Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri)”

OLEH:

Nama : SARMIN SABARDA


Stambuk : D1B115102
Kelas : AGT-B

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan jasad renik yang memberikan pengaruh besar

bagi kehidupan manusia. Mikroorganisme memiliki keanekaragaman variasi, ada

mikroba yang sifatnya patogen, sifat patogen ini yang biasa menjadi penyebab

rusaknya objek penelitian mengenai mikroorganisme. Mikroorganisme yang

sifatnya patogen tumbuh bebas di lingkungan hidup kita, bisa dibayangkan bahaya

besar yang mengancam kehidupan manusia misalnya, karena tak jarang

mikroorganisme merupakan media penyebar berbagai penyakit berbahaya,

penyebab kanker untuk infeksi tingkat lanjut pada manusia dan makhluk hidup

lainnya. Mikroba dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan

karakteristik, fisiologi dan keberadaannya.

Pada saat sekekarang ini, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka

semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam

sampai pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang atau

berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peneliti

mulai mencaritahu akan apa yang terkandung pada mikroorganisme tersebut.

Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau

cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta bekerja pada skala laboratorium

untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat maupun karakteristiknya. Tentu

diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik


atau cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

Pembiakkan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang

berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme.

Zat hara yang digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi alam,

metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakkan mengandung air, sumber

energi, zat dan hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen,

hidrogen serta unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar media ini

dapat ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau

nukeosida. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media berguna untuk

mempelajari aktivitas mikroba (dapat dilihat dari perubahan zat di dalam media),

mengetahui pengaruh suatu bahan terhmadap pertumbuhan mikroba dan

mengetahui zat tertentu yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu.

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang

sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk

melangsungkan aktifitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan,

menghasilkan energi dan berproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme

memiliki fleksibilitas dan metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini

harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri yang besar sehingga

apabila ada interaksi yang tinggi akan menyebabkan terjadinya konversi zat yang

tiggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil maka tidak ada tempat untuk

menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang

tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.


I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman

mikroorganisme, untuk menentukan mikroorganisme pada kondisi yang berbeda-

beda dengan menangkap sel yang masih hidup dan membiakkan mikroorganisme

yang masih hidup.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista

dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa,

dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak

menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap

mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan

dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu

memperbanyak diri secara mitosis (Subuksa, 2009).

Mikroorganisme terdapat didalam tanah, air, udara maupun pada mahluk

hidup termaksud pada jarinagan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lender).

Mikroorganisme mampu tumbuh dengan baik bila tersedia media atau makanan

sebagai substratnya (Utami, 2006).

Mikroorganisme ditemukan di alam sebagai substrat atau berada diudara

sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana pun kebutuhan makanan dan

lingkungan cocok, mikroorganisme akan berkembang dengan aktif. Ketika faktor

makanan dan kebutuhan terbatas, perkembangan mikroorganisme terhambat. Dan

pada saat kondisi yang sangat tidak memungkinkan /ekstrim mikroorganisme

dapat benar-benar mati (Pelczar, 2007).

Pembiakkan mikroorganisme khususnya pengatan pada bakteri maka

langkah awal yang dilakukan pada praktikum adalah menyediakan media untuk

tumbuh dan berkembangnya bakteri dengan memanaskan nutrisi agar untuk

pencernaan dan kesterilan bahan. Selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk

kultivasi bakteri, juga diperlukan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan


optimum. Bakteri tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tapi

juga menunjukan respon yang berbeda-beda terhadap yang fisik di dalam

lingkunganya. Untuk berhasilnya kultirasi berbagai bakteri dibutuhkan suatu

kombinasi nutrient serta lingkungan fisik yang sesuai (Dwidjoseputro, 2005).

Setiap mikroorganisme memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.

Azootobakter sp dan azzorsprillum sp berfungsi menghambat zat nitrogen di

udara. Fungsi itu sperti bintil akar kacang tanah dan tanaman sejenisnya. Adapun

loctabacillus sp, mikroba selulotik, berfungsi memfermentasi bahan-bahan

organik dan penghasil enzim selulosa (santosa,2010).


III. METODOLOGI PRKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama dan

Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo pada hari senin, 19

Oktober 2015 pukul 15.30 sampai selesai.

3.2 Bahan dan Alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum keanekaragaman

mikroorganisme ini adalah media pembiakkan nutrient agar (NA), potato dextrose

agar (PDA), ethanol 7o%, daun tanaman dan tanah dari sekitar tanaman.

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu lampu busen, pingset,

batang perata, cawan petri, tabung reaksi, gabus, pipet mikro beserta tipnya dan

vortek.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari praktikum ini adalah :

1. Menyediakan biakan media agar (NA dan PDA).

2. Menimbang sampel tanah dan sampel daun masing- masing satu gram.

3. Memasukkan sampel tanah dan daun tersebut dalam 9 ml air steril dalam

tabung reaksi secara terpisah lalu vortek selama 5 menit.

4. Mengambil masing-masing 1 ml dari kedua tabung tersebut dan

memasukkanya ke dalam tabung. Melakukan pengenceran 10-8 ( untuk tanah)

dan 10-5 (untuk daun) pada microtube yang berisi air steril sebanyak 0,9 ml.
Vortek microtube sebelum melakukan pengambilan untuk tahap pengenceran

selanjutnya.

5. Masing-masing pada pengenceran 10-6, 10-7, 10-8 dari sampel tanah disebar di

cawan petri yang berisi media King,s B dan PDA.

6. Masing-masing pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 dari sampel daun disebar

di cawan petri yang berisi media King,s B dan PDA.

7. Menginkubasi piringan pada posisi telungkup, di dalam kantung plastik

selama 2-3 hari dengan temperatur 37oC.

8. Mengambil gambar dan mengamati penampakan koloni dalam media.


DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro,S. 2006. Morfologi Khamir. Jakarta; Pt. Gramedia.

Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company. New York.

Santosa. 2010. Morfologi Mkroorganisme. Jakarta; Rineka Cipta.

Subuksa. 2009. Mikrobiologi Dasar. Jakarta. Erlangga.

Utami. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai