
satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA)
yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam
tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi (hidup) di dalam sel yang hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel tersebut, karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri.

Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA
atau RNA saja tetapi tidak kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan
pelindung terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel


eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal) dan istilah
bakteriofaga atau faga dipakai untuk virus yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai mahluk hidup karena dia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Oleh karna itu, karakteristiknya yang
khas ini, virus selalu teasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (mis:
virus HIV, DHF ), pada hewan (mis: virus flu burung), atau pada tanaman (mis: virus
mozaik tembakau/TMV).

3 dari 6 halaman

Susunan Bentuk Virus


Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk
dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus
oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik.
Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
©2020 Merdeka.com

Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh virus yaitu:

1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang
tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid
virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks.
Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

2. Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya
berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus
penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang mulut dan kuku.

3. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya
terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun
pada virus yang hanya menginfeksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak
dijumpai.

4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk
tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

4 dari 6 halaman

Macam-Macam Bentuk Virus


Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya. Ukuran
dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02
mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus
biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan
seperjuta milimeter.

Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat mempunyai
bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk virus yang
telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan. Macam-macam bentuk virus tersebut
antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam
bentuk virus tersebut;
 

©2020 Merdeka.com
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola,
dan influenza.

2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.

3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).

4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.

5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

5 dari 6 halaman
Sifat-Sifat Virus

©Pixabay

Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier (1966) adalah;

1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam
nukleat tersebut.

2. Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.

3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada di luar sel hidup.

4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virusbaru
dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan
pemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan
dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses
sintesis asam nukleat dan protein virus.

6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk


keperluan metabolismenya.

7. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di


dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.

8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar


yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal
dari sel hospes.

9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan
atau tanpa selubung di luar kapsid.

6 dari 6 halaman

Peran Virus
Dalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai mikroor

Anda mungkin juga menyukai