Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH :
SEMARANG
2019
Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan
fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam
keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan
p ernafasan dan ginjal. Berdasarkan
kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum,
ubi, roti, singkong dll, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dll.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega,
margarine, susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun Kelompok ini meliputi makanan – makanan
makanan yang banyak
mengandung protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu,
telur, kacang-kacangan dan olahannya..
3. Kelompok zat pengatur Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak
mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.
1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis,
asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
b iasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
1. Gizi berlebih Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan
kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat
badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya
berkurangn ya
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit,
misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
3. Kekurangan vitamin Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan
ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.
BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan
dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan
kekurangan berat badan.
b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)
100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria dengan TB
kurang dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm – 100
100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih
b erlebih Jika BB kurang dari ideal artinya
a rtinya
gizi kurang
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna
pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah
lemak, bayam, dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng
Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna Untuk mengurangi resiko
konstipasi dan hemoroid :
1. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti sayuran
dan buah-buahan segar, roti dan sereal.
2. Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 8 gelas cairan setiap hari untuk
melembutkan feses.
3. Anjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin , karena pasien akan menjadi
tergantung pada laksatif.
F. PATOFISIOLOGI
1. Produk saliva menurun: mempengaruhi proses perubahan kompleks karbohidat menjadi
disakarida
2. Fungsi ludah menurun: sukar menelan
3. Fungsi kelenjar pencernaan: perut terasa tidak enak / kembung
4. Dengn proses menua terjadi gngguan mobilitas otot polos esofagus.dari proses proses
perubahan pada proses penuaan pada lansia menyebabkan intake makanan
makan an pada lansia
berkurang yg nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia berkurang yg nantinya
akan mempengaruhi status gizi pada lansia
G. PATHWAY NUTRISI
Kondisi fisiollogis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas keadaan penyakit
,kemampuan dayaa beli dan menyiapkan makanan serta prosedur dan pengobtan yg dilakukan
bergantung pada tingkat aktivitas maka nutrisi dan kilokalor diperlukan untuk meningkatkan
sehingga tingkat aktivitas akan meningkat /menurun .sementara status penyakitdan prosedur
/pengobatanyang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan ,pencernan absorbsi
metabolisme dan ekskresi
Beberpa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makan tertentu dan suatu saat
akan meningkat.penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein karena protein dieskresi
oleh ginjal.penyakit2 fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan.biasanya terjadi pada
penyakit – penyakit
penyakit saluran cerna .
Gangguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran cerna yang menyebabkan menurunnya asupan
nutrisi..gangguan absorpsi ,ganggaun transportasi /penggunaan yang tidak sepantasnya.lika pada
mulut dapat mengakibatkan menurunnya asupan nutrisi akibaat nyeri saat makan.diare dapat
menurunkan absorpsi nutrisi karena didorong lebih cepat terhadap penyakit pada kandung
empedu,dimana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,empedu yang berfungsi mencerna
lemak menjadi tidak efektif.
1. SUBJEKTIF
a) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
b) Merasakan ketidak mampuan
c) Melaporkan perubahan sensasi rasa
d)
e) Melaporkan kurangnya
Merasa kenyang segera makan
setelah mengingesti makanan
2. OBJEKTIF
a) Tidak tertarik untuk makan
I. PENGKAJIAN
K. TERAPI MEDIS
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak seimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan mengabsorbsi nutriet / intake nutrisi yang tidak adekuat.
NOC :
c) Kriteria hasil.
NIC :
Nutritional management.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori & nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
- Yakinkan diet yang dimakan mengandung serat untuk mencegah konstipasi serta
melancarkan pencernaan.
- Berikan pendidikan tentang cara diet kebutuhan kalori &tindakan keperawatan yang
berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT.
Nutrition Monitoring
Monitor kadar
Albumin
Total protein.
Hb.
Kadar Hz.
- Monitor pertumbuhan&perkembangan.
Tujuan :
- Menahan diri untuk tidak makan terlalu banyak dalam waktu tertentu.
H.INTERVENSI KEPERAWATAN.
- Timbang BB klien
- Beri moti
motivasi
vasi agar menurunkan BB
- Bantu klien menentukan pola makan tentang apa, kapan, dan dimana pasien makanan
- Anjurkan pemili
pemilihan
han makanan y
yang
ang sesuai
- Kurasi porsi makanan yang sesuai
- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan yang manis dan beralkohol
EVALUASI
Evaluasi terhadap masalah nutrisi dilakukan dengan menilai masalah keperawatan yang
muncul. Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dan hasilnya. Tujuannya adalah
untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik
terhadap keperawatan yang diberikan.
Langkah-langkah pasien:
Ahem, Nancy R. Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9 Diagnosa
Nanda, Interverensi NIC, Kriteria Hasil NOC . Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran.
Saputra, Lyndon. 2013. Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher.
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.