Anda di halaman 1dari 3

‫ هللَا ُأ ْكبَرْ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬، ْ‫×) اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَر‬٩( ْ‫ أَ ْكبَر‬ADVERTISEMENT ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ

ُر َما اصْ طَلَ َح‬،ُ‫ب اللَّ ْي ُل َوالنَّهَار‬ %َ َ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َما تَ َعاق‬
ْ ْ ْ َ ‫هللَا‬ ْ َ
‫ ُس ْبحَانَ ال ُم َسب َِّح فِ ْى‬،‫ ُس ْبحَانَ َرب ِّْي ِملْ َء ال ِم ْي َزا ِن‬. ْ‫ ُ أكبَر‬، ْ‫ ُ أكبَر‬، ْ‫ ُ أكبَر‬.‫َاب َو َغف َر‬‫هللَا‬ ْ َ ‫هللَا‬ َ ْ
َ ‫صف َح َعنهُ َوت‬ َ َ ‫التَّائِهُوْ نَ َم َع هللاِ ُسب َْحانَهُ َوتَ َعالى ف‬
َ َ
،ُ‫ ُس ْبحَانَ هللاِ َو ْال َح ْم ُد هللِ َواَل اِلَهَ ااَّل هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَرْ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َح ْمدًا يُكَافِ ْي نِ َع َمه‬،‫َان‬ ِ ‫ ُس ْبحَانَ َم ْن اَ ْد َخ َل ِعبَا َدهُ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ اِلَى ْال ِجن‬،‫َان‬ ٍ ‫ُك ِّل َمك‬
َ َ‫ْت‬ َ ْ َ َ
‫ص ْي ثنَا ًء َعليكَ ك َما أثني َعلى‬ ْ َ َ ْ‫ح‬ُ ‫اَل‬ َّ ْ َ ْ
ِ ‫ ُسبحَانَ اللهُ َّم أ‬. َ‫َري ِْم َولِ َع ِظي ِْم سُلطانِك‬ ْ ْ‫ج‬ ‫اَل‬ ْ َ ُ ْ َ َّ ْ
ِ ‫ك الك‬ َ ‫ يَا َربنَا لكَ ال َح ْمد ك َما يَنبَ ِغ ْي لِ َج ِل َو ِه‬،ُ‫َويُكَافِ ُئ َم ِزي َده‬
‫ خي ُر نَبِ ٍّي اَرْ َسلَهُ هللاُ لِ ْل َعالَ ِم ْينَ بَ ِش ْيرًا‬،ُ‫صفِيُّهُ َو َخلِ ْيلُه‬ َ ‫ واشهد ان محمدا عبدُه ورسولُه َو‬،‫ اَ ْشهَ ُد اَ ْن ال اله اال هللا وحده ال شريك له‬. َ‫نَ ْف ِسك‬
.‫ اما بعد فيا عباد هللا‬.‫ صالة وسالما دائمين متالزمين الى يوم الدين‬،‫ وعلى آل سيدنا محمد‬،‫ هللا صل وسلم على سيدنا محمد‬.‫َونَ ِذ ْي َرا‬
َ‫ك فَ ْليَ ْف َرحُوا ه َُو َخ ْي ٌر ِم َّما يَجْ َمعُون‬ َ ِ‫ فَقَ ْد قَا َل َع َّز َم ْن قَائِ ٌل قُلْ بِفَضْ ِل هَّللا ِ َوبِ َرحْ َمتِ ِه فَبِ َذل‬. َ‫ فَقَ ْد فَازَ ال ُمتَّقُوْ ن‬،ِ‫ص ْينِي نَ ْف ِسي َوإِيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ْ‫أُو‬
Hadirin, sidang jamaah shalat idul fitri hafidhakumullah, Kita baru saja berpisah dengan bulan
Ramadhan. Ramadhan telah pergi, dan kita tak pernah tahu, apakah akan berjumpa lagi dengannya
di tahun berikutnya atau tidak. Dalam menjalani Ramadhan, setidaknya ada dua kelompok jenis
manusia yang perlu kami sampaikan. ADVERTISEMENT Yang pertama adalah orang yang mengerti
dan memenuhi hak-hak Ramadhan sebagaimana mestinya. Mereka puasa di siang harinya,
beribadah di malam harinya, dan makan dari harta yang halal, menjauhi kemaksiatan yang dilarang
oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka bersungguh-sungguh beribadah dengan tujuan meraih ridla
Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka adalah orang-orang yang pagi ini mendapatkan upah atas segala
jerih payah yang mereka kerahkan. Kelompok orang dari jenis yang pertama ini adalah ahlullah.
Mereka akan menjadi orang spesial di hadapan Allah pada waktu bumi ini sudah diganti bukan
berbentuk bumi, langit sudah berganti tidak sebagaimana langit yang kita saksikan, dunia ini sudah
rusak luluh lantak, di mana para manusia telah memasuki era baru akhirat. Hasil tanaman amal-amal
hamba mulai ditampakkan, peluh keringat ibadah mereka selama di dunia akan dibayar gajinya
ُ
dengan ganjaran yang berlipat ganda. ADVERTISEMENT ‫ار‬ ِ َّ‫َوإِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ أجُو َر ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فَ َم ْن ُزحْ ِز َح َع ِن الن‬
ْ ُ
َ‫ َوأ ْد ِخ َل ال َجنَّةَ فَقَ ْد فَاز‬Artinya: “Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung.” (QS Ali Imran: 185) Orang-orang yang beriman, menjalani puasa dengan baik, kelak
akan tampak riang gembira, bersuka cita, menikmati anugerah yang begitu agung yaitu bisa
memandang Allah subhanahu wa ta’ala: ADVERTISEMENT ٌ‫ض َرة‬ ِ ‫“ ُوجُوهٌ يَوْ َمئِ ٍذ نَا‬Wajah-wajah pada hari
itu (hari kiamat) ada yang berseri-seri.” ٌ‫“ إِلَى َربِّهَا نَا ِظ َرة‬Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS
Al-Qiyamah 22-23) Pada hari itu pula para malaikat gembira melihat orang-orang mu’min, mereka
masuk ke surga dari semua pintu-pintu yang disediakan atas buah kesabaran mereka menahan hawa
nafsu makan, minum, dan maksiat lain di bulan Ramadhan serta mereka juga sabar menjalankan
ibadah malam dan ibadah lain, sehingga atas kesabaran mereka, dikatakan: ‫صبَرْ تُ ْم فَنِ ْع َم‬ َ ‫َساَل ٌم َعلَ ْي ُك ْم بِ َما‬
ِ ‫ ُع ْقبَى ال َّد‬Artinya: “Malaikat-malaikat itu mengucapkan (Kesejahteraan buat kalian) yakni pahala ini
‫ار‬
(berkat kesabaran kalian) sewaktu kalian di dunia (maka alangkah baiknya tempat kesudahan ini)
akibat dari perbuatan kalian itu.” (QS Ar-Ra’d: 24) Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar,
walillâhil hamdu Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan, di dalam bulan Ramadhan ada lima
hal yang tidak pernah diberikan kepada satu umat pun sebelum Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
yaitu pada malam pertama Ramadhan, Allah memandang kepada semua umat Muhammad.
Barangsiapa pernah dipandang oleh Allah, tidak pernah disiksa selamanya. Kedua, mulut orang yang
berpuasa ketika memasuki sore hari, baunya secara hakikat, menjadi lebih harum daripada minyak
kasturi. Ketiga, setiap sehari semalam, selama Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Keempat, Allah bersabda kepada surga, “Persiapkan tempatmu,
hiasilah dirimu dengan perhiasan yang indah untuk hamba-Ku yang meluangkan diri meninggalkan
kerepotan atau hiruk pikuk duniawi, kemudia sibuk menuju kepada kemurahan-Ku.” Dan ini yang
paling penting, Hadirin. Yang kelima, pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah mengampuni dosa
mereka semua. Mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬menyatakan tentang pengampunan dosa ini,
salah satu sahabat lalu bertanya kepada Baginda Nabi ‫َر؟‬ ِ ‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ أَ ِه َي لَ ْيلَةُ ْالقَد‬:‫ﷺ‬
“Apakah karena mereka memperoleh malam lailatul qadar, Ya Rasul?” ‫ فَإِ َذا‬، َ‫ اَل أَلَ ْم تَ َر إِلَى ْال ُع َّما ِل يَ ْع َملُوْ ن‬: ‫ال‬ َ َ‫ق‬
‫ فَ َر ُغوْ ا ِم ْن أَ ْع َمالِ ِه ْم ُوفُّوْ ا أُجُوْ َرهُ ْم‬Rasul menjawab: “Bukan, apakah kamu tidak melihat para karyawan yang
sedang bekerja? Ketika mereka telah menyelesaikan tugas mereka, tentu mereka akan mendapatkan
gajian. (Syu’abul Iman: 3331) Pada intinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: ‫فَاَل تَ ْعلَ ُم نَ ْفسٌ َما‬
َ‫ أُ ْخفِ َي لَهُ ْم ِم ْن قُ َّر ِة أَ ْعيُ ٍن َج َزا ًء ِب َما كَانُوا َي ْع َملُون‬Artinya: “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang
menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS
As-Sajdah: 17) Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu Kelompok atau jenis
manusia yang kedua adalah orang-orang yang tidak menghormati Ramadhan dengan baik. Kelompok
ini dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah orang-orang yang tidak mengindahkan perintah
Allah atas dasar sombong. Merea tidak mau puasa dan lain sebagainya karena tidak percaya kepada
perintah Al-Qur’an dengan faktor keangkuhan di hati mereka. Orang-orang yang seperti ini,
sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an: ُ‫إِ َّن الَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا َوا ْستَ ْكبَرُوا َع ْنهَا اَل تُفَتَّ ُح لَهُ ْم أَ ْب َواب‬
َ‫ك نَجْ ِزي ْال ُمجْ ِر ِمين‬ َ ِ‫ء َواَل يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َحتَّى يَلِ َج ْال َج َم ُل فِي َس ِّم ْال ِخيَا ِط َو َك َذل‬%ِ ‫ ال َّس َما‬Artinya: “Sesungguhnya orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan
dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk
ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat
kejahatan. (QS Al-A’raf: 40) َ‫ إِ َّن الَّ ِذينَ يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِي َسيَ ْد ُخلُونَ َجهَنَّ َم دَا ِخ ِرين‬Artinya: “Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina dina”. (QS Al-Mu’min:60) Satu kelompok lagi adalah orang-orang yang tidak berpuasa,
tidak memenuhi hak-hak Ramadhan dengan baik namun tidak didasari dengan kesombongan.
Mereka orang-orang yang sembrono dalam menjalani hidup namun dalam hati mereka tertancap
keyakinan bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, maksiyat kepada Allah, akan tetapi mereka
merasa kalah dengan serangan nafsu amarah mereka, mereka adalah termasuk orang yang lemah.
‫ض ِعيفًا‬ َ ُ‫ق اإْل ِ ْن َسان‬
َ ِ‫ َو ُخل‬Artinya: “Manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS An-Nisa’: 28) Pada
kelompok ini, ketika mereka meninggalkan kewajiban puasa, misalnya, mereka sembari bermunajat
kepada Allah, “Ya Allah, saya sedang sembrono, tidak mengindahkan perintah-Mu, kami kalah
dengan godaan hawa nafsu, godaan saya teramat berat, semoga Engkau mengampuni kami,
terimalah tobat kami.” Maka, tidak diragukan lagi, Allah pasti akan mengampuni mereka sebab Allah
maha pengampun, meskipun kewajiban seperti qadla puasa dan lain sebagainya tetap harus
dijalankan. Pada satu hadits Qudsi shahih, Allah berfirman: ُ ‫ال هَّللا‬ َ َ‫ فَق‬،‫ اللَّهُ َّم اغفِرْ لِي َذ ْنبِي‬:‫فقال‬َ ‫أَذنَب ع ْب ٌد َذ ْنبًا‬
‫ال تبارك‬ َ َ‫ فَق‬،‫ أَيْ ربِّ ا ْغفِرْ لِي َذ ْنبِي‬:‫ال‬ َ َ‫ فَق‬،‫َب‬ َ ‫ ثُ َّم عَا َد فَأ َ ْذن‬،‫ب‬ ِ ‫ َويَأْ ُخ ُذ بِال َّذن‬،‫ب‬ َ ‫ فَ َعلِم أَ َّن لَهُ َربًّا يَ ْغفِ ُر ال َّذ ْن‬،‫َب عب ِدي َذ ْنبًا‬ َ ‫ أَ ْذن‬:‫ك َوتَعالى‬ َ َ‫تَب‬
َ ‫ار‬
:‫ فَقَا َل تَبَارَكَ َوتَ َعالى‬،‫ أي َربِّ اغفِرْ لِي َذنبي‬:‫ فَقَا َل‬،‫َب‬ َ ْ َ ُ
َ ‫ ث َّم عَا َد فَأذن‬،‫ب‬ َّ ُ
ِ ‫ َويَأ ُخذ بِالذ ْن‬،‫نب‬ َّ َ
َ ‫ فَ َعلِ َم أ َّن لَهُ َربًّا يَغفِ ُر الذ‬،‫َب عب ِدي َذ ْنبًا‬ ْ َ
َ ‫ أذن‬:‫وتعالى‬
ْ‫ل‬ ْ ْ َ ْ
‫ قد غف ت لِ َعب ِدي فليَف َع َما شَا َء‬،‫ب‬ ُ ْ‫ر‬َ َ َّ ُ ُ ْ
ِ ‫ َويَأخذ بِالذن‬،‫ب‬ ْ َّ ْ ً ّ َ َّ َ
َ ‫ ف َعلِ َم أن لهُ َربا يَغفِ ُر الذن‬،‫َب عَب ِدي ذنبًا‬ َ ْ َ
َ ‫ أذن‬Artinya: “Ada hamba-Ku yang
melaksanakan dosa, lalu ia berdoa ‘Ya Allah, ampunilah dosa kami’, lalu Allah bersabda lagi, ada
hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni
dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi, ‘Ya Allah, ampunilah dosa kami’, lalu ia berdoa ‘Ya Allah,
ampunilah dosa kami’, lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar,
tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi,
‘Ya Allah, ampunilah dosa kami’, Aku ampuni hamba-Ku, maka lakukan apa saja yang ia mau.”
(Muttafaq ‘alaih) Hal penting yang perlu dicatat pada hadits ini adalah jika ada hamba
melaksanakan dosa dengan diikuti perasaan diawasi oleh Allah selalu dan kemudian menyesali, tiba-
tiba mengulangi lagi dan seterusnya, namun ia selalu meminta ampun kepada Allah seraya merasa
bersalah dan meyakini bahwa Allah maha pengampun, Allah akan mengampuni mereka. Dosa yang
sangat besar adalah apabila ada orang bermaksiat kepada Allah namun motifnya ia sombong kepada
Allah, tidak mau merunduk dan mengakui kesalahannya kepada Allah, padahal nyata-nyata yang ia
kerjakan adalah kesalahan, dosa yang seperti ini sangat berbahaya. Berbeda apabila dalam hati
kecil selalu merasa bersalah, namun terkadang tergelincir secara berulang-ulang dan meminta
ampun, gelisah, menyesal dan bertobat terus, walaupun berulang, akan diampuni Allah, karena
memang manusia tempatnya kelemahan. Ia tidak bisa membentengi pribadinya masing-masing
secara seratus persen. Masing-masing sesuai dengan kekuatan iman yang tidak sama. Allâhu akbar,
Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu Pada pagi yang sangat indah ini, kami mengajak kepada
saudara-saudara sekalian. Marilah kita mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan berupa kita
bisa menjalankan puasa sebulan penuh beserta ibadah malam-malamnya. Kita patut bergembira
atas anugerah dan rahmat Allah tersebut. ‫ قُلْ بِفَضْ ِل هَّللا ِ َوبِ َرحْ َمتِ ِه فَبِ َذلِكَ فَ ْليَ ْف َرحُوا‬Artinya: “Katakanlah
Wahai Muhammad ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira” (QS Yunus: 85) Apabila di antara kita ada yang tidak memenuhi Ramadhan dengan
sebaik-baiknya, marilah kita bermunajat kepada Allah, memohon ampun kepada Allah, semoga Allah
mengampuni dosa-dosa kita. Sebagai konskwensinya, secara syariat, apabila ada yang meinggalkan
puasa, seharusnya puasa yang ditinggalkan untuk diqadla atau diganti puasa pada hari yang lain.
Mari kita berdoa, semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya
supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, pada
puncaknya, kelak saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita akan meninggalkan dunia ini
dengan husnul khatimah, amin. ‫ آمين بسم هللا‬.‫جعلنا هللا وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين كل عام وأنتم بخير‬
ْ ‫ات َواأْل َرْ ضُ أُ ِع َّد‬
‫ َوقُلْ رَّبِّ ا ْغفِرْ وارْ َحمء َوأَ ْنتَ خَ ْي ُر‬. َ‫ت لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬ ُ ْ‫ار ُعوْ ا ِإلَى َم ْغفِ َر ٍة ِم ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬
ُ ‫ضهَا ال َّس َم َو‬ ِ ‫ َو َس‬،‫الرحمن الرحيم‬
َ‫َّاح ِم ْين‬
ِ ‫الر‬. Khutbah II ‫ هللا أكبر وهلل الحمد الحمد هلل الذى وحده صدق وعده واعز جنده‬،‫×) ال اله اال هللا وهللا أكبر‬٥(‫هللا أكبر‬
،‫ اللهم فصل وسلم على سيدنا محمد صاحب كنز الرحمة وعلى آله وصحبه ومن وااله‬.‫وهزم االحزاب وعده وال حول وال قوة اال باهلل‬
‫ قال هللا تعالى فى كتابه الكريم والعصر ان‬.‫ اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن اال وانتم مسلمون‬،‫ فيا ايها الحاضرون اتقوا هللا‬،‫اما بعده‬
‫ والمؤمنين‬%‫ اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات‬.‫االنسان لفى خسر اال الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر‬
‫ اللهم ال تسلط علينا بذنوبنا من ال يخافك وال‬.‫ اللهم اعز االسالم والمسلمين واهلك الكفرة والظالمين‬،‫والمؤمنات االحياء منهم واالموات‬
‫ فيا عباد هللا ان هللا يأمر‬.‫ برحمتك يا ارحم الراحمين‬،‫ اللهم اجعل بلدتنا اندونيسيا بلدة طيبة تجرى فيها احكامك ورسولك‬.‫يرحمنا‬
‫ والمنكر ولذكر هللا أكبر‬%‫ بالعدل واالحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء‬Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di
Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, Semarang TAGS: khutbah khutbah idul fitri BAGIKAN:
ARTIKEL TERKAIT TERPOPULER REKOMENDASI 1 Khutbah Idul Fitri: Pesan Persaudaraan di Hari
Lebaran Sabtu 8 Mei 2021 2 Khutbah Jumat: 6 Keutamaan Lailatul Qadar Kamis 6 Mei 2021 3 Apakah
Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar Harus Menjumpai Keajaiban? Rabu 5 Mei 2021 4 Daging
Sapi Mengandung Cacing Hati: Bahaya, Pencegahan, dan Kehalalannya Ahad 9 Mei 2021 5 Hukum
Mengakhiri Bacaan Al-Qur’an dengan Shadaqallahul Azhim Jumat 7 Mei 2021 TOPIK

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/107251/khutbah-idul-fitri-mengevaluasi-capaian-
ramadhan-kita#

Yuk, install NU Online Super App versi Android (s.id/nuonline) dan versi iOS (s.id/nuonline_ios).
Akses dengan mudah fitur Al-Qur’an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat, Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah,
Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai