Metode Konseling
Disusun Guna Memenuhi Tugas Metode Dakwah Kontemporer
Dosen Pengampu : MOH. YASIN, Drs., M.Ag.
Disusun oleh :
Diah
Muhammad Faiqur Rohman (201310004391)
i
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh
dukungan. Tak lupa sholawat dan salam kami haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad Saw. Yang telah mengajarkan kepada ummatnya ilmu-ilmu agama
Islam. Semoga kelak kita diberikan syafaatnya pada hari akhir kelak, amin ya
robbal ‘alamin.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak MOH. YASIN, Drs., M.Ag. Pada Prodi PAI Mata Kuliah
Metode Dakwah Kontemporer. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Ucapan terima kasih kepada Bapak MOH. YASIN, Drs., M.Ag. selaku
dosen Prodi PAI Mata Kuliah Metode Dakwah Kontemporer yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni, Biqouli jazakallah khairan katsiran.
Kami juga menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….……………………ii
DAFTAR ISI......………………………….…………..…........…………..iii
BAB I……………………………………………………………..……….1
PENDAHULUAN………………………...…………….…………………1
1.Latar Belakang………………………………..…………………………1
2.Rumusan Masalah…………………………………….…………………2
3.Tujuan………………………………………………..………………….2
BAB II …………………………………………………………………….3
PEMBAHASAN……………………………………………..……………3
1.Pengertian Konseling………………………………………...………….3
2.Metode Konseling Agama……………………………………………….4
BAB III…………………………………………………...………………..7
PENUTUP…………………………………………………………………7
1.Kesimpulan……………………………….……………..………………7
DAFTAR PUSTAKA…………………..……………..…………………..9
iii
BAB l
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
normal atau yang lainnya. Mereka tidak mau berkonsultasi dengan para
ulama, ustadz, dan para pembimbing agama yang bertugas di lapangan.
Kalaupun ada, mungkin jumlahnya tidak banyak, dan itupun tidak
dilakukan secara kontinyu, dan profesional. Karenanya, semakin banyak
persoalan masyarakat yang belum tersentuh oleh aktivitas dakwah secara
sistematis.1
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan konseling?
b. Apa saja metode dalam konseling?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu konseling
b. Untuk mengetahui metode dalam konseling
1
Baidi Bukhori, “Dakwah Melalui Bimbingan dan Konseling Islam”. UIN Walisongo. Vol. 5, No.
1, Juni 2014, hlm 13
2
Ibid, hlm 14
2
BAB ll
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konseling
3
Ibid, hlm 9
3
keimanan, dan keyakinan serta dapat menanggulangi problematika hidup
dan kehidupannya dengan baik dan benar secara mandiri yang
berparadigma kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah. Dengan
demikian dapat diperoleh pemahaman bahwa tidak ada perbedaan dalam
proses pemberian bantuan terhadap individu, namun dalam konseling
Islam konsepnya bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.4
4
Ibid, hlm 10
4
dan konseling kepada pendidikan dan pengembangan dengan menanamkan
nilai-nilai dan wahyu sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang hidup.5
a. Nondirective Method
Metode ini sebenarnya bersumber dari beberapa keyakinan dasar
tentang manusia, antara lain bahwa manusia berhak menentukan
haluan hidupnya sendiri, bahwa manusia memiliki daya yang kuat
untuk mengembangkan diri, manusia hakikatnya bertanggung jawab
atas dirinya sendiri, manusia bertindak berdasarkan pandangan-
pandangan subjektif pada dirinya sendiri (konsep diri) dan terhadap
dunia sekitarnya. Penggunaan nondirective method menuntut dari
konselor suatu kemampuan yang tinggi untuk menangkap penghayatan
perasaan dalam pernyataan-pernyataan konseli dan memantulkan
kembali kepada konseli dalam bahasa atau tindakan yang sesuai.6
b. Directive Method
Metode ini adalah metode dimana konselor membantu konseli dalam
mengatasi masalahnya dengan menggali daya pikir mereka, tingkah
laku yang barangkali terlalu berdasarkan perasaan dan dorongan
impulsif harus diganti dengan tingkah laku yang lebih rasional.7
c. Eklektif Method
Metode eklektif yaitu metode yang sedikit banyak merupakan
penggabungan unsur-unsur dari directive method dan nondirective
method. Penggunaan metode ini menuntut fleksibilitas tinggi pada
konselor untuk menyesuaikan diri dengan masing-masing konseli,
terhadap konseli yang lain ia lebih direktif. Oleh karena itu,
5
Samsul Munir Amin, “Bimbingan dan Konseling Islam”, (Jakarta: Amzah, 2013), hlm 50
6
Ibid, hlm 75
7
Ibid, hlm 77
5
penggunaan metode ini menuntut keahlian yang tinggi dalam bidang
layanan konseling dan pengalaman yang banyak.8
BAB lll
8
Ibid, hlm 79
9
Samsul Munir Amin, Op. Cit, hlm 40
6
PENUTUP
1. Kesimpulan
7
Eklektif Method, metode eklektif yaitu metode yang sedikit banyak
merupakan penggabungan unsur-unsur dari directive method dan
nondirective method.
8
DAFTAR PUSTAKA
Amin Samsul Munir. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.