BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dukungan dan perawatan kepada individu lain yang memerlukan bantuan baik
secara fisik maupun emosional (Ambarsari and Sari, 2012). Caregiver adalah
perawatan kepada orang lain yang memiliki masalah kesehatan dan keterbatasan
dalam merawat dirinya sendiri, dimana bantuan tersebut meliputi bantuan untuk
anak-anak, orang lanjut usia, atau orang sakit kronis). Saat ini istilah pengasuh
keluarga didefinisikan sebagai ibu, ayah, anak yang sudah dewasa, ibu tiri, ayah
tiri, suami, istri, saudara, eyang, paman, bibi atau keponakan yang
yang mengalami gangguan fisik / mental kronis. Cinta, tugas, ataupun kewajiban
caregiver keluarga untuk menerima peran tersebut. Selain itu adanya ekspektasi
terhadap diri sendiri dan orang lain, pelatihan keagamaan, pengalaman spiritual
dan pemodelan peran juga ditemukan menjadi alasan bagi caregiver keluarga
bantuan kepada individu lain berupa bantuan secara fisik maupun emosional
pasien terlibat dalam penyakit yang dialami dan dapat mandiri semaksimal
al., 2017). Jadi dapat disimpulkan bahwa caregiver support adalah kemampuan
perawatan.
Sistem yang didesain dalam five A’s model dukungan manajemen diri
kepercayaan serta data klinis pasien yang berfungsi sebagai umpan balik dalam
manajemen diri pasien, fase ini disebut dengan advise. Langkah selanjutnya
agree, pasien menetapkan sasaran dari perubahan perilaku atas dasar minat dan
1. Antecedent
2. Attribute
b. Provider Attributes
c. Organizational Attributes
emosional.
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Caregiver Support
Setiap perilaku individu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
1. Faktor Internal
a. Biofisik
diantaranya usia dan jenis kelamin (van Hooft et al., 2016). Penelitian
yang matang biasanya dicapai pada usia 25-44 tahun. Setelah usia tersebut
b. Kognitif
Sikap merupakan salah satu faktor pembentuk dukungan yang berasal dari
(van Hooft et al., 2016). Sikap yang berasal dari pasien juga mempengaruhi
untuk perawatan manajemen diri (Duprez et al., 2017). Faktor psikologis lain
2.Faktor Eksternal
Sosio-ekonomi-kultural
dianjurkan.
seorang individu untuk belajar dan berubah (Nurlia Handayani, 2014). Dengan
lebih focus pada proses psikologis yang tersirat dalam setiap proses
individu manusia itu sendiri dan merupakan respon psikologis positif yang
dimulai oleh perubahan emosional dan sosial akibat proses trasformasi (Guido
Bolaffi, 2003).
1. Adaptasi fisiologi bisa terjadi secara lokal maupun secara umum, contoh :
1) Sadar
masalah.
2) Tidak sadar
1. Kondisi fisik
dekat dan tak terpisahkan dari mekanisme fisik. Dari sini berkembang
terhadap penyesuaian diri adalah sistem saraf, kelenjar dan otot. Sistem
penyesuaian diri. Dengan kata lain, fungsi yang memadai dari sistem
baik.
3) Kesehatan fisik.
dalam kondisi fisik yang sehat dibandingkan dengan yang tidak sehat.
kepercayaan diri, harga diri dan sejenisnya yang akan menjadi kondisi
diri, kurang percaya diri, atau bahkan menyalahkan diri sehingga akan
sebab itu semakin kaku dan tidak ada kemauan serta kemampuan untuk
4) Intelegensi
dan menyerap kedalam diri individu melalui proses belajar. Oleh karena
itu kemauan untuk belajar sangat penting karena proses belajar akan
kapasitas dari dalam atau disposisi terhadap respon. Oleh sebab itu,
terulang lagi.
3) Latihan
4. Lingkungan
1) Lingkungan Keluarga
atau bahkan tidak ada yang lebih penting dalam kaitannya dengan
2) Lingkungan Sekolah
3) Lingkungan Masyarakat
terlihat jika dilihat dari karakteristik budaya yang diwariskan kepada individu
2.3.1 Definisi
baru, yaitu massa abnormal dari beberapa sel yang mengalami proliferasi. Sel-
sel neoplasma berasal dari sel-sel yang sebelumnya adalah sel-sel normal,
namun mereka tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkendali, tidak seimbang
Karakteristik sel Serupa dengan sel asal Tidak sama dengan sel asal
Cara pertumbuhan Tumbuh dengan cara ekspansi dan Tumbuh pada perifer dan
tidak merusak jaringan sekitarnya menyebarkan proses yang
menginfiltrasi dan merusak
jaringan sekitarnya
Kecepatan Laju pertumbuhan lambat Laju pertumbuhan cepat
pertumbuhan
Metastasis Tidak menyebar dengan cara Memperoleh akses ke
bermetastasis saluran darah dan limfe dan
bermetastasis ke bagian
tubuh lainnya
Pengerusakan Tidak menyebabkan kerusakan Sering menyebabkan
jaringan jaringan kecuali bila letaknya di kerusakan jaringan
organ vital
Kemampuan untuk Biasanya tidak menyebabkan Biasanya menyebabkan
menyebabkan kematian kematian
kematian
keluar cairan dari sel. Membrane sel dari sel-sel maligna juga mengandung
protein yang disebut antigen spesifik tumor yang terbentuk ketika sel-sel
maligna dan juga benigna pada tipe jaringan yang sama dan mungkin bermanfaat
suatu semen seluler, sehingga membrane sel maligna kurang kohesif terhadap
sel-sel di sekitarnya dan tidak melekat dengan cepat. Inti dari selnya pun sering
kali besar dan tidak beraturan, berbanding terbalik dengan beningna yang
cenderung beraturan, nucleolus atau tempat dimana RNA dan DNA ditemukan
di dalam nucleus, pada sel kanker berbentuk besar dan lebih dalam. Pembelahan
sel atau mitosis pada maligna terjadi lebih sering daripada sel-sel normal,
shingga meningkatkan fraksi pertumbuhan dari populasi sel tumor (Garnand JJ,
2012).
Stadium III : tumor besar berukuran lebih dari 5 cm, atau tumor
metastasis
2.3.3 Hubungan family caregiver dan keluarga yang menderita kanker stadium
akhir
Semua family caregiver dan keluarga yang menderita kanker stadium akhir
tiba-tiba dan tidak disangka-sangka. Penyakit kanker yang menyerang salah satu
jawab dan aktivitas social serta istirahat (Dyanti and Suariyani, 2016).
berbagai emosi dari mulai ansietas, marah, takut dan depresi karena
harapan.
juga bagi family caregiver .Koping penderita dan family caregiver dapat
beberapa factor.
1) Dukungan
Hal biasa bagi pasien dan keluarga dengan penyakit berat merasa
(Richardson, 2017).
2) Harapan
3) Komunikasi
1. Adaptasi
2014):
Roy, diantaranya:
individu.
subjektif.
lain.
factor adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah
kebutuhan berikut:
bagi klien dan mengkaji bagaimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut.
klien beradaptasi.
5. Keperawatan
maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan sosial agar dapat
residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan secara langsung terhadap
masing dilakukan oleh perawat sebagai system adaptasi yang holistik dan
beradaptasi.
satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan
terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan
perubahan lingkungan.
lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk
adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi
cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependen.
1) Fisiologis
4) Interdependen
5) Kesehatan
suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan dirinya secara
6) Lingkungan
dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan
Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan
situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat
individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses
1. Sikap
Para ahli psikologi sosial sudah sejak lama memberikan difinisi sikap
(1931), Allport (1935), Fishbein dan Ajzen (1975), Himmelfarb dan Eagly
(1974), Guire (1986) dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut
definisi sikap yang diberikan Allport masih banyak dipakai dan tetap
pengaruh yang terarah dan dinamis pada respon individu terhadap semua
objek dan situasi yang terkait. Sikap dapat dipandang sebagai keseluruhan
evaluasi. Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan. Sikap diartikan
sebagai suatu reaksi atau respon yang muncul dari seseorang individu
terarah dan bersifat dinamis, yang terbentuk oleh pengalaman, dari seorang
komponen konatif.
kesehatan.
2) Norma Subyektif
berarti.
percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit di lakukan. Ini
secara terbatas dapat dikatakan bahwa perilaku yang sangat diniati itu
berbicara tentang perilaku, yaitu unit tujuan, dan niat sebagai rencana
2. Kepercayaan
sosial yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan
sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam sutu
yang ada pada masyarakat yang akan membentuk kekayaan modal sosial.
kita mengenalnya, dan kepercayaan terhadap orang yang kita tidak tahu,
kronis.
3. Dukungan Keluarga
melindungi seseorang dari efek setres yang buruk (Kaplan & Sadock,
sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang
sehari-hari.
1. Dukungan Informasional
2. Dukungan Emosional
3. Dukungan Instrumental
hari.
4. Dukungan Penilaian
social
adalah perilaku membantu yang muncul dan diberikan secara alamiah,
merawat penderita
yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau
4. Mekanisme Koping
masalah, mengatasi perubahan yang terjadi, dan situasi yang mengancam, baik
secara kognitif maupun perilaku (Ratna et al, 2015). Koping juga dapat
merupakan poin penting dalam pencegahan stress (Stuart 2013 dalam Septiyono,
kendali pribadi, emosi positif, dan sumber daya personal (Septiyono, 2017).
negatif yang ditimbulkannya. Koping ini bersifat dinamis bukan statis pada
suatu titik yang mengakibatkan perilaku manusia selalu dinamis, yakni sesuai
ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu
yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi yang penuh dengan stress.
Dalam penelitian Ratna et al,( 2015) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang
menenggak minuman keras atau obat penenang, atau dengan perilaku positif
masalah dan dukungan sosial yang dilakukan oleh keluarga (Ratna et al, 2015).
Taylor mengembagkan teori koping dari Folkman dan Lazarus (Ratna et al,
dapat terselesaikan.
masalah
sesuatunya.
Revenson, dengan menguraikan dalam dua bagian utama, yaitu koping stres
yang berpusat pada pemecahan masalah dan berpusat pada emosi. koping
melakukan sesuatu.
yaitu:
apa.
2) Koping psiko-sosial
dan kecemasan:
(1) Reaksi yang berorientasi pada tugas (task-oriented reaction). Cara
(4) Kompromi
atau ancaman, dan jika dilakukan dalam waktu sesaat maka akan dapat
gunakan. Mekanisme control ini dibagi atas regulator dan kognator yang
merupakan subsistem.
1) Subsistem regulator
sistem adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon
neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai perilaku
output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai
2) Subsistem kognator
sayang.
5. Efektor
Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan individu,
perawat sebagai system adaptasi yang holistik dan terbuka. Sistem terbuka
kejadian, energi antara system dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara
satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan
sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan
keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada
manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari
lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau
kontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua
1) Fisiologis
Model konsep ini mengidentifikasi pola nilai, kepercayaan dan emosi yang
seseorang berhubungan dengan orang lain akibat dari peran ganda. Seperti
antara lain motivator, edukator, dan fasilitator. Kepala keluarga atau suami
seimbang sesuai dengan aturan dan daya dukung alam dan lingkungan
yang setiap saat selalu berubah secara dinamis. Peran keluarga adalah
serangkaian pola sikap perilaku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah
nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana
itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari
universal.
dengan aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap
4) Interdependen
6. D
e
m
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG... TRIAS ISRICHAWATI
IR -PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
kanker b m b m i d d
Variabel e a e a s a a
dependen: r 1. H da r n p k
Manajemen p a ri u a d
pasien kanker u s pe p j a k h
Instrumen : s i re a e n a a
Jurnal a l m m n n
analisi t pu d e e k y
s p an e n m e a
Analis p e (8 t o r
is : a n 1 e p s m
Syste d e % k e i m e
matic a l ), s n o e m
Revie i so i y n m p
w k t ci a a b e
e i al d k l u n
l a ek i i t g
u n on n t ( u a
Desain : a o i 2 h r
Analitik Cross- r d mi k 6 k u
sectional g i tin d a % a h
a d gg a n ) n i
a i n k 2.Kel
d p (4 e u i p
i a 1 5 r a n a
p t % 7 r f s
e k ) a ( g o i
n a m c 2 a r e
g n el t 2 at m n
a ak o % a a ,
r s sa r ) u s
u e na te i t
h b ka d m e
r
i a n a a d t
e
g tel n n a a
s
o i ep d n p
i
l a on a i
k m
e n un ri
o e d
h tu o
n u s
b k r
( c k e
e m a
p 5 a u l
s en n
e 2 r n u
a ca g
n % i g r
r ri y
d ) a u
in a
i , d n h
p fo n
d u
a r g
i p k k k
n m d
k e u h e
g as i
a n n u l
g i d
n g g s u
i te a
nt o a u a
o l b n g s r
a an n
r g a K g
a n t p o a a
di si
n ag a s n .
g d n i s k
no m
i k e K
si e
t t d o r e
s n
u e a l t
ka g
a r n o t e
nk i
i g i g
er
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG... TRIAS ISRICHAWATI
IR -PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
cara r du ri n n n
Analisis : u ku P g k b g
Interpret m ng e a e e f
ative e an n s s r u b
Phenomenologi n so el u i a n e
cal Analysis sia iti h m d g r
(IPA) : l a p a s k
Desain : ya n m u p i o
Analitik K ng in e l t r
Kualitatif u re i r a a s e
Sampel : e nd m a n s a l
19 pengasuh s ah e w i, l a
keluarga yang i da n a y d i s
merawat a o ri g t a a i
anggota n ke h n
keluarga e lu as p g
dengan r ar il a
kanker ga k s d
stadium A ter a i i
lanjut n ha n e d
Variabel : a da w n a
Pengetah l p a p
uan i pe w d a
tentang s ng as e t
tantangan i as a n
, emosi, s uh n g a
dan be te a d
koping : rp nt n a
Instrumen Ska en a l
: la ga n k a
Kuesioner, Bec ru g a h
wawancar h- h ta n
a Analisis Raf ter nt k K
: aels ha a e o
Focus Group en da n r h
Analysis Ma p g
e
Desain : nia be a
s r
Analitik (BR ba n,
t e
korelasional MS n e
a n
Sampel : ) pe m
d s
desain dan ng o
i i
conveni Ha as si
u
ence milt uh ,
m k
sampli on pa d
e
ng Dep sie a
Variabel : n n l l
ress a u
korelasi ion ka k
nk o n a
antara Rati j r
koherensi ng er pi
n u g
keluarga, Scal t a
kemampuan e g
k ,
beradaptasi (H
keluarga, dan DR el
fungsi u k
S) e
keluarga di ar
antara pasien g m
rawat inap Ke a a
dengan BD is A H m
m si a p
I
pu a s u
n
lan p i a
s
da e l n
t
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG... TRIAS ISRICHAWATI