Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
BANJARMASIN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makala ini dimana makalah ini
membahas Manajemen Persediaan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami harapkan makalah ini dapat bermanfaaat dan
mampu menambah wawasan bagi semua orang.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
D. Jenis-Jenis Persediaan..............................................................................................................4
E. Biaya Persediaan.......................................................................................................................5
H. Reorder Point...........................................................................................................................12
Kesimpulan...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam operasi perusahaan,selain itu
persediaan dapat mempermudah dan memperlancar jalannya kegiatannormal pada suatu
perusahaan yang dilakukan secara rutin untuk memproduksi barang yang diperuntukkan bagi
konsumen.
Bahan baku untuk barang dalam proses dan barang jadi merupakanmacam-macam
bentuk dari persediaan, dan persediaan berhubungan dengan stokdari apapun yang diperlukan
untuk menjalankan bisnis. Meskipun persediaanmewakili sebagian besar dari investasi bisnis
yang harus dikelola dengan baikuntuk memaksimalkan keuntungan.
B. Rumusan Masalah
iv
C. Tujuan
D. Manfaat
v
BAB II
PEMBAHASAN
a. Batch Stock/lot Size Inventory, persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari
jumlah yang dibutuhkan saat ini.
b. Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untu menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
c. Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat
dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau
permintaan yang meningkat.
vi
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya persediaan,
maka perusahaan dapat melakukan efisiensi produksi dan penghematan biaya angkut,
dapat melakukan fluktasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan atau tidak
beraturan serta untuk mengatasi jumlah pesanan yang telah diramalkan sebelumnya, dalam
bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan
tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto,2000)
D. Jenis-jenis Persediaan
Secara garis besar dalam perusahaan yang bergerak didalalm industri pabrik
(manufaktu), persediaan diklasifikasikan berdasarkan tahapan dalam proses produksi.
Adapun uraian dari enis-jenis persediaan adalah sebagai berikut :
vii
a. Persediaan bahan baku (raw material stock), yaitu persediaan barang-barang
bewujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan
dalam proses produksi.
b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components), yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh
dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatau produk.
c. Persediaan bahan pembantu atau ponolong (supplies stock), yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.
d. Persediaan barang setengah jadi (work in process stock), yaitu persediaan barang-
barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau
yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu di proses lebih lanjut
menjadi barang jadi.
e. Persediaan barang jadi (finished good stock) yaitu persediaan barang-barang yang
telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim
pada langganan
Jenis-jenis persediaan dalam suatu perusahaan menurut fungsinya dapat dibedakan atas :
1. Bath Stock/Lot Size Inventory adalah persediaan yang diadakan karena kita membeli
atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari
pada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu.
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang
meningkat.
E. Biaya Persediaan
Biaya inventory sebagian merupakan biaya variabel dan sebagian lainnya merupakann
biaya tetap. Biaya inventory yang bersifat variabel adalah biaya yang berubah-ubah karena
adanya perubahan jumlah inventory yang ada di dalam gudang. Biaya tersebut akan naik
viii
kalau kita meningkatkan jumlah persediaan yang disimpan. Adapun jenis biaya ini antara
lain dalam bentuknya biaya modal yang ditanamkan dalam persediaan tersebut, biaya
asuransi persediaan, biaya atau upah buruh yang mengurusi penerimaan barang.
Adapun biaya inventory yang bersifat tetap adalah elemen-elemen biaya inventory
yang relatif tetap dalam jumlah totalitasnya dalam jangka pendek dengan tidak
memandang adanya variasi yang normal dan jumlah persediaan yang disimpan, misalnya
depresiasi/penyusutan ruangan yang digunakan, biaya pemeliharaan gudang, pajak,
pemanasan, buruh penjaga gudang.
ix
2. Carrying cost (biaya penyimpanan)
Mencakup semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untukmenyimpan dalam
periode tertentu. Biasanya biaya ini ditunjukkandengan persentase atau harga beli
persediaan. Biaya ini meliputi sewagedung, biaya penurunan nilai perusahaan,
biaya penyusutanteknologi, biaya asuransi baik kebakaran atau kehilangan, biaya
pajak.Untuk mencari mencari biaya penyimpanan (carrying costs) dapat
dirumuskan sebagai berikut
TCC = C X P X A
Atau
TCC = CP X A
Dimana
:C = Biaya penyimpanan dalam prosentase
P = harga /unitCP = biaya penyimpanan /unit dalam rupiah
A = rata-rata persediaan (Q/2)
Total Biaya Persediaan = Total biaya pesan + Total biaya simpan
TIC = TOC + TCC
= F X (S/Q) + C X P X (Q/2)
pada setiap kali pembelian dengan biaya yang paling minimal. EOQ tercapai
padasaat biaya pesan sama dengan biaya simpan. Jumlah kuantitas pesanan yang
paling ekonomis (EOQ) dapat dicapai pada saat biaya pesan sama dengan biaya
x
simpan Contohnya : kehilangan pemjualan, kehilangan kepercayaan pelanggan,
gangguan jadwal produksi
Penjualan Bersih
Inventory Turnover = _________________________ = ...... kali
Persediaan Rata-rata
xi
Penjualan Bersih
Inventory Turnover = _________________________ = ...... kali
Persediaan Rata-rata
Atau
Harga Pokok Penjualan
= ______________________ = ...... kali
Persediaan Rata-Rata
365 Hari
Hari Rata – rata Barang di simpan digudang = ----------------------------------
365 Hari
Hari Rata-Rata Barang di simpan di gudang = ----------------------------------
Inventory Turnover
Inventory Turnover
Contoh Soal
Diketahui Persediaan Barang per tanggal 31 Desember tahun 2009 sebesar Rp.
100.000.000,- dan persediaan barang per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp.
150.000.000,-. Dalam laporan laba rugi tahun 2009, diperoleh data penjualan sebesar
315.000.000,-. Hitunglah berapa kali perputaran persediaan di gudang?
Jawab:
xii
100.000.000,- + 150.000.000,-
Persediaan Rata – rata = ----------------------------------------
2
= 125.000.000,-
Penjualan Bersih
Perputaran Persediaan = -------------------------
Rata- rata persediaan
315.000.000,-
Perputaran Persediaan = ------------------
125.000.000,-
= 2,52 kali
365 hari
Rata-Rata Barang di gudang = ----------- = 144, 84 hari sekali dalam setahun
2,52 kali
xiii
EOQ =
R = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhan selama satu periode tertentu, misalnya 1
tahun.
S = Biaya pesanan setiap kali pesan.
P = Harga pembelian per unit yang dibayar.
I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang dinyatakan dalam persentase dari
nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan.
Contoh soal
Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (carrying cost) adalah 40% dari nilai
average inventory. Biaya pesanan (procurement cost) adalah Rp. 15,00 setiap kali
pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1,200 unit
dengan harga Rp. 1,00 per unitnya.
Jawab
EOQ = = = = 300 unit
Dengan demikian cara pembelian yang paling ekonomis ialah pembelian bahan
sebanyak 300 unit setiap kali pesanan, yang ini berarti bahwa kebutuhan material
sebanyak 1.200 unit selama 1 tahun akan dipenuhi dengan 4 kali pesanan 300 unit.
Selain menggunakan rumus diatas, kita dapat juga menetapkan besarnya EOQ
berdasarkan besranya biaya penyimpanan per unit, yaitu dengan menggunakan rumus:
EOQ =
C = besarnya biaya penyimpanan per unit.
Contoh:
Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun = 1.600 unit. Biaya pesanan sebesar
Rp. 100,00 setiap kali pesanan. Biaya penyimpanan per unit = Rp. 0,50. Besarnya
EOQ adalah ?
EOQ = = = 800 unit
xiv
H. Reorder Point
Reorder Point adalah saat atau titik di mana harus diadakan pesanan lagi sedemikian
rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat pada waktu
di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol. Dengan demikian diharapkan
datangnya material yang dipesan itu tidak akan melewati waktu sehingga akan melanggar
safety stock.
Dalam penentuan reorder point haruslah kita memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Penggunaan material selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement
leadtime).
2. Besarnya safety stock.
xv
sudah dilakukan pada waktu persediaan sebesar 360 unit, maka pada waktu barang yang
dipesan datang, persediaan di dalam gudang masih 160 unit (yaitu 360 - 200), persis sama
besarnya dengan baesranya safety stock, yang ini berarti bahwa safety stock tidak terlanggar.
xvi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan
perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan
dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber
utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.
Jenis-jenis persediaan berdasarkan jenis dan posisi barang, terdiri dari: Persediaan
Bahan Baku (raw material stock), Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (purchased
parts/components), Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (supplies stock), Persediaan
Barang Setengah Jadi (work in process stock), Persediaan Barang Jadi (finished good stock).
Sedangkan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan atas: Bath Stock/Lot Size Inventory,
Fluctuation Stock dan Anticipation Stock.
Biaya inventory sebagian merupakan biaya variabel dan sebagian lainnya merupakann
biaya tetap. Biaya inventory yang bersifat variabel adalah biaya yang berubah-ubah karena
adanya perubahan jumlah inventory yang ada di dalam gudang. Adapun baiya inventory yang
bersifat tetap adalah elemen-elemen biaya inventory yang relatif tetap dalam jumlah
totalitasnya dalam jangka pendek dengan tidak memandang adanya variasi yang normal dan
jumlah persediaan yang disimpan.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Freddy, Rangkuti. Manajemen Persediaan. Cet. 1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. Manajemen Keuangan. Ed. 9. Jil. 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1989.
xviii