Oleh :
RAHMAD HIDAYAT
2020
STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENANGANAN
Skripsi
Rahmad Hidayat
Kepada
2020
ii
PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si
iii
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM penguji skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
TIM PENILAI
Ketua Sekertaris
Penguji :
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
sesuai aturan yang berlaku,sekalipun itu pencabutan akademik.
Yang Menyatakan
Rahmad Hidayat
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial
sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya, Nur Janna dan ayahanda
Tamsirilla atas segala kasih sayang, cinta, pengorbanan serta do’a yang tulus dan
ikhlas yang senantiasa beliau panjatkan kepada Allah SWT sehingga menjadi
pelita terang dan semangat yang luar biasa bagi penulis dalam menggapai cita-
cita, serta seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberi semangat dan
dukungan disertai segala pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Penulis menyadari
bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
kepada yang terhormat, bapak Dr. Jaelan Usman, M. Si selaku pembimbing I dan
waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberikan petunjuk yang begitu
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E, M.M selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S. IP., M. Si selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan
yang selama ini turut membantu dalam kelengkapan berkas hal-hal yang
4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Pemerintahan yang telah menyumbangkan ilmunya
seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
5. Pihak Kantor Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang yang telah
terutama kepada satu angkatan 2015 Ilmu Pemerintahan terkhusus kelas F,.
Janwar, Baso, Rifki, Musakkar, Aswar, Ardi, Cahya, Ayu, Innah, Egha, Nunu,
Riska, Dewi, Dillah, Elma, Kiki, Fatma, Rahma, Almukram, Siska, Aldi,
lebih giat mengerjakan skripsi ini, dan yang terkhusus terima kasih banyak
kepada sodara Alim, Fahruddin, Kadirun, Fatur, Muslimin Dan Nur janna
viii
Sehubungan akhir tulisan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak
atas segala kekurangan dan kehilafan, disadari maupun yang tidak disadari. Demi
kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
Rahmad Hidayat
ix
DAFTAR ISI
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan alam. Dalam pemanfaatan lingkungan alam ini, manusia membuat alat
manusia dalam kedudukannya sebagai mahluk rasional, sosial, dan natural bisa
ekologis sosial yang ideal. Semuanya memiliki kedudukan yang sama dalam
kesadaran manusia. Dengan ini tugas manusia sebagai kholifah fii ard’atau
pemimpin di bumi bisa berjalan dengan baik manusia bisa hidup dalam sistem
telibat dalam konflik itu perlu dihabisi terlebih dahulu. Dalam situasi konflik,
karna adanya perasaan permusuhan yang kuat, kerap kali peniadaan lawan lebih
yang efesien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Industri
mengekstraksi material dari basis sumber daya alam, dan memasukkan baik
produk maupun limbah kelingkungan hidup manusia. Dengan kata lain, industri
alam. Industri telah meningkatkan permintaan (demand) akan sumber daya alam
(yang tak terperbaharui) dan memaksakan daya tampung sistem alam untuk
oleh industri diakibatkan adanya limbah yang keluar dari pabrik dan mengandung
2
dengan bahan buangan (limbah) melalui media udara, air, dan tanah yang
merupakan komponen ekosistem alam. Bahan buangan dari pabrik dan masuk
(Kristanto, 2004)
di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang didirikan pada tahun 2015 sesuai Akta
Pendirian No. 13 yang teleh mendapat pengesahan dari Dinas Perizinan yang
toraja dan luwu pabri aspal itu sendiri mulai beroperasi pada bulan Desember
2015 dan pengoperasian pegolahan aspal disana tergantung pada APBD. Desa
pana dijadikan sebagai lokasi untuk pengolahan aspal karena dianggap strategis
untuk proyek Enrekang-Makassar. Adapun jenis aspal yang digunakan pada lokasi
tersebut yaitu Aspal curah yang diambil dari Pare-Pare. Di Dusun Pana sebelum
sebagai alat untuk melakukan aktivitas sehari hari seperti mencuci dan lain-lain.
Sungai Mata Allo yang berada di belakang rumah masyarakat dusun pana
hasil olahan aspal tersebut di buang atau dialirkan ke sungai, dimana sungai
aspal yang mana nampak seperti minyak atau oli yang membuat masyarakat
sebagian mengeluhkan, belum lagi jarak antara pabrik dengan pemukiman warga
3
hanya sekitar 50-70 meter dan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan
beberapa penyakit seperti Inpeksi Saluran Pernapasan Akut, (ISPA) dan penyakit
kulit belum lagi operasional AMP mencemari lahan pertanian yang menjadi
segera memindahkan alat AMP dari dusun Matua. Hal ini akan menjadi bahan
warga sudah berkali-kali melakukan protes mulai dari pihak DPRD hingga di
kantor Bupati Kabupaten Enrekang. Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik
untuk mengkaji lebih jauh masalah tersebut dengan mengangkat judul penelitian
B. Rumusan Masalah
4
Bagaimana strategi yang digunakan pemerintah dalam resolusi konflik limbah
dan polusi pabrik aspal mixing plant yang dioperasikan pleh PT. Nindia Karya
Sejahtera.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian ini adalah:
1. secara teoritis
2. Praktis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keputusan yang mengatur tata laksana kerja dan segala sesuatu yang berhubungan
yaitu siasat perang, ilmu siasat perang, tempat yang baik menurut siasat perang,
atau dapat pula diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
berkaitan erat dengan peperangan. Namun sekarang ini, istilah strategi digunakan
oleh sejumlah organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian
yang menerapkannya.
yaitu Strategi yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi
juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan
6
merupakan sekumpulan cara secara keseluruan yang berkaitan dengan
menurut itami, strategi adalah penentuan kerangka kerja dari aktivitas bisnis
oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan.
sumber daya yang pada ujungnya akan melahirkan postur organisasi baru yang
2. Pengertian Kebijakaan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan
kelompok sektor swasta, serta individu. Istilah kebijakan atau kebijaksanaan yang
umum..Kebijakan dapat juga berarti sebagai rangkaian konsep dan asas yang
45
50
Kebijakan dapat berbentuk keputusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati
bersifat luas. Menurut Werf dalam (Imron, 2002) yang dimaksud dengan
kebijakan adalah usaha mencapai tujuan tertentu dengan sasaran tertentu dan
baku yaitu suatu keputus an yang dibuat secara sistematik oleh pemerintah dengan
sekarang ini, istilah strategi digunakan oleh sejumlah organisasi dan ide-ide pokok
50
51
(untuk) bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivits-
yang mempunyai tujuan yang mesti diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya
concern).
3. Pengertian Pemerintah
yang memerintah suatu Negara (daerah Negara) atau badan tertinggi yang
Undang Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lahir dalam kanca
51
52
daerah, serta beberapa hak lainnya misalnya hak meminta keterangan, hak
Sedangkan yang dimaksud pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagi unsur
provinsi), bupati (kepala daerah kabupaten), atau walikota (kepala daerah kota).
Kepala daerah dibantu oleh seorang wakil kepala daerah. Sejak tahun 2005,
pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum. Pasangan tersebut dicalonkan oleh partai politk atau
independen.
Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala
daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut
bupati dan untuk kota adalah walikota, serta di bantu oleh wakilnya. Kepala
52
53
Dalan memenuhi kebutuhan dasar itu, manusia perlu bekerja sama dan
berkelompok dengan orang lain. Lahirnya pemerintah pada awalnya adalah untuk
moderen dengan kata lain pada hakekatnya adalah pelayan kepada masyarakat.
demokrasi lahir untuk melayani warganya dan karena itulah tugas pemerintah
sebagai suatu ilmu yaitu suatu yang mengajarkan bagaimana yang terbaik dalam
tujuan di masa depan dengan menganalisis situasi dan kondisi negara di masa
53
54
dan negara dibahas, hampir pasti ada yang menempati posisi pada dua titik
ekstrem yaitu terburuk (terendah) dan terbaik (tertinggi). Namun demikian juga
hampir dapat dipastikan bahwa yang berada pada dua posisi ekstrem tersebut
hanya berjumlah sedikit. Jumlah yang paling banyak akan berada pada posisi
tengah (intermediate), tidak istimewa tetapi juga tidak berada dalam posisi paling
rendah. Setidaknya jumlah yang berada pada masing-masing titik ekstrem tidak
sebanyak yang berada pada posisi di tengah. Itulah yang juga dialami oleh
Dalam konteks negara sering dikenal dengan empat macam tingkatan: kuat
(strong), lemah (weak), gagal (failed), dan kolaps (collapsed). Posisi tersebut
tidak ada, bahkan terkesan tidak eksis untuk jangka waktu yang berkepanjangan
negara tersebut sepenuhnya terkait dengan pilihan strategi yang digunakan. Dalam
dunia bisnis biasanya dapat ditemukan hubungan kausalitas yang jelas antara
pilihan dan eksekusi strategi dengan kinerja yang diraih. Hubungan sebab-akibat
54
55
(turbulensi) yang tinggi, bisa jadi analisis sebab-akibat tidak dapat terlihat. Kaitan
antara strategi dan kinerja sepertinya tidak begitu mudah ditemukan pada
mudah untuk diarahkan meraih hal-hal yang termasuk dalam kategori sedang-
sedang saja. Tidak mudah untuk berpikir jangka panjang dan rasional, apalagi
disertai dengan target kinerja yang sangat baik, terutama jika politisi dan birokrat
Kelman, 2009). Bukan tidak mungkin pemerintahan memiliki peluang yang besar
yang diperlukan tampak begitu banyak dan tidak mudah untuk dipenuhi.
55
56
1. Pengertian Konflik
bahasa latin “con” yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau
perjuangan” yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Tetapi arti kata
itu berkembang dengan masukan “ketidaksepakatan yang tajam atau oposisi atas
berbagai kep entingan ide, dan lain-lain”. Dengan demikian istilah tersebut
sekarang juga menyentuh aspek psikologi, dibalik konfrontasi fisik yang terjadi
2. Bentuk Konflik
a) Berdasarkan Sifatnya
terhadap pihak lain. Pada konflik ini terjadi bentrok-bentrok fisik yang
56
57
suatu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya konflik yang terjadi antara
Aceh.
berdiam dan memanfaatkan lahan dan sumber daya di dalam kawasan hutan,
tetapi juga institusi yang memiliki usaha kehutanan dan pemerintah. Ketidak
pastian areal kawasan hutan adalah salah satu yang menghambat efektivitas
57
58
tata kelolah hutan di Indonesia misalnya dari seluruh kawasan hutan seluaa
130 juta hektar maka areal yang telah selesai ditata batas temu gelang baru
sekitar 12% (14,2 juta hektar) ketidak pastian ini memicu munculnya
bermukim disekitar kawasan hutan dengan lebih dari 33 ribu yang berbata
penetapan kawasan hutan. Proses ini semua adalah untuk menuju suatu
hutan, permenhut nomor P.47/2010 tentang panitia tata batas dan permenhut
diterbitkan izin bagi konsesi, padahal seharusnya baru pada tahap penetapan
itu memiliki kekuatan hukum dan baru di katakana sebagai hutan negara.
tenurial dan tata kelolah hutan dan kewirausahaaan pada tahun 2011
58
59
hutan
pengolahan untuk memperoleh keuntungan bagi negara dan pelaku bisnis atau
konflik yang lazim dipakai yakni, konsiliasi, mediasi, arbitrasi, koersi (paksaan).
yakni, cara yang tidak formal lebih dahulu, kemudian cara formal jika cara
59
60
2. Mediasi (mediation): bentuk ini dilakukan bila kedua belah pihak yang
yang mengikat kedua belah pihak yang bersengketa, artinya keputusan seorang
hakim harus ditaati. Apabila salah satu pihak tidak menerima keputusan itu ia
dapat naik banding kepada pengadilan yang lebih tinggi sampai instansi
4. Persiatan : didalam hal ini kedua belah p ihak yang bertentangan bersepakat
a. Kompetisi
win-lose orientation.
b. Akomodasi
60
61
yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha
c. Sharing
dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu.
d. Kolaborasi
e. Penghindaran
kelompok lain.
mahasiswa matematika dan mini ensiklopedia istilah heuristik. Buku yang telah
diterjemahkan dalam 17 bahasa dan telah terjual lebih dari satu juta eksemplar ini,
dalam menemukan solusi masalah. Heuristik tidak menjamin solusi yang tepat,
tetapi hanya memandu dalam menemukan solusi dan tidak menuntut langkah
61
62
a. Memahami Masalah
mereka tidak memahami masalah yang dihadapinya. Atau mungkin ketika suatu
masalah diberikan kepada anak dan anak itu langsung dapat menyelesaikan
masalah tersebut dengan benar, namun soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
masalah. Untuk dapat memahami suatu masalah yang harus dilakukan adalah
pahami bahasa atau istilah yang digunakan dalam masalah tersebut, merumuskan
apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apakah informasi yang diperoleh cukup,
kondisi/syarat apa saja yang harus terpenuhi, nyatakan atau tuliskan masalah
menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil dari banyak penelitian, anak yang rutin
dalam latihan pemecahan masalah akan memiliki nilai tes pemecahan masalah
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang jarang berlatih mengerjakan
b. Merencanakan Pemecahan
62
63
kemiripan sifat / pola dengan masalah yang akan dipecahkan. Kemudian barulah
c. Melaksanakan Rencana
yang harus dilakukan hanyalah menjalankan strategi yang telah dibuat dengan
d. Melihat Kembali
strategi yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada strategi lain
yang lebih efektif, apakah strategi yang dibuat dapat digunakan untuk
1. Pengertian Perlawanan
kelompok masyarakat atau individu yang merasa tertindas, frustasi, dan hadirnya
situasi ketidakadilan di tengah- tengah mereka. Jika situasi ketidakadilan dan rasa
63
64
frustasi ini mencapai puncaknya, akan menimbulkan (apa yang disebut sebagai)
perubahan kondisi sosial, politik, dan ekonomi menjadi kondisi yang berbeda
dengan sebelumnya.
dilakukan oleh kaum atau kelompok subordinat yang ditujukan untuk mengurangi
atau menolak klaim (misalnya harga sewa atau pajak) yang dibuat oleh pihak atau
publik atau terbuka (public transcript) dan perlawanan tersembunyi atau tertutup
(hidden transcript). Kedua kategori tersebut, oleh Scott, dibedakan atas artikulasi
jelas dari dua bentuk perlawanan di atas, Scott mencirikan perlawanan terbuka
dalam bentuk unjuk rasa, mogok makan dan lain-lain merupakan konsekuensi
64
65
Menurut Fakih (Zubir, 2002) Gerakan sosial diakui sebagai gerakan yang
bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap sistem sosial yang ada. Karena
memiliki orientasi pada perubah an, dianggap lebih mempunyai kesamaan tujuan,
dan bukan kesamaan analisis. Mereka tidak bekerja menurut prosedur baku,
melainkan menerapkan struktur yang cair dan operasionalnya lebih diatur oleh
standar yang muncul saat itu untuk mencapai tujuan jangka panjang. Mereka juga
65
66
massa secara spontan karena keinginan mereka untuk melepaskan diri dari situasi
tersebut. Keempat, faktor yang dapat memancing tindakan massa karena emosi
yang tidak terkendali, seperti adanya rumor atau isu-isu yang bisa membangkitkan
perlawanan yang bersifat: Pertama, Tidak teratur, tidak sistematik dan terjadi
terhadap sistem dominasi. Oleh karena itu, gejala- gejala kejahatan seperti:
pencurian kecil- kecilan, hujatan, makian, bahkan pura- pura patuh (tetapi
sistem dominasi, melainkan lebih terarah pada upaya untuk tetap hidup dalam
sistem tersebut sekarang, minggu ini, musim ini. Percobaan- percobaan untuk
yang mungkin terjadi, sebaliknya, tujuan mereka hampir selalu untuk kesempatan
66
67
dapat bertahan hidup sebagai produsen komoditi kecil atau pekerja, mungkin
dapat memaksa beberapa orang dari kelompok ini menyelamatkan diri dan
terjadi indikasi adanya intimidasi dan refresifitas dari aparat Negara dan dari
lawan politiknya.
koordinasi yang dipahami selama ini, yang berasal dari rakitan formal dan
birokratis. Tetapi merupakan suatu koordinasi dengan aksi- aksi yang dilakukan
dalam komunitas dengan jaringan jaringan informasi yang padat dan sub kultur-
kelompok pinggiran (seperti buruh, kaum miskin kota, petani, dan lain- lain)
67
68
memiliki strategi perjuangan yang jelas sehingga lebih mudah untuk dipadamkan
oleh pihak- pihak yang berkuasa. Apabila gerakan ini telah dimasuki oleh unsur
idiologis, maka gerakan ini akan menjadi suatu gerakan yang radikal. Dalam
percaturan politik, massa dari kelompok ini menjadi lahan perebutan yang subur
dari berbagai kelompok yang bertikai. Ia memiliki tujuan yang jelas dan dalam
gelombang yang besar, gerakan ini memiliki kecenderungan melawan arus zaman,
arus dari status quo yang berkuasa. Gerakan seperti ini biasanya dipelopori oleh
untuk melakukan tindakan politis sebagai jalan keluar. Pertama, seberapa parah
dengan kelompok lain. Kedua, kekuatan atau ketegasan identitas kelompok yang
keempat, kontrol represif atau daya paksa tidak adil oleh kelompok- kelompok
dominan. Seperti yang diikuti oleh paper yang berjudul “large dam victims and
yang kemudian dikutip oleh (Sangaji, 2000), terdapat tiga karekteristik gerakan
aktor- aktor gerakan yang dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu para korban
(siapa) yang hendak ditentang. Dan prinsip totalitas berhubungan dengan teori-
68
69
mulai dari aksi protes terbuka yang diungkap melalui media massa, surat protes,
pengiriman delegasi, atau melalui kesempatan dialog, seminar, hingga cara- cara
tertutup, seperti aksi tutup mulut dan tidak menghadiri pertemuan dengan rival. Di
samping itu, perlawanan yang dilakukan oleh kelompok pinggiran ini juga
mendapat dukungan dari organisasi atau individu yang umumnya berasal dari
a. para pendukung spesialis, yakni individu dan organisasi yang secara spesifik
oleh pelaku perlawanan dibagi atas dua. Pertama, alasan yang berdimensi sosio-
kultural, berkaitan dengan tanah leluhur, biasanya alasan ini diungkapkan oleh
penduduk asli. Kedua, alasan- alasan yang bersifat sosial, ekonomi, biasanya
tersebut.
69
70
2. Pengertian Masyarakat
kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di
dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai
peraturan yang siap untuk ditaati.Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita
masyarakat Betawi, dan lain lain. Sering kali diartikan secara mudah sebagai
masyarakat ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata
disebut dengan society. Yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah
sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya.Oleh karena itu bisa ditarik garis lurus
lebih besar serta memiliki kesamaan budaya, identitas dan tinggal dalam satu
wilayah.
yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan karya.
pengertian masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang
70
71
kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan saja
sedangkan masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunya pola pikir untuk
sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga lalu kemudian berangsur-
masyarakat dapat dipilih dengan berbagai cara misalnya lewat pemungutan suara
seperti Pemilu atau dilihat dari garis keturunannya. Dalam suatu daerah yang
masih kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin sudah terikat dengan aturan
mahluk sosial (social animal) (Sanderson, 2011), yang perlu berinteraksi dan
satu sama lainnya dalam mencapai tujuan, maka dari itu manusia harus
71
72
diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan
tercipta apabila manusia melakukan hubungan, Mac Iver dan Page dalam
kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok,
Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang
cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat menurut Ralph Linton
yang beranekaragam, seperti nilai-nilai sosial dan norma yang dianut dalam
sebuah masyarakat tertentu secara individu maupun kelompok, termasuk juga pola
menjadi masyarakat desa dan masyarakat kota, oleh karena itu, masyarakat adalah
manusia yang berinteraksi satu sama lain yang terikat atas aturan dan norma
tertentu yang bersifat kontinu dan sifatnya terikat oleh rasa identitas bersama.
Asphalt Mixing Plant atau AMP (unit produksi campuran beraspal) adalah
72
73
AMP dapat terletak dilokasi yang permanen atau berpindah dari satu tempt
ke tempat lain. Apabila di tinjau dari jenis cara memproduksi campuran beraspal
(timbangan) atau jenis drum pencampur perbedaan utama dari AMP jenis
timbangan dan jenis drum adalah dalam hal kelengkapan dan proses pekerjanya.
Pada AMP jenis timbangan komposisi bahan dalam campuran beraspal ditentukan
masing bahan yang diubah kedalam satu volume atau dalam aliran berat persatuan
waktu. Terlepas dari perbedaan jenis dari AMP. Tujuan dasarnya adalah sama,
UPL, juga wajib memiliki izin lingkungan sesuai dengan yang dijelaskan dalam
73
74
bangunan sipil sub bidang transportasi jabatan kerja mekanik asphalt mixing plant
( asphal mixing plant mechanic) mentri tenaga kerja dan transmigrasi publik
konstruksi bidang gedung dan bangunan sipil sub bidang transportasi jabatan kerja
mekanik asphalt mexing plant (asphalt mexing plant mechanic), perlu menetapkan
kontruksi gedung dan bangunan sipil sub bidang transportasi jabatan kerja
mekanik asphalt mexing plant (asphalt mexing plant mechanic) dengan keputusan
mentri:
Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4637):
3. Keputusan presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagai mana telah beberapa
kali telah diubah terakhir dengan keputusan presiden Nomor 31/P Tahun 2007: 4.
konstruksi gedung dan banguna sipil sub bidang transportasi jabatan kerja
74
75
tata lingkungan:
konstruksi bidang konstruksi gedung dan banguna sipil sub bidang transportasi
jabatan kerja mekaning asphlat mexing plant (asphalt mexing plant mechanic) ,
dan pelatihan kerja serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi.
diktum Kesatu ditinjau dalam setiap dalam lima tahun atau sesuai dengan
september 2009.
E. Kerangka Pikir
Untuk itu berdasarkan pada persoalan yang menjadi objek penelitian, fokus
75
76
kajiannya terhadap sumber daya alam, yang dikaji dalam ranah ekologi sosial
sebagai basis untuk mengatasi persoalan sumber daya alam, kajiannya dilakukan
masyarakat.
beberapa tahun terakhir semakin resah akibat hadirnya PT. Nindia Karya
tersebut sudah beberapa nyaris meringkus korban jiwa seperti putri dari salah satu
warga bernama ibu Elin yang keracunan akibat menghirup polusi dari pabrik
selanjutnya pabrik aspal juga merusak tanaman warga karena limbahnya yang
tidak mempunyai muara yang jelas dan debu pabrik yang menutupi tanaman.
Nah ini akan menjadi bahan penting kedepannya mengenai kebijakan pemerintah
terlebih karena warga sudah berkali-kali melakukan aksi protes, mulai dari pihak
mampu memberikan solusi berupa strategi yang nantinya dapat memberikan jalan
keluar dari permasalahan diatas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan
76
77
Penyelesaian Konflik
Masyarakat
F. Fokus Penelitian
penanganan konflik masyarakat dan perusahaan pabrik ashpalt mixin plant di kel
urahan buntu sugi, kecamatan alla, kabupaten enrekang dan apa faktor pendukung
terhadap pembangunan pabrik asphalt mixing plat di buntu sugi, kelurahan matua,
77
78
akibat debu yang menutupi tanaman. Akibat limbah pabrik tersebut, sudah
ada beberapa balita dan anak-anak serta orang dewasa terpaksa mengeluarkan
mencari solusi limbah tersebut yang mengganggu warga dan akan membuat
serta penuhi saran yang diberikan seperti tidak beroperasi pada jam istirahat
78
79
pembangunan pabrik ashpalt, , bahwa hasil dari evaluasi atau melihat kembali
79
80
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu yang dibutuhkan peneliti yakni dua bulan setelah ujian proposal
Pertama. lokasi ini merupakan salah satu wilayah yang bermasalah terkait
Sejahtera (Aspalt Mixing Plant) atau Perusahaan Pabrik Aspal di areal pemukiman
menjadi model bagi daerah- daerah lainnya di Propinsi Sulawesi Selatan, Ketiga.
1. Jenis penelitiaan
apa adanya. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang disertai dengan gambar/foto
80
81
dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati. Diharapkan bahwa apa yang
terlihat di lapangan di gambarkan secara lebih rinci, jelas dan akurat. Terutama
apa yang dilihat pada perlawanan masyarakat terhadap upaya penanganan limbah
pabrik Aspal di Keluraha Buntu Sugi Kecamataan Alla Kabupaten Enrekang yang
Limbah Pabrik Aspal di Keluraha Buntu Sugi Kecamataan Alla Kab Enrekang,
proses kerja yang terjadi di lapangan. Sehingga focus penelitiannya pun ikut juga
2. Tipe penelitian
berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan saling pengaruhnya dengan
data-data yang diperoleh di lapangan, baik secara lisan maupun tulisan untuk
C. Data Primer
Data primer adalah data yang penulis dapat secara langsung dari sumbernya
yaitu para informan yang menjadi objek penelitian peneliti. Peneliti mendatangi
dan melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan hasil atau data yang
81
82
valid dari informan secara langsung agar dalam menggambarkan hasil penelitian
lebih mudah.
D. Data Sekunder
Data sekunder merupakan suatu data yang diperoleh melalui media dengan
maksud untuk melengkapi data primer seperti buku, artikel, internet atau jurnal
ilmiah yang saling berkaitan dari objek yang di teliti sehingga peneliti lebih
akurat.
dalam penelitian ini untuk memperoleh informan atau data yang akurat sehingga
cara-cara tersebut dapat dibagai atas tiga bagian, yakni melalui: observasi atau
1. Observasi
2. Wawancara.
muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada obyek penelitian.
3. Dokumentasi
82
83
dengan penelitian ini. Data ini berfungsi sebagai bukti dari hasil wawancara di
atas. Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan
dimaksud untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan mater
E. Informan Penelitian
83
84
Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Data yang diperoleh di dalam lapangan dituliskan/dketik dalam bentuk uraian atau
Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
3. Conclusion Drawing/verificDation
Langka ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari data yang
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
G. Keabsahan Data
keselarasan antara yang di laporkan dengan apa yang perbedaan antara yang
1. Perpanjangan Pengamatan
Hal ini dilakukan ketika peneliti masih menemukan kekeliruan dari hasil
penelitian sehingga bisa mendapatkn informasi yang lebih akurat lagi dari apa
84
85
2. Meningkatkan Ketekunan
Lebih mencermati hal yang ingin diteliti dengan cara lebih memfokuskan
diri pada hal yang ingin di teliti sehingga lebih sistematis dan lebih jelih lagi
untuk melihat apakah data yang di kumpulkan itu benar atau salah.
3. Triangulasi
berupa pengujian kebenaran serta akurasi data harus dengan berbagai cara.Hal ini
catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu
akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan
diteliti.
85
86
Analis kasus yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kasus yang
sebenarnya dalam jangka waktu tertentu apabila waktu itu tidak di temukan lagi
data yang lain atau data yang bertentangan maka data yang diperoleh dianggap
benar dan dijadikan sebagai referensi dari berbagai media atau penelitian.
ataupun suara rekaman antara peneliti dan informasi penelitian sehingga ada bukti
jelas atau kongret bahwa peneliti betul-betul terjun langsung kelapangan atau
lokasi peneliti untuk melakukan penelitian dan data yang dikumpulkan adalah
6. MengadakanMembercheck
Hal ini dilakukan berupa pengevaluasian data kembali oleh peneliti atas
data yang diperoleh dari informan apakah jawaban yang diberikan informan
sesuai dengan pertanyaan peneliti atau tidak sehingga data yang terkumpul lebih
kredibel lagi sehingga data yang di peroleh adalah data akurat (Sugiyono).
86
87
BAB IV
garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik yang berbeda di
87
Kabupaten Massenrempulu', sehingga terjadi keterwakilan dari sisi sosial
budaya.
ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari sinilah asal
mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti versi lain yang dalam
MASSENREMPULU”, yaitu:
62
72
4. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang merupakan gabungan dari Buntu
Batu, Malua, Alla'. Buntu Batu dipimpin oleh Arung/Puang Buntu Batu,
Pitu (7) Massenrempulu' ini terjadi kira-kira dalam abad ke XIV M. Tetapi
sekitar pada abad ke XVII M, Pitu (7) Massenrempulu' berubah nama menjadi
daerah ini dengan adanya Surat Keputusan dari Pemerintah Kerajaan Belanda
dimasukkan ke Sawitto. Ini terjadi sekitar 1905 sehingga untuk tetap pada
yakni:
dan Maiwa. Pada tahun 1912 sampai dengan 1941 berubah lagi menjadi
Petoro).
Bunkem Kanrikan.
a. SWAPRAJA ENREKANG
b. SWAPRAJA ALLA
d. SWAPRAJA MALUA
e. SWAPRAJA MAIWA
Yang menjadi catatan atau lembaran sejarah yang tak dapat dilupakan
yang disetujui kelak dengan nama Kabupaten Dati II Enrekang mungkin karena
Agustus 1956.
RISA
1. Memahami Masalah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31. Izin tersebut
Memahami Masalah:
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu staf Dinas Lingkungan
informan:
“kasihan kami dek saat beroperasi siang hari, kami masuk kamar
karena asap dan baunya yang menyengat membuat kita sesak nafas!”
(wawancara dengan informan pada tanggal 4 januari 2020).
“begini dek, kami pahami apa yang menjadi masalah selama ini. Kami
juga tidak bisa berbuat apa-apa juga kalo masyarakat menolak, tapi
kami tetap mengupayakan melakukan negosiasi dengan pihak
masyarakat dan pemerintah agar pembangunan ini tetap berjalan.
Kami berjanji akan mencari solusi limbah tersebut yang mengganggu
warga dan akan membuat surat izin limbah B3. (wawancara dengan
informan pada tanggal 6 januari 2020).
yang menjadi salah satu indikator dari strategi kebijakan pemerintah dalam
tetap berjalan, dan untuk sampai sekarang ini pihak PT.Nindya Sejahtera
akan mencari solusi limbah tersebut dan akan membuat surat izin limbah
B3.
yang dulunya bagus sekarang sudah rusak akibat debu yang menutupi
tanaman. Akibat limbah pabrik tersebut, sudah ada beberapa balita dan
dan muntah-muntah
2. Merencanakan pemecahan
limbah B3.
“yah begini adek, terkait untuk pemecahan kasus ini kami sudah
mengusulkan pada PT.Nindya Sejahtera membuat izin penyimpanan
limbah B3 sebelum itu PT Nindya Sejahtera harus melengkapi
dokumen dan melakukan perbaikan serta penuhi syarat yang
diberikan. (wawancara dengan informan pada tanggal 31 Desember
2019).
pemungkinan warga.
“iya dek, kami sudah dapat himbauan dari Dinas Lingkungan Hidup
kabupaten enrekang untuk membuat izin penyimpanan Limbah B3
sebelum itu kami harus melengkapi dokumen dan melakukan
82
serta penuhi saran yang diberikan seperti tidak beroperasi pada jam istirahat
3. Melaksanakan Rencana
dapat diketahui bahwa izin limbah B3 akan segerah diterbitkan oleh dinas
Sejahtera.
4. Melihat Kembali
diketahui bahwa hasil dari evaluasi atau melihat kembali dapat diketahui
BAB V
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
yang dulunya bagus sekarang sudah rusak akibat debu yang menutupi
tanaman. Akibat limbah pabrik tersebut, sudah ada beberapa balita dan anak-
yang mengganggu warga dan akan membuat surat izin limbah B3.
dan melakukan perbaikan serta penuhi saran yang diberikan seperti tidak
beroperasi pada jam istirahat dan menimalisir debu, tetapi masyarakat tetap
63
9. Melihat Kembali, bahwa hasil dari evaluasi atau melihat kembali dapat
PT.Nindya Sejahtera masih berada dalam koridor, dan tidak anarkis hal ini
dianggap membantu pihak pemerintah, dan juga dari pihak DPRD Kabupaten
2. Faktor Penghambatnya ialah masyarakat yang tidak terima jika pabrik aspal
B. SARAN
pihak yang terbawah oleh masalah ini guna mencari titik temu untuk kedua
bela pihak.
69
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J. (1979). Public Policy Making (Second ed). New York: Holt Renehart
and Winston New York.
David, r fred. (2011). strategic management. jakarta: buku 1 edisi 2.
65
66
UUD NOMOR 32 tahun 2009 pasal 36 ayat (1) tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (UUPPLH).
67
N
68
DOKUMENTASI