Anda di halaman 1dari 13

PT.

GENERAL MULTI UTAMA


GENERAL CONTRACTOR ,CONSULTANT&SUPPLIER
Head Office : Jl. Sarijadi Raya No. 128 Bandung Phone/ Fax : 022.20270268
Branch Office : Jl. Dr. Ratna No. B 09 Jati Bening Selatan Bekasi
Ph.021.8476666

SURAT PERINTAH KERJA


Nomor: ... /SPK/GMU/SMI/VII/2020
Tanggal : 2020

PEKERJAAN P3TGAI APBN PUPR


TAHUN ANGGARAN 2020

Antara

PT. GENERAL MULTI UTAMA


Jl. Sarijadi Raya No.128 Bandung, Jawa Barat

Dengan

CV ARMINA
Veteran No. 11 Cisaat – Sukabumi 43152

SPK PEKERJAAN P3TGAI PUPR T.A.2020 1


Perjanjian Kerja Pekerjaan P3TGAI APBN PUPR TAHUN ANGGARAN 2020 selanjutnya disebut
" PERJANJIAN " dibuat pada hari ini Sabtu Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua
Puluh 25 -07 -2020 ), oleh dan antara

I. PT. GENERAL MULTI UTAMA: Suatu perusahaan yang sah berdasarkan


hukum Indonesia, berkedudukan di Jl Sarijadi RayaNo.128 Kabupaten Bandung Barat
Provinsi Jawa Barat dalam Perjanjian ini diwakili oleh MUH. NUR SYAMSU selaku
Direktur Utama, oleh karena itu sah untuk mewakili Perusahaan, yang bertindak untuk
dan atas nama PT.GENERAL MULTI UTAMA, untuk selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.

II. CV. ARMINA Suatu perusahaan yang sah berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan Di
Sukabumi dalam Perjanjian ini diwakili oleh HJ. AIDAH selaku Direktur Utama, oleh
karena itu sah untuk mewakili Perusahaan, yang bertindak untuk dan atas nama CV.
ARMINA untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK
dan masing-masing disebut PIHAK

Berdasarkan berita acara klarifikasi dan negosiasi pada tanggal 25 Juli 2020. PARA PIHAK akan
melaksanakan Perjanjian dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk memberikan Pekerjaan P3TGAI APBN PUPR TAHUN
ANGGARAN 2020 Kepada PIHAK KE DUA dengan kondisi sesuai spesifikasi yang telah disetujui
dalam klarifikasi dan negosiasi, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PEKERJAAN.

PASAL2
SPESIFIKASI DAN HARGA PEKERJAAN

1. Harga Kontrak, harga satuan dan detail PEKERJAAN tersebut di luar PPN, harga yang
dimaksud dalam Perjanjian ini adalah sebagai berikut :
No. Jlh Harga (Rp)
Kabupaten Kecamatan Daerah Irigasi
Urut Titik Per Titik Total
Sukabumi Lembursitu Cipelang 244 1 120.000.000

Jumlah 120.000.000
Terbilang : seratus dua puluh Juta rupiah
Terbilang : Seratus Dua Puluh Juta Rupiah
2. Harga Kontrak tersebut diatas adalah bersifat harga satuan tetap ( Fixed Unit Price) yang
mengikat sesuai Harga dalam kesepakatan yang tertuang dan sudah melalaui proses
perhitungan bersama diantara ke dua belah Pihak.

3. Apabila terdapat penambahan atau pengurangan volume PEKERJAAN yang tercantum pada
ayat 2.1 Pasal ini maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA secara
tertulis kepada PIHAK KEDUA, dan akan diterbitkan Addendum Perjanjian dengan dasar
kesepakatan PARA PIHAK.

4. PIHAK KEDUA harus menjamin bahwa PEKERJAAN harus :

a. Sesuai dengan Teknis Petunjuk Pelaksanaan sesuai Peraturan Pemerintah yang berlaku yang
berlaku sesuai Undang undang di Indonesia
b. Bebas dari segala tuntutan apapun dari pihak lain PIHAK PERTAMA tidak akan membayar
untuk setiap pengadaan PEKERJAAN yang tidak memenuhi segala persyaratan diatas.

5. Dalam melaksanakan Perjanjian ini PIHAK KEDUA harus mematuhi seluruh

a. Prosedur, standar dan peraturan-peraturan yang diberlakukan pemerintah dalam Hal ini
mengacu kepada JUKNIS P3TGAI PUPR.
b. Prosedur internal dan manajemen K3L yang diberlakukan oleh PIIIAK PERTAMA Seluruh
biaya yang dibutuhkan untuk pemenuhan ketentuan ini sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
6. PIHAK KEDUA tidak boleh melakukan perubahan apapun terhadap persyaratan teknis atau
mutu sebagaimana tercantum pada Pasal 2 ayat 5 dan atau volume PEKERJAAN sebagaimana
tercantum pada Pasal 2 ayat 1 kecuali melalui instruksi tertulis dari PIHAK PERTAMA sesuai
dengan Pasal 8 Perjanjian ini.

7. Apabila PIHAK KEDUA menggunakan hak kekayaan intelektual ( hak paten, hak cipta, merk,
dll ) pihak lain dalam pelaksanaan Perjanjian ini, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA sepenuhnya dan PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga, jika terjadi pelanggaran atas Hak Kekayaan lntelektual tersebut.

PASAL3
PENGUJIAN, INSPEKSI DAN PENOLAKAN

1. Terhadap seluruh hasil PEKERJAAN akan dilakukan :

a. Pengawasan secara menyeluruh oleh Jajaran Instansi Terkait ( PUPR,PPK,SATKER LPS Dll
) sesuai dengan petunjuk teknis pekerjaan dan Oleh Pihak Pertama.

b. PIHAK KEDUA menjalankan pekerjaan sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku
dengan pengawasan dari Pihak lnstansi terkai dan PIHAK PERTAMA selaku
Perusahaan Induk atas Pekerjaan P3TGAI APBN PUPR 2020.

2. Apabila spesifikasi mutu dan hasil PEKERJAAN yang dilakukan diragukan oleh
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mengadakan evaluasi mutu
dan hasil PEKERJAAN yang dilakukan oleh PIHAKKEDUA

3. PIHAK PERTAMA berhak untuk menolak PEKERJAAN yang tidak sesuai dengan Spesifikasi
dan ketentuan pada Pasal 2 ayat 5 dalam hal ini tidak sesuai dengan analisa target
Produksi dan Penjualan ,dan PIHAK KEDUA harus segera melakukan perubahan /
evaluasi Kinerja Produksi dan Penjualan Hasil Tambang dengan pendampingan
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.

4. Apabila terdapat atau ditemukan pada PEKERJAAN yang tidak memenuhi Target
MUTU DAN KUALITAS SERTA SCHEDULE yang ditetapkan oleh Instansi Terkait maka
PIHAK PERTAMA BER HAK UNTUK :

a. Menolak dan mengembalikan PEKERJAAN kepada PIHAK KEDUA atas biaya dari
PIHAK KEDUA.

b. Meminta PIHAK KEDUA untuk melakukan perbaikan atau penggantian terhadap


PEKERJAAN atau bagian PEKERJAAN tidak memenuhi Perjanjian ini dalam waktu
yang disepakati oleh PARA PIHAK. Terhadap setiap PEKERJAAN yang telah
diperbaiki atau digantikan tersebut, PIHAK KEDUA harus melakukan evaluasi
atau perbaikan Kinerja sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh PIHAK PERTAMA untuk
memastik an pemenuh an PEKERJAAN terhadap seluruh persyaratan. Seluruh
biaya dan pengeluaran untuk perbaikan, penggantian dan evaluasi tersebut
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

c. Memutuskan Perjanjian ini berdasarkan ketentuan Pasal 16 Perjanjian


ini.

PASAL4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal penandatangan perjanjian ini dan berakhir
sampai dengan 90 hari kerja.

2. Waktu operasional pada hari kerja Senin sampai dengan Sabtu dari pukul : 08.00 WIB s/d
17.00 WIB atau sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA yang telah dikonfum asi
dan disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA menjamin kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan usaha terbaiknya
agar semua lingkup pengadaan PEKERJAAN PEKERJAAN ini dapat diselesaikan sesuai schedule
tertulis dan KWALIT AS Pekerjaan. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk
merubah jadwal pengadaan PEKERJAAN kecuali diinstruksikan secara tertulis oleh
PIHAK PERTAMA sesuai dengan Pasal 8 Perjanjian ini.

4. Apabila terdapat potensi keterlambatan penyelesaian dan atau tidak sesuainya


target Pekerjaan dan atau dalam pengadaan PEKERJAAN yang disebabkan kesalahan
atau kelalaian dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA berhak menginstruksikan
secara tertulis PIHAK KEDUA untuk melakukan upaya percepatan yang diperlukan clan seluruh
biaya untuk upaya percepatan tersebut menjacli tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PT. GENERAL MULTI UTAMA
GENERAL CONTRACTOR ,CONSULTANT&SUPPLIER
Head Office : Jl. Sarijadi Raya No. 128 Bandung Phone/ Fax : 022.20270268
Branch Office : Jl. Dr. Ratna No. B 09 Jati Bening Selatan Bekasi
Ph.021.8476666
PASAL 5
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA {SMK3) SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP {SML) SISTEM MANAJEMEN
PENGAMANAN
{SMP)

PIHAK KEDUA sepakat akan mengikuti semua prosedur dan persyaratan dari PIHAK PERTAMA
yang berkaitan dengan pelaksanaan SMK.3 / OHSAS 18001 ( Sistem Manajemen K3) dan sistem
Manajemen Pengamanan ( SMP ), seperti dengan melaksanakan sebagai berikut :

a. Melengkapi APD ( Alat Pelindung Diri ) semua tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
seperti safety shoes, helm kerja, baju rompi keselamatan, dan semua sarana pendukung yang
dianggap perlu.

b. Peralatan yang d igunakan pada pelaksanaan ini dilengkapi dengan Surat Ijin Operasi Alat
Berat dan semua operator telah memiliki SIO (Surat Ijin Operasi).

c. Pengangkutan material yang menggunakan jalan umum harus mengikuti semua peraturan
lalu lintas dan angkutan jalan No: 14/1992, dan menjaga keselamatan pekerja dan Barang.

d. Menyediakan dan melaksanakan semua perlengkapan alat-alat keselamatan kerja


yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

e. Melaksanakan manajemen pengamanan (SMP) sesuai dengan prosedur Pemberi Kerja.

PASAL 6
JAMINAN

1. PIHAK KEDUA menjamin sepenuhnya bahwa mutu dan kualitas pekerjaan serta schedule
sesuai Spesifikasi sebagaimana tercantum pada Lampiran Perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA tidak clibenarkan memindah


tangankan pekerjaan pengadaan
PEKERJAAN dan tanggung jawabnya berdasarkan Perjanjian ini kepada Pihak
Ketiga.
PT. GENERAL MULTI UTAMA
GENERAL CONTRACTOR ,CONSULTANT&SUPPLIER
Head Office : Jl. Sarijadi Raya No. 128 Bandung Phone/ Fax : 022.20270268
Branch Office : Jl. Dr. Ratna No. B 09 Jati Bening Selatan Bekasi
Ph.021.8476666
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan pola Pembayaran sebagai berikut :

1. Pembayaran Ditujukan melalui Bank , Nama Bank bjb, Pemilik Rekening CV ARGO PERSADA
No. Rekining : 0058209767001 Atas Nama ALI SUTISNA
2. Down payment sebesar 30 % dari Harga Pekerjaan
3. Termin 2 sebesar 30 % setelah progress pekerjaan Mencapai 40 %
4. Termin 3 sebesar 35 % setelah progress pekerjaan mencapai 100%
5. Retensi pekerjaan adalah 5 % diberikan setelah berita acara serah terima pekerjaan maksimal 30 Hari
dari BAST.

Dalam Pelaksanaan Sistem pembayaran seperti tersebut di atas Pihak Ke Dua diwajibkan
untuk menyerahkan :

a Kwitansi / invoice bermaterai


b. Faktur pajak PPN + E-NOTA
c. Surat Jalan Asli
d. Berita Acara Penerimaan PEKERJAAN
e. Dokumen tagihan dari PIHAK KEDUA, yang ditujukan ke alamat PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
PERUBAHAN

1. PIHAK PERTAMA dapat kapan saja melakukan perubahan terhadap lingkup Perjanjian
ioi, dengan memberikan instruksi tertulis kepada PIHAK KEDUA dalam waktu yang
cukup, seperti :

a Perubahan terhadap Kualitas, mutu, dan spesifikasi PEKERJAAN


b. Perubahan terhadap Volume PEKERJAAN
c. Perubahan. terhadap target produksi dan penjualan

2. Apabila perubahan yang diinstruksikan oleh PIHAK PERTAMA mengakibatkan


bertambahnya atau berkurangnya biaya atau waktu pelaksanaan yang dibutuhk an untuk
pelaksanaan lingkup pengadaan PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini, PARA
PIHAK akan membuat persetujuan secara tertulis untuk melakukan penyesuaian terhadap
Harga Kontrak, jadwal atau keduanya.

3. Setiap perubahan atas ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini, hanya
berlaku dan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh PARA PIHAK
dengan cara membuat dan menandatangani Amandemen terhadap Perjanjian ini.
PASAL 9
GANTI RUGI

1. PIHAK KEDUA setuju untuk mengganti kerugian dan membebaskan PIHAK


PERTAMA dari dan terhadap semua tuntutan, klaim, kewajiban dan biaya kerugian
lainnya atau kerusakan properti atau untuk cedera badan atau cedera yang mengakibatkan
kematian pada setiap orang yang terbukti timbul sebagai akibat kegiatan penyedian barang
atau jasa sehubungan dengan Perjanjian ini, kecuali kewajiban atau kerusakan yang timbul
dari kesalahan yang diakibatkan oleh PIHAK PERTAMA.

2. Jamin an terhadap ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.1 tersebut diatas,
merupakan tambahan terhadap tanggung jawab jamin an dalam Pasal 6.1 Perjanjian ini.

PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE)

1. Keadaan Memaksa ( Force Majeure ) menurut Perjanjian ini adalah suatu keadaan atau
kejadian luar biasa, yang terjadi diluar kendali PARA PIHAK ( yang bukan disebabkan secara
substansial oleh Pihak yang lain ), yang secara langsung menghalangi salah satu Pihak, secara
keseluruhan atau sebagian, melaksanakan tanggung jawabnya/ kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini.

2. Yang termasuk kategori keadaan memaksa ( force majeure ) adalah peristiwa-peristiwa


sebagai berikut :

a. Bencana alam seperti : gempa bumi, tanah longsor, banjir, badai, tsunami, angin
topan, kegiatan gunung berapi dan kebakaran.
b. Perang, blokade, pembajakan, huru-hara, pemogokan yang bukan disebabkan oleh
kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA, pemberontakan dan epidemik yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung kepada PARA PIHAK, sehingga menjadi tidak
mungkin untuk dapat memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjianini.
c. Keadaan memaksa yang dinyatakan oleh Pemerintah yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.

3. Apabila terjadi keadaan memaksa ( force majeure ), maka PIHAK KEDUA


memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 7 ( tujuh) hari kerja sejak
terjadinya keadaan memaksa ( force majeure ), dengan menyertakan pernyataan keadaan
memaksa ( force majeure ) dari pejabat yang berwenang.
PT. GENERAL MULTI UTAMA
GENERAL CONTRACTOR ,CONSULTANT&SUPPLIER
Head Office : Jl. Sarijadi Raya No. 128 Bandung Phone/ Fax : 022.20270268
Branch Office : Jl. Dr. Ratna No. B 09 Jati Bening Selatan Bekasi
Ph.021.8476666

4. Apabila lewat waktu 7 ( tujuh ) hari kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.3 ini terlampaui,
maka keadaan memaksa ( force majeure) yang terjadi dianggap tidak pemah ada.

5. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu atas pemberitahuan dari PIHAK KEDUA serta akan memberikan tanggapan
menyetujui atau menolak secara tertulis keadaan memaksa ( force majeure ) tersebut dalam
jangka waktu paling lambat 7 ( tujuh ) hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan
tersebut.

6. Jika dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kerja sejak pemberitahuan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tentang keadaan memaksa ( force majeure) tersebut, dan PIHAK PERTAMA
belum / tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya
keadaan memaksa ( force majeure ).

7. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian untuk pemenuhan kewajiban PIHAK yang
tertimpa keadaan memaksa (force majeure) dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
jangka waktu terhentinya Perjanjian akibat keadaan memaksa (force majeure).

8. Pada saat terjadinya keadaan memaksa ( force majeure ), Perjanjian ini akan dihentikan
sementara hingga keadaan memaksa ( force majeure ) berakhir dengan ketentuan,
PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.

9. Dalam hal keadaan memaksa ( force majeure ) berlangsung lebih dari 6 ( enam)
bulan setelah disampaikannya pemberitahuan oleh PIHAK yang terkena keadaan
memaksa ( force majeure ) dan menyebabkan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi tidak
mungkin dipenuhi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA
dapat memutuskan Perjanjian ini dengan cara menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA 7 ( tujuh ) hari sebelumnya dan
PIHAK KEDUA wajib mengembalikan uang muka kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 11
PENGALIHAN PEKERJAAN

I. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk mengalihkan pekerjaan Perjanjian ini secara
keseluruhan atau sebagian, atau tidak boleh mengalihkan uang yang akan diperoleh
PIHAK KEDUA pada setiap kejadian, tanpa didahului oleh persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA.
PT. GENERAL MULTI UTAMA
GENERAL CONTRACTOR ,CONSULTANT&SUPPLIER
Head Office : Jl. Sarijadi Raya No. 128 Bandung Phone/ Fax : 022.20270268
Branch Office : Jl. Dr. Ratna No. B 09 Jati Bening Selatan Bekasi
Ph.021.8476666
2. Dalam hal PIHAK KEDUA membutuhkan pengalihan kepada penyedia jasa atau supplier,
PIHAK KEDUA harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA untuk setiap penyediajasa / supplier. Persetujuan dari PIHAK PERTAMA tidak
membebaskan PIHAK KEDUA dari kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian
ini, dan PIHAK KEDUA harus tetap bertanggung-jawab penuh atas seluruh tindakan,
kelalaian, dan kesalahan dari PIHAK yang ditunjuk sebagai penyedia jasa / supplier.

PASAL 12
DENDA KETERLAMBATAN

1. Apabila PIHAK KEDUA gagal mengirimkan PEKERJAAN atau terlambat memenuhi target
produksi dan penjualan atau menyelesaikan lingkup tanggung pengadaan PEKERJAAN
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak
mengenakan sanksi denda yang akan dipotongkan dari Harga Kontrak sebesar I %%
( satu per mil ) dari Harga Kontrak per setiap hari keterlambatan sampai dengan denda
maksimum sebesar 5% ( lima persen ) dari PEKERJAAN yang terlambat.

2. Apabila keterlambatan pengiriman PEKERJAAN atau penyelesaian pengadaan PEKERJAAN


telah melebihi 30 (tiga puluh) hari kalender, maka PIHAK PERTAMA berhak, setelah
mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA menunjuk Pihak Ketiga
untuk menyelesaikan pengiriman PEKERJAAN PEKERJAAN atau pengadaan PEKERJAAN
tersebut sampai dengan selesai dan seluruh tambahan biaya dari pengadaan PEKERJAAN
yang dilakukan oleh Pihak Ketiga tersebut akan dibebankan sepenuhnya kepada PIHAK
KEDUA.

3. Denda sebagaimana tercantum dalam Pasal 12.1 ini tidak dikenakan apabila
kelambatan yang terjadi disebabkan oleh Force Majeure yang diatur dalam Pasal 10
Perjanjian ini atau bukan disebabkan oleh kesalahan PIHAK KEDUA yang harus dibuktik
an oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Dalam hal ini PIHAK KEDUA
dapat mengajukan tambahan waktu untuk menyelesaikan PEKERJAAN tanpa adanya
tambahan Harga Kontrak ..

4. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK


KEDUA berhak mendenda atau menghentikan sementara pelaksanaan PEKERJAAN di
lokasi proyek sampai diselesaikann ya pembayaran oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 13
BATASAN TANGGUNG JAWAB

I. Dalam hal apapun PIHAK PERTAMA tidak akan bertanggung jawab kepada PIHAK
KEDUA atas setiap keuntungan yang diharapkan atau keuntungan aktual yang hilang,
kehilangan peluang usaha, kehilangan cadangan / sirnpanan, kehilangan data atau untuk
setiap kerugian / kehilangan tidak langsung, kerugian/k ehilangan yang khusus, insidental
atau berkelanjutan, atau kerugian lainnya yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian ini ,
atau akibat pemutusan Perjanjian ini berdasarkan Pasal 16, atau dari kelalaian atau
pelanggaran, peraturan, hukum atau sebab apapun.

2. Dalam Perjanjian ini, tidak ada hal yang mengecualikan tanggung jawab PARA PIHAK
atas kematian atau cedera yang diakibatkan dari kelalaian atau pelanggaran yang
disengaja.

3. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja dan Lingkungan ( SM K3L ), Sistem Ringkas, Resik, Rapi, Rajin, Rawat ( SR ), dan
Sistem Manajemen Pengaman an ( SMP ).

PASAL 14
HUKUM YANG BERLAKU
DAN PENYELESAIAN PERSELISlHAN

1. Perjanjian ini harus diartik an dan ditafsirkan sesuai dengan Hukum Indonesia.

2. Apabila terjadi perselisihan diantara PARA PIHAK yang timbul atas Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.

3. Apabila cara musyawarah yang dimaksud dalam ketentuan 14.2 tersebut diatas tidak
berhasil, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul dari
perjanjian ini melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia ( BANI ) menurut peraturan
dan prosedur administrasi BANI.

4. Keputusan BANI mengikat PARA PIHAK yang berselisih, sebagai mana keputusan
dalam tingkat pertama dan terakhir.

5. Apabila salah satu Pihak tidak mentaati keputusan yang telah ditetapkan oleh para
arbiter yang ditunjuk berdasarkan peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
sebagai mana tersebut pada ayat 14.3 pada pasal ini, maka PARA PIHAK sepakat
menunjuk Pengadilan Negeri setempat untuk meminta pelaksanaan (eksekusi) hasil
keputusan tersebut.
PASAL 15
AMANDEMEN

Setiap perubahan atas ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini, hanya
berlaku dan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh PARA PillAK
dengan cara membuat dan menandatangani Amandemen terhadap Perjanjian ini.

PASAL 16
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PARA PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian tanpa kewajiban apapun


kepada PIHAK Lainnya apabila terdapat kejadian-kejadian sebagai berikut :

a. Salah satu PIHAK mengalami kepailitan atau bangkrut


b. Salah satu PIHAK melakukan pelanggaran atau kelalaian dan tindakan yang
melanggar hukum
c. Menunda pengiriman dan pelaksanaan PEKERJAAN tanpa alasan yang jelas.
d. Barang yang diadakan oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai, melanggar ketentuan
dalam Perjanjian ini.
e. Menolak atau berulang kali lalai mematuhi suatu instruksi tertulis dari
PIHAK PERTAMA untuk memperbaiki atau mengganti Prosedur PEKERJAAN yang
tidak memenuhi syarat dan ketentuan Perjanjian ini.
f. Denda keterlambatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian ini
telah mencapai nilai maksimum

2. Pemutusan Perjanjian dilakukan oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam waktu
minimal 7 ( tujuh ) hari kalender sebelum tanggal efektif pemutusan.

3. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam Pasal 1266
dan 1267 Kitab Undang Undang Hukum Perdata untuk pemutusan Perjanjian ini.

4. Setelah PIHAK KEDUA menerima pemberitahuan tentang pemutusan Perjanjian, maka


PIHAK KEDUA harus segera menghentikan pelaksanaan pengadaan PEKERJAAN, dan jika ada,
PIHAK KEDUA harus segera menginstruksikan subkontraktor dan supplier nya untuk melakukan
hal yang sama. PIHA K KEDUA juga hams melindungi dan menyimpan PEKERJAAN
atau property PIHAK PERTAMA yang masih berada dalam kekuasaan PIHAK KEDUA sampai
menerima instruksi berikutnya dari PIHAK PERTAMA .
PASAL 17
PERNYATAAN PARA PIHAK

1. Setiap PIHAK menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya bahwa

a. PIHAK berhak menandatangani Perjanjian ini dan bahwa PIHAK yang menanda
tangani Perjanjian ini untuk dan atas namanya adalah memiliki kewenangan untuk
melakukan hal tersebut.

b. PIHAK yang telah melaksanakan segala tindakan hukum dan korporasi yang
dibutuhkan untuk penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini.

c. Perjanjian ini merupakan suatu kewajiban yang sah dan mengikat serta dapat
dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat dalam Perjanjianini.

2. PIHAK PERTAMA menjamin dan berkewajiban untuk membayar kepada PIHAK KEDUA
harga PEKERJAAN sesuai dengan Pasal 2 dan Pasal 7 sesuai jumlah yang telah disepakati.

Dengan ini Perjanjian dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dan ditandatangani oleh wakil-wakil yang
memiliki wewenang untuk itu, pada hari, tanggal dan tahun yang telah disebutkan pada halaman
pertama.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


PIHAK PERTAMA PIHAKKEDUA
PT. GENERAL MULTI UTAMA CV. ARMINA

MUH. NUR SYAMSU HJ. AIDAH


DirekturUtama DirekturUtama

Anda mungkin juga menyukai