Anda di halaman 1dari 30

DSM V: DISRUPTIVE, IMPULSE, CONDUCT, AND SUBSTANCE

Mata Kuliah Kesehatan Mental


Dosen Pengampu: Dian Putriana, M.Psi., Psikilog

Kelompok 8:

Aden maulidan yusti 2011102433173

Ananda Nurhikmawati 2011102433129

Arvina Damayanti 2011102433032

Avicka Hallizah 2011102433044

Lisa Nurjanah 45200023

Niken Tia Indryani 2011102433043

Nur Suliawati Arasj 2011102433056

Ramadhan Surya Saputra 2011102433128

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMATAN


TIMUR 2021
I. DISRUPTIVE, IMPULSE-CONTROL, AND CONDUCT
DISORDER

Kode Diagnostik : 313.81 (F91.3)


Nama Gangguan : Gangguan Menentang oposisi
Pengertian : Gangguan menentang oposisi adalah pola sering dan terus-menerus
dari suasana hati marah atau mudah tersinggung, perilaku
argumentatif atau menantang atau dendam.
Gejala : Marah/ Irritable Mood
1. Sering marah-marah
2. Sering mudah tersinggung
3. Sering marah dan kesal
Argumentatif/Perilaku Menentang
4. Sering marah-marah dengan figur otoritas atau untuk anak-
anak dan remaja, dengan orang dewasa
5. Sering secara aktif menentang atau menolak untuk
memenuhi permintaan dari figur otoritas atau aturan
6. Sering dengan sengaja menganggung orang lain
7. Sering menyalahkan orang lain atas kesalahannya atau
perilakunya
Balas Dendam
Telah menjadi pendendam atau pendendam setidaknya dua kali
dalam 6 bulan terakhir.

Kode Diagnostik : 312.34 (F63.81)


Nama Gangguan : Gangguan Eksplosif Intermiten
Pengertian : Episode agresif atau ledakan amarah dengan reaksi yang terlalu
berlebihan dalam menanggapi situasi. Ledakan amarah pada
seseorang ini bisa terus berulang jika tidak ditangani dengan baik.
Meskipun begitu, gejalanya bisa saja menurun seiring dengan
bertambahnya usia.
Gejala : Berteriak sambil memaki, Mempertahankan argumen yang
berlebihan, Mengamuk tidak jelas, Menebar ancaman, Memukul
dinding atau memecahkan barang di sekitar, Merusak benda-benda
yang dilihat, Menampar atau mendorong orang di dekatnya
Mengajak berkelahi, Melakukan serangan tiba-tiba dengan maksud
melukai.

GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTI SOSIAL


Kode Diagnostik : F63.1
Nama Gangguan : Pyromania
Pengertian : Kondisi dimana seseorang senang memainkan atau sesuatu yang
berhubungan dengan api, ia merasakan Kesenangan, kepuasan, atau
kelegaan ketika membakar atau ketika menyaksikan atau
berpartisipasi. Mereka melakukan nya untuk menyembunyikan
aktivitas kriminal, untuk mengekspresikan kemarahan atau balas
dendam, untuk meningkatkan kehidupan seseorang keadaan, sebagai
respons terhadap delusi atau halusinasi, atau sebagai akibat dari
gangguan penilaian (misalnya, dalam gangguan neurokognitif
utama, cacat intelektual [de-gangguan perkembangan], keracunan
zat). setelah mereka.

Gejala : 1. Individu dengan gangguan ini mengalami ketegangan atau


gairah afektif. Ada ketertarikan, ketertarikan, keingintahuan
tentang, atau ketertarikan pada api dan konteks
situasionalnya (misalnya, perlengkapan,
kegunaan,konsekuensi) (Kriteria C).
2. Individu dengan gangguan ini sering menjadi "pengamat"
reguler dikebakaran di lingkungan mereka, dapat memicu
alarm palsu, dan memperoleh kesenangan dari
institusi,peralatan, dan personel yang terkait dengan
kebakaran.
3. Individu dengan gangguan ini mengalami kesenangan,
kepuasan, atau kelegaan saat menyalakan api,menyaksikan
efeknya, atau berpartisipasi setelahnya (Kriteria D)
4. sebagai ekspresi ideologi sosiopolitik, untuk
menyembunyikan aktivitas kriminal, untuk mengekspresikan
kemarahan atau balas dendam, untuk memperbaiki keadaan
hidup seseorang, atau sebagai tanggapan delusi atau
halusinasi (Kriteria E).
5. Mereka mungkin acuh tak acuh terhadap konsekuensi
terhadap kehidupan atau harta benda yang disebabkan oleh
kebakaran, atau mereka dapat memperoleh kepuasan dari
kehancuran properti yang diakibatkannya.
Komorbiditas yang paling umum adalah gangguan kepribadian
antisosial, gangguan penggunaan zat, gangguan bipolar, dan
patologis perjudian (gambling disorder). Sebaliknya, pyromania
sebagai diagnosis utama tampaknya menjadi sangat langka.

Kode Diagnostik : (F63.3)


Nama Gangguan : Kleptomania
Pengertian : Kegagalan berulang untuk menahan impuls untuk mencuri objek
tidak diperlukan untuk kepentingan pribadi. Orang dengan gangguan
kepribadian kleptomania biasanya merasakan Kesenangan,
gratifikasi, atau keringanan pada saat melakukan pencurian.
Pencurian tidak dilakukan untuk mengekspresikan kemarahan atau
balas dendam dan bukan sebagai tanggapan menjadi delusi atau
halusinasi. digunakan atau untuk nilai moneternya.
Gejala : 1. kegagalan berulang untuk menahan impuls untuk mencuri
barangmeskipun barang tersebut tidak diperlukan untuk
penggunaan pribadi atau untuk nilai moneternya
2. Individu mengalami ketegangan subjektif yang meningkat
sebelum pencurian
3. merasakan kesenangan, kepuasan, atau kelegaan ketika
melakukan pencurian
4. Kadang-kadang individu dapat menimbun benda curian atau
diam-diam mengembalikannya.
5. Orang dengan gangguan kleptomania biasanya sadar akan
suasana, misal ketika ada polisi mereka tidak akan mencuri
6. Individu dengan kleptomania menyadari bahwa tindakan
tersebut salah dan tidak masuk akal.
7. Individu sering takut ditangkap dan sering merasa tertekan
atau bersalah tentang pencurian.
8. Tidak ada studi riwayat keluarga terkontrol kleptomania.
Namun, kerabat tingkat pertama dari individu dengan
kleptomania mungkin memiliki tingkat yang lebih tinggi
tingkat gangguan obsesif-kompulsif daripada populasi
umum.

II. SUBSTANCE-RELATED AND ADDICTIVE


DISORDERS

SUBSTANCE-RELATED DISORDERS (GANGGUAN TERKAIT ZAT)


Kode Diagnostik : 292.9 (F19.99)
Nama Gangguan : Substance-related Disorders (Gangguan terkait Zat)
Pengertian : Gangguan terkait zat mencakup 10 kelas obat yang terpisah;
alkohol, kafein, ganja, halusinogen (dengan kategori terpisah untuk
phencyclidine [atau bekerja serupa dengan arylcyclohexylamines]
dan halusinogen lainnya), inhalansia, opioid, sedatif, hipnotik, dan
ansiolitik; stimulan (zat jenis amfetamin, kokain, dan stimulan
lainnya), tembakau, dan zat lain (atau tidak diketahui).
Gejala : Gangguan terkait zat terbagi menjadi dua kelompok: gangguan
penggunaan zat (substance use disorders) dan gangguan akibat zat.
Kode Diagnostik : Klinisi harus menggunakan kode yang berlaku untuk kelas zat
tetapi mencatat nama zat tertentu. Misalnya, klinisi harus mencatat
304,10 (F13.20) gangguan penggunaan alprazolam sedang (bukan
gangguan penggunaan sedatif, hipnotik, atau ansiolitik sedang) atau
305,70 (F15.10) gangguan penggunaan metamfetamin ringan
(bukan
gangguan penggunaan stimulan ringan). Untuk zat yang tidak sesuai
dengan salah satu kelas (misalnya, steroid anabolik), kode yang
sesuai untuk "gangguan penggunaan zat lain" harus digunakan dan
zat spesifik yang ditunjukkan (misalnya, 305,90 [F19.10] gangguan
penggunaan steroid anabolik ringan ). Jika zat yang diambil oleh
individu tidak diketahui, kode untuk kelas "lainnya (atau tidak
diketahui)" harus digunakan (misalnya, 304.90 [F19.20] gangguan
penggunaan zat yang tidak diketahui parah). Jika kriteria terpenuhi
untuk lebih dari satu gangguan penggunaan zat, semua harus
didiagnosis (misalnya, 304,00 [FI 1,20] gangguan penggunaan
heroin berat; 304,20 [F14.20] gangguan penggunaan kokain
sedang).

Kode ICD-IO-CM yang sesuai untuk gangguan penggunaan zat


tergantung pada apakah ada komorbiditas gangguan yang diinduksi
zat (termasuk keracunan dan penarikan). Dalam contoh di atas, kode
diagnostik untuk gangguan penggunaan alprazolam sedang, F13.20,
mencerminkan tidak adanya gangguan mental yang diinduksi
alprazolam komorbid. Karena kode ICD-IO-CM untuk gangguan
akibat zat menunjukkan ada (atau tidak adanya) dan tingkat
keparahan gangguan penggunaan zat, kode ICD-IO-CM untuk
gangguan penggunaan zat hanya dapat digunakan jika tidak ada
gangguan yang diinduksi zat. kekacauan. Lihat bagian khusus zat
individu untuk informasi pengkodean tambahan.

Nama Gangguan : Substance Use Disorders (Gangguan penggunaan Zat)

Pengertian : Sekelompok gejala kognitif, perilaku, dan fisiologis yang


menunjukkan bahwa individu terus menggunakan zat meskipun ada
masalah terkait zat yang signifikan.

Gejala : Kekambuhan berulang dan keinginan obat yang intens ketika


individu terpapar rangsangan yang berhubungan dengan obat.
Diagnosis gangguan penggunaan zat didasarkan pada pola patologis
perilaku yang terkait dengan penggunaan zat.
1. Gangguan kontrol seperti individu dapat mengambil zat
dalam jumlah yang lebih besar atau selama periode yang
lebih lama.
2. Individu dapat mengungkapkan keinginan yang terus-
menerus untuk mengurangi atau mengatur penggunaan zat
dan dapat melaporkan beberapa upaya yang gagal untuk
mengurangi atau menghentikan penggunaan.
3. Individu mungkin menghabiskan banyak waktu untuk
mendapatkan zat, menggunakan zat, atau pulih dari efeknya.
Dalam beberapa kasus, gangguan penggunaan zat yang lebih
parah, hampir semua aktivitas sehari-hari individu berkisar
pada zat tersebut.
4. Mengidam atau memiliki keinginan kuat atau dorongan
untuk obat yang mungkin terjadi setiap saat, tetapi lebih
mungkin ketika dalam lingkungan di mana obat sebelumnya
diperoleh atau digunakan.
5. Penggunaan zat berulang dapat mengakibatkan kegagalan
untuk memenuhi kewajiban di tempat kerja, sekolah, atau
rumah.
6. Individu dapat melanjutkan penggunaan zat meskipun
memiliki masalah sosial atau interpersonal yang persisten
atau berulang yang disebabkan atau diperburuk oleh efek
zat.
7. Kegiatan sosial, pekerjaan, atau rekreasi yang penting dapat
dihentikan atau dikurangi karena penggunaan zat.
8. Penggunaan zat berulang dalam situasi di mana secara fisik
berbahaya.
9. Individu dapat meanjutkan penggunaan zat meskipun
mengetahui memiliki masalah fisik atau psikologis yang
persisten atau berulang yang kemungkinan disebabkan atau
diperburuk oleh zat.
10. Toleransi ditandai dengan membutuhkan dosis zat yang
meningkat secara nyata untuk mencapai efek yang
diinginkan
atau efek yang sangat berkurang ketika dosis biasa
dikonsumsi.
11. Sindrom putus terjadi ketika konsentrasi zat dalam darah
atau jaringan menurun pada individu yang telah
mempertahankan penggunaan zat dalam waktu lama.
Sebagai perkiraan umum tingkat keparahan, gangguan penggunaan
zat ringan ditandai dengan adanya dua hingga tiga gejala, sedang
dengan empat hingga lima gejala, dan parah dengan enam gejala
atau lebih.

SUBSTANCE-INDUCED DISORDERS (GANGGUAN YANG DIINDUKSI ZAT)


Kode Diagnostik : —
Nama Gangguan : Substance-Induced Disorders (Gangguan yang Diinduksi Zat)
Pengertian : Kategori keseluruhan dari gangguan yang diinduksi zat termasuk
intoksikasi, sindrom putus, dan gangguan mental yang diinduksi
zat/obat lainnya (misalnya gangguan psikotik yang diinduksi zat,
gangguan depresi yang diinduksi zat).
Gejala : Gangguan jenis ini terbagi menjadi dua, yakni Substance
Intoxication and Withdrawal (Keracunan dan Penarikan Zat) dan
Substance/Medication-Induced Mental Disorders (Gangguan
Mental
yang Diinduksi Zat atau Obat).
Kode Diagnostik : Klinisi harus menggunakan kode yang berlaku untuk kelas zat tetapi
mencatat nama zat tertentu. Sebagai contoh, klinisi harus mencatat
292.0 (F13.239) penarikan sekobarbital (bukan penarikan obat
penenang, hipnotis, atau ansiolitik) atau 292,89 (F15.129) keracunan
metamfetamin (bukan keracunan stimulan). Perhatikan bahwa kode
diagnostik ICD-IO-CM yang sesuai untuk keracunan tergantung
pada apakah ada gangguan penggunaan zat komorbid. Dalam kasus
ini, kode F15.129 untuk metamfetamin menunjukkan adanya
gangguan penggunaan metamfetamin ringan komorbid. Jika tidak
ada gangguan penggunaan metamfetamin komorbid, kode
diagnostiknya adalah
F15.929. Aturan pengkodean ICD-IO-CM mengharuskan semua
kode penarikan menyiratkan gangguan penggunaan zat komorbiditas
sedang hingga berat untuk zat itu. Dalam kasus di atas, kode untuk
penarikan secobarbital (F13.239) menunjukkan adanya
komorbiditas dari gangguan penggunaan secobarbital sedang hingga
berat. Lihat catatan pengkodean untuk sindrom keracunan dan
penarikan zat tertentu untuk opsi pengkodean yang sebenarnya.
Untuk zat yang tidak sesuai dengan salah satu kelas (misalnya,
steroid anabolik), kode yang sesuai untuk "keracunan zat lain" harus
digunakan dan zat spesifik yang ditunjukkan (misalnya, 292,89
[F19.929] keracunan steroid anabolik). Jika zat yang diambil oleh
individu tidak diketahui, kode untuk kelas "lainnya (atau tidak
diketahui)" harus digunakan (misalnya, 292,89 [F19.929] keracunan
zat yang tidak diketahui). Jika ada gejala atau masalah yang terkait
dengan zat tertentu tetapi kriteria tidak terpenuhi untuk gangguan
spesifik zat apa pun, kategori yang tidak ditentukan dapat digunakan
(mis., 292.9 [F12.99] gangguan terkait kanabis yang tidak
ditentukan).
Seperti disebutkan di atas, kode terkait zat dalam ICD-IO-CM
menggabungkan aspek gangguan penggunaan zat dari gambaran
klinis dan aspek yang diinduksi zat menjadi satu kode gabungan.
Jadi, jika terdapat gangguan putus heroin dan gangguan penggunaan
heroin sedang, kode tunggal FI 1,23 diberikan untuk mencakup
kedua presentasi. Dalam ICD-9-CM, kode diagnostik terpisah
(292.0 dan 304,00) diberikan masing-masing untuk
mengindikasikan putus obat dan gangguan penggunaan heroin
sedang. Lihat bagian khusus zat individu untuk informasi
pengkodean tambahan.

Nama Gangguan : Substance Intoxication and Withdrawal (Keracunan dan Penarikan


Zat)
Pengertian : Pengembangan sindrom spesifik zat reversibel karena konsumsi zat
baru-baru ini (Kriteria A). Perubahan perilaku atau psikologis
bermasalah yang signifikan secara klinis terkait dengan keracunan
(misalnya, perang, labilitas suasana hati, gangguan penilaian)
disebabkan oleh efek fisiologis zat pada sistem saraf pusat dan
berkembang selama atau segera setelah penggunaan zat (Kriteria B).
Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis lain dan tidak dapat
dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain (Kriteria D).
Keracunan zat adalah umum di antara mereka yang memiliki
gangguan penggunaan zat tetapi juga sering terjadi pada individu
tanpa gangguan penggunaan zat. Kategori ini tidak berlaku untuk
tembakau.
Gejala : Perubahan yang paling umum dalam keracunan melibatkan
gangguan persepsi,terjaga, perhatian, berpikir, penilaian, perilaku
psikomotor, dan perilaku interpersonal. Intoksikasi jangka pendek,
atau "akut", mungkin memiliki tanda dan gejala yang berbeda dari
keracunan berkelanjutan, atau "kronis". Misalnya, dosis kokain
moderat pada awalnya dapat menghasilkan sifat suka berteman,
tetapi penarikan sosial dapat berkembang jika dosis tersebut sering
diulang selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Ketika digunakan dalam pengertian fisiologis, istilah keracunan
lebih luas daripada keracunan zat seperti yang didefinisikan di sini.
Banyak zat dapat menghasilkan perubahan fisiologis atau psikologis
yang tidak selalu bermasalah. Misalnya, seorang individu dengan
taki- kardia dari penggunaan zat memiliki efek fisiologis, tetapi jika
ini adalah satu-satunya gejala tanpa adanya perilaku bermasalah,
diagnosis keracunan tidak akan berlaku. Keracunan kadang-kadang
dapat bertahan melampaui waktu ketika zat tersebut terdeteksi di
dalam tubuh.
Ini mungkin karena efek sistem saraf pusat yang bertahan lama,
pemulihannya membutuhkan waktu lebih lama daripada waktu
untuk eliminasi zat. Efek jangka panjang dari intoksikasi ini harus
dibedakan dari putus obat (yaitu, gejala yang diprakarsai oleh
penurunan konsentrasi zat dalam darah atau jaringan).
Kriteria penarikan zat termasuk dalam bagian khusus zat. Fitur
penting adalah pengembangan perubahan perilaku bermasalah
spesifik zat, dengan fisiologis dan kognitif seiring, yang disebabkan
oleh penghentian, atau pengurangan, penggunaan zat berat dan
berkepanjangan (Kriteria A). Sindrom spesifik zat menyebabkan
penderitaan yang signifikan secara klinis atau hendaya dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya (Kriteria C). Gejalanya
bukan karena kondisi medis lain dan tidak lebih baik dijelaskan oleh
gangguan mental lain (Kriteria D). Penarikan biasanya, tetapi tidak
selalu, terkait dengan gangguan penggunaan zat. Kebanyakan
individu dengan penarikan memiliki keinginan untuk kembali
mengelola zat untuk mengurangi gejala.

Kode Diagnostik : —
Nama Gangguan : Substance/Medication-Induced Mental Disorders (Gangguan Mental
yang Diinduksi Zat atau Obat)
Pengertian : Gangguan mental akibat zat/obat berpotensi parah, biasanya bersifat
sementara, tetapi terkadang sindrom sistem saraf pusat (SSP) yang
menetap yang berkembang dalam konteks efek penyalahgunaan zat,
obat-obatan, atau beberapa racun. Mereka dibedakan dari gangguan
penggunaan zat, di mana sekelompok gejala kognitif, perilaku, dan
fisiologis berkontribusi pada penggunaan zat yang berkelanjutan
meskipun ada masalah terkait zat yang signifikan. Gangguan mental
akibat zat/obat dapat diinduksi oleh 10 kelas zat yang menghasilkan
gangguan penggunaan zat, atau oleh berbagai macam obat lain yang
digunakan dalam perawatan medis.
Gejala : A. Gangguan tersebut merupakan presentasi gejala yang signifikan
secara klinis dari gangguan mental yang relevan.
B. Ada bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik, atau temuan
laboratorium dari kedua hal berikut:
1. Gangguan yang berkembang selama atau dalam 1 bulan dari
keracunan zat atau penarikan atau minum obat; dan
2. Zat/obat yang terlibat mampu menimbulkan gangguan jiwa.
C. Gangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental
independen (yaitu, yang tidak diinduksi oleh zat atau obat). Bukti
gangguan mental independen semacam itu dapat mencakup hal-hal
berikut:
1. Gangguan mendahului timbulnya keracunan parah atau
penarikan atau paparan obat; atau
2. Gangguan mental lengkap bertahan untuk jangka waktu yang
cukup lama (misalnya, setidaknya 1 bulan) setelah
penghentian penarikan akut atau keracunan parah atau
minum obat. Kriteria ini tidak berlaku untuk gangguan
neurokognitif yang diinduksi zat atau gangguan persepsi
persisten halusinogen, yang bertahan setelah penghentian
keracunan atau penarikan akut.
D. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan
delirium.
E. Gangguan tersebut menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau
fungsi penting lainnya.

ALCOHOL RELATED DISORDERS (GANGGUAN TERKAIT ALKOHOL)

Kode Diagnostik : —
Nama Gangguan : Alcohol Related Disorders (Gangguan Terkait Alkohol)
Pengertian : Bermacam-macam gangguan (disorders) yang terkait dengan
penggunaan alkohol.
Gejala : Meliputi beberapa gangguan, yakni:
1. Alcohol Use Disorder
2. Alcohol Intoxication
3. Alcohol Withdrawal
4. Other Alcohol-induced Disorders
5. Unspecified Alcohol-Related Disorder
Kode Diagnostik : 305.00 (F10.10) Ringan: Adanya 2-3 gejala.
303,90 (F10.20) Sedang: Adanya 4-5 gejala.
303,90 (F10.20) Parah: Adanya 6 gejala atau lebih
Nama Gangguan : Alcohol Use Disorder (Gangguan Penggunaan Alkohol)
Pengertian : Gangguan penggunaan alkohol di bawah kategori gangguan
penggunaan zat (substance use disorder). Adapun di dalam ICD-10,
keadaan ini dibagi lagi menjadi intoksikasi alkohol akut,
penggunaan yang merugikan (harmful use), sindrom ketergantungan
alkohol, kondisi putus zat, serta kondisi medis dan neuropsikiatri
yang terkait
dengan penggunaan zat [13,23].
Gejala : A. Pola penggunaan alkohol yang bermasalah yang mengarah ke
gangguan atau penderitaan yang signifikan secara klinis, seperti
yang dimanifestasikan oleh setidaknya dua hal berikut, yang terjadi
dalam periode 12 bulan:
1. Alkohol sering diminum dalam jumlah yang lebih besar atau
dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang dimaksudkan.
2. Ada keinginan yang terus-menerus atau upaya yang gagal
untuk mengurangi atau mengontrol penggunaan alkohol.
3. Banyak waktu dihabiskan untuk kegiatan yang diperlukan
untuk mendapatkan alkohol, menggunakan alkohol, atau
pulih dari efeknya.
4. Craving, atau keinginan atau dorongan yang kuat untuk
menggunakan alkohol.
5. Penggunaan alkohol berulang yang mengakibatkan
kegagalan memenuhi kewajiban peran utama di tempat
kerja, sekolah, atau rumah.
6. Terus menggunakan alkohol meskipun memiliki masalah
sosial atau interpersonal yang terus-menerus atau berulang
yang disebabkan atau diperburuk oleh efek alkohol.
7. Kegiatan sosial, pekerjaan, atau rekreasi yang penting
dihentikan atau dikurangi karena penggunaan alkohol.
8. Penggunaan alkohol berulang dalam situasi yang berbahaya
secara fisik.
9. Penggunaan alkohol dilanjutkan meskipun mengetahui
adanya masalah fisik atau psikologis yang persisten atau
berulang yang kemungkinan disebabkan atau diperburuk
oleh
alkohol.
10. Toleransi, sebagaimana didefinisikan oleh salah satu dari
berikut ini:
A. Kebutuhan akan jumlah alkohol yang meningkat secara
nyata untuk mencapai intoksikasi atau efek yang diinginkan.
B. Efek yang sangat berkurang dengan terus menggunakan
jumlah alkohol yang sama.
11. Penarikan, seperti yang ditunjukkan oleh salah satu dari
berikut ini:
A. Sindrom putus alkohol yang khas
B. Alkohol (atau zat yang terkait erat, seperti benzodiazepin)
digunakan untuk meredakan atau menghindari gejala
penarikan.

Kode Diagnostik : 303


(Kode ICD-9-CM adalah 303.00. Kode ICD-10-CM tergantung
pada apakah ada komorbiditas gangguan penggunaan alkohol. Jika
gangguan penggunaan alkohol ringan adalah komorbiditas, kode
ICD-10-CM adalah FI 0,129, dan jika gangguan penggunaan
alkohol sedang atau berat adalah komorbiditas, kode ICD-10-CM
adalah FI 0,229. Jika tidak ada komorbiditas gangguan
penggunaan alkohol,
maka kode ICD-10-CM adalah F10.929).
Nama Gangguan : Alcohol Intoxication / Keracunan Alkohol
Pengertian : Gangguan perilaku atau fungsi mental selama atau setelah
mengonsumsi alkohol. Bisa dibuktikan dengan mencium napas
individu apakah tercium bau alkohol atau tidak.
Gejala : 1. Diakibatkan dari alkohol yang dikonsumsi baru-baru ini.
2. Adanya perubahan perilaku atau psikologis bermasalah yang
signifikan secara klinis (misalnya perilaku seksual atau
agresif yang tidak pantas, suasana hati yang labil, gangguan
penilaian, gangguan fungsi sosial, atau pekerjaan).
3. Dapat mengakibatkan koma yang mengancam jiwa.
4. Gejalanya tidak bisa dikaitkan dengan kondisi medis atau
gangguan zat lain.
5. Satu atau lebih dari gejala berikut ini terjadi selama atau
setelah konsumsi alkohol; bicara cadel, inkoordinasi, gaya
berjalan tidak stabil, nistagmus, penurunan perhatian atau
memori, stupor atau koma.
6. Pada awal periode minum, ketika kadar alkohol dalam darah
meningkat, gejalanya meliputi banyak bicara, sensasi
menyenangkan, dan suasana hati yang cerah dan ekspansif.
7. Ketika kadar alkohol dalam darah menurun, cenderung
menjadi depresi, menarik diri, dan gangguan kognitif.
Kode Diagnostik : 291.81
(Kode ICD-9-CM adalah 291,81. Kode ICD-10-CM untuk
penghentian alkohol tanpa gangguan persepsi adalah FI 0,239, dan
kode ICD-10-CM untuk penghentian alkohol dengan gangguan
persepsi adalah FI 0,232. Perhatikan bahwa kode ICD-10-CM
menunjukkan adanya komorbiditas gangguan penggunaan alkohol
sedang atau berat, yang mencerminkan fakta bahwa penarikan
alkohol hanya dapat terjadi dengan adanya gangguan penggunaan
alkohol sedang atau berat. Tidak diperbolehkan untuk mengkode
gangguan penggunaan alkohol ringan komorbiditas dengan
penarikan alkohol)

Nama Gangguan : Alcohol Withdrawal / Sindrom Putus Alkohol


Pengertian : Gejala yang terjadi ketika seseorang berhenti mengonsumsi alkohol
setelah periode minum berat.
Gejala : Dua atau lebih dari gejala-gejala ini berkembang dalam beberapa
jam sampai beberapa hari setelah penghentian atau pengurangan
dari penggunaan alkohol:
1. Hiperaktivitas otonomik (misalnya berkeringat atau denyut
nadi lebih dari 100 bpm).
2. Peningkatan tremor di tangan.
3. Sulit tidur.
4. Mual atau muntah.
5. Halusinasi atau ilusi visual, taktil, atau pendengaran
sementara.
6. Agitasi psikomotor.
7. Kecemasan.
8. Kejang umum tonik-klonik.
9. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis, gangguan
mental, atau keracunan zat lain.

Kode Diagnostik : 305.90 (F15.929)


Nama Gangguan : Caffeine Intoxication / Keracunan Kafein
Pengertian : Keadaan yang menyebabkan keracunan akibat konsumsi kafein yang
berlebihan (biasanya dosis tinggi melebihi 250 mg).
Gejala : Lima atau lebih gejala berikut berkembang selama atau segera
setelah konsumsi kafein:
1. Gelisah
2. Gugup
3. Gembira berlebihan
4. Sulit tidur
5. Wajah memerah
6. Diuresis
7. Gangguan gastrointestinal
8. Otot berkedut
9. Pikiran dan ucapan bertele-tele
10. Takikardia atau aritmia jantung
11. Periods of Inexhaustibility
12. Agitasi psikomotor

Kode Diagnostik : 292.9 (F15.99)


Nama Gangguan : Unspecified Caffeine-related Disorder
Pengertian : Kategori gejala yang khas dari gangguan terkait kafein yang
menyebabkan penderitaan signifikan secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya yang
mendominasi tetapi tidak memenuhi kriteria penuh untuk gangguan
terkait kafein tertentu atau gangguan apa pun yang terkait dengan
kafein.
Gejala : 1. Cannabis-Related Disorder
2. Cannabis Use Disorder
3. Cannabis Intoxication
4. Cannabis Withdrawal
5. Other Cannabis-Induced Disorders
6. Unspecified Cannabis-Related Disorder

Kode Diagnostik : 305.2 (F12.10): Mild / Ringan (2-3 gejala)


304.3 (F12.20): Moderate / Sedang (4-5 gejala)
304.3 (F12.20): Severe / Parah (6 gejala / lebih)
Nama Gangguan : Cannabis use disorder (Mild, Moderate, Severe)
Pengertian : Kondisi yang ditandai sebagai konsekuensi berbahaya dari
penggunaan ganja yang berulang.
Gejala : Biasanya kriteria diagnostiknya yaitu ganja sering diambil dalam
jumlah yang lebih besar atau dalam jangka waktu yang lebih lama,
ada keinginan gigih atau upaya gagal untuk mengurangi penggunaan
ganja, banyak waktu dihabiskan untuk menggunakan ganja atau
pulih dari efeknya, adanya keinginan kuat untuk mendapatkan
ganja, terus menerus menggunakan ganja, penggunaan ganja
berulang dalam situasi yang berbahaya secara fisik, dan kegiatan
sosial dikurangi karena penggunaan ganja. Sementara gejala dari
penggunaannya:
1. Perubahan psikologis
2. Agitasi
3. Penurunan fungsi kognitif
Individu dengan gangguan penggunaan ganja dapat menggunakan
ganja sepanjang hari selama beberapa bulan atau tahun, dan dengan
demikian dapat menghabiskan berjam-jam sehari di bawah
pengaruh. Penggunaannya menyebabkan masalah berulang yang
berkaitan
dengan keluarga, sekolah, pekerjaan, atau kegiatan penting lainnya
(misalnya, absen berulang kali di tempat kerja; mengabaikan
kewajiban keluarga).
Penggunaan ganja secara berkala dan keracunan dapat berdampak
negatif pada fungsi perilaku dan kognitif dan dengan demikian
mengganggu kinerja optimal di tempat kerja atau sekolah, atau
menempatkan individu pada peningkatan risiko fisik saat melakukan
aktivitas yang dapat berbahaya secara fisik (misalnya, mengendarai
mobil; bermain olahraga tertentu; melakukan aktivitas kerja manual,
termasuk mengoperasikan mesin).
Pertengkaran dengan pasangan atau orang tua tentang penggunaan
ganja di rumah, atau penggunaannya di hadapan anak-anak, dapat
berdampak buruk pada fungsi keluarga dan merupakan ciri umum
dari mereka yang memiliki gangguan penggunaan ganja. Terakhir,
individu dengan gangguan penggunaan ganja dapat terus
menggunakan meskipun mengetahui masalah fisik (misalnya, batuk
kronis yang berhubungan dengan merokok) atau masalah psikologis
(misalnya, sedasi berlebihan atau eksaserbasi masalah kesehatan
mental lainnya) yang terkait dengan penggunaannya.

Kode Diagnostik : 292.89


(Catatan: Kode ICD-9-CM adalah 292.89. Kode ICD-10-CM
tergantung pada ada atau tidaknya gangguan penggunaan kanabis
komorbid dan ada atau tidaknya gangguan persepsi.
Untuk keracunan ganja, tanpa gangguan persepsi: Jika gangguan
penggunaan ganja ringan adalah komorbiditas, kode ICD-10-CM
adalah F12.129, dan jika gangguan penggunaan ganja sedang atau
berat adalah komorbiditas, kode ICD-10-CM adalah F12 .229. Jika
tidak ada komorbiditas gangguan penggunaan ganja, maka kode
ICD- 10-CM adalah F12.929.
Untuk keracunan ganja, dengan gangguan persepsi: Jika gangguan
penggunaan ganja ringan adalah komorbiditas, kode ICD-10-CM
adalah FI 2.122, dan jika gangguan penggunaan ganja sedang atau
berat adalah komorbiditas, kode ICD-10-CM adalah FI 2.222. Jika
tidak ada komorbiditas gangguan penggunaan ganja, maka kode ICD-
10-CM adalah FI 2.922).
Nama Gangguan : Cannabis Intoxication
Pengertian : Gangguan yang disebabkan karena penggunaan ganja yang masih
baru dan menyebabkan mabuk.
Gejala : Beberapa gejala disebabkan karena penggunaan ganja yang masih
baru, kriteria diagnostiknya yaitu perubahan perilaku atau psikologis
bermasalah yang signifikan secara klinis (misalnya gangguan
koordinasi motorik, euforia, kecemasan, sensasi waktu yang
melambat, impaired judgement, dan penarikan sosial).
Dua atau lebih dari gejala berikut berkembang dalam 2 jam
penggunaan ganja:
1. Injeksi konjungtiva
2. Nafsu makan meningkat
3. Mulut kering
4. Takikardia
5. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis atau gangguan
mental lain, termasuk zat lainnya.
Kode Diagnostik : kode ICD-10-CM: Jika keracunan fensiklidin atau gangguan mental
lain yang diinduksi fensiklidin juga ada, jangan gunakan kode di
bawah ini untuk gangguan penggunaan fensiklidin. gangguan
penggunaan fensiklidin berat kode : F16.159 dan penggunaan
fensiklidin ringan gangguan dengan gangguan psikotik yang
diinduksi phencyclidine kode F16.259
Nama Gangguan : Gangguan Penggunaan Phencyclidine
Pengertian : PCP (phencyclidine) adalah obat disosiasi yang sebenarnya
digunakan untuk anestesi, menghasilkan efek halusinogen dan
neurotoksik. Pola penggunaan fensiklidin (atau zat yang serupa
secara farmakologis) yang mengarah ke gangguan atau penderitaan
yang signifikan secara klinis.
Gejala : Phencyclidine cenderung menghasilkan gejala disosiatif (merupakan
interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau
merenggangkan solidaritas), analgesia (kehilangan kemampuan
untuk merasakan sakit saat dalam keadaan sadar), nistagmus
(gangguan penglihatan yang ditandai dengan gerakan bola mata
yang tidak terkendali dan berulang), dan hipertensi dengan risiko
hipotensi dan syok.

Kode Diagnostik : Kode ICD-9-CM adalah 292.89. Kode ICD-10-CM tergantung pada
apakah ada gangguan penggunaan fensiklidin komorbid. Jika
gangguan penggunaan fensiklidin ringan kode ICD-10-CM adalah
F16.129,
dan penggunaan fensiklidin sedang/berat komorbiditas kode ICD-10-
CM adalah F16.229. Jika tidak ada gangguan penggunaan
fensiklidin komorbiditas, maka kode ICD-10-CM adalah F16.929.
Nama Gangguan : Intoksikasi fensiklidin
Pengertian : Keracunan fensiklidin mencerminkan perubahan perilaku yang
signifikan secara klinis yang terjadi segera setelah konsumsi zat ini
(atau zat yang serupa secara farmakologis).
Gejala : Dalam 1 jam, dua (atau lebih) dari tanda atau gejala berikut:
Nistagmus vertikal atau horizontal (gerakan bola mata yang cepat
dan tidak terkendali), Hipertensi atau takikardia, Mati rasa atau
berkurangnya respons terhadap rasa sakit, Ataksia (gangguan
gerakan tubuh yang disebabkan masalah pada otak), Disartria
(kelainan pada sistem saraf sehingga mempengaruhi otot yang
berfungsi untuk berbicara), Kekakuan otot, Kejang atau koma,
Hiperakusis (gangguan pendengaran yang menyebabkan seseorang
jadi terlalu peka saat menangkap suara).

Kode Diagnostik : Catatan untuk kode ICD-10-CM: Jika keracunan inhalan atau
gangguan mental lain yang diinduksi inhalansia. kode gangguan
depresi diberikan, dengan karakter ke-4 menunjukkan apakah
komorbiditas gangguan penggunaan inhalansia ringan, sedang, atau
berat: F18.14. Untuk gangguan penggunaan inhalansia ringan
dengan
gangguan depresi yang diinduksi inhalansia atau FI 8.24
Nama Gangguan : Gangguan Penggunaan Inhalan
Pengertian : Pola penggunaan zat inhalan berbasis hidrokarbon yang bermasalah
yang mengarah ke gangguan atau penderitaan yang signifikan secara
klinis.
Gejala : Ada keinginan yang terus-menerus atau upaya yang gagal untuk
mengurangi atau mengontrol penggunaan zat inhalasi.

Kode Diagnostik : 292.89 (F16.983)


Nama Gangguan : Gangguan Persepsi Persisten Halusinogen
Pengertian : gangguan persepsi persisten halusinogen adalah mengalami
kembali, ketika individu sadar dari gangguan persepsi yang dialami
saat
individu mabuk dengan halusinogen.
Gejala : gejala persepsi yang dialami saat mabuk dengan halusinogen
(misalnya, halusinasi geometrik, persepsi gerakan yang salah dalam
visual perifer) bidang, kilatan warna, warna yang diintensifkan,
jejak gambar objek bergerak, positif bayangan, lingkaran cahaya di
sekitar objek, makropsia dan mikropsia).

Kode Diagnostik : Kode ICD-9-CM adalah 292.89


Nama Gangguan : Intoksikasi Halusinogen Lainnya
Pengertian : Penggunaan halusinogen ini akan mengalami perubahan pada
perilaku atau psikologis yang bermasalah dengan signifikan secara
klinis (misalnya, ditandai kecemasan atau depresi, ide referensi,
ketakutan "kehilangan pikiran".
Gejala : tanda-tanda berikut berkembang selama, atau segera setelah,
halusinogen, menggunakan: 1. Dilated pupil (pupil melebar),
Takikardia (keadaan di mana detak jantung melebihi 100 kali per
menit), Berkeringat, Palpitasi (sebuah sensasi ketika jantung
berdegup dengan kencang), 5.) Penglihatan kabur, 6.) Tremor,
Inkoordinasi (pertumbuhan pesat dan tidak seimbang yang dapat
mempengaruhi pada koordinasi gerakan)

Kode Diagnostik : 292.9 (F18.99)


Nama Gangguan : Gangguan terkait inhalant
Pengertian : adalah suatu zat adiktif yang berbahaya yang dapat menyebabkan
masalah serius pada individu
Gejala : 1. individu dengan gangguan ini memiliki sikap antisosial, dan
terkadang mereka memiliki ide untuk bunuh diri sehingga tidak
sedikit yang meninggal dunia.
2. Dapat merusak fungsi neurobehavioral dan menyebabkan
berbagai masalah neurologis, gastrointestinal, kardiovaskular, dan
paru.
3. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan risiko
tuberkolosis, HIV/ AIDS, seksual penyakit menular, depresi,
kecemasan, bronkitis, asma, dan sinusitis.
4. Gejala anemia pernisiosa, degenerasi gabungan subakut dari sum-
sum tulang belakang, psikosis, gangguan kognitif besar atau kecil,
atrofi otak, leukoensefalopati, dan banyak sistem saraf lainnya.
5. Dapat kerusakan hati atau ginjal, rhabdomyolsis,
methemoglobinemia, atau gejala penyakit gastrointestinal,
kardiovaskular, atau paru lainnya.
6. Menyebabkan pusing, Nistagmus, Inkoordinasi, bicara cadel,
gaya berjalan goyah, kelesuan, refleks yang tertekan, retardasi
psikomotor, gemetar, kelemahan otot umum, penglihatan kabur
atau diplopia, stupor atau koma, euforia.

Kode Diagnostik : 292.0(F11.23)


Nama Gangguan : Gangguan terkait Opioid
Pengertian : adalah gangguan yang disebabkan oleh sebuah zat/obat yang dapat
menyebabkan masalah serius.
Gejala : 1. Perubahan perilaku atau psikologis bermaslah yang
signifikan secara klinis ( misalnya, euforia awal diikuti oleh
apatis, disforia, agitasi atau keterbelakangan psikomotor,
gangguan penilaian)
2. Bicara tidak jelas
3. suasana hati yang tertekan dan depresi
4. Mual atau muntah disforik
5. nyeri otot
6. lakrimasi atau rinorea
7. Penyempitan laring pupil.
8. Piloeraksi atau berkeringat
9. Diare
10. Susah tidur
11. Insomnia
12. Demam
13. Gangguan memori
14. Mengantuk

Kode Diagnostik : 292.9(F11.99)


Nama Gangguan : Gangguan terkait sedatif, hipnotik, atau ansiolik.
Pengertian : adalah pola penggunaan obat penenang, hipnosis, atau ansiolik
bermasalah yang mengarah ke gejala klinis yang signifikan
gangguan
atau penderitaan yang nyata.
Gejala : 1. Mabuk atau bahkan terjadi perkelahian fisik dengan
pasangan.
2. Membaataasi kontak dengan keluarga dan teman,
menghindari pekerjaan atau sekolah, atau menghentikan
partisipasi dalam hobi, olahraga, atau permaianan.
Kode Diagnostik : F11.99
Nama Gangguan : Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Intoxication (Intoksikasi Sedatif,
Hipnotik, atau Ansiolitik)
Pengertian : Perubahan perilaku atau psikologis maladaptif yang signifikan
secara klinis yang berkembang selama, atau segera setelah,
penggunaan obat penenang, hipnotis, atau ansiolitik. Keracunan
dapat terjadi pada individu yang menerima zat ini dengan resep,
meminjam obat dari teman atau kerabat, atau dengan sengaja
menggunakan zat tersebut
untuk mencapai keracunan.
Gejala : 1. Bicara cadel.
2. Inkoordinasi.
3. Gaya berjalan tidak stabil.
4. Nistagmus.
5. Penurunan kognisi (misalnya, perhatian, memori).
6. Stupor atau koma

Kode Diagnostik : F13.99


Nama Gangguan : Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Withdrawal (Penarikan Sedatif,
Hipnotik, atau Ansiolitik)
Pengertian : adanya sindrom karakteristik yang berkembang setelah penurunan
yang nyata atau penghentian asupan setelah beberapa minggu atau
lebih dari penggunaan reguler.
Gejala : 1. Hiperaktivitas otonom (berkeringat atau denyut nadi lebih
dari 100 bpm).
2. Tangan gemetar
3. insomnia
4. Mual atau muntah.
5. Halusinasi atau ilusi visual, taktil, atau pendengaran
sementara.
6. Agitasi psikomotor.
7. Kecemasan.
8. Kejang grand mal
Kode Diagnostik : F19.231
Nama Gangguan : Stimulant Use Disorder (Gangguan Penggunaan Stimulan)
Pengertian : Stimulan jenis amfetamin dan amfetamin termasuk zat dengan
struktur feniletilamin tersubstitusi, seperti amfetamin,
dekstroamfetamin, dan metamfetamin. Juga termasuk zat-zat yang
secara struktural berbeda tetapi memiliki efek yang serupa, seperti
methylphenidate.
Gejala : 1. Ada keinginan yang terus-menerus atau upaya yang gagal
untuk mengurangi atau
mengendalikan penggunaan stimulan.
2. Banyak waktu dihabiskan dalam kegiatan yang diperlukan
untuk mendapatkan stimulan, gunakan stimulan, atau
pulih dari efeknya.
3. Craving, atau keinginan atau dorongan yang kuat untuk
menggunakan stimulan.
4. Penggunaan stimulan berulang yang mengakibatkan
kegagalan memenuhi kewajiban peran utama di tempat
kerja, sekolah, atau rumah.
5. Terus menggunakan stimulan meskipun memiliki masalah
sosial atau interpersonal yang terus-menerus atau berulang
yang disebabkan atau diperburuk oleh efek stimulan.
Kode Diagnostik : F15.982
Nama Gangguan : Stimulant Intoxication (Intoksikasi Stimulan)
Pengertian : Terkait dengan stimulan jenis amfetamin dan kokain, adalah adanya
perubahan perilaku atau psikologis yang signifikan secara klinis
yang berkembang selama, atau segera setelah, penggunaan stimulan.
Halusinasi pendengaran mungkin menonjol, seperti halnya ide
paranoid, dan gejala ini harus dibedakan dari gangguan psikotik
independen seperti skizofrenia. Intoksikasi parah dapat
menyebabkan
kejang, aritmia jantung, hiperpireksia, dan kematian.
Gejala : 1. Takikardia atau bradikardia.
2. Dilatasi pupil.
3. Peningkatan atau penurunan tekanan darah.
4. Keringat atau kedinginan.
5. Mual atau muntah.
6. Bukti penurunan berat badan.
7. Agitasi atau keterbelakangan psikomotor.
8. Kelemahan otot, depresi pernapasan, nyeri dada, atau aritmia
jantung.
9. Kebingungan, kejang, diskinesia, distonia, atau koma.

Kode Diagnostik : F15.23


Nama Gangguan : Stimulant Withdrawal (Penarikan Stimulan)
Pengertian : Adanya karakteristik dengan sindrom penarikan yang berkembang
dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah penghentian.
Gejala : 1. Kelelahan.
2. Mimpi yang jelas dan tidak menyenangkan.
3. Insomnia atau hipersomnia.
4. Nafsu makan meningkat.
5. Retardasi atau agitasi psikomotor.

Kode Diagnostik : 292.0


(Kode ICD-9-CM adalah 292.0. Kode ICD-10-CM untuk penarikan
tembakau adalah F17.203. Perhatikan bahwa kode ICD-10-CM
menunjukkan adanya komorbiditas moderat atau gangguan
penggunaan tembakau yang parah, yang mencerminkan fakta bahwa
penarikan tembakau hanya dapat terjadi dengan adanya gangguan
penggunaan tembakau sedang atau berat. Tidak diperbolehkan
membuat kode gangguan penggunaan tembakau ringan
komorbiditas
dengan penghentian tembakau.)
Nama Gangguan : Tobacco Withdrawal / Penarikan Tembakau
Pengertian : Tanda-tanda penarikan menghambat kemampuan untuk
menghentikan penggunaan tembakau. tanda-tandagejala sesudah
berhenti merokok sebagian besar ditimbulkan oleh kekurangan
nikotin. Gejalanya banyak lebih intens di antara individu yang
merokok atau menggunakan tembakau tanpa asap daripada pada
antara mereka yang menggunakan obat nikotin.
Gejala : 1. Iritabilitas, frustrasi, atau kemarahan.
2. Kecemasan.
3. Kesulitan berkonsentrasi.
4. Nafsu makan meningkat.
5. Gelisah.
6. Suasana hati yang tertekan.
7. Sulit tidur.

Kode Diagnostik : 292.9


Kode ICD-10-CM adalah 292.9 . Jika keracunan zat lain (atau tidak
diketahui), penarikan zat lain (atau tidak diketahui), atau lainnya
(atau tidak diketahui) terdapat gangguan mental akibat zat, jangan
gunakan kode pada bawah ini buat gangguan penggunaan zat lain
(atau tidak diketahui). sebagai gantinya, gangguan penggunaan zat
komorbiditas lainnya (atau tidak diketahui) ditunjukkan pada
karakter ke-4 berasal gangguan yang diinduksi zat lainnya (atau
tidak diketahui). kode (lihat catatan pengkodean buat keracunan zat
lain (atau tak diketahui), lainnya (atau tidak diketahui) penarikan
zat, atau gangguan mental eksklusif yang diinduksi zat (atau tidak
diketahui). misalnya, Jika ada gangguan depresi yang diinduksi zat
komotbid lainnya (atau tidak diketahui) dan gangguan penggunaan
zat lain (atau tidak diketahui), hanya kode gangguan depresi dampak
zat lain (atau tidak diketahui) yang diberikan, menggunakan
karakter ke-4 memberikan apakah komorbiditas gangguan
penggunaan zat lain (atau tidak diketahui) ringan, sedang, atau berat:
FI 9.14 buat gangguan penggunaan zat lain
(atau tidak diketahui) menggunakan gangguan depresi akibat zat lain
(atau tak diketahui) atau FI 9.24 buat gangguan penggunaan zat lain
(atau tidak diketahui) sedang atau berat menggunakan gangguan
depresi dampak zat lainnya (atau tidak diketahui).
Nama Gangguan : Unspecified Tobacco-Related Disorder / Gangguan Terkait
Tembakau Tidak Ditentukan
Pengertian : gangguan terkait tembakau yang menyebabkan penderitaan yang
signifikan secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya, tetapi tidak memenuhi
kriteria penuh untuk setiap gangguan terkait tembakau tertentu atau
gangguan apa
pun yang terkait dengan zat dan kelas diagnostik gangguan adiktif.
Gejala : 1. Zat tersebut sering diambil dalam jumlah yang lebih besar
atau dalam jangka waktu yang lebih lama dari sebelumnya
disengaja.
2. Ada keinginan yang terus-menerus atau upaya yang gagal
untuk mengurangi atau mengontrol penggunaan zat.
3. Banyak waktu dihabiskan untuk kegiatan yang diperlukan
untuk mendapatkan zat, menggunakan zat, atau pulih dari
efeknya.
4. Craving, atau keinginan atau dorongan yang kuat untuk
menggunakan zat tersebut.
5. Penggunaan zat secara berulang yang mengakibatkan
kegagalan memenuhi kewajiban peran utama di tempat kerja,
sekolah, atau rumah.
6. Terus menggunakan zat meskipun memiliki masalah sosial
atau interpersonal yang terus-menerus atau berulang yang
disebabkan atau diperburuk oleh efek penggunaannya.
7. Kegiatan sosial, pekerjaan, atau rekreasi yang penting
dihentikan atau dikurangi karena penggunaan zat tersebut.
8. Penggunaan zat secara berulang dalam situasi yang
berbahaya secara fisik.
9. Penggunaan zat dilanjutkan meskipun mengetahui adanya
masalah fisik atau psikologis yang terus-menerus atau
berulang yang kemungkinan disebabkan atau diperburuk oleh
zat.
10. Toleransi, sebagaimana didefinisikan oleh salah satu dari
berikut ini:
a. Kebutuhan akan jumlah zat yang meningkat secara
nyata untuk mencapai intoksikasi atau efek yang
diinginkan.
b. Efek yang sangat berkurang dengan terus
menggunakan jumlah zat yang sama.
11. Penarikan, seperti yang ditunjukkan oleh salah satu dari
berikut ini:
a. Sindrom penarikan karakteristik untuk zat lain (atau
tidak diketahui) lihat Kriteria A dan B dari kriteria
yang ditetapkan untuk penarikan zat lain [atau tidak
diketahui],
b. Zat (atau zat yang terkait erat) diambil untuk
meredakan atau menghindari gejala putus zat.

Kode Diagnostik : 292.0


Kode ICD-9-CM adalah 292.0. Kode ICD-10-CM untuk penarikan
zat lain (atau tidak diketahui) adalah F19.239. Perhatikan bahwa
kode ICD-10-CM menunjukkan adanya komorbiditas gangguan
penggunaan zat lainnya (atau tidak diketahui) sedang atau berat.
Tidak diperbolehkan kode komorbiditas ringan lainnya (atau tidak
diketahui) gangguan penggunaan zat dengan lain (atau tidak
diketahui) penarikan zat.
Nama Gangguan : Other (or Unknown) Substance Withdrawal / Penarikan Zat Lainnya
(atau Tidak Diketahui)
Pengertian : Penarikan zat lain (atau tidak diketahui) adalah gangguan mental
yang signifikan secara klinis yang berkembang selama, atau dalam
beberapa jam hingga beberapa hari setelahnya, pengurangan atau
penghentian dosis dengan zat.
Gejala : 1. Gangguan Racun
2. Gangguan Metabolik
3. Traumatis
4. Gangguan Fungsi Otak

NOTES
:-Untuk di halaman 25 untuk kode diagnostic gangguan Tobacco Withdrawal bisa hanya ditulis
F17.203
-Untuk di halaman 24 bagian kode diagnostic Stimulant Intoxication dan stimulant Use disorder
itu sumber nya dari mana ? karna tidak terdapat di buku DSM-V
-Untuk kode diagnostik halaman 24 gangguan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Withdrawal
(Penarikan Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik Kode nya adalah 292.0. Kode untuk Sedative,
Hypnotic, or Anxiolytic Withdrawal (Penarikan Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik} tergantung pada ada
atau tidaknya gangguan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Withdrawal (Penarikan Sedatif, Hipnotik,
atau Ansiolitik sedang atau berat dan apakah ada gangguan persepsi atau tidak. gangguan. Untuk
Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Withdrawal (Penarikan Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik tanpa
gangguan persepsi, kode adalah F13.239. Untuk penarikan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic
Withdrawal (Penarikan Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik dengan gangguan persepsi, kodenya adalah
F13.232
-Untuk Kode diagnostic halaman 23 nama gangguan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Intoxication
(Intoksikasi Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik) adalah 292.89. tergantung pada apakah ada Sedative,
Hypnotic, or Anxiolytic Intoxication (Intoksikasi Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik) . Jika gangguan
Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Intoxication (Intoksikasi Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik) adalah
komorbiditas, kode adalah F13.129, dan jika gangguan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic
Intoxication (Intoksikasi Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik) sedang atau berat adalah komorbiditas,
kodenya adalah FI 3.229. Jika tidak ada gangguan Sedative, Hypnotic, or Anxiolytic Intoxication
(Intoksikasi Sedatif, Hipnotik, atau Ansiolitik) kode adalah F 13.929
-Untuk Kode diagnostic dan nama gannguan halaman 23,untuk nama gangguan itu bisa sesuai
yang ada di DSM-V dengan menggunakan Bahasa inggris untuk kode diagnostic nya salah karena
itu masuk di kode diagnostic Unspecified Opioid-Related Disordet

Anda mungkin juga menyukai