OLEH :
RAMADANI
201601033
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah kami
yang berjudul Gaya Dan Kepemimpinan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik itu segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itulah penulis mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah
ini di masa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….......................3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..3
C. Tujuan……………………………………………………………………....3
D. Manfaat……………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan…………………………………………………….5
F. Implikasi Kepemimpinan…………………………………………………...10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………...…………11
B. Saran………………………………………………………………………...11
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan dipandang sangat penting karena dua hal: pertama, adanya kenyataan
bahwa penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit, instansi atau
organisasi; kedua, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu faktor internal yang
mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah kepemimpinan, mencakup proses
kepemimpinan pada setiap jenjang organisasi, kompetensi dan tindakan pemimpin yang
bersangkutan (Yukl, 1989). Kenyataan dan/atau gagasan, serta hasil penelitian tersebut tak
dapat dibantah kebenarannya. Semua pihak maklum adanya, sehingga muncul jargon
“ganti pimpinan, ganti kebijakan”, bahkan sampai hal-hal teknis seperti ganti tata ruang
kantor, ganti kursi, atau ganti warna dinding. Demikianlah, kepemimpinan itu merupakan
fenomena yang kompleks sehingga selalu menarik untuk dikaji.
Dalam berbagai literatur, kepemimpinan dapat dikaji dari tiga sudut pandang, yakni: (1)
pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir, atau traits approach; (2) pendekatan gaya
atau tindakan dalam memimpin, atau style approach; dan (3) pendekatan kontingensi atau
contingency approach. Pada perkembangan selanjutnya, fokus kajian lebih banyak pada
cara-cara menjadi pemimpin yang efektif, termasuk dengan mengembangkan kesadaran
tentang kapasitas spiritual untuk menjadi pemimpin profesional dan bermoral.
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan
itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk
diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia.
Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya.
Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader). Pemimpin yang baik
sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat
melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda. Bila kita lihat sekarang para pemimpin kita, dari
lapisan bawah sampai lapisan tertinggi, dari pusat hingga ke daerah-daerah. Banyak
pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya,
malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli
dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani masyarakat.
Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih
mengutamakan kepentingan kelompok.
Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya
(Nawawi, 2003:113). Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi
4
perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi (Malayu, 2000:167).
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya.
Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia
seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan,
manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur
adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit.
Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah
dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi
moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat
prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam
membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan.
Permasalahan tersebut adalah :
Apa saja teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
C. Tujuan
Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah agar mahasiswa lebih memahami tentang
kepemimpinan.
D. Manfaat
Ada pun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai sarana untuk menambah wawasan
berfikir mengenai teori kepemimpinan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara, pola dan kemampuan tertentu yang digunakan oleh
seorang pemimpin dalam bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi untuk mempengaruhi,
mengarahkan, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan agar bisa
melakukan suatu pekerjaan sehingga mencapai suatu tujuan.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu pemimpin dengan
pemimpin yang lainnya, dan bukan suatu keharusan bahwa suatu gaya kepemimpinan lebih
baik atau lebih buruk dibanding gaya kepemimpinan lainnya.
Berikut definisi dan pengertian kepemimpinan menurut para ahli dari beberapa sumber
buku:
6
B. Konsep Perilaku Kepemimpinan
Perilaku kepemimpinan adalah perilaku khusus/pribadi para pemimpin terkait dengan tugas
dan perannya sebagai seorang pemimpin. Perilaku kepemimpinan dipahami sebagai suatu
kepribadian (personality) seorang pemimpin yang diwujudkan dalam aktivitas
kepemimpinannya dalam kaitannya dengan mengelola tugas dan hubungan dengan
bawahan/pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Perilaku seorang pemimpin terkait
erat dengan beberapa hal, yaitu kemampuan yang dimilikinya, karakter setiap bawahan
yang dipimpinnya, jabatan atau posisi tertentu yang diembannya, dan budaya organisasi
serta situasi kondisi yang menyertainya. Teori tentang perilaku kepemimpinan perlu
diungkap mengingat seorang pemimpin harus mengetahui tingkat kematangan para
pegawainya agar bisa memimpin mereka secara efektif. Banyak pemimpin yang gagal
karena tidak mengetahui dengan baik karakter dan kebutuhan pegawainya dalam
melakukan pekerjaan.
Teori gaya kepemimpinan lebih berfokus pada apa yang sebenarnya dilakukan oleh
seorang pimpinan daripada melihat siapa yang memimpin. Alih-alih melihat kualitas yang
dimiliki oleh seorang pemimpin atau keterampilan yang mereka peroleh, teori gaya
kepemimpinan cenderung melihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh para pemimpin.
Hal ini mengacu pada perilaku dan kecenderungan tindakan yang dilakukan oleh seorang
pemimpin yang mengarah pada gaya kepemimpinannya masing-masing dan bagaimana hal
tersebut memiliki pengaruh di lingkungannya. Teori gaya kepemimpinan berfokus pada
dua jenis perilaku utama, yaitu perilaku tugas dan perilaku hubungan.
Teori gaya mengacu pada tiga gaya kepemimpinan utama yang biasa dikenal dengan The
Ohio State University Studies atau Studi Universitas Ohio, The Michigan University
Studies atau Studi Universitas Michigan, dan The Blake and Mouton Managerial Grid atau
Grid Manajerial Blake dan Mouton.
Berikut beberapa Teori gaya kepemimpinan menurut para ahli :
7
peraturan dan tahu apa yang pimpinan harapkan dari mereka. Hal inilah yang menjadi
faktor signifikan dalam kepemimpinan.
Dari dua perilaku ini, orientasi karyawan menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
orientasi produksi. Hal ini bisa ditingkatkan saat karyawan bisa dipercaya dan tidak
perlu diawasi setiap saat.
The Michigan University Studies juga menemukan tiga karakteristik utama yang
efektif dari pemimpin, yaitu perilaku berorientasi tugas (merencanakan,
mengkoordinasi, menjadwalkan kegiatan atau pekerjaan), perilaku berorientasi pada
hubungan, dan kepemimpinan partisipatif yang melibatkan seluruh anggota tim dana
perencanaan suatu kegiatan.
Blake dan Mouton adalah dua orang ahli di bidang yang berbeda. Blake adalah
profesor di bidang psikologi, sedangkan Mouton adalah sarjana matematika yang
kemudian beralih mempelajari psikologi. Mereka bersama-sama mengembangkan
konsep tentang Grid Manajerial.
Konsep ini berdasarkan dua pemikiran perilaku yang berbeda, yaitu kepedulian
terhadap orang dan kepedulian terhadap hasil. Kepedulian terhadap orang adalah saat
di mana seorang pemimpin mempertimbangkan kebutuhan, minat, dan bidang
peningkatan tim untuk memutuskan cara terbaik penyelesaian tugas.
Teori Grid Manajerial dari Blake dan Mouton diyakini sebagai metode gaya
kepemimpinan yang paling efektif dengan beberapa konsep yang mereka temukan
antara lain:
8
Impoverished Management
Tipe pemimpin satu ini memiliki aturan, kebijakan, dan prosedur yang ketat, serta
memberlakukan hukuman untuk memotivasi tim. Hal baiknya adalah hasil
produksi bisa tinggi. Namun, disisi lain semangat dan motivasi tim akan menurun.
Team Management
Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai maka maka lahir lah sifat-sifat pimpinan
dalam memimpin, sifat ini pada akhirnya secara psikologis akan berpengaruh terhadap
“gaya” yang digunakan oleh seorang pimpinan dalam memimpin bawahannya untuk
bekerja yaitu dengan cara mengetahui dan mendiskripsikan karakteristik sifat pegawai
apakah pegawai tersebut memiliki kemampuan dalam bekerja atau apakah pegawai tersebut
rajin dalam bekerja atau dengan kata lain tidak bermalas-malasan. Karena pada dasarnya
sifat pegawai itu ada 4 macam, ada yang memiliki kemampuan dalam bekerja tapi malas
bekerja, ada yang tidak memiliki kemampuan dalam bekerja tetapi rajin bekerja, ada yang
tidak memiliki kemampuan dalam bekerja dan malas bekerja serta ada yang memiliki
9
kemampuan dalam bekerja dan rajin bekerja. Blanchard K.H. (1996) membagi empat gaya
kepemimpinan yaitu
a. Gaya konsultatif
Gaya konsultasi dicirikan oleh adanya pemimpin yang membatasi peranannya dan
menginstruksikan bawahan tentang apa, bagaiamana, bilamana, di manaharus
melakukan suatu tugas tertentu.
b. Gaya partisipatif
Gaya partisipasi dicirikan oleh adanya pemimpin dan bawahan yang saling tukar
menukar ide dalam pembuatan keputusan melalui komunikasi dua arah, dan yang
dipimpin cukup mampu serta berpengetahuan untuk melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada bawahan
c. Gaya delegatif
Gaya delegatif dicirikan oleh adanya pemimpin yang banyak melibatkan bawahan untuk
melaksanakan tugas sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum.
d. Gaya instruktif.
Menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi
pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai
sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin
menurut Sondang P Siagian (1995) adalah :
1. Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan.
2. Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan,
ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik.
3. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi
secara efektif. Komunikasi dalam proses kepemimpinan merupakan suatu hal yang vital
dalam suatu organisasi, karena komunikasi diperlukan untuk mencapai efektivitas
dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen
konflik serta proses-proses organisasi lainnya.
Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya mampu mempengaruhi bawahannya tapi juga
bisa menjamin bahwa orang-orang yang dipimpinnya dapat bekerja dengan seluruh
kemampuan yang mereka miliki. Selain kemampuan pribadi, seorang pemimpin juga harus
mampu membaca keadaan bawahan dan lingkungan yang menaunginya. Ada hal penting
10
yang harus diketahui tentang bawahan adalah kematangan mereka, karena ada hubungan
langsung antara gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dengan tingkat
kematangan bawahan agar pemimpin memperoleh ketaatan atau pengaruh yang memadai.
Hal tersebut diperlukan guna mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang sebaiknya
diterapkan dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi yang seluas-luasnya
dari seluruh bawahan
F. Implikasi Kepemimpinan
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau
bawahan, tidak akan ada pimpinan.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang
berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.
Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan
orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication)
dalam membangun organisasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tipe kepemimpinan adalah gaya atau corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang
pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan,
pengalaman, usia, karakter tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. Orang
yang ambisius untuk menguasai setiap situasi apabila menjadi pemimpin cenderung akan
bersifat otoriter.
B. SARAN
Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja mengenai tentang-tengtang
teori kepemimpinan,bagaimana konsep kepemimpinan,dan bagaimana penerapanya dalam
sebuah studi kasus.
Sebagai para generasi bangsa, hendaknya kita lebih memahami apa arti sebuah
kepemimpinan,dan bagaimana konspe kepemimpinan tersebut.Oleh karena itu,alangkah
baiknya sedari kini mengetahui konsep dasar tentang kepemimpinan tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gillis, D.A., (1996). Nursing Management. 2nd Ed. W.B. Saunders. New York
Kron and Gray, (1987), The Management of Patient Care : Putting Leadership Skill to
Work, 6th, Philadelphia : WB Saunders.
13