422 1180 1 PB
422 1180 1 PB
Tri Andjarwati
Abstrak
Key words: Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua faktor Herzberg,
Teori X Y Mc Gregor, Teori Motivasi Prestasi McClelland.
45
Tri Andjarwati
46
Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg,
Teori X Y Mc Gregor, dan Teori Motivasi Prestasi Mc Clelland
47
Tri Andjarwati
48
Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg,
Teori X Y Mc Gregor, dan Teori Motivasi Prestasi Mc Clelland
yang memotivasi (pemuas) dan faktor higiene 1. Daya pendorong (motivator) untuk
(faktor ketidakpuasan) masing-masing adalah kepuasan jumlahnya terbatas
sebagai berikut: 2. Perbaikan motivator (daya pendorong)
Pemuas berpengaruh jangka panjang
1. Prestasi 3. Kebutuhan motivator (daya pendorong)
2. Penghargaan tidak ada batasnya
3. Pekerjaan itu sendiri 4. Tidak ada jawaban untuk kebutuhan
4. Tanggung jawab motivator (daya pendorong)
5. Kenaikan pangkat Menurut Herzberg, higiene tidak bisa
6. Perkembangan memotivasi, dan jika hal ini digunakan untuk
mencapai tujuan bisa jadi mengakibatkan hasil
Ketidakpuasan yang negatif dalam jangka panjang.
1. Kebijakan perusahaan Lingkungan yang sehat mencegah
2. Pengawasan ketidakpuasan kerja, tetapi lingkungan yang
3. Kondisi kerja demikian tidak dapat mengarahkan seseorang
4. Hubungan dengan yang lain ke penyesuaian diri yang minimal, yaitu
5. Gaji ketidakadaan kepuasan. Kebahagiaan ‘positif’
6. Status kelihatannya membutuhkan pencapaian
7. Keamanan kerja pertumbuhan psikologis (Herzberg, 2006: 78).
8. Kehidupan pribadi Faktor higiene selalu dan kemungkinan
lebih mudah diukur, dikendalikan dan
Herzberg menggunakan istilah digerakkan daripada motivator (faktor
‘hygiene’ dalam pengertian yang berhubungan pendorong). Motivator lebih rumit dan
dengan medis yaitu yang berfungsi subjektif, dan sering terlalu sukar untuk
menghilangkan berbagai resiko di lingkungan diukur. Tetapi sejauh para pimpinan
kerja (Duttweiler, 2006: 371). Herzberg berkonsentrasi pada higiene, tetapi di lain
mengidentifikasi dan membandingkan pihak mengabaikan daya pendorong, maka
dinamika higiene dan motivasi sebagaimana akan memungkinkan para pekerja akan
dijelaskan berikut: mencari faktor hygiene yang lebih jauh
(Hamner dan Organ, 2005: 155). Hal ini akan
Dinamika Higiene berakibat negatif dalam pengembangan tenaga
Dasar psikologis kebutuhan higiene kerja yang memiliki motivasi.
adalah menghindari resiko dari lingkungan Kepuasan pekerjaan yang terbentuk
kerja. dari dua sifat yang unipolar tidak unik tetapi
1. Sumber yang menimbulkan resiko tetap menjadi konsep yang sulit untuk
jumlahnya tidak terbatas dipahami. Kebalikan dari kepuasan pekerjaan
2. Perbaikan higiene hanya berpengaruh bukan ketidakpuasan pekerjaan tetapi lebih
jangka pendek pada tidak ada kepuasan dalam pekerjaan. Jadi
3. Kebutuhan higiene bersiklus secara kebalikan dari ketidakpuasan pekerjaan adalah
alami kepuasan pekerjaan, bukan ketidakpuasan
4. Kebutuhan higiene merupakan hal dengan pekerjaan seseorang (Herzberg, 2006:
yang menentukan 76).
5. Tidak ada jawaban akhir untuk Herzberg juga berpendapat “peng-
kebutuhan hygiene hilangan dalam faktor-faktor higiene dapat
menyebabkan ketidakpuasan pekerjaan, tetapi
Dinamika Motivasi perbaikannya tidak menyebabkan kepuasan
Dasar psikologis motivasi adalah kerja.” (Herzberg, 2006: 61). Hersay
kebutuhan perkembangan pribadi (Herzberg, menjelaskan tentang perkataan hygiene:
2006:101). faktor-faktor higiene, ketika terpenuhi,
berkecenderungan untuk menghilangkan
49
Tri Andjarwati
ketidakpuasan dan keterbatasan kerja, tetapi karyawan yang mengalami keadaan motivasi
sedikit untuk memotivasi seseorang untuk intrinsik cenderung mempunyai komitmen
melakukan kinerja yang terbaik atau terhadap pekerjaan dan pemenuhan diri
meningkapatkan kapasitasnya. (Hersey dan melalui pekerjaan tersebut (Aldag, 2002, 11).
Blanchard, 2002: 59) Dalam kondisi motivasi intrinsik, seorang
Ada tiga kondisi phisikologi yang pekerja akan menghubungkan sikap terhadap
penting yang sangat mempengaruhi kepuasan pekerjaan dengan hasil pekerjaan yang berasal
pekerja: dari pekerjaan itu sendiri. Hasil intrinsik
1. Pengalaman yang berarti terhadap semacam itu dialami oleh karyawan yang
pekerjaan itu sendiri bebas keterlibatan dengan karyawan yang lain.
2. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
dan hasilnya Teori McCleland tentang Kebutuhan akan
3. Pengetahuan tentang hasin dan umpan Pencapaian
balik kinerja McCleland menyampaikan teori
Semakin banyak pekerjaan yang motivasi yang sangat erat berhubungan dengan
dirancang untuk meningkatkan kondisi ini, konsep pembelajaran. Teori tersebut
semakin puas terhadap pekerjaan (Burke, menyatakan ketika seseorang mempunyai
2007: 35). Dimensi ketidakpuasan pekerjaan kebutuhan yang kuat, dampaknya adalah
secara psikhologis berbeda dengan kepuasan memotivasi seseorang untuk menggunakan
pekerjaan, tetapi juga berhubungan dengan perilaku yang mengarah pada pemenuhan
fenomena eskalasi, atau orang sering kebutuhan untuk kepuasan. Inti dari teori ini
menyebutnya dasar meningkatnya ekpekstasi: adalah bahwa kebutuhan dipelajari melalui
semakin banyak orang menerima semakin adaptasi dengan lingkungan seseorang. Karena
banyak yang mereka inginkan. Ini kebutuhan dipelajari, perilaku yang diberikan
memperjelas eskalasi Herzberg tentang cenderung terjadi pada frekwensi yang lebih
pernyataan zero point. Mathis berpendapat tinggi (Gibson, Ivancevich dan Donnely,
bahwa: Faktor higiene memberikan sebuah 2007: 111)
dasar yang harus dipertimbangkan dengan Kebutuhan akan pencapaian (Achieve)
sungguh-sungguh jika ingin menghindari meliputi keinginan secara mandiri untuk
ketidakpuasan. Tetapi, meskipun semua menguasai benda, gagasan, atau orang lain,
kebutuhan untuk perbaikan dipenuhi, orang dan untuk meningkatkan rasa percaya diri
masih tidak termotivasi untuk bekerja lebih seseorang melalui latihan bakat. Berdasarkan
keras (Mathis, 2007: 55) pada hasil penelitian, McCleland me-
Herzberg berpendapat bahwa faktor- ngembangkan serangkaian faktor-faktor
faktor yang menyebabkan kepuasan pekerjaan diskriptif yang mencerminkan kebutuhan
pada dasarnya adalah faktor-faktor intrinsik, pencapaian yang tinggi. Faktor-faktor tersebut:
sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan 1. Achievers menyukai situasi dimana
ketidakpuasan pekerjaan adalah faktor mereka mempunyai tanggung jawab
ekstrinsik. Kelompok faktor-faktor intrinsik pribadi untuk menemukan solusi terhadap
mencakup pekerjaan itu sendiri, pencapaian, masalah
kemajuan, pengakuan dan tanggung jawab. 2. Achievers mempunyai tendensi untuk
Faktor ekstrinsik mencakup supervisi, menentukan tujuan pencapaian rata-rata
hubungan antar personal, kondisi pekerjaan, dan menghitung resiko.
gaji, kebijakan perusahaan, dan administrasi 3. Achievers ingin menggunakan umpan
(Caston dan Braoto, 1985, 270). balik nyata tentang seberapa baik mereka
Sedangkan Herzberg berpendapat melakukan (McCleland dan Johnson,
bahwa faktor intrinsik tidak akan menye- 2004: 3)
babkan kepuasan pekerjaan jika faktor-faktor
intrinsik dalam lingkungan pekerjaan tidak Akibat Adanya Motivasi Karyawan di
baik (Caston dan Braoto 1985, 281). Seorang Tempat Kerja
50
Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg,
Teori X Y Mc Gregor, dan Teori Motivasi Prestasi Mc Clelland
Jika perlakuan karyawan cukup baik terlihat sebagai masalah utama, maka faktor
tetapi mereka menunjukkan sedikit sikap higiene harus diperbaiki. Tetapi untuk
positif terhadap pekerjaan mereka dan tidak memperbaiki kinerja manajer harus bertindak
bersedia memperluas usaha lebih baik sebagai motivator, dan ini berarti merubah
terhadap perusahaan, maka organisasi tersebut sifat pekerjaan menjadi lebih menantang dan
mempunyai masalah motivasi (Herzberg, lebih memberikan penghargaan.
2006: 94). Komponen-komponen sistem
Manajer yang efektif harus mengetahui penghargaan pada organisasi seperti uang,
apa yang memotivasi sesorang untuk keuntungan, promosi harus dirangsang kepada
melakukan dan bagaimana memenuhi karyawan. Mereka secara positif harus
kebutuhan-kebutuhan karyawan. Hamner bervalensi dalam menyusun keinginan
berpendapat bahwa untuk memenuhi karyawan. Karyawan harus menerima bahwa
bagaimana memotivasi bawahan, manajer variasi dalam level kinerja akan menyebabkan
perlu untuk mengetahui apa yang dapat jumlah penghargaan yang diterima (Hamner
meningkatkan perilaku mereka (Hamner dan dan Organ, 2005: 149). Herzberg berpendapat
Organ, 2005: 137) bahwa uang sebagai motivator, karena sifatnya
Kita harus menyadari bahwa orang yang ada dimana-mana, biasanya gaji
ingin berbagai hal yang berbeda dari pekerjaan merupakan motivator dan higiene. Sebagai
mereka, dan terdapat tipe kepemimpinan yang faktor higiene yang utama, uang juga sering
berbeda juga, tidak ada satu cara motivasi berperan sebagai harta benda yang
yang akan memuaskan setiap orang (Staton, memberikan motivasi, dengan kesamaan
1983: 208). Karena motivasi memberikan dinamik seperti pada pemahaman untuk
arah dan intensitas terhadap perilaku manusia. pencapaian (Herzberg, 2006: 71)
Orang akan sangat termotivasi ketika mereka Karena manusia mencari kepuasan
percaya (1) bahwa perilaku mereka akan terhadap dua sistem kebutuhan utama, maka
memberikan imbalan tertentu, (2) Imbalan manajemen harus melakukan pengelolaan
tersebut bermanfaat dan bernilai, dan (3) pada dua masalah ini, yaitu pengelolaan yang
mereka dapat melakukannya pada level yang baik tentang kebutuhan higiene dan tentang
akan menghasilkan pencapaian imbalan pemotivasi (Herzberg, 2006: 84).
tersebut (Burke, 2007: 34). Masalah kita Organisasi harus semakin menyadari
kedepan bukan pada kekurangan kesempatan bahwa: Imbalan kerja yang penting dapat
pada orang yang dimotivasi tetapi pada berupa intrinsik maupun ekstrinsik. Imbalan
kekurangan orang-orang yang termotivasi siap instrinsik berupa program penghargaan kepada
dan dapat mengambil keuntungan dari pekerja dan berupa ekstrinsik dalam bentuk
kesempatan (Rogers dan Levey 2005, 10) sistem kompensasi. Dalam konteks ini, untuk
Hersey menghubungkan bahwa beberapa tahun kedepan, para manajer akan
kepercayaan dan aktualisasi diri terlihat lebih sangat disibukkan untuk mencari bentuk yang
penting sebagai kematangan seseorang berhubungan dengan cara-cara yang dapat
(Hersey dan Blanchard, 2002: 56). Hamner dipergunakan dalam memberikan imbalan dan
sependapat dengan pernyataan diatas bahwa memotivasi karyawan, dimana dengan
penguatan perilaku merubah pola pekerjaan motivasi maka karyawan akan tambah
seseorang (Hamner dan Organ, 2005: 141). bersemangat untuk melakukan tugas-tugasnya,
Oleh karena itu untuk memotivasi karyawan- yang tentunya berakibat pada naiknya
karyawan yang sudah berpengalaman maupun kepuasan dan kinerja karyawan.
karyawan yang sudah lama bekerja, kebutuhan Program penghargaan pekerja dapat
tingkat tinggi harus dipenuhi. diawali dengan ucapan terimakasih yang
Teori Herzberg sangat membantu bagi dilakukan dengan spontan dan secara pribadi,
seorang manajer dalam memutuskan untuk hingga program formal yang dipublikasikan
mengembangkan tenaga kerja yang secara luas. Yang mana tipe perilaku tertentu
termotivasi. Jika ketidak puasan pekerja didorong, dan prosedur untuk memperoleh
51
Tri Andjarwati
52
Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg,
Teori X Y Mc Gregor, dan Teori Motivasi Prestasi Mc Clelland
waktu, energy dan usaha dikeluarkan untuk Gibson, James L., John M. Ivancevich, James
faktor-faktor ektrinsik yang tidak mengarah H. Donnelly, 2007. Organizations;
kepada kepuasan kerja/motivasi, tetapi hanya Behavior, Structure, Process, Dallas,
berfungsi untuk mengurangi ketidakpuasan Texas: Business Publications, Inc.
pekerjaan. Haimann, Theo, 2003. Supervisory
Kepercayaan terhadap semua teori- Management For Health Care
teori yang sudah dibicarakan, menunjukkan Institutions. St. Louis: The Catholic
bahwa manajer seharusnya meninjau kembali Hospital Association.
apa yang mereka lakukan dengan sistem Hall, Jay and Martha S. Williams, 2006. Work
reward. Jika reward menjadi faktor ektrinsik Motivation Inventory, The Woodlands,
yang utama maka semua yang dapat Texas: Telemetrics International, Inc.
diharapkan adalah karyawan yang puas dengan Hamner, W. Clay and D. Organ, 2005.
pekerjaan mereka. Memuaskan kebutuhan Organizational Behavior An
higiene sangat sederhana, tetapi kepuasan A22cipscholoiroach. Dallas: Business
tersebut tidak bisa berlangsung lama dan jenis Publ cations.
kebutuhan ini sifatnya tambahan. Motivasi Hersey, Paul and Ken Blanchard, 2002.
dapat dicapai hanya dengan memuaskan area Management of Organizational
yang sangat terbatas dari kebutuhan yang Behavior Utilizing Human Resources.
kompleks, yang sifatnya tambahan dan Englewood Cliffs, NJ: Prent ce-Hall.
kepuasannya memberikan efek yang lebih Herzberg, Fredrick, 2006. Work and The
panjang. Apa yang sebenarnya diperlukan Nature of Man. New York: Thomas Y.
adalah usaha dua jalan yang diarahkan pada Crowell Co.
higiene dan kemudian pada perkembangan Herzberg, 2006. The Managerial Choice, to
motivasi. be. Lifficient and to be Human.
Homewood, IL: Dow J3nes-Irwin.
DAFTAR PUSTAKA Herzberg, 2005. Frederick; Bernard Mausner;
and Barbara Snyderman. The
Aldagi Ramon J., 2002. Task Design and Motivation to Work. New York: Wiley.
Employee Motivation. Glenview, IL: Kast, Fremont E. and James E. Rosenzweig,
Scott, Foresman and Company. 2005. Organization and Management:
Burke, W. Warner, 2007. Organizational A Systems and Contingency Approach.
Development. Reading, MA: Addison- New York: McGraw-Hill Book
Wesley Publishing Company,. Company,
Dessler, Gary, 2006. Organization Theory, Maslow, Abraham H., 1954. Motivation and
Integrating Structure and Behavior. Personality. New York: Harper and
Second Edition, Englewood Cliffs, Bros.
New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2006. Mathis, Robert L. and John H. Jackson, 2007.
Duttweiler, Patricia C., 2006. Educational Personnel Contemporary Perspectives
Excellence and Motivating Teachers. and Applications. 2d ed. St. Paul: West
Eric Journal The Clearinghouse. Publishing Company.
Dwi, Bambang, 2011, Analisis pengaruh McClelland, David C. and Eric W Johnson,
Motivasi kerja, Komitmen Karyawan 2004. Learning to Achieve. Glenview,
dan Lingkungan Kerja Terhadap Illinois: Scotti. Foresman & Co.
Kinerja Karyawan. McGregor, Douglas, 2000. The Piman Side of
Ferguson, Diane B., 2007. Management Styles Enterprise. New York: McGraw-Hill.
and Employee Motivation. Edited by R. Robbins, Stephen, P., Judge Tymothy A.,
Wilkins. Vol. II, Administrative 2015. Organizational Behavior, New
Manual. Arlington, VA: American Jersey, Pearson Education, Inc.
Association of Blood Banks.
53
Tri Andjarwati
54