Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

KESEHATAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

(Bencana Non Alam)

OLEH :

WINDA AMALIA (21611089)

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN


ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2018
“BENCANA NON ALAM”

A. PENGERTIAN BENCANA NON ALAM

Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana non-alam merupakan bencana yang
terjadi karena campur tangan manusia.

Bahaya adalah suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia. Bahaya
juga berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi
bencana.

Resiko adalah besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia,


kerusakan dan kerugian ekonomi yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah
pada suatu waktu tertentu. Resiko biasanya dihitung secara matematis, merupakan
probabilitas dari dampak atau konsekwesi suatu bahaya.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana


menyatakan bahwa bencana merupakan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan penghidupan masyarakat yang disebabkan
baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan sebuah lembaga


pemerintahan non departemen yang berfungsi dalam perumusan dan penetapan
penanggulangan bencana dan penangangan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat
serta efektif dan efisien; dan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh. Dibentuknya lembaga ini didasari
oleh kondisi Indonesia yang sangat berpotensi mengalami bencana. Lembaga yang
sebelumnya bernama  Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (BKNPB)
ini dibentuk pada tanggal 26 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2008.

B. JENIS-JENIS BENCANA NON ALAM

 Kebakaran Hutan. 

Bencana kabut asap yang disebabkan karena kebakaran hutan terjadi akibat ulah
manusia, kebakaran hutan terjadi karena manusia sengaja melakukan
pembakaran hutan untuk membebaskan lahan.

 Kecelakaan Transportasi

Kejadian di mana sebuah kendaraan tabrakan dengan benda lain dan


menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka
atau kematian manusia atau binatang.

 Kecelakaan Industri

Kecelakaan yang menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti kerusakanperalatan
kerja, cedera tubuh, kecacatan bahkan kematian. Apabila kematianmenyangkut
banyak nyawa, maka yang terjadi adalah bencana. MenurutInternational Labour Organization
(ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yangdisebabkan oleh karena penyakit atau
kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar300.000 kematian terjadi dari 250 juta
kecelakaan dan sisanya adalah kematiankarena penyakit akibat hubungan pekerjaan,
dimana diperkirakan terjadi 160 jutapenyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.

C. CONTOH KASUS BENCANA NON ALAM

 Ledakan di Kawasan Industri Nikel Morowali Tewaskan Pekerja

Ledakan di kompleks kawasan industri nikel milik PT Indonesia


Industrial Morowali Park (IMIP), di Desa Fatuvia, Bahodopi, Morowali,
Sulawesi Tengah, menewaskan seorang pekerja Tiongkok, Selasa (25/4/16)
pukul 09.25. Korban teridentifikasi bernama Haiwei, karyawan sub
kontrak industri IMIP, Dingxin Stanless Steel (DSS).

Kronologi dihimpun Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng,


Haiwei, mengalami luka sobek di belakang kepala, kening dan leher tersayat,
tangan kanan dan kaki kiri patah dan jari kiri putus serta kaki kanan remuk.
Haiwei, hendak membuka kontainer berisi logistik. Dia mendapat tugas
mengambil cat di dalam kontainer dengan melubangi peti menggunakan mesin
las pukul 09.25. Saat pelubangan, tiba- tiba kontainer meledak dan menimpa
Haiwei. Petugas keselamatan kerja bersama sekuriti tiba di lokasi, mendapati
korban terkapar tak bernyawa. Jenazah dilarikan ke klinik internal milik PT
Bintang Delapan Mineral (BDM), perusahaan pemilik konsesi tambang nikel
yang joint bisnis dengan Dingxin Group membangun kompleks tambang nikel.

Direktur Jatam Sulteng, Syahrudin Ariestal Douw mengatakan, standar


keselamatan kerja rendah menjadi penyebab utama kecelakaan kerja dalam
kompleks pengolahan nikel ini. “Perusahaan tak memiliki standar keamanan
baik hingga ada korban jiwa.”

 Bukan kali pertama

Kecelakaan pekerja bukan kali pertama terjadi di kawasan industri ini.


Yayasan Tanah Merdeka (YTM) mencatat, pada 2013 terjadi kecelakaan kerja
serupa. Truk pengangkut ore terbalik dengan muatan penuh. Kecelakaan
berulang pada 2014, pekerja Tiongkok meninggal saat bekerja. Dia jatuh dari
konstruksi tiang pabrik ketinggian 30 meter.

“Kami berulang mendesak Pemerintah Morowali bahkan Gubernur


Sulteng evaluasi perusahaan ini karena tak punya perhatian terhadap pekerja,”
kata Adriansyah Manu, Koordinator Divisi Kampanye YTM.

Investigasi YTM 2015 menemukan kondisi pekerja buruk di kawasan


industri Morowali. Keselamatan kerja rendah pada pekerja dengan lapangan,
terutama sopir truk dengan upah harian. Mereka seringkali mengalami
kecelakaan kerja, mulai truk terbalik hingga benturan alat berat  karena mengejar
target produksi. Demikian pula pekerja tanpa skill. “Banyak mengalami luka
bakar karena pakaian tak anti api,” katanya. Bahkan lebih buruk, pelecehan
seksual terhadap pekerja perempuan pada 2014, “Kami sudah laporkan kepada
kepolisian tetapi tak ada proses.”

Direktur Walhi Sulteng Aries Bira, menyesalkan, kejadian ini. Sejauh


ini, tak ada evaluasi oleh badan-badan pemerintah terkait keselamatan kerja dan
lingkungan sekitar kawasan industri Morowali. Dia mendesak kepolisian
menyelidiki kasus kecelakaan kerja ini.

 Berdiri di atas utang

IMIP, adalah perusahaan pemilik tanah dan pengelolaan kawasan yang


bertanggung jawab untuk konstruksi. Perusahaan ini didirikan berdasarkan
investasi patungan antara Shanghai Investment (Group) Co, Ltd, perusahaan
afiliasi Tsingshan Baja yang memegang 66,25% saham, dan PT Bintang
Delapan Group 33,75%.

Perusahaan dibangun untuk mengelola kawasan industri turunan


produksi nikel lebih dari 1.300 hektar. Dalam kawasan akan dibangun
pembangkit listrik termal berkekuatan 1100 MW. Proyek tahap pertama IMIP
pembangunan smelter ferronikel SMI dengan kekuatan 300.000 metrik ton per
tahun dan 2 × 65 MW pembangkit listrik termal, didanai pinjaman China
Development Bank (CBD) dan Industrial and Commercial Bank of China
(Indonesia) Ltd di lahan 95 hektar. Total investasi lebih US$600 juta.
Pembangunan mulai 16 Juli 2013, selesai Januari 2015. Presiden Indonesia Joko
Widodo meresmikan projek ini Juni 2015.

Untuk proyek tahap kedua, IMIP adalah smelter feronikel dengan


kekuatan produksi 600.000 metrik ton per tahun dengan 2 ×150 MW
pembangkit listrik termal, didanai menengah dan jangka panjang pinjaman
US$700 juta dari Bank of China Eksport-Import, dan ICBC.

Proyek ini berdiri di lahan 86 hektar total investasi lebih US$1 miliar,
dengan harapan menghasilkan 600.000 metrik ton feronikel, penjualan tahunan
sekitar US$1,2 miliar. Konstruksi mulai Mei 2014. Untuk proyek tahap ketiga,
adalah pabrik stenless steel kekuatan produksi satu juta ton dengan listrik 2×150
MW pembangkit listrik termal, didanai pinjaman CDB US$570 juta, total
investasi lebih US$800 juta. Masih ada sembilan proyek lain.

D. CARA PENANGGULANGANNYA

 Keselamatan Kerja

Menanggung kesempurnaan dan keutuhan merupakan salah satu


tindakan keselamatan kerja, baik jasmani ataupun rohani manusia, dan hasil
kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan masyarakat biasanya.
Keselamatan kerja manusia dengan terinci antara meliputi : mencegah
terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit
karena pekerjaan, menghindar dan atau kurangi cacat tetap, mengamankan
material, menghambat kematian yang menuju pada kesejahteraan dan
peningkatan taraf hidup umat manusia.

1) Mendukung terlaksananya tugas pemerintah, terutama di bagian


peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan,
industri, perkebunan, pertanian yang mencakup salah satunya mengenai
penanganan keselamatan kerja.
2) Keselamtan kerja sebagai bentuk tercapainya tindakan menanggulangi
masalah.

 Standard Keselamatan Kerja


Pengamanan jadi tindakan keselamatan kerja ada banyak hal yang
perlu di perhatikan digolongkan sebagai berikut :

a) Peerlindungan badan, mencakup pelindung mata, tangan, hidung, kaki,


kepala,dantelinga.
b) Perlindungan mesin, sebagai tindakan pelindung mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu
sendiri
c) Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.
d) Pengaman ruang, meliputi sistem alarm, pemadam
kebakaran, penerangan yang cukup, air hidrant, ventilasi udara yang
baik, dsb.

 Mencegah adalah cara yang paling efektif

2 hal penyebab kecelakaan kerja terbesar ialah : kondisi lingkungan yg


tidak aman dan perilaku yang tidak aman.

E. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Membuat perlindungan kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja,


mencegah terjadinya kecelakaan kerjadan penyakit. Berbagai arah keselamatan dan
kesehatan kerja :

1. Menghadapi keberadaan aspek penyebab bahaya dan melakukan upaya pencegahan


kecelakaan kerja secara preventif sebelumnya.

2. Mengerti jenis-jenis bahaya yang berada pada tempat kerja.

3. Mengevaluasi tingkat bahaya ditempat kerja

4. Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.

Tentang ketentuan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja Yang terutama yaitu
UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan Detail Pelaksanaan UU Keselamatan
dan Kesehatan Tenaga Kerja.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mongabay.co.id/2016/04/27/ledakan-di-kawasan-industri-nikel-morowali-
tewaskan-pekerja-ytm-kecelakaan-kerja-berulang/

http://safetynet.asia/pencegahan-kecelakaan-dalam-kerja/

https://www.atobasahona.com/2017/01/pengertian-bancana-alam-bancana-non-alam-
dan-bencana-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai