Bahan Diskusi Sistem Pertanian Berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAHAN DISKUSI SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

1. Deskripsikan tentang konsep ecological footprint (tapak ekologi)!

Tapak ekologi pada asasnya ialah kemampuan sumber tanah dan air untuk menyediakan sumber
yang diperlukan oleh manusia (makanan, minuman, tempat tinggal dan lain-lain) serta
kemampuan untuk bumi untuk menyerap semua bahan buangan manusia sesudah mereka
menggunakannya.

Suatu pendekatan yang menjadi alat ukur dalam mengkaji tingkat konsumsi manusia serta
penggunaan sumber daya terhadap kemampuan lingkungan untuk menampung limbahnya,
biasanya dinyatakan dalam satuan global hektar (gha).

Suatu cara untuk mengukur dampak lingkungan yang hasilnya akan menentukan luas lahan yang
dibutuhkann suatu populasi untuk menyediakan sumber daya dan menyerap limbah yang
dihasilkan dalam konteks kemampuan lingkungan untuk regenerasi.

Telapak Ekologis(TE/EF) untuk semua kategori lahan dihitung dengan menggunakan


persamaan:

Keterangan :
EF = ecological footprint/telapak ekologis (TE);
P = jumlah produk dipanen atau limbah yang dihasilkan;
YN = produktivitas nasional rata‐rata untuk P;
YF = yield factor (faktor panen);
EQF = equivalence factor (faktor ekivalensi untuk kategori lahan dimaksud).

https://www.tekniksipildopp.com/2018/12/tapak-ekologi-ecological-footprint.html
2. Apa yang dimaksud dengan carrying capacity?

Daya dukung (carrying capacity) diartikan sebagai kapasitas atau kemampuan lahan yang berupa
lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Carrying capacity dapat disebut juga sebagai kemampuan lingkungan (ekosistem) dalam
mendukung kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya secara berkelanjutan.

Carrying capacity dipengaruhi oleh tiga faktor:

1) jumlah sumber (makanan) yang tersedia di dalam ekosistem tersebut

2) jumlah populasi

3) jumlah sumber (makanan) yang dikonsumsi oleh setiap individu Karenanya, carrying capacity
suatu ekosistem akan mempengaruhi semua yang berada atau hidup di dalam ekosistem tersebut.

3. Sebut dan jelaskan ttg komponen analisis tapak ekologi!

Komponen yang dianalisis dalam tapak ekologi adalah penggunaan energy langsung (Material
dan limbah – sampah biologi, sampah yg memang dikirim ke suatu tempat, dan sampah yg
polutan/beracun yg tdk dpt diurai/diserap)

 Pangan. dapat menghasilkan limbah dan emisi yang berdampak negatif bagi lingkungan contohnya
pada saat proses pembusukan batang/daun pafi akan menghasilkan gas metana yang dapat
membuka celah ozon
 Transport personal. Menghasilkan bahan buangan co dan co2
 Air. Menghasilkan limbah beracun
 Bangunan. Ada penghuni yang mengonsumsi makanan + air yang bisa menghasilkan limbah

Jejak ekologi tak pernah lagi menjadi sebuah acuan negara dalam proses pembangunan dengan
melihat neraca aset-aset alam (ekologi). Dunia telah mengalami defisit dalam neraca ekologi,
yang pada saat yang sama Indonesia masih memiliki surplus ekologi. Namun melihat trend
kecenderungan yang ada, terlihat jelas bahwa Indonesia sedang menuju defisit ekologi, dimana
terjadi penurunan kapasitas biologi setiap tahun.
Berdasarkan perhitungan para ahli, saat ini diperlukan waktu satu tahun dua bulan untuk bumi
dalam melakukan regenerasi apa yang dikonsumsi penduduk dunia dalam satu tahun. Ini
menunjukkan telah semakin dekat kehilangan sumberdaya pendukung kehidupan akibat
ketidakseimbangan konsumsi manusia dibanding dengan kemampuan alam untuk menyediakan
sumberdaya.

Dalam hal ini pemerintah sebagai pelayan publik harus mampu menterjemahkan etika kehidupan
dalam ruang hukum dan kebijakan yang berpihak pada keadilan ekologi. Tidak lagi
menghadirkan hukum dan kebijakan yang berpihak pada sekelompok kepentingan (rakus) yang
tak akan pernah puas dengan dua buah bukit emas yang telah dimilikinya. Saatnya melakukan
transformasi kehidupan dari ketidak seimbangan konsumsi manusia dengan kemampuan alam
dapat mengakibatkan

• hilangnya sumber daya

• Meningkatnya Konsumsi

• Menata jejak yang tertinggal

Kapita jejak ekologi (EF) adalah suatu cara untuk membandingkan konsumsi dan gaya
hidup, dan memeriksa terhadap kemampuan alam untuk menyediakan konsumsi ini. Alat
ini dapat menginformasikan kebijakan dengan kejadian bencana ekologi yang melanda negeri ini
telah menjadikan meningkatnya anggaran belanja negara dan anggaran belanja rakyat. Nilai yang
tidak sebanding dengan sebuah pendapatan negara yang didapat dari upaya eksploitasi yang
berkontribusi pada bencana ekologi. Negara ini akan segera menuju kebangkrutan bila defisit
ekologi tidak tertangani dengan segera.

4. Sebut dan jelaskan tingkatan unit analisis tapak ekologi!

Terdapat 2 tingkatan dalam analisis tapak ekologi :

• Jejak ekologis berkelanjutan


Jika JE permintaan kurang dari JE pasokan, itu berarti bahwa pola pembangunan ekonomi dan
sosial berkelanjutan.

• Jejak ekologis tidak berkelanjutan

Jika JE permintaan lebih besar dari JE penyediaan, pola pembangunan menjadi tidak
berkelanjutan. JE permintaan (EF demand) merupakan lahan produktif wilayah yang
mempertahankan populasi tertentu. Sedangkan JE pasokan (EF supply) adalah ekologis luas
lahan produktif yang tersedia.

5. Jelaskan degradasi lingkungan karena pemenuhan kebutuhan hidup kebih besar


daripada carrying capacity!

Degradasi lingkungan karena pemenuhan kebutuhan hidup lebih besar dibandingkan daya
dukung lingkungan, contohnya adalah adanya perubahan penggunaan lahan atau alih fungsi
lahan dari waktu ke waktu. Contohnya luas hutan mengalami penurunan sedangkan pemukiman
mengalami peningkatan. Perubahan penggunaan lahan ini telah menimbulkan dampak berupa
pengurangan kapasitas resapan yang mengakibatkan terjadinya banjir dan erosi. Manusia mampu
memodifikasi komunitas alami dan mengubah daya dukungnya. Contohnya : pemumpukan lahan
pertanian, intensifikasi lahan.

Pertumbuhan populasi manusia yang cepat, menyebabkan kebutuhan akan pangan, bahan bakar,
tempat pemukiman, dan lain kebutuhan serta limbah domestik juga bertambah dengan cepat.
Pertumbuhan populasi manusia telah mengakibatkan perubahan yang besar dalam
lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup menjadi besar karena kemajuan
teknologi. Pertumbuhan populasi manusia menyebabkan timbulnya permasalahan
lingkungan seperti kerusakan hutan, pencemaran, erosi, dan lain-lain, karena manusia
selalu berinteraksi (inter-related) dengan makhluk hidup lainnya dan benda mati dalam
lingkungan. Ini dilakukan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam upaya
mempertahankan jenis dan keturunannya. populasi yang hidup pada suatu habitat dalam
lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk
mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan
populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan
sumber daya alam lingkungan. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila
keadaan lingkungan berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. hal ini karena daya
dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti cuaca, iklim, pembakaran, banjir,
gempa, dan kegiatan manusia. Manusia mampu memodifikasi komunitas alami dan mengubah
daya dukungnya. Akibatnya nilai daya dukung naik dengan menambah komponen lingkungan
yang menjadi faktor pembatas. Contoh : pemupukan lahan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai