Anda di halaman 1dari 11

Type your search query and hit enter:

Type Here

All Rights Reserved

DUNIA DOSEN

Type your search query and hit enter:

Type Here

HOMEPAGEINFORMASI

Informasi

Memahami Arti Penting Kerangka Karangan Ilmiah dan Strukturnya

Kerangka karangan ilmiah

Ilustrasi: Freepik.com

Perlu diakui bahwa pengetahuan terkait kerangka karangan ilmiah tidak bisa diabaikan karena
sifatnya sangat penting. Karya ilmiah dengan karya non ilmiah memiliki sejumlah perbedaan
signifikan, meskipun sama-sama berbentuk karya tulis. Karya ilmiah memiliki sifat formal dan juga
menuntut tanggung jawab yang tinggi dari penulisnya.

Ada banyak alasan kenapa kerangka pada karya tulis ilmiah harus disusun dengan baik dan benar
sekaligus sesuai dengan ketentuan yang ada. Lalu, sudahkah mengetahui bagaimana susunan
kerangka yang baik pada karangan ilmiah? Pastikan sudah, jika belum atau sekedar ingin
memperdalam bisa menyimak informasi berikut ini.

Daftar Isi

Memahami Pentingnya Kerangka Karangan Ilmiah

1. Menunjukan Kredibilitas Penulis

2. Memastikan Penyampaian Informasi Mudah Dipahami

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

1. Merumuskan Tema

2. Menyiapkan Bahan Referensi


3. Menyiapkan Rancangan Dasar

4. Menulis Struktur Kerangka Karangan

Susunan Kerangka Karangan Ilmiah

1. Penelitian Kuantitatif

2. Penelitian Kualitatif

Tips Menyusun Kerangka pada Karangan Ilmiah

1. Menentukan Tema Penelitian dengan Tepat

2. Mengumpulkan Referensi Sebanyak Mungkin

3. Pahami Aturan dalam Struktur Penulisan Karangan Ilmiah

4. Memiliki Niat untuk Segera Menyelesaikan Penulisan

5. Segera Mulai Menulis Kerangka

6. Cek Ulang Struktur Kerangka Sebelum Mulai Menulis

Memahami Pentingnya Kerangka Karangan Ilmiah

Jika membahas mengenai kerangka karangan maka pada dasarnya para penulis bisa membuatnya
untuk berbagai jenis karangan. Tidak hanya untuk karangan ilmiah saja, melainkan juga untuk
karangan non ilmiah. Seorang penulis novel misalnya, biasanya menyusun kerangka karangan juga di
awal proses penulisan.

Sebab kerangka karangan akan membantu menyusun tulisan dengan sistematis dan alurnya jelas.
Adanya kerangka juga mencegah penulis berhenti di tengah jalan dan kebingungan harus menulis
apa lagi. Kerangka ini biasanya berisi poin-poin penting di setiap bab dan dilengkapi judul bab.

Ketika disusun sejak awal, maka hasil tulisan cenderung lebih sistematis dan tentunya mudah
dipahami. Kualitas tulisan juga menjadi lebih baik dan lebih optimal dibandingkan menulis karangan
tanpa bantuan kerangka karangan.

Sementara itu, kerangka karangan ilmiah sifatnya lebih krusial. Dikatakan demikian karena
keberadaan kerangka karangan pada karangan ilmiah benar-benar memaksimalkan hasil karangan
tersebut. Karangan ilmiah yang sifatnya formal, mengikat, dan menuntut tanggung jawab tinggi dari
penulisnya sudah tentu memerlukan kerangka sejak awal penulisannya.
Kerangka karangan pada karangan ilmiah kemudian memiliki sejumlah arti penting. Beberapa di
antaranya adalah:

Baca Juga: Alasan Perlu Memperhatikan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

1. Menunjukan Kredibilitas Penulis

Kerangka karangan pada karangan ilmiah memiliki arti penting untuk menunjukan dan membuktikan
kredibilitas penulisnya. Baik yang ditulis secara tunggal oleh satu orang penulis maupun secara
berkelompok. Dikatakan demikian karena dengan adanya kerangka karangan maka tulisan menjadi
lebih rapi.

Selain itu susunannya juga sistematis yang kemudian membuat tulisan ilmiah enak dibaca dan
mudah untuk dipahami. Hasil penelitian dan berbagai solusi atas persoalan-persoalan di masyarakat
yang dipaparkan di dalamnya akan mudah dipahami. Sehingga mudah pula untuk diaplikasikan.

Selain itu, adanya kerangka juga akan membantu penulis untuk mengikuti aturan sistematika
penulisan karangan ilmiah. Sehingga menunjukkan bahwa penulis tersebut mematuhi aturan dan
paham betul bagaimana menulis karangan ilmiah yang baik dan benar.

Pada akhirnya, karangan ilmiah yang disusun akan dianggap memiliki kualitas yang tinggi dan layak
untuk dipublikasikan serta masuk ke dalam database bereputasi. Sehingga adanya kerangka
karangan ilmiah bisa membantu para penulis untuk menunjukan kredibilitasnya di hadapan para
pembaca.

2. Memastikan Penyampaian Informasi Mudah Dipahami

Arti penting kedua dari kerangka pada karangan ilmiah adalah untuk memastikan informasi yang
disampaikan tidak menjadi salah. Artinya informasi yang tertulis di dalam karangan ilmiah bisa
dipahami dan tanpa resiko salah paham. Sebab ditunjang dengan tata cara penulisan yang
sistematis, lengkap, dan juga enak dibaca.

Sebab kata atau kalimat di dalam karangan ilmiah sifatnya formal dan tidak menggunakan bahasa
gaul maupun bahasa khas daerah. Siapapun yang membacanya kemudian akan dengan mudah
memahaminya. Informasinya pun tersampaikan dengan baik tanpa risiko salah paham tadi.

Hal ini juga berkaitan dengan sifat tanggung jawab penulis terhadap isi karangan ilmiah yang
disusun. Jadi, pertanggung jawaban di dalam karangan ilmiah perlu diakui lebih berat. Apa yang
ditulis di dalamnya harus benar-benar sesuai fakta dan juga hasil karya sendiri, atau bebas
plagiarisme.

Jika informasi yang dicantumkan dipahami secara keliru oleh pembaca karena tata cara penulisan
yang berantakan. Maka bisa memunculkan masalah yang dampaknya lebih luas, apalagi jika
kesalahpahaman ini dialami oleh banyak pembaca.

Oleh sebab itu menyusun kerangka karangan ilmiah mencegah resiko tersebut. Kerangka akan
memastikan informasi tersampaikan dengan baik dan tidak ada yang terlewat untuk mencegah
kesalahpahaman sekaligus informasi yang tidak lengkap. Jadi, tidak perlu berpikir dua kali untuk
menyusun kerangka tersebut.

Baca Juga: 6 Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

Memahami betul bahwa kerangka di dalam penyusunan karangan ilmiah memiliki arti sangat
penting. Maka sebagai penulis karangan ilmiah perlu belajar bagaimana menyusunnya dengan baik
dan benar. Sehingga karangan ilmiah juga ikut benar sesuai dengan aturan penulisan yang selama ini
menjadi standar para penulis karangan ilmiah.

Supaya penulisan kerangka ini bisa benar, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut
detailnya:

1. Merumuskan Tema

Hal pertama yang perlu diperhatikan pada saat menyusun kerangka karangan ilmiah adalah
merumuskan tema. Tema yang dimaksud di sini adalah tema dari penelitian atau tema yang diangkat
untuk nantinya dijadikan pokok pembahasan di dalam karangan ilmiah.

Tema bisa ditentukan dengan mudah, hanya saja pada beberapa penulis justru terjadi sebaliknya.
Menentukan tema kemudian bisa sesulit menentukan teman hidup. Jika menghadapi situasi seperti
ini maka bisa mencoba mencari tema dari hal-hal yang dikuasai, dan bisa juga dari segala sesuatu
yang disenangi.
Setelah tema didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan judul untuk karangan
ilmiah. Tema dan judul ini harus berada di dalam satu jalur yang sama, harus terhubung satu sama
lain, karena judul akan mempresentasikan tema dan begitu pula sebaliknya.

Pembuatan judul juga bisa menggunakan dasar-dasar untuk membuat judul karangan non ilmiah.
Yakni dibuat semenarik mungkin, hanya saja harus tetap singkat, padat, jelas, dan mampu
menampilkan isi karangan ilmiah secara keseluruhan.

2. Menyiapkan Bahan Referensi

Hal penting kedua yang harus diperhatikan dan disiapkan adalah bahan referensi. Penulisan
karangan ilmiah tentunya membutuhkan referensi, dan juga perlu dipastikan kredibilitas referensi
tersebut. Referensi ini diperlukan untuk menyusun kerangka karangan ilmiah dengan baik dan benar.

Misalnya di bab pertama yang menampilkan sub bab mengenai latar belakang masalah. Maka ada
tema penelitian yang akan dibahas di bagian tersebut dan tentunya membutuhkan data. Data ini
bisa didapatkan dengan pengamatan langsung dan juga menggunakan himpunan data dari lembaga,
organisasi, maupun pihak manapun yang kredibel.

Misalnya saja membutuhkan data mengenai jumlah masyarakat kurang mampu di suatu daerah.
Maka peneliti selaku juga sebagai penulis karangan ilmiah bisa meminta datanya di kantor kelurahan
setempat. Data ini penting untuk bisa menyampaikan informasi dengan baik dan benar.

Maka referensi yang digunakan harus bersumber dari sumber terpercaya atau yang disebut kredibel
tadi. Sehingga informasi yang dipaparkan di dalam kerangka dan karangan ilmiah itu sendiri bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sebab isi karangan ilmiah memang wajib berupa fakta-fakta
di lapangan.

Supaya referensi yang didapatkan memang terbukti kredibel maka penulis wajib menentukan
sumber referensi tersebut. Referensi ini idealnya sudah diketahui bisa didapatkan dimana saja.
Susun daftarnya dan kunjungi tempatnya untuk memastikan referensi yang dibutuhkan tersedia dan
bisa langsung digunakan.

3. Menyiapkan Rancangan Dasar

Hal penting berikutnya dalam menyusun kerangka karangan ilmiah yang wajib diperhatikan adalah
rancangan dasar. Rancangan dasar ini berkenaan dengan kegiatan penelitian dan proses dalam
mendapatkan referensi terpercaya. Sumber referensi bisa dalam bentuk buku, hasil wawancara,
data suatu lembaga, hasil pengamatan, dan lain-lain.
Misalnya saja untuk hasil pengamatan, maka perlu ditentukan objek penelitiannya apa saja.
Termasuk juga daerah di mana objek penelitian berada dan berbagai peralatan yang perlu disiapkan
untuk mulai melakukan pengamatan dan pencatatan hasil pengamatan tersebut.

Semua harus disusun, yang mirip dengan penyusunan skenario. Tujuannya agar proses perolehan
data bisa sesuai dengan harapan dan sesuai kebutuhan kerangka yang disusun. Kerangka dasar ini
juga berisi bab apa saja yang akan dicantumkan di dalam karangan ilmiah.

Sebab jenis dan jumlah bab bisa dipengaruhi oleh teknik penelitian yang dilakukan. Jadi, antara
penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif ini susunan kerangkanya bisa sangat berbeda. Oleh
sebab itu penting untuk menentukan metode penelitian sejak awal karena akan mempengaruhi
struktur karangan ilmiah.

4. Menulis Struktur Kerangka Karangan

Setelah hal-hal penting di atas sudah dilakukan dan dipersiapkan, maka selanjutnya tinggal mulai
menulis kerangka karangan ilmiah. Kerangka karangan disesuaikan dengan data yang ada, referensi
yang bisa disediakan, dan disesuaikan dengan struktur karangan ilmiah secara umum.

Penulisan kerangka sekali lagi juga dipengaruhi oleh metode penelitian yang digunakan. Sehingga
metode penelitian ini perlu disesuaikan dengan tema dan juga aspek lainnya. Mulailah menulis
kerangka dari bab-bab awal dan kemudian menuju ke bab inti sampai ke bab akhir.

Baca Juga: Jenis Karya Ilmiah yang Wajib Diketahui agar Tidak Salah Persepsi

Susunan Kerangka Karangan Ilmiah

Dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah memiliki gambaran apa saja yang harus dilakukan saat
menyusun kerangka karangan. Seperti yang sudah dijelaskan, kerangka karangan pada karangan
ilmiah memiliki bentuk berbeda tergantung metode penelitian yang dilakukan. Berikut struktur yang
dimaksudkan:

1. Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian yang pertama adalah metode kuantitatif yang secara umum menitikberatkan
pada pengujian teori yang masih berkaitan dengan tema penelitian. Selain itu, data yang
dikumpulkan peneliti melalui metode ini umumnya lewat kegiatan survei dan bisa juga lewat
eksperimen.
Adapun struktur di dalam kerangka karangan ilmiah dengan metode penelitian kuantitatif ini adalah
sebagai berikut:

Judul penelitian

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Umum Penelitian

Manfaat Penelitian

Bab II Landasan Teori

Deskripsi Teori

Penelitian yang Relevan

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

Bab III Metode Penelitian

Tujuan Khusus Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengolahan Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi Data Hasil Penelitian


Pengujian Persyaratan Pengolahan Data

Pengujian Hipotesis

Interpretasi dan Pembahasan

Bab V Penutup

Kesimpulan

Implikasi

Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

2. Penelitian Kualitatif

Metode penelitian yang kedua adalah penelitian kualitatif yang lebih banyak mengacu pada
penemuan baru atau pada konteks penemuan (context of discovery). Hasil penelitian dengan
metode ini bertujuan untuk menghasilkan hasil penelitian yang bisa dijadikan hipotesis untuk
penelitian selanjutnya.

Sedangkan untuk struktur kerangka karangan ilmiah pada penelitian kualitatif ini adalah sebagai
berikut:

Judul Penelitian

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang dan Alasan Permasalahan

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bab II Landasan Teori


Bab III Metodologi Penelitian

Pemilihan Lokasi, Subjek Penelitian, dan Penjajakan Alami

Strategi dan Teknik Penelitian

Pengumpulan dan Penentuan Data

Analisis Data

Logika dan Jadwal

Bab IV Rencana Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi

Audit Trail

Bab V Hasil Penelitian

Deskripsi Data

Analisis dan Interpretasi Data

Klarifikasi dan Konfirmasi dengan Teori

Bab Vi Kesimpulan

Daftar Pustaka

Lampiran

Baca Juga: Inilah Contoh Karya Ilmiah yang Sederhana Namun Benar

Tips Menyusun Kerangka pada Karangan Ilmiah

Setelah memahami bagaimana kerangka karangan ilmiah pada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Maka saat ini sudah bisa mulai menyusun kerangka yang dibutuhkan dan mengikuti aturan yang ada.
Apabila masih menghadapi kesulitan, mungkin beberapa tips berikut bisa diterapkan:

1. Menentukan Tema Penelitian dengan Tepat

Kerangka pada karangan ilmiah perlu diakui akan lebih mudah disusun ketika mengalami kemudahan
pula dalam melakukan penelitian. Sebab penelitian yang tepat akan lebih lancar, sehingga lebih
bersemangat dalam merangkum hasil penelitian menjadi karangan ilmiah yang siap dan layak
dipublikasikan.

Menentukan tema penelitian memang persoalan gampang-gampang susah. Gampang, karena bisa
jadi tema penelitian yang ideal langsung terpikirkan begitu saja tanpa perlu bersusah payah. Namun,
ada kalanya tema penelitian harus dicari cukup lama sampai berbulan-bulan. Ada baiknya mulai
dengan hal sederhana dulu.

Misalnya mengecek apa yang disukai dan apa yang memang dikuasai dari bidang ilmu yang ditekuni.
Bisa juga dengan melihat permasalahan di lingkungan sekitar, entah itu di lingkungan rumah,
kampus, kantor, dan lain sebagainya.

2. Mengumpulkan Referensi Sebanyak Mungkin

Referensi adalah salah satu kunci untuk bisa menyusun kerangka karangan ilmiah dan isi karangan
ilmiah berkualitas. Umumnya semakin banyak referensi maka karangan ilmiah akan lebih lengkap,
detail, dan tentunya berkualitas. Jadi, silahkan mengumpulkan referensi sebanyak mungkin dan
dijamin kredibilitasnya.

3. Pahami Aturan dalam Struktur Penulisan Karangan Ilmiah

Penulisan kerangka untuk karangan ilmiah dijamin akan lebih mudah apabila penulis sudah paham
aturannya. Khususnya untuk penulis baru penting sekali untuk rajin membaca. Supaya bisa lebih
mudah mengetahui struktur kerangka yang baik seperti apa dan nantinya bisa menyesuaikan.

4. Memiliki Niat untuk Segera Menyelesaikan Penulisan

Kerangka karangan disusun dengan maksud mempermudah sekaligus mempercepat penulisan


karangan ilmiah. Supaya penyusunan kerangka ini lebih mudah maka harus menguatkan niat untuk
bisa segera mempercepat penyelesaian penulisan karangan tadi. Bersama bekal niat yang kuat maka
setiap kesulitan menjadi lebih mudah untuk dihadapi.

5. Segera Mulai Menulis Kerangka

Tips selanjutnya adalah segera mulai menyusun kerangka dari karangan ilmiah yang akan disusun.
Hindari keinginan untuk menunggu waktu luang, melainkan sengaja meluangkan waktu. Apalagi
untuk siapa saja yang memang berhadapan dengan kesibukan yang super padat, dijamin waktu
luang menjadi sangat langka.

6. Cek Ulang Struktur Kerangka Sebelum Mulai Menulis


Setelah selesai disusun, ada baiknya dicek dulu sampai beberapa kali. Tujuannya untuk memastikan
kerangka yang disusun memang sudah sesuai kebutuhan dan sesuai juga dengan aturan yang ada.
Pemeriksaan sampai beberapa kali mungkin diperlukan, untuk mengoreksi bagian tertentu yang
memang perlu dikoreksi.

Hal ini penting untuk membantu memastikan proses penulisan isi karangan ilmiah menjadi lebih
mudah. Misalnya meminimalkan adanya susunan yang keliru sehingga informasi yang disampaikan
memang benar-benar mudah dipahami tanpa kemungkinan terjadi kesalahpahaman.

Penyusunan kerangka karangan ilmiah dari penjelasan di atas tentu cukup penting. Oleh sebab itu
bisa dipertimbangkan untuk disusun dulu baru kemudian menulis karangan ilmiah mengikuti
kerangka tersebut. Hal ini bisa mempercepat penulisan dan meminimalkan kesalahan.

Penulis: duniadosen.com/Pujiati

Anda mungkin juga menyukai