A. PENDAHULUAN
Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukannya
prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu
memiliki sistem akuntansi yang tidak saja berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan akan
tetapi hendaknya mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Hambatan yang dihadapi akuntansi sektor publik untuk menghasilkan laporan keuangan yang
relevan dan handal, yaitu:
1.) Objektivitas.
Merupakan kendala utama yang disebabkan oleh adanya benturan kepentingan antara
manajemen dengan stakeholder. Oleh karena itu, teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus
memiliki derajat objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.
2.) Konsistensi.
Mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan
laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah
agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun.
6.) Materialitas.
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi
tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat mungkin
menghindari terjadinya standar yang overload.
Standar yang overload terjadi ketika:
1.) Standar terlalu banyak.
2.) Standar terlalu rumit.
3.) Tidak ada standar yang tegas sehingga sulit untuk membuat pilihan dalam penerapannya.
4.) Standar memiliki tujuan yang sifatnya umum.
5.) Standar kurang spesifik.
6.) Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu komplek, atau kedua-duanya.
E. TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK