FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER FUNGSI KURIKULUM
Fungsi Kurikulum bagi Sekolah yang bersangkutan
Kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut : Sebagai alat mencapai tujuan lembaga pendidikan yang diinginkan Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut. Fungsi ini meliputi ; -jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan -cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan -orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang ada diatasnya Sering kita mendengar, Perguruan tinggi menilai mutu lulusan SMTA kurang memadai. Para pendidik di SMTA lalu mengatakan, berpendapat kelemahan pada lulusan SMTP, SMTP tidak mau menerimanya begitu saja, akhirnya melemparkan kelemahan itu kepada sekolah dasar. Guru-guru di SD inilah yang menjadi tumpuan masalah. Proses saling melemparkan kekurangan bukan pemecahan masalah, melainkan sebaliknya salah satu jalan keluarnya ialah setiap lembaga pendidikan harus mempelajari kurikulum pada sekolah- sekolah yang ada di bawah dan di atasnya. Jadikanlah kurikulum SD sebagai dasar untuk mengembangkan kurikulum SMTP, dan kurikulum SMTP sebagai bahan pengembangan untuk pendidikan di SMA. Begitulah seterusnya sampai di perguruan tinggi. Dengan cara itu kontinuitas (kesinambungan) program pendidikan pada semua tingkat lembaga pendidikan dapat terbina dengan baik. Oleh sebab itu fungsi kurikulum bagi sekolah yang berada di atasnya merupakan pengembangan atau lanjutan dari pendidikan selanjutnya. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang berada di atasnya ialah : Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkatan di bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakannya. Fungsi Penyiapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah SLA dan SLP sebagai tempat bekerja guru di kemudian hari. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilannya.Apabila guru kurang memahami, menghayati, serta melaksanakan kurikulum yang berlaku sebagai alat dan pedoman dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, maka besar kemungkinan segala apa yang diajarkan kurang sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan sesuai dengan perkembangan kurikulum yang berlaku. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak. Hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi,. Oleh sebab itu, guru dengan kurikulum tidak bisa dipisahkan, tetapi harus merupakan kesatuan yang utuh sehingga menjadi satu raga, seperti gula dengan manisnya. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum itu. Dengan demikian, guru betul-betul dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan kurikulum itu sendiri, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, perkembangan psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pengetahuan, antara lain kurikulum, program pengajaran, system intruksional, media pendidikan dan sumber-sumber belajar, metodologi pengajaran dan pengelolaan kegiatan belajar-mengajar. Kemampuan guru yang dituntut tidak hanya kemampuan professional saja, tetapi juga kemampuan personal (kepribadian yang baik) dan kemampuan social (bermasyarakat dengan baik) secara berkeseimbangan dan terpadu dalam diri guru Sesuai dengan UU Sisdiknas No.20 Tahhun 2003 bahwa kompetensi guru meliputi : Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah Bagi Kepala Sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku. Pengembangan kurikulum dan pelaksanaan roda administrasi sekolah dan program pengajaran yang dibuat dan dilaksanakan di kelas, semuanya berpedoman pada dan untuk menunjang kurikulum yang berlaku. Untuk itu perlu selalu dipikirkan peningkatan kemampuan tenaga kependidikan, baik guru, tenaga bimbingan dan penyuluhan, perpustakaan, tata usaha, di samping penyediaan dan penggunaan sumber-sumber belajar dan fasilitas lainnya secara memadai. Fungsi Kurikulum bagi Pengawas ( Supervisor ) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang menetapkan bagian mana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Para pengawas dituntut bekerja lebih giat lagi, terutama dalam hal memberikan bimbingan dan bantuan kepada guru serta mencari data-data mengenai faktor pendukung dan penghambat jalannya suatu kurikulum dalam hubungannya dengan perencanaan mutu guru, kelengkapan sarana pendidikan, pemantapan system administrasi, bimbingan dan penyuluhan, keefektifan penggunaan perpustakaan, dan lain- lain, semua bertitik tolak dari kurikulum yang berlaku. Oleh sebab itu pengawas perlu menguasai kurikulum yang berlaku agar dapat memberikan bimbingan ke arah yang tepat dalam pelaksanaan pengajaran sehari-hari. Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat • Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, sikap dan nilai serta ketrampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Untuk itu masyarakat yang memang selalu berkembang dan bersifat dinamis hendaknya : • Memberikan bantuan dalam pelaksanaan kurikulum suatu sekolah. • Memberikan saran-saran, usul atau pendapat sesuai dengan keperluan-keperluan yang paling mendesak untuk dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah sehingga anak- anak benar-benar dipersiapkan untuk dapat mengatasi masalah-masalah di dalam masyarakat tempat mereka hidup. Dengan demikian akan terwujudlah keserasian antara penghasil(sekolah) dengan pemakai (masyarakat). • Hasil pendidikan yang diperoleh siswa di sekolah akan sulit mencapai manfaat optimal apabila tanpa partisipasi masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini disebabkan keterbatasan berbagai faktor dalam proses pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, sewajarnyalah masyarakat, khususnya para orang tua, turut membantu pendidikan anak-anaknya di rumah masing-masing. Apa yang diberikan di sekolah yang umumnya telah dimuat dalam kurikulum, seyogyannya dalam garis besarnya perlu di ketahui orang tua, dengan harapan para orang tua dapat mengetahui orang tua, dengan harapan para orang tua dapat memberikan bantuan kepada putra-putrinya. Oleh sebab itu, fungsi kurikulum bagi orang tua dapat dijadikan bahan untuk mengadakan bantuan, bimbingan, guna mencapai hasil pendidikan yang lebih Fungsi Kurikulum bagi Pemakai Lulusan • Instansi atau perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu lembaga pendidikan, menginginkan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Oleh karenanya, selalu diadakan seleksi yang ketat dalam penerimaan tenaga kerja. Seleksi macam apa pun yang dilaksanakan, tidak akan membawa arti apa- apa seandainya instansi tersebut tidak terlebih dahulu mempelajari program pendidikan yang dimuat dalam kurikulum yang telah ditempuh oleh para calon tenaga kerja. Sebab, bagaimana pu kadar pengetahuan, sikap dan ketrampilan tenaga kerja, merupakan hasil atau produk dari kurikulum yang ditempuhnya. Oleh karena itu, instansi pemakai lulusan perlu mengenal kurikulum yang ditempuh calon tenaga kerja pada lembaga pendidikan yang telah diselesaikannya. Studi kurikulum akan banyak membantu dalam hal seleksi penerimaan calon pegawai yang tepat. • Kurikulum suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga kerja dalam bidang tertentu. Namun, pemanfaatan calon tenaga kerja akan mudah dan membantu kedua belah pihak apabila instansi atau perusahaan dan sekolah telah memperoleh kejelasan informasi dan jalinan kerja sama yang baik dalam hal penerimaan calon tenaga kerja.
• Persiapan seleksi penerimaan calon pegawai yang sesuai dengan
kemampuan yang dibutuhkan instansi atau perusahaan, hendaknya diikuti dengan penempatan (placement) pada bagian atau tugas tertentu yang sesuai dengan pendidikan, dalam hal ini sesuai dengan kurikulum yang membekali kemampuan yang bersangkutan agar tenaga kerja menjadi fungsional dan produktif bagi instansi atau perusahaan yang bersangkutan. Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mcneil (2006) isi kurikulummemiliki empat fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum (common and generaleducation), 2) suplementasi (suplementation), 3) eksplorasi dan 4) keahlian Mari kita diskusikan