Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – SEMARANG

Nama : Musal As’ari


NIM : 857702519
Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika di SD

TUGAS TUTORIAL I

Jawablah seluruh pertanyaan di bawah ini pada lembar jawab yang tersedia:
1. Salah satu teori belajar yang berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan pembelajaran
matematika adalah Teori Piaget. Jelaskan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran matematika berdasarkan Teori Piaget!
Jawab:
Teori Piaget menyatakan bahwa setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan situasi sekitar atau lingkungan. Keadaan ini memberi petunjuk
bahwa orang selalu belajar untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan, dan setiap orang
berusaha untuk membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat Piaget ini
melandasi penerapan aliran konstruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, dan
memposisikan peran guru sebagai fasilitator dan motivator agar peserta didik mempunyai
kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan mereka.
Dalam kaitannya dengan konsep, Piaget mengasumsikan adanya jaringan (abstrak) dalam
pikiran, yang mana konsep-konsep seperti noktah, dan konsep yang terkait atau mempunyai
bagian kesamaan dihubungkan dengan garis. Jaringan konsep ini disebut skemata. Setiap
rangsangan (pengetahuan baru) akan ditangkap dan dicocokkan dengan konsep-konsep dalam
skemata, untuk mencari kesamaan-kesamaan, dan proses ini disebut asimilasi. Jika ternyata
rangsangan itu tidak terkait dengan konsep yang sudah ada maka konsep baru ditambahkan
pada skemata, dan proses ini disebut dengan akomodasi. Penerapan dari teori Piaget dalam
pembelajaran matematika adalah perlunya keterkaitan materi baru pelajaran matematika dengan
bahan pelajaran matematika yang telah diberikan, sehingga lebih memudahkan peserta didik
dalam memahami materi baru. Ini berarti bahwa pengetahuan prasyarat dan pengetahuan baru
perlu dirancang berurutan sebelum pembelajaran matematika dilaksanakan. Lebih dari itu, agar
konsep yang diberikan dapat lebih dipahami, representasi dari asimilasi perlu diwujudkan
dalam contoh, dan representasi dari akomodasi perlu diwujudkan dalam bukan contoh. Jika
seorang peserta didik sudah mampu menceritakan persamaan (asimilasi) dan perbedaan
(akomodasi) tentang dua konsep atau lebih maka ia disebut berada dalam tahap ekuilibrasi. Hal
lain yang dikembangkan oleh Piaget adalah pengertian konservasi (kelestarian, kelanggengan).
Seorang anak yang teridentifikasi sudah dalam keadaan konservasi tertentu, ia dalam keadaan
siap untuk menerima materi pelajaran matematika yang terkait. Beberapa konservasi disebut (a)
konservasi bilangan, (b) konservasi panjang, (c) konservasi isi. Sebagai contoh, jika seorang
anak yang mampu menyatakan bahwa banyaknya kelereng dari dua keadaan yang ditata
berbeda (1) dan (2):
(1) • • • • • •
(2) ••••••
adalah sama maka ia sudah dalam keadaan konservasi bilangan, dan siap diajar tentang
bilangan cacah. Konservasi luas dapat ditandai antara lain dengan kemampuan menyatakan luas
yang sama dari dua luasan yang terpisah dan yang menyatu (menggabung) Seperti Gambar 1.1.
berikut.

Gambar 1.1.

Penerapan dari konservasi luas ini antara lain tangram (tangram 3, 5, 7: membentuk bangun-
bangun berbeda-beda yang menarik tetapi luasnya sama), mencari rumus luas segi empat
khusus (persegi, persegipanjang, jajaran genjang, belah ketupat, trapesium), menunjukkan
kebenaran teorema Phytagoras, dan menjelaskan pecahan beserta operasi-operasinya.

2. Ilustrasikan bahan manipulatif sebagai alat peraga untuk menjelaskan konsep luas lingkaran
dengan pendekatan luas persegi panjang!
Jawab:
Untuk membuktikan rumus luas daerah lingkaran dapat dilakukan pembuktian secara empiris.
Pembuktian rumus luas daerah lingkaran secara empiris yang biasa dilakukan adalah dengan
memotong-motong lingkaran sehingga menjadi juring-juring lalu membentuknya menjadi
bentuk bangun datar yang lain. Biasanya bangun datar yang dibentuk dari juring-juring
lingkaran tersebut adalah persegi panjang, namun selain persegi panjang, masih banyak bangun
datar yang dapat kita gunakan sebagai pendekatan untuk membuktikan luas lingkaran.
Pembuktian Rumus Luas Daerah Lingkaran dengan Menurunkan dari Rumus Luas Daerah
Persegi panjang
Untuk membentuk persegi panjang, Lingkaran dipotong-potong menjadi 6 atau 8 atau 10
juring. semakin banyak juring maka akan semakin membentuk persegi panjang yang lebih
mendekati dengan syarat jumlahnya genap dan jangan lupa salah satu juring dibagi dua sama
menurut jari-jari. kemudian disusun secara zigzag ke samping dengan menempelkan sisi jari-
jari dari masing-masing juring sehingga mendekati bentuk persegi panjang seperti terlihat pada
gambar di bawah :

Perhatikan gambar tersebut, kita dapat melihat bahwa susunan 8 potong juring lingkaran
tersebut mendekati bentuk persegi panjang. Sekarang, anggap bangun datar yang telah kita
bentuk tadi adalah persegi panjang dengan panjang = ½ keliling lingkaran dan lebar = r . dari
data tersebut kita dapat membuktikan luas lingkaran dengan uraian sebagai berikut :
L = Luas Persegi Panjang
L = Panjang x Lebar
1
L = 2 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑟
1
L = 2 (2𝜋𝑟) 𝑥 𝑟

L = 𝜋𝑟 𝑥 𝑟
L = 𝜋𝑟 2
Jadi luas lingkaran adalah L = 𝜋𝑟 2

3. Dalam mengajarkan materi bilangan bulat di SD beberapa buku pelajaran matematika SD


banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat. Identifikasikan bentuk- bentuk
penyampaian konsep yang kurang tepat tersebut!
Jawab:
a. Penggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten.
Banyak sekali buku-buku pelajaran matematika di sekolah dasar ataupun guru-guru yang
mengajarkan tidak memperhatikan dengan benar prinsip-prinsip kerja dari garis bilangan.
b. Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a + b.
c. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara tanda +/-
sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu bilangan.
Umumnya, para guru atau siswa belum paham benar menempatkn tanda – atau + sebagai
operasi hitungan dengan tanda – atau + sebagai jenis suatu bilangan. Misalnya untuk bentuk
“4 + (-8)” dengan membacanya “empat plus min delapan” atau dibaca “empat ditambah
minus delapan”. Padahal bentuk “4 + (-8)” seharusnya dibaca “empat ditambah negatif
delapan” atau “empat plus negatif delapan”. Jadi, kalau tanda – atau + berfungsi sebagai
operasi hitung, maka harus dibaca minus atau min atau kurang untuk tanda – dan plus atau
tambah untuk tanda +. Sedangkan, kalau tanda – atau + ditempatkan sebagai jenis suatu
bilangan, maka harus dibaca “negatif untuk tanda – dan positif untuk tanda +”.
d. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
Pada umumnya, dalam buku-buku pelajaran di sekolah dasar (khususnya untuk kelas 5)
banyak yang tidak memperhatikn bagaimana memberikan penjelasan atau pengertian
adanya bilangan bulat secara tepat. Misal, ada buku yang memberi ilustrasi anak berjalan
maju untuk enandakan bilangan positif dan anak mundur untuk bilangan negatif tanpa
adanya oenjelasan kenapa harus ada bilangan negatif. Padahal untuk menjelaskan
pengertian bilangan bulat (khususnya yang menyangkut bilangan negatif) harus dikaitkan
dengan jenis atau bentuk operasi pada bilangan asli, sehingga anak akan mengerti kenapa
harus ada bilangan negatif yang secara utuh jika digabung dengan bilangan cacah menjadi
bilangan bulat.
e. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada bilangan
bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu).

4. Suatu persegi panjang diketahui panjangnya (2x+3) cm dan lebarnya (x – 2) cm. Tentukan
Jawab:
a. Nyatakan keliling dalam bentuk yang paling sederhana
K = 2p + 2l
K = 2 (2x + 3) + 2 (x – 2)
K = 4x + 6 + 2x – 4
K = 6x + 2

b. Jika kelilingnya 32 cm hitunglah nilai x


K = 6x + 2
32= 6x + 2
6x = 32 – 2
6x = 30
x=5

c. Luas persegi panjang tersebut


p = 2x + 3 l=x–2
p = (2 . 5) + 3 l=5–2
p = 10 + 3 l = 3 cm
p = 13 cm

Jadi Luasnya
L=p.l
L = 13 . 3
L = 39 cm
5. Jelaskan cara membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mencari hasil penjumlahan
2 1
+ dengan bantuan alat peraga!
5 3
Jawab:
Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan tentang hal ini, gunakan potongan potongan
karton. Untuk mencari jumlah, sambungkan bagian potongan masing-masing memanjang ke
luar sebagai pernyataan penambahan. Selajutnya carilah potongan karton yang lain sama
panjang dengan potongan-potongan tersambung.

Berdasarkan fakta dengan potongan-potongan karton, selanjutnya ajak siswa mencari pola atau
aturan yang perlaku umum, yaitu:

2 1 11 6 + 5 2.3 + 5.1
: : = =
5 3 15 15 5.3

Sehingga secara umumdapat disipulkan bahwa:

𝑝 𝑟 𝑝𝑠 + 𝑞𝑟
: =
𝑞 𝑠 𝑞𝑠

Anda mungkin juga menyukai