Vd=C . I . R . S . cos φ
Dimana, Vd = Tegangan Drop (Volt)
C = Coeficient, 1 Fasa = 2
3 Fasa = √ 3
I = Arus (Ampere)
R = Resistansi (ohm/km) lihat (tabel katalog kabel)
S = Panjang kabel (km)
Cos φ = Faktor daya
∆v Vs−Vr
( %) = ×100 %
∆s Vs
3. PERHITUNGAN
A. Data Perhitungan
L = 20 km = 20000 m
A = 2,5 mm2 = 2,5 × 10-6 m2
ρ = 1,68 × 10-8 Kg/m3
L = 1 mH = 1 × 10-3 H
I=5A
V2 = 19 kV = 19000 V
ƒ = 50 Hz
π = 3,14
φ = 0,8
B. Perhitungan
ρ× l
R=
A
1,68× 10−8 × 20000
R=
2,5× 10−6
R = 134,4 Ω
XL = 2 × π × ƒ × L
XL = 2 × 3,14 × 50 × 1 × 10-3
XL = 0,314 Ω
Z = R + Jx
Z = 134,4 + 0,134
Z = 134,714 Ω
∆V = I × Z
∆V = 5 × 134,714
∆V = 673,57 V
V1 = V2 + ∆V
V1 = 19000 + 673,57
V1 = 19673,57 V
V1 = 19,67357 kV
C. Diagram Phasor
4. ANALISA
Dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan dapat dianalisa dengan hasil
data percobaan, dengan panjang kabel (l) sebesar 20 km, luas penampang (A) sebesar
2,5 mm2, hambatan jenis kabel dimana kabel yang kita gunakan berasal dari bahan
tembaga yang memiliki nilai hambatan jenis 1,68 × 10-8 Kg/m3, Induktansi diri (L)
sebesar 1 mH, arus (I) sebesar 5 A, tegangan penerima (V 2) sebesar 19 kV, frekuensi
(f) sebesar 50 Hz, dan nilai phi (π)sebesar 3,14. Untuk mencari nilai tegangan jatuh
(Drop Voltage) maka dapat diperoleh menggunakan rumus:
ρ× l
1. R =
A
Untuk mencari nilai hambatan pada kabel tembaga (R) yaitu memasukkan nilai
rho kabel tembaga dikali dengan panjang kabel dibagi dengan luas penampangnya
maka diperoleh nilai hambatan sebesar 134,4 Ω.
2. XL = 2 × π × ƒ × L
Dikarenakan arus yang mengalir pada kabel menggunakan arus bolak-balik (AC)
maka terdapat induktasi (L) sehingga perlu dicari nilai XL menggunakan rumus 2
kali phi kali frekuensi (ƒ) lalu kali dengan nilai induktansinya (L) maka diperoleh
nilai XL sebesar 0,314 Ω.
3. Z = R + Jx
Dapat kita lihat terdapat hambatan (R) dan Reaktansi Induktif (XL) maka perlu
dicari nilai impedansinya (Z) menggunakan rumus di atas sehingga diperoleh nilai
sebesar 134,714 Ω.
4. V1 = V2 + ∆V
5. Untuk mencari nilai tegangan pengirim (V1) dapat diperoleh dengan
menjumlahkan nilai jatuh tegangan (∆V) dan tegangan penerima (V2) sehingga
diperoleh nilai 19,67357 kV sebagai nilai tegangan pengirim (V1).
5. KESIMPULAN
1. Bahwa arus yang mengalir pada suatu kabel yang memiliki ukuran sangat panjang
akan terjadi jatuh tegangan sehingga nilai tegangan pada ujung pengirim tidak
sama dengan ujung penerima.
2. Dengan Menghitung nilai jatuh tegangan (Drop Voltage) maka kita dapat
mengetahui nilai tegangan yang ada pada ujung kabel penerima sehingga kita
dapat menentukan nilai pada kabel pengirim agar ketika sampai pada kabel
penerima nilainya sesuai dengan apa yang kita harapkan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Penulis. Diakses dari link
“http://eprints.umg.ac.id/5025/6/2021_TA_ELK_180603012_BAB%202.pdf”. pada 30
Agustus 2021
Cara Menghitung Drop tegangan. Diakses dari link “https://www.youtube.com/results?
search_query=drop+tegangan”. Pada 30 Agustus 2021